Review Drama Korea A Virtuous Business

 


Idealnya, setelah menikah seorang wanita tidak harus bekerja karena kebutuhan hidup lahirnya kini dicukupi oleh suaminya. Namun kenyataannya tidak sedikit wanita yang tetap bekerja meski telah menikah. Ada yang bekerja karena memang tuntutan ekonomi di mana gaji suami tidak mencukupi kebutuhan keluarga. Ada juga yang malah benar-benar menjadi tulang punggung keluarga entah karena suami yang tidak bisa mencari nafkah atau berstatus orang tua tunggal. Lalu ada juga ibu yang bekerja sebagai bentuk aktualisasi dirinya sebagai wanita meski penghasilan suami sudah mencukupi. 

Nah, bicara tentang ibu bekerja, kali ini saya ingin mereview sebuah drama korea yang bercerita tentang para ibu yang bekerja dengan berbagai latar belakang alasan. Drama ini berjudul A Virtuous Business yang merupakan remake dari sebuah serial Inggris berjudul Bried Encounters yang tayang tahun 2016 dan dibintangi oleh Kim So Yeon. Bagaimana cerita dari drama A Virtuous Business yang tayang di netflix ini? yuk baca review ini hingga selesai.

Review Drama Korea A Virtuous Business

Drama Korea A Virtuous Business bercerita tentang 4 orang wanita yang menjalankan usaha penjualan rumahan untuk produk dewasa di desa Geumje di tahun 1992. Keempat wanita ini adalah Han Jeong Suk, Oh Geum Hui, Seo Young Bok dan Lee Ju Ri. Awal mula dari usaha penjualan rumahan ini sendiri adalah ketika Han Jeong Suk yang suaminya baru saja dipecat dari pekerjaannya harus mencari tambahan pekerjaan selain menjadi ART di rumah Oh Geum Hui untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Ia kemudian menemukan selebaran berisi peluang untuk menjual berbagai produk dengan komisi yang cukup tinggi dan memutuskan untuk mencoba peruntungannya.
 
Saat datang ke kantor pemasaran produk tersebut Jeong Suk bertemu dengan Seo Young Bok yang ternyata juga memiliki niatan yang sama. Seo Young Bok sendiri adalah ibu dari 3 orang anak yang suaminya adalah mantan narapidana sehingga sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Ketika mengetahui barang apa yang harus dijual, tentu saja baik Jeong Suk dan Young Bok kaget karena produk dewasa ini pastinya akan sulit untuk dijual. Belum lagi reaksi dari orang-orang yang juga akan memandang negatif produk yang harus mereka jual. Namun karena iming-iming kesuksesan dari pemilik usaha akhirnya keduanya setuju untuk menjalankan usaha penjualan rumah ini.
 
Permasalahan pertama yang dihadapi Jeong Suk dalam memasarkan produknya adalah di mana ia harus memulai untuk memperkenalkan produk? Beruntung kemudian Oh Geum Hui bersedia meminjamkan ruang tamu rumahnya untuk menjadi tempat pertama promosi produk mereka. Jeong Suk kemudian mengundang para wanita di desa mereka untuk memperkenalkan produk yang dijualnya mulai dari lingerie hingga produk s*ks. Dan seperti dugaan, para wanita ini begitu terkejut dan sebagian menolak mentah-mentah membeli produk tersebut dan bahkan memboikot Jeong Suk dan usaha yang dijalankannya. 
 
Meski mendapat reaksi yang kurang baik dari calon pembeli, Jeong Suk dan Yeong Bok tetap melajutkan usaha mereka. Bahkan kemudian keduanya mendapat tambahan personil baru yakni Oh Geum Hui yang bergabung karena bosan berada di rumah saja sementara suaminya bekerja dan Lee Ju Ri, seorang ibu tunggal yang memiliki usaha salon namun tertarik juga menambah pendapatannya. Bersama-sama, keempat wanita ini mulai menjalankan usaha mereka dan mengatasi setiap tantangan yang hadir.
 
Tak hanya bercerita tentang usaha penjualan rumahan yang dijalankan oleh Han Jeong Suk dan 3 rekan lainnya, A Virtuous Business juga menyelipkan berbagai kisah pribadi keempat pemeran utama drama ini. Ada Han Jeong Suk dan pernikahannya yang gagal dan hubungannya dengan detektif Kim Do Hyeon yang datang ke desa Geumje untuk memecahkan kasus yang berkaitan dengan masa lalunya. 
 
Ada juga Oh Geum Hui yang tinggal berdua saja dengan suaminya yang bekerja sebagai apoteker, Seo Young Bok yang harus bersabar dengan suaminya yang kesulitan mendapatkan pekerjaan karena statusnya yang mantan napi hingga Lee Ju Ri yang kerap mendapat pandangan negatif karena statusnya sebagai ibu tunggal tanpa suami. Bagaimanakah keempat wanita ini berjuang dalam menghadapi tantangan dari pekerjaan yang mereka jalankan?

Karakter dalam Drama Korea A Virtuous Business

Berikut adalah karakter-karakter utama yang diceritakan dalam drama Korea A Virtuous Business:

Han Jeong Suk

Di masa mudanya, Han Jeong Suk adalah sosok bunga desa yang memenangkan kontes kecantikan di desa Geumje. Ia menikah dengan sahabatnya masa kecilnya yang sayangnya kerap bermasalah dengan emosinya dan dipecat dari pekerjaannya. Karena itulah Jeong Suk akhirnya mengambil berbagai pekerjaan luar untuk membantu keuangan keluarga. Sayangnya kemudian Jeong Suk memergoki suaminya berselingkuh dan akhirnya memutuskan untuk bercerai dan membesarkan putranya sendirian sambil menjalankan usaha penjualan produk dewasa.

 Seo Young Bok

Seo Young Bok adalah sosok istri dari seorang mantan narapidana dan memiliki 3 anak dari pernikahannya tersebut. Suaminya kesulitan mencari pekerjaan tetap sehingga Young Bok pun berusaha mencari kerja meski anak terkecilnya masih berusia beberapa bulan. Beban hidup mereka kemudian menjadi semakin berat ketika Young Bok hamil lagi padahal anak bungsu mereka masih menyusu dan bahkan suaminya lagi-lagi tersangkut masalah karena bertemu lagi dengan rekannya di masa lalu.
 

 Oh Geum Hui


Oh Geum Hui adalah sosok ibu rumah tangga yang tinggal berdua saja dengan suaminya yang seorang apoteker. Kehidupannya bisa dibilang paling mapan di antara rekan kerjanya yang lain. Namun karena merasa bosan dengan keseharian plus suami yang terlalu sibuk Oh Geum Hui memutuskan untuk ikut dalam tim penjualan produk bersama Han Jeong Suk dan yang lainnya. 

 Lee Ju Ri

Lee Ju Ri adalah sosok ibu tunggal dengan putra berusia 7 tahun yang mengelola salon di desa Geumje. Sebagai ibu tunggal Ju Ri kerap mendapat pandangan buruk dari sesama warga lainnya. Namun sosoknya yang ceria tak terlalu mempedulikan kata orang dan hanya fokus pada membesarkan putra semata wayangnya.
 

Kim Do Hyeon

 

Kim Do Hyeon adalah seorang detektif yang datang ke Geumje dengan tujuan menyelesaikan sebuah kasus pembakaran rumah yang terjadi 30 tahun lalu yang juga berkaitan dengan masa lalunya. Saat dirinya masih bayi, Do Hyeo sempat menjadi korban kebakaran yang selamat dan kemudian tinggal di panti asuhan dan diadopsi ke Amerika. Penasaran dengan sosok yang selalu hadir dalam mimpinya yang menurutnya adalah ibunya, Do Hyeon pun datang ke Geumje untuk mencari sosok wanita tersebut. Apakah nantinya Do Hyeon akan berhasil menemukan ibu kandungnya?
 

Pelajaran Bisnis yang Didapat dari Drama Korea A Virtuous Business 

Dari segi cerita, sebenarnya A Virtuous Business ini memiliki premis yang cukup menarik. Sayangnya sepertinya faktor karakter dari pemeran utamanya membuat drama ini agak kurang diminati. Awalnya sendiri saya berharap kalau drama ini memiliki unsur komedi yang kental yang pastinya seru untuk ditonton. Sayangnya karena karakter Han Jeong Suk yang kalem membuat drama ini terasa datar dan biasa saja. Bahkan sisi romance dari drama ini juga kurang berasa greget. 

Meski demikian, hal yang menarik dari menonton drama Korea A Virtuous Business ini adalah penonton akan mengikuti bagaimana keempat wanita yang tidak mengerti bisnis sama sekali memulai usaha mereka. Apalagi kan ini settingnya tahun 90-an di mana jangankan medsos, handphone saja belum ada. Jadi bisa dibilang para emak-emak pebisnis pemula ini belajar langsung dari lapangan tentang bagaimana membangun dan mempertahankan usaha mereka.
 
Apa saja pelajaran terkait bisnis dan usaha yang bisa didapat dari drama Korea A Virtuous Business ini? Berikut yang bisa saja jabarkan:
 

Kenali dulu produkmu sebelum dijual

Hal pertama yang penting sekali dikuasai oleh seorang pebisnis atau pedagang saat akan memulai usahanya adalah mengenali produk yang akan dijual. Dalam episode pertama, Han Jeong Suk tampak kesulitan untuk mempromosikan produk yang ia jual karena ia sendiri tidak mengenal dengan baik produk tersebut. Nah, oleh teman-temannya, ia pun disarankan untuk mencoba sendiri beberapa produk tersebut agar bisa mengetahui sendiri kelebihan dan kekurangan produknya. 

Lakukan survey untuk mengetahui minat calon pembeli

Langkah berikutnya yang bisa dilakukan saat memulai sebuah usaha adalah dengan membuat survey untuk mengetahui minat calon pembeli. Pelajaran ini bisa dilihat dalam episode ketika Jeong Suk melakukan survey kepada para wanita di Geumje untuk mengetahui produk apa yang ingin mereka dapatkan. Berhubung di masa itu masih tahun 90-an, maka survey ini benar-benar dilakukan dengan menggunakan lembaran kertas dan mewawancarai langsung nara sumbernya. 
 
Tentunya bukan hal yang mudah untuk membujuk orang mengisi survey ini karena bahkan sejak awal produk tersebut sudah dianggap tabu. Maka, untuk bisa menarik orang mau mengisi survey, akhirnya Gem Hui menawarkan hadiah kepada pengisi survey sehingga mereka akhirnya mau berpartisipasi dalam survey tersebut.
 

Buat gimmick atau event untuk menarik pembeli

Untuk lebih meningkatkan minat calon pembeli, kita juga bisa membuat gimmick atau event agar orang mau membeli produk kita. Kalau bahasa marketing sekarang sih sebutannya bakar uang ya. Nah, dalam salah satu episode diperlihatkan bagaimana Jeong Suk mendapat ide untuk membuat event nonton bareng film bagi mereka yang bersedia membeli produk yang dijualnya. 

Nah, agar tidak terlalu banyak keluar modal, Jeong Suk memilih jam menonton siang hari di mana harga tiket murah dan ibu-ibu juga terbilang senggang. Tentunya dengan strategi yang digunakannya ini benar-benar membuat orang tertarik untuk membeli produk yang dijualnya. 

Itulah dia review saya untuk Drama Korea A Virtuous Business. Sampai jumpa di review drakor berikutnya! 

Baca Juga
Reactions

Post a Comment

35 Comments

  1. Kalo ngomogin zaman 90-an memang terkadang lucu saat kita bandingkan dengan sekarang. Been there. Dimana semua urusan masih manual. Tak ada bantuan teknologi canggih. Kerja tuh rasanya apa-apa musti banting tulang banget. Ya ampun jadi inget pengalaman sendiri.

    Kalau baca tentang premis kemandirian perempuan, seharusnya sih drama ini cukup menarik. Apalagi buat kaum feminis yang meletakkan value perempuan sebagai makhluk paling kuat di muka bumi. Sayang banget ya kalau tidak terolah dengan baik. Aku sih curiga ini mungkin faktor sutradara atau penulis naskahnya. Mungkin gak sih kedua posisi ini bikin A VIRTOUS BUSINESS ini terasa datar?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau dari penulis kayaknya kecil kemungkinan mbak soalnya kan ini adaptasi. Saya tetap lebih ke karakter utamanya sih yang berasa kurang kuat dibanding yang lain

      Delete
  2. Baca giniannya jadi rekomendasi nih dibaca sama pengusaha.. Seru sekali seperti nya

    ReplyDelete
  3. Waaahhh kreatif juga ya usahanya untuk memikat pembeli sampai ada acara nonton gratis hehe...
    Yang jadi penasaran itu si detektif apakah benar menemukan ibu kandungnya di desa tersebut dana siapakah ibunya?? jadi kepo pengen liat juga :)

    ReplyDelete
  4. tentunya skenario drakor yang dibahas ada yang relate dengan kehidupannya. ini bisa jadi referensi penonton yang mungkin butuh motivasi atau hiburan agar gak terlalu berat menjalani hari menghadapi kenyataan

    ReplyDelete
  5. Dapat banyak motivasi dari nonton drama ini. Lucu dan gemes pas lagi promosi, masih dianggap tahu ya produknya tuh

    ReplyDelete
  6. Masalahnya kompleks banget yaa..
    Suka sama drama yang ada pendalaman karakter di masing-masing pemeran karena pastinya ada yang bisa diambil hikmahnya dari drama mengenai dengan tema besar independent woman ini.

    Padahal jaman skarang maah banyak yaa..yang jual alat s*ks bgini di online shop.

    ReplyDelete
  7. Hebat juga nih para ibu ini dalam usahanya untuk memasarkan produk yang dianggap tabu. Jadi penasaran loh dengan strategi mereka dalam berjualan. Ini nontonnya via apa mbak?

    ReplyDelete
  8. Aku nonton drama ini
    Suka sama ceritanya. Keren keren perjuangan ibu ibu dalam drama ini

    ReplyDelete
  9. Penasaran, produk dewasanya...ihihihik...Ga kebayang produk jualannya seperti itu. Tapi artikel ini keren, jadi pembelajaran, pelajari dulu produknya baru deh jualan.
    Karakter para ibu ini juga beragam, dengan kisah latarbelakang yg unik.
    Laku ga yaaa yg dijual tuh?

    ReplyDelete
  10. Saya juga membayangkan ini kan latar tahun 90an, belum ada telepon atau internet
    Mereka jualan pasti cukup sulit. Gak kaya sekarang tinggal posting di status. Hehe...

    Jangan jangan keempat Perempuan yang mengelola bisnis ini salah satunya ibunya sangat detektif, ya?

    ReplyDelete
  11. Drama A Virtuous Business ini menarik banget! Mengangkat kisah ibu-ibu yang harus berjuang bukan hanya untuk ekonomi, tapi juga menghadapi stigma sosial. Ceritanya unik, relatable, dan pastinya penuh emosi. Penasaran banget gimana perjuangan mereka!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dan kondisi ini pada kehidupan sehari-hari banyak dialami wanita Indonesia juga ya
      Sayangnya ada yg mencari jalan positif dan bermanfaat untuk solusinya, tidak sedikit juga yg ngambil jalan pintas, dan menghalalkan segala cara

      Delete
  12. Kira-kira ratingnya berapa bu, dari satu sampek sepuluh, berapa episode bu, mau gak ya kira-kira paksu diajak nonton ini hihi

    ReplyDelete
  13. Eh kog bagus ternyata ya kak drama ini, aku jadi penasaran pengen nontonnya nih setelah baca reviewnya

    ReplyDelete
  14. Drama ini masuk wishlistku beberapa hari yang lalu. Penasaran dengan cerita tentang bisnis di era tahun 1992 di mana waktu itu aku masih usia 2 tahun. Wkwkwkw.. :D

    ReplyDelete
  15. Aku belum nonton A Virtuous Business, tapi masukin ke list. Aku pribadi malah suka drama atau film yang tokoh utama perempuan. Cuma yang begini tuh emang bukan selera kebanyakan orang ya

    ReplyDelete
  16. DI Indonesia juga banyak banget sekarang Ibu bekerja ya, mereka tidak hanya mengurus rumah tangga tapi juga sekaligus menjadi sumber keuangan. Salut sama perempuan yang all out seperti ini. Kemana suaminya? ada, tapi tidak sedikit perempuan yang ingin berbagi derita dengan suaminya, walaupun akhirnya jadi dobel pekerjaan. Bekerja di luar dan bekerja di rumah. Drakor ini menjadi cerita realita tentang banyak perempuan di banyak negara...., kecuali mungkin beberapa di Timur Tengah ya.

    ReplyDelete
  17. Kebayang yaa..itu pas mempromosikan barang-barang khusus perempuan dan dewasa penolakannya pasti malu, sakit hati bercampur aduk. Tapi perjuangan. Wanita² dalam film ini memang ruaar biasa. Para ibu pejuang tangguh..

    ReplyDelete
  18. Wah saya belum nonton nih mbak, kayaknya pas barengan Drakor ini lagi ngikutin beberapa judul lain yg ongoing juga.. Makasih lho baca review-nya jadi makin penasaran nih.

    ReplyDelete
  19. Review-nya lengkap dan asik banget! Jadi makin penasaran pengen nonton drama Virtuous Business. Thanks udah sharing, Kak!

    ReplyDelete
  20. Wawww menarik banget premisnya, tentang ibu-ibu yang berjuang mencari nafkah dengan berbagai latar belakang dan alasan yang berbeda. Sebagai ibu pekerja mungkin saya bisa relate nih. Makasih rekomendasinya, Kak ^_^.

    ReplyDelete
  21. Drakor ini udh masuk watchlist tp blm sempat ditonton. Hehe. Banyak yg hrs dikejar buat ditonton nih. Padahal pesan cerita drakor Virtuous Business ini bagus. Syg krn minim romance, banyak pemirsa yang kurang meminati. Apalagi tanpa aktor ganteng yg jd pemanis di semua drakor.

    Mgkn drakor ini menyasar emak2 yg lagi merintis karier/berwirausaha. Shg sangat spesifik peminatnya. Namun dgn review ini, smg tdk menyurutkan masyarakat utk segera nonton krn emg banyak banget pesan moral dan pesan bisnisnya.

    ReplyDelete
  22. Kebetulan lagi nyari2 drama korea baru buat ditonton. Eh, ketemu ini. Next akan aku tonton

    ReplyDelete
  23. Ini kayaknya salah satu pemainnya yang main di penthouse. Kok kayaknya seru ya dramanya. Thanks kak reviewnya.

    ReplyDelete
  24. Daku belum nonton drakor ini.
    Malah lagi nonton pemeran Seo Young Bok di drakor Trauma Code jadi menkes hehe

    ReplyDelete
  25. Drama jagoan inih.. karena mengangkat tema mengenai perempuan sebagai tulang punggung keluarga. Dengan kemandirian yang kefefet ini, pastinya hanya perempuan-perempuan strong yang bisa bertahan.

    ReplyDelete
  26. drama ini banyak banget bermunculan ditimeline aku! tapi belum nonton sihh, cuma abis lihat review ini jadi tertarik mau nonton

    ReplyDelete
  27. Drakor ini ga hanya menjadi hiburan ya, tetapi juga memberikan edukasi bagaimana berbisnis. Apalagi produk yang dijual berupa produk dewasa

    ReplyDelete
  28. Tahun 90 an, jualan produk daleman emang g sebebas sekarang ya
    Makanya drama ini menarik banget ceritanya

    ReplyDelete
  29. Kebayang ya di Korea byk yg ga mau menikah dan punya anak. Karena memang kehidupan ibu2 di sana berat. Belum lagi gunjingan terhadap ibu tunggal. Lebih serem daripada Indonesia kayaknya. Hehe. Tapi salut sama mereka yang mau banting tulang berjualan

    ReplyDelete
  30. Film berlatar belakang bisnis ini memang menarik untuk ditonton, sih. Karena tanpa kita sadari kita jadi belajar Do and Doesn't dalam merintis sebuah bisnis hingga berhasil.
    Wahh jadi penasaran dengan filmnya.

    ReplyDelete
  31. Wah, aku belum nonton nih tapi banyak yang bilang dramanya menarik untuk ditonton karena banyak pesan moralnya. Dan juga berbalut genre komedi ya

    ReplyDelete