Pengalaman Melakukan Perawatan Saluran Akar Gigi

 


Bagi sebagian orang, berurusan dengan dokter gigi adalah hal yang menakutkan. Entah karena harus membuka mulut di hadapan orang asing atau karena ketika ke dokter gigi biasanya pulangnya dompet jadi tipis. Hehe. Hal inilah yang terjadi pada saya di bulan Agustus lalu ketika mengunjungi dokter gigi untuk memeriksakan gigi yang bermasalah.

Awal mula masalah gigi ini muncul ketika saya merasakan rasa nyeri di bagian gigi yang terpasang crown. Saya ingat betul waktu itu saya dan keluarga sedang menghadiri sebuah resepsi pernikahan. Seusai makan, saya mengambil gelas berisi air es. Begitu air es tersebut memenuhi rongga mulut, tiba-tiba saja gigi saya terasa ngilu hingga membuat saya membeku. Setelah itu, selama berhari-hari saya mengalami kesulitan minum air dingin karena gigi yang terasa ngilu ini.

Karena takut ada masalah dengan gigi yang terpasang crown-nya, saya pun mendatangi dokter gigi yang memasang crown gigi saya untuk memastikan hal tersebut.

"Nggak ada masalah sama crown-nya. Masalahnya ada pada gigi di depannya yang ada lubangnya," begitu kata dokter tersebut setelah memeriksa gigi saya.Dokter pun menyarankan untuk menambal lubang pada gigi di depan gigi saya yang bermasalah tersebut.

Sakit Gigi yang Berujung Dilepasnya Crown Gigi

Selama beberapa bulan setelah penambalan gigi tersebut, tidak muncul masalah lagi pada gigi saya. Sampai kemudian di bulan Agustus gigi saya kembali terasa sakit. Selain itu saya juga merasakan ada bengkak pada bagian atas gigi geraham atas yang terpasang crown gigi. Bengkak bernanah ini membuat gigi saya tersebut terasa sakit dan bahkan juga berimbas pada gigi belakangnya. Rasa sakitnya ini bahkan cukup untuk membuat saya membeli obat pereda nyeri agar bisa tidur dengan nyenyak.
 
Sama seperti kasus sebelumnya, mulanya saya pikir ada lubang pada gigi belakang dari geraham yang gusinya bengkak tersebut. Atas dasar ini saya memutuskan untuk mengunjungi dokter gigi lain yang lokasinya tak jauh dari kantor. Pertimbangan saya karena untuk mencari alternatif jawaban dari sakit gigi yang saya alami sebelumnya. Saya pun membuat jadwal konsultasi dan bertemu dengan dokter sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.

Di luar dugaan saya, ternyata permasalahan gigi yang saya hadapi bukan sekadar adanya gigi yang berlubang. Setelah dokter melakukan pemeriksaan dan juga rontgen gigi, beliau menyimpulkan kalau masalahnya ada pada gigi saya yang ada crown-nya. Kenapa? Karena ketika saya melakukan pemasangan crown gigi tersebut tidak dilakukan perawatan saluran akar dan inilah yang membuat gigi saya jadi sakit dan bahkan gusi jadi bengkak.

"Lalu apa solusinya?" tanya saya pada dokter tersebut.

"Ya, mau nggak mau crown giginya harus dilepas, Bu," jawab dokter.

Saya berpikir sejenak.

"Kalau crown-nya dilepas bisa dipasang lagi?" tanya saya lagi.
 
"Sayangnya tidak bisa. Sedih sih. Saya juga kalau jadi dokter yang masang crown-nya nangis bu kalau harus melepas crown giginya," jawab dokter itu lagi.
 
Saya hanya bisa tertawa hambar. Pikiran saya melayang pada biaya yang pernah saya keluarkan untuk memasang crown gigi tersebut 2 tahun sebelumnya. Biayanya cukup besar dan jika saya harus melepas crown tersebut artinya saya harus memasang crown baru dengan biaya yang mungkin tak jauh berbeda.
 
"Tidak ada pilihan lain ya, Dok?" tanya saya lagi akhirnya.
 
"Kalau dari saya sih tidak ada, Bu. Gigi yang sakit itu harus dimatikan sarafnya untuk mengurangi pembengkakan pada gusinya.

Perawatan Saluran Akar Gigi

Sebelum mengalami sendiri, saya sudah cukup sering mendengar istilah perawatan saluran akar gigi ini. Perawatan saluran akar gigi atau root canal treatment adalah prosedur untuk mengangkat pulpa gigi, yakni bagian akar gigi yang terdiri atas pembuluh darah dan saraf gigi. Prosedur ini dilakukan untuk mengobati gigi yang terinfeksi tanpa perlu mencabutnya. 

Nah, untuk kasus gigi saya sendiri, memang kasus awalnya adalah gigi yang berlubang besar dan tidak memungkikan untuk ditambal sehingga dokter akhirnya menyarankan untuk pemasangan crown gigi. Namun berhubung kala itu tidak dilakukan perawatan saluran akar, infeksi mungkin masih bisa terjadi meski gigi sudah tertutup crown karena sarafnya belum dimatikan. 

Untuk melakukan prosedur perawatan saluran akar di gigi saya ini, hal pertama yang dilakukan dokter adalah melepas crown gigi saya yang sudah terpasang selama 2 tahun. Ini bukan hal yang mudah karena crown gigi ini dipasang dengan menggunakan lem yang cukup kuat. Setelah crown gigi berhasil dilepaskan, mulailah dilakukan perawatan saluran akar ini. Saya tidak cukup ingat dengan proses dan alurnya namun menurut website alodokter, berikut adalah proses dari perawatan saluran akar gigi:
 
  • Pertama-tama dokter akan memberikan suntikan obat bius lokal untuk mencegah nyeri selama proses dikerjakan
  • Berikutnya, dokter akan nemasang dam karet di mulut dan sekitar gusi untuk menyerap ludah dan menjaga area tetap kering
  • Dokter membuat lubang kecil di mahkota gigi untuk membersihkan rongga gigi yang terinfeksi
  • Dokter mulai melakukan pengangkatan saraf dan pembuluh darah kecil di dalam gigi dengan menggunakan alat khusus bernama jarum endodonti
  • Membersihkan jaringan yang terinfeksi untuk mencegah kerusakan yang lebih parah
  • Menambal gigi yang berlubang untuk mencegah bakteri masuk kembali

Kira-kira begitulah prosedur dilakukan dokter untuk perawatan saluran akar. Dari pengalaman saya pribadi, selama proses perawatan saluran akar dilakukan, jujur beberapa kali saya harus mengeryit menahan ngilu ketika dokter mulai mengangkat saraf dan pembuluh darah di gigi saya. Rasanya seperti gigi saya di sedang diobok-obok dan digunting-gunting bagian sarafnya. Jadi meski dilakukan pembiusan pada area gusi, rasa sakit dan ngilu itu tetap terasa.

Untuk perawatan saluran akar sendiri, terutama gigi geraham tidak bisa dilakukan sekali. Kalau kata dokternya, untuk gigi seri masih bisa dilakukan perawatan saluran akar di satu kali kedatangan. Namun untuk gigi geraham diperlukan 3-4 kali kedatangan hingga perawatan saluran akar ini usai dan semua saraf berhasil dimatikan. Jadilah saya bolak balik selama 3 minggu untuk bisa menyelesaikan perawatan saluran akar gigi dan setiap kali saya datang untuk perawatan, maka proses pengangkatan saraf terus dilakukan hingga saya tidak merasakan nyeri lagi di bagian tersebut. Untuk biaya perawatan saluran akar gigi ini sendiri total biayanya itu 2 juta rupiah.

Pasang Crown Gigi Baru

Setelah perawatan saluran akar selesai, apalagi yang harus dilakukan? Kalau menurut dokter yang saya temui sih gigi yang sudah dirawat tersebut akan ditambal namun sebaiknya tidak digunakan lagi untuk mengunyah karena nanti bisa retak. Nah, untuk kasus saya, berhubung sebelumnya sudah terpasang crown gigi yang pastinya membuat gigi asli saya ukurannya sudah mengecil, maka mau tak mau saya harus kembali memasang crown gigi baru.
 
Nah, untuk proses pemasangan crown gigi ini tidak jauh berbeda dengan pemasangan sebelumnya yakni pertama-tama dokter membuat cetakan untuk gigi saya terlebih dahulu untuk menentukan ukuran crown gigi yang akan dipasang nanti. Cetakan ini kemudian dikirim ke Jawa untuk dibuat gigi tiruan atau crown-nya. Dan jika crown yang dicetak sudah tiba saya akan dihubungi untuk pemasangannya.
 
Untuk pemasangan crown gigi baru ini, saya hanya perlu menunggu kurang lebih 9 hari. Berbeda dengan pemasangan crown gigi sebelumnya, kali ini dokter memasang pasak di bagian gigi saya sebelum kemudian dipasang crown. Pemasangan crown gigi sendiri tidak memakan waktu lama bahkan tak sampai setengah jam. Sementara untuk biayanya, untuk pemasangan crown gigi bahan porselen dengan pasak biayanya sebesar 2,5 juta rupiah. Jadi total biaya yang saya keluarkan untuk perawatan saluran akar + pemasangan crown gigi adalah 4,5 juta rupiah. Lumayan banget ya. Heu.
 
Itulah dia pengalaman saya yang harus mengganti crown gigi dan melakukan perawatan saluran akar gigi. Semoga bermanfaat buat teman-teman sekalian!
Baca Juga
Reactions

Post a Comment

10 Comments

  1. aku udah planning lama ke dokter gigi untuk urusan gigiku, jujurly memang bener mbak, pergi ke dokter gigi bikin aku maju mundur. Padahal kan kalau segera konsultasi,akan cepet pula ditemukan solusi terbaiknya

    ReplyDelete
  2. Mbaaaa, aku baca ini ikutan bisa bayangin rasa ngilunya 😭. Dulu pas kecil aku rutin ke dokter gigi krn memang parah banget susunannya. Dr SD ampe smu. Pake braces juga. Jd sebelum pake udh hapal rasa sakit saat cabut beberapa gigi yg saling numpuk, ngilunya ga usah tanya, sampe nangis.

    Makanya kalo baca perawatan gigi begini aku lgs keinget masa2 dulu 😣

    Aku takut sih ama dokter gigi, tp aku lebih takut sakit gigi. Jd kalo gigi bermasalah, pasti aku ttp datang langsung ke dokter gigi utk diobati segera.Krn memang gigi ga bisa main2 kalo udh sakit.

    Apalagi kalo sampe kena syaraf dan infeksi 😭. Bahaya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah kalau pakai braces itu memang perjalanannya panjang banget dan bahkan harus rela gigi dicabut ya, mbak.

      Delete
  3. Saya pernah nih bermasalah gini, tapi masalahnya ga terasa sakit, cuman ketika gigi itu dipakai mengunyah, seketika pipiku bengkak, jadi infeksi di dalam, tapi nggak sakit.
    Sama dokter dirawat gitu, tapi nggak mempan dan saya juga ga balik lagi sih, karena mihil, hahaha.
    Akhirnya beberapa lama kemudian, tuh gigi dicabut, baru masalahnya selesai.

    ReplyDelete
  4. Saya juga pernah melakukan perawatan akar Gigi geraham yang dulu pernah lubang dan bermasalah sebelum ditambal. Alhamdulillah sudah memasuki tahun kelima tambalan giginya tetap oke.

    Mungkin hulan depan saya juga akan melakukan perawatan akar Gigi sekaligus pasang crowning deh. Tapi masih lihat sikon isi dompet sih. Hehehe

    ReplyDelete
  5. Perawatan akar itu memang subhanallahu.. butuh beberapa kali dateng ke dokter gigi sampe bener-bener syarafnya mati dan aman untuk ditindak ke proses berikutnya yaa.. Aku penasaran sama pasang crown ini, seluruh gigikah? Atas dan bawah?

    ReplyDelete
  6. Mbak Antung! Uji nyali juga ini buatku, padahal seharusnya crown gigiku ini dicetak dua tahun lalu, tapi aku maju mundur ngelakoninnya.Operasi gigi ini emang musti siap mental ya, lah apa kabar aku yang scaling tahunan aja ngilu!

    ReplyDelete
  7. Mbaaa, saya scaling sama nambal gigi aja rasanya udah ngilu banget. Ini masang crown gigi. Saya ikut nyut-nyutan ini. Wkwkwkwwk.

    Tapi keren ini Mba Antung. Semoga gak ada msalah sakit gigi atau gusi bengkak lagi ya, Mba..

    ReplyDelete
  8. saya baru tahu mengenai perawatan saluran akar gigi ini mba, jadi ga perlu dicabut ya giginya, membaca perawatan gigi seperti ini jadi teringat perawatan gigi yang pernah saya lakukan juga, dulu cabut gigi banyak, menyesal rasanya tapi memang sama dokternya wajib dicabut katanya waktu itu

    ReplyDelete
  9. Wah, baca tulisan imi saya jadi tahu bahwa perawatan saluran akar gigi ini juga penting untuk dilakukan ya mbak
    Memang baiknya kita memeriksakan kesehatan gigi secara rutin ya

    ReplyDelete