Siapa nih di antara teman-teman sekalian yang masih suka berbelanja offline alias datang langsung ke pasar atau toko untuk membeli barang yang dibutuhkan? Kayaknya selain belanja ke warung tetangga, kebanyakan dari kita sekarang lebih suka berbelanja online ya? Apalagi sekarang kayaknya semua kebutuhan sehari-hari memang bisa dibeli secara online. Jadi tinggal buka handphone dan tunggu sebentar barang yang diinginkan segera sampai di depan pintu.
Sejak Covid melanda di tahun 2020 lalu, memang terjadi perubahan yang cukup signifikan pada perilaku belanja masyarakat kita. Sebagai akibat dari kebijakan lock down yang ditetapkan selama masa pandemi, membuat orang-orang mau tak mau memilih layanan belanja online untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Apalagi di tahun itu juga memang sudah cukup banyak marketplace yang memberikan banyak promo dan gratis ongkir bagi penggunanya. Belum lagi kemudian ada juga aplikasi yang memfasilitasi jualan secara live yang membuat pembeli juga bisa melihat produk secara langsung.
Alasan masih memilih berbelanja online
Meski ada banyak keuntungan yang bisa didapat dari berbelanja secara online, saya pribadi kadang masih suka berbelanja secara offline atau datang langsung ke toko. Hal ini karena kadang memang ada beberapa kondisi yang membuat kita lebih nyaman berbelanja langsung ke pasar. Kalau untuk saya, produk pakaian berupa sepatu atau celana merupakan salah satu produk yang akan lebih nyaman dibeli secara offline karena ada pengalaman kurang menyenangkan saat membeli 2 produk ini secara online.
Lalu apa saja alasan saya yang masih suka berbelanja offline? Berikut beberapa alasannya:
Bisa melihat langsung barang yang ingin dibeli
Alasan pertama tentu saja karena dengan berbelanja langsung ke toko saya bisa langsung melihat dan memegang langsung barang yang ingin dibeli dan bahkan juga mencobanya untuk memastikan kenyamanan produk tersebut saat dikenakan. Produk-produk berupa pakaian dan sepatu merupakan barang-barang yang hingga kini masih saya beli secara offline di pasar baik untuk diri sendiri atau juga untuk anggota keluarga yang lain.
Bisa menjadi sarana healing dan cuci mata
Berbelanja offline juga bisa menjadi sarana healing terutama jika berbelanjanya ke mall atau pasar. Selain bisa mendapatkan barang yang kita inginkan, berbelanja ke toko atau mall bisa menjadi ajang cuci mata di toko-toko lain dan bahkan mungkin menemukan produk lucu untuk dibeli. Bahkan seandainya tidak membeli apa-apa berjalan-jalan di mall sudah memberikan kesenangan tersendiri bagi saya. Karena itulah saya menganggap berbelanja offline juga bisa menjadi sarana healing.
Bisa berinteraksi dengan penjual
Mungkin tidak semua orang suka berinteraksi dengan penjual saat berbelanja offline. Apalagi kalau misalnya ketemu penjual yang kelewat judes atau penjaga toko yang kebanyakan bertanya hingga mengikuti calon pembelinya. Memang bikin kesal sih kadang-kadang kalau harus berhadapan dengan penjual seperti itu. Tambahan lagi kalau misalnya pembeli adalah
sosok introvert. Sepertinya kalau harus berinteraksi dengan penjual secara langsung merupakan hal yang paling tidak disukai.
Namun ada juga masanya saya menikmati interaksi dengan pedagang ini yang bahkan mungkin bisa menambah wawasan kita. Salah satu contohnya ketika saya membeli pakaian untuk anak saya di pasar dekat kantor. Sambil memilih pakaian dan bernegosiasi iseng saya bertanya tentang putranya yang di masa covid pernah saya lihat membantu berjualan. Eh ternyata sang putra itu sudah berstatus mahasiswa di fakultas Kedokteran. Nah, sebagai sesama ibu-ibu pastinya saya kepo dong bagaimana rahasia anaknya bisa lulus di Fakultas Kedokteran jalur SNBT.
Mengasah kemampuan negosiasi
Untuk poin ke empat ini sebenarnya plus minus ya. Seperti yang kita ketahui, saat berbelanja secara offline terutama di pasar ada yang namanya tawar menawar antara pembeli dan penjual. Jika pembeli pintar menawar, maka ia akan bisa mendapat barang dengan harga lebih murah dari yang ditawarkan. Namun jika tidak pintar ya harus nrimo ketika tahu ada teman yang membeli dengan harga yang lebih murah.
Lalu kadang juga ada penjual yang sangat aktif menawarkan barang dagangannya yang pastinya menggoda iman kita untuk membeli lagi atau tidak. Proses tawar menawar ini sendiri merupakan salah satu bentuk negosiasi yang mungkin bisa berguna bagi kita di beberapa kesempatan.
Itulah dia beberapa alasan mengapa saya kadang masih suka berbelanja secara offline. Bagaimana dengan teman-teman? Apakah kalian juga masih suka berbelanja offline?
Baca Juga
21 Comments
Bener banget soal sensasi melihat dan menyentuh barang langsung, beda banget rasanya dibanding belanja online. Apalagi kalau lagi cari barang yang harus pas banget seperti pakaian atau bahan makanan segar.
ReplyDeleteterutama kalau aku sih untuk belanja sepatu sepertinya ga akan cari on-line karena udah dua kali beli kecewa.
Makasih sudah berbagi insight-nya, jadi pengen ikutan nostalgia belanja langsung di toko!
Aku untuk barang tertentu, memang gak bisa belanja online.
ReplyDeleteKayak sepatu.. beberapa kali kalo beli online tuh either kebesaran atau kekecilan.
Jadi mubadzir gitu kan yaa.. Mana selera sepatu aku tuh gak sama kaya anakku. Mreka biasanya uda gak mau make ajaa.. hehehe, kan uda mulai pre-teen yaah.. jadi uda mirip-mirip ukuran sepatunya sama kakak.
apalagi beli pakaian, lebih nyaman dan terjamin klo beli offline
ReplyDeletekarena masih tinggal di kampung, sampai saat ini saya juga amsih suka belanja offline, Mba, terutama kebutuhan bulanan dan juga sembako. Rasanya lebih murah dan tentu saja dengan berbelanja ofline kita bisa memilih barang yang kualitasnya bagus dengan harga yang lebih murah
ReplyDeleteAku masih sih mba. Terutama kalo beli sepatu. Soalnya kakiku ini aneh. Yg kanan lebih panjang sedikit drpd yg kiri. Jd tiap kali beli online, pasti ga pernah pas. Ada ajaaaa salahnya.
ReplyDeleteMakanya khusus sepatu, aku prefer offline. Jd beneran bisa dicoba dulu pakai 2 kaki.
Tp kalo utk barang2 lain aku memang prefer online semua. Kalopun ga online, kayak belanja pasar aku pakai personal shopper.
Ada langganan, jadi dia yg bakal beliin belanjaan basah di pasar tradisional. Aku cukup ksh daftar belanjaan. Bayarnya setelah semua selesai. Tinggal trf. Kalo yg ini lbh krn aku ga suka masuk pasar. Jd better minta tolong pakai shopper.
Aku masih, suka banget. Kadang suka ketemu banyak orang krn aku tipe suka mengamai apalagi kl beli sayuran bisa ngobrol sama tukang sayurnya. Bs sambil jalan2 hilangkan stred
ReplyDeletesaya lebih suka offline seperti saya kepasar dan toko sebelah rumah lebih enak dan cepat kalau online paling baju
ReplyDeleteBener sih, liat langsung itu lebih enak emang kayak makeup apalagi ya, bisa liat tester dulu, eh baju juga sih biar tau bahan langsungnya gimana
ReplyDeleteBelanja offline sebenernya bisa jadi salah satu alasan pergi jalan-jalan ya mbak. Aku kalau offline biasanya ke pasar tiap pekan sekali
ReplyDeleteAku suka belanja online hanya untuk produk yg aku uda tau kualitasnya, dan kalo misal salah sangka pun gapapa. Tapi kalo misal gak tau kualitasnya, ukurannya, dan harganya lumayan mahal, tetep lebih suka offline sih kalo memungkinkan
ReplyDeleteSaya banget nih, belanja offline buat healing. Terutama tempat belanja yang didesain sebagai tempat wisata belanja seperti mall ya. Asalkan siapkan budget tebel soalnya suka pengen ini itu. Hihi
ReplyDeleteAku dulu juga suka offline, cuma kadang lihat2 dulu offline trus cari harga online, siapa tau murah hehe
ReplyDeleteTapi semenjak punya anak 2 , apalagi usia 5th & 2th uda ga mungkinkan lagi offline, tolong banget ampun ga jadi beli, cuma kejar2 an sama bocil wkwk
yang paling kerasa itu kadang kalo beli online suka beda ekspektasi ya, apalagi kalo yang buat dipake di badan. Makanya bener nih, banyak manfaat belanja offline, walaupun online lbih mudah, tapi offline banyak keuntungannya juga....
ReplyDeleteDi kampung tempat saya tinggal, pasar tradisional masih ada seminggu dua kali, Selasa dan Jumat. Jadi kalau mau belanja ya hari itu. Sekian itu ga ada yg jual. Jadi kaya pasar dadakan kalau di acar car free day gitu deh. Serunya ya karena jarang jadi antusias banget ke pasar offline ini
ReplyDeleteSaya juga masih suka belanja offline, Mba. Kupikir-pikir harga sama, kalau pun selisih gak beda jauh.
ReplyDeleteUntuk urusan dapur saya masih suka belanja di pasar tradisional. Terus kalau baju / sepatu, saya masih suka datang ke tokonya. Beberapa kali coba belanja online gak muat, meskipun udah ngukur ukuran bajunya/sepatu.
Belanja online biasanya aku untuk pernak-pernik teknik, mainan anak, skincare, hiasan dinding, pernak-pernik dapur.
Ada seni yang unik memang kalo belanjanya itu secara datangi langsung, karena vibes nya beda apalagi bisa lihat produknya secara dekat
ReplyDeleteJujur saya jarang sekali belanja online, hehe kecuali kalau ke pasar. Warung kecil deket rumah pun sekarang sudah jarang.
ReplyDeleteIya, aku sendiri kadang suka belanja offline, di warung tetangga gitu
ReplyDeleteHanya beberapa yang biasanya beli online
Semua ada plus minusnya sih ya Mbak. Untuk beberapa barang, yang harus dicoba langsung atau perlu konsultasi, memang belanja offline nyatanya masih sangat dibutuhkan. Dan ada juga barang yang sudah cukup dan lebih mudah untuk dibeli online. Tapi gimana pun, belanja itu tetap jadi aktivitas kesukaan banyak wanita sih ya.
ReplyDeleteBener sih karena nggak lihat langsung barang, pas beli online malah suka kecewa. Ini salah satu alasan masih suka belanja offline juga buat saya. Kecuali nih, ya, beli barang kualitas mall or udah punya brand, baru berani beli online
ReplyDeleteAku uda lama gak nge-mall, kadang jadi kayak alien.
ReplyDeleteTapi yaa, happy juga sii.. ngliat orang lagii... hehehe, selama ini cuma rumah, sekolah anak, belanja.
Kadang juga belanjaan dateng sendiri karena uda pesen online.
Memang gaya hidup jadi berubah drastis sejak pandemi yaa..
Dan merasakan kenikmatan serta kemudahannya.