Tanpa terasa kita sudah memasuki bulan terakhir di tahun 2024. Biasanya nih di akhir tahun banyak bermunculan konten atau postingan terkait rangkuman kehidupan selama tahun berjalan. Saya selaku pemilik blog ayanapunya.com juga cukup rutin membuat rangkuman ini yang biasanya terbagi menjadi rangkuman kehidupan dan juga rangkuman buku yang sudah saya baca sepanjang tahun.
Sebagai pecinta buku, saya sangat terbantu sekali dengan adanya aplikasi Goodreads yang bisa membantu saya mengumpulkan catatan terkait buku-buku yang sudah saya baca dan juga membuat review-nya. Sayangnya kadang ada beberapa buku yang masih belum terinput di aplikasi ini dan karena peringkat saya di Goodreads belum terlalu tinggi untuk bisa menginput sendiri buku yang belum terdata tersebut.
Bicara soal target membaca, untuk tahun 2024 ini target bacaan saya sama dengan tahun 2023 yakni 30 buku. Di tahun 2023 saya memang berhasil menamatkan 30 buku dan atas dasar itulah saya memasukkan angka yang sama. Sayangnya sepertinya untuk tahun ini saya mengalami kemunduran dalam rutinitas membaca ini karena hingga pertengahan bulan Desember hanya berhasil menamatkan 21 buku yang kalau dirata-rata dalam sebulan saya mungkin hanya membaca 1-2 buku.
Memiliki target membaca perlukah?
Bagi sebagian orang, mungkin memiliki target dalam membaca buku itu bukanlah hal yang penting dilakukan. Ada beberapa alasan mengapa orang tidak membuat target membaca. Bisa jadi karena dengan adanya target bisa jadi akan mengurangi kenikmatan dari membaca buku itu sendiri karena pembaca merasa sedang dikejar-kejar saat membaca buku.
Saya pribadi memiliki alasan tersendiri mengapa setiap tahun memasang target membaca. Alasan utamanya adalah sebagai pengingat agar saya tetap mempertahankan hobi membaca yang semakin hari semakin tersisih karena kesibukan sebagai ibu dan juga scrolling media sosial atau Drama Korea. Jujur ya, saya iri sekali dengan pecinta buku yang lain yang bisa tetap konsisten membaca buku setiap bulannya dan bahkan membuat review buku tersebut.
Alasan gagal memenuhi target membaca
Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, memang bisa dibilang rutinitas membaca saya tak serajin sebelumnya. Faktor kesibukan dan distraksi media sosial mungkin menjadi alasan utama dari jarangnya saya membaca di tahun 2024 ini. Bahkan meski memiliki akses membaca buku digital dengan berbagai pilihan koleksi tak membuat saya bisa menghabiskan satu buku dengan cepat. Kecuali jika memang buku tersebut benar-benar seru untuk dihabiskan.
Alasan ke dua dari tidak produktifnya saya dalam membaca adalah saya tidak banyak membeli buku fisik. Tidak bisa dipungkiri sih membaca buku fisik itu lebih nyaman ketimbang buku digital. Apalagi di usia 40 seperti saya sekarang yang mana sulit sekali menemukan fokus saat membaca lewat handphone yang membuat buku fisik sekarang lebih bersahabat untuk mata minus saya. Selama tahun 2024 ini saya hanya membeli 3 buah buku yang saya dapatkan saat ada promo diskon 50%. Hehe.
Alasan lain dari kegagalan saya memenuhi target membaca adalah adalah karena aplikasi baca buku yang saya gunakan selama ini mengalami pembaruan yang ternyata malah membuat saya tak nyaman membaca buku di sana. Alih-alih semangat membaca saya malah jadi malas untuk melanjutkan progress membaca saya.
Buku yang Dibaca di Tahun 2024
Meski mengalami penurunan dalam produktivitas membaca, saya cukup senang setidaknya bisa menyelesaikan 23 buku bacaan di tahun 2024 ini. Buku-buku yang saya baca di tahun 2024 ini sendiri kebanyakan berupa novel fiksi, ada juga 3 buku parenting atau pendidikan dan juga 2 buku traveling. Berikut adalah daftar buku yang saya tamatkan di tahun 2024 ini:
- Book Shamer - Asmira Fhea
- Finding Audrey - Sophie Kinsella
- Madam Sri - Moseeboo
- Teruslah Bodoh, Jangan Pintar - Tere Liye
- The Devotion of Suspect X - Keigo Higashino
- Home Sweet Loan - Almira Bastari
- Jelajah Kuliner Nusantara - Annie Nugraha dkk
- Secuplik Telaga Homeschooling - Dewi Arifiani Azhar
- Surga yang Lucu: Petualangan Seru Menjelajahi Kashmir, Himalaya & India - Yoli Hemdi
- Bebas Tanggungan - Reytia
- Highly Unlikely - Aghnia Sofyan
- Mel, Melatiku - Ken Terate
- Agensi Rumah Tangga - Almira Bastari
- Goodbye, Mas - Achi TM
- Revisweet - Leefe
- Jalan Panjang untuk Pulang - Agustinus Wibowo
- Dirt on My Boots - Titi Sanaria
- Mantan Rasa Gebetan - Titi Sanaria
- Keajaiban Toko Kelontong Namiya - Keigo Higashino
- Bakat Bukan Takdir - Bukik Setiawan
- Mendadak Haji - Prie GS
- Rules of Parenting - Richard Templar
- Karena Gak Semua Pasutri Punya Chemistry - @olevelove
Buku-buku Paling Berkesan di Tahun 2024
Di antara semua buku yang berhasil saya tamatkan di tahun 2024, tentunya ada beberapa buku yang memberikan kesan tersendiri saat atau setelah membacanya. Untuk tahun ini sendiri ada 4 buku yang menurut saya memiliki kelebihan dan kesannya masing-masing di pikiran saya. Buku-buku tersebut diantaranya:
Teruslah Bodoh, Jangan Pintar
Tere Liye bisa dibilang salah satu penulis novel Indonesia yang paling produktif menelurkan karya dan juga paling kritis. Beberapa novel yang ditulis Tere Liye bisa dibilang secara terang-terangan mengkritisi sebuah negara yang kerap disebut Konoha oleh warganya. Novel-novel dengan genre ini juga termasuk yang paling menarik untuk dibaca karena kemampuan Tere Liye dalam menjelaskan istilah-istilah yang rumit menjad lebih mudah dicerna oleh pembaca awam seperti saya.
Di tahun 2024 sendiri, Tere Liye menerbitkan buku terbarunya yang bertepatan dengan Pemilu Presiden di pertengahan tahun lalu yang ternyata isinya benar-benar sesuai dengan kondisi bangsa Indonesia saat itu. Dalam novel ini Tere Liye membongkar kebobrokan pemerintahan terkait adanya konsesi calon presiden yang juga berkaitan dengan izin tambang yang kerap dipermainkan oleh banyak oknum.
Home Sweet Loan
Novel berikutnya yang cukup berkesan bagi saya adalah novel dari salah satu penuls metropop favorit saya yakni Almira Bastari yakni Home Sweet Loan yang juga sudah diangkat ke layar lebar dan sukses. Novel ini bercerita tentang seorang gadis metropolitan bernama Kaluna yang ingin membeli rumah untuk dirinya sendiri karena tempat tinggalnya yang sekarang terasa sangat sempit. Novel sebenarnya tidak terlalu relate dengan pribadi saya namun tetap saja membaca novel Almira Bastari itu adalah satu hal yang menyenangkan.
Keajaiban Toko Kelontong Namiya
Tahun ini saya berkenalan dengan seorang penulis Jepang yang bukunya juga banyak menjadi favorit para pembaca yakni Keigo Higashino. Ada 2 buku Keigo Higashino yang saya baca yakni Kesetiaan Mr. X yang bergenre detektif dan Keajaiban Toko Kelontong Namiya yang bergenre fantasi. Keajaiban Toko Kelontong Namiya menjadi berkesan karena buku ini bercerita tentang sebuah toko buku yang menghubungkan masa lalu dengan masa depan lewat surat-surat yang dikirimkan ke toko kelontong tersebut.
Jalan Panjang untuk Pulang
Jika 3 buku berkesan yang saya baca sebelumnya adalah novel fiksi, maka buku keempat ini adalah sebuah buku travelling dari Agustinus Wibowo. Bagi para penggemar buku traveling, tentunya tahu kalau tulisan travelling Agustinus Wibowo bukan sekadar cerita perjalanan di kota-kota populer yang kerap menjadi impian para pecinta jalan-jalan.
Alih-alih mengajak pembacanya untuk berkeliling Eropa, Agustinus Wibowo membagikan pengalamannya mengunjungi kota-kota yang rawan konflik entah itu Afghanistan, negara-negara pecahan Rusia dan bahkan juga Papua Nugini sebuah negara yang selama ini cuma pernah saya dengar namanya.
Lewat tulisan-tulisan yang dibagikannya di buku ini Agustinus Wibowo membawa pesan terkait tentang kebingungan identitas dari orang-orang yang yang harus meninggalkan negara kelahirannya dan tinggal di negara baru selama bertahun-tahun lamanya sehingga. Kebingungan identitas ini juga bisa terjadi bagi mereka yang memiliki etnis tertentu namun lahir di negara yang berbeda dengan etnis yang dimilikinya.
The Rules of Parenting
Buku terakhir yang saya baca di tahun 2024 ini adalah buku parenting yang saya temukan di perpustakaan daerah yakni The Rules of Parenting karangan Richard Templar. Buku ini berisikan berbagai tips dan petuah yang bisa dijalankan sebagai orang tua dari berbagai aspek yang dibagi menjadi 10 bab. Ada banyak aturan di buku ini yang cukup memberikan pandangan baru terkait mengurus dan membesarkan anak. Tentu saja karena ini adalah buku dari penulis luar maka bisa jadi ada teori yang tidak sesuai dengan adat ketimuran kita. Namun sejauh ini saa merasa aturan yang dijabarkan oleh penulis masih cukup sesuai dengan apa yang saya anut.
Karena Gak Semua Pasutri Punya Chemistry
Buku ini awalnya judulnya ucensored namun karena judul dan covernya dianggap terlalu berani akhirnya dibuat judul baru Karena Nggak Semua Pasutri Punya Chemistry. Penulisnya adalah seorang influencer yang dulu dikenal dengan istilah Teronglyfe-nya dan sekarang sepertinya lebih fokus pada konten tumbuh kembang anak yakni @olevelove.
Isi buku ini sendiri adalah seputar dunia rumah tangga yang memang cukup sering dihadapi pasangan suami istri. Di sini penulis berbagi tentang pengalamannya terkait keuangan rumah tangga dan juga seputar s*ks setelah punya anak. Yang membuat saya kagum dari buku ini adalah, kebanyakan materi yang ada di buku ini diambil dari ocehan story penulis di Instagram-nya beberapa tahun yang lalu. Keren banget yaa.
Karena berasal dari ocehan pribadi, tidak heran kalau bahasa yang digunakan di buku ini juga sangat mudah dicerna pembaca seperti kita berbicara dengan teman lama. Buku ini pastinya bagus banget untuk dibaca pasangan suami istri atau mungkin mereka yang sedang mempersiapkan diri menuju jenjang pernikahan.
Itulah dia rangkuman dari buku-buku yang berhasil saya tamatkan di tahun 2024. Bagaimana dengan teman-teman sekalian? Sudah baca berapa buku tahun 2024 ini?
Baca Juga
2 Comments
Bener banget mba, scrolling medsos dan nonton drakor jadi saingan terbesar membaca buku ditambah peran buku digital yang membuat mata cepat lelah di usia forty something.
ReplyDeleteKereeen bisa menamatkan 27 buku dalam setahun, saya tamatin 5 buku aja susah banget.
Jadi tertantang untuk nambah bacaan di tahun ini.
Semoga terwujud....
Wah ternyata ada satu buku yang samaan saya juga baru selesaikan Mnak. Bebas Tanggungannya Mbak Reytia. Keren Mbak bisa menyelesaikan puluhan buku di tahun kemarin. Saya jadi semangat untuk ikut buat target juga rasanya. Mulai membiasakan untuk baca buku kembali.
ReplyDelete