Ketika Yumna masuk ke sekolah dasar tahun 2023 yang lalu, saya memeriksakan matanya ke optik mata. Hal ini saya lakukan karena saat itu putri sulung saya ini mengeluh tidak bisa membaca tulisan di papan tulis di kelasnya. Sebagai orang yang menggunakan kacamata sejak SD tentunya saya sudah bisa menduga terkait apa yang terjadi pada mata anak saya.
Namun yang membuat saya kaget, ternyata setelah diperiksa minus mata yang dimiliki oleh Yumna terbilang tinggi dan bahkan ia juga menderita silinder di usianya yang baru 7 tahun. Ketika mengetahui hal ini, salah satu doa yang saya panjatkan adalah agar nanti saya dimudahkan rezeki sehingga bisa memberikan pengobatan mata berupa operasi LASIK pada putri saya.
Apa itu Operasi LASIK dan Penemuannya
Bagi mereka yang memiliki gangguan penglihatan seperti rabun jauh, silinder dan juga rabun dekat, operasi LASIK merupakan salah satu impian agar mata bisa kembali normal. Meski penggunaan kacamata ataupun lensa kontak cukup membantu dalam keseharian, pastinya akan lebih menyenangkan jika penderita rabun jauh seperti saya tak perlu lagi bergantung pada kacamata yang kadang suka keslipet menaruhnya atau jadi mainan anak-anak.
Operasi LASIK atau yang nama lengkapnya Laser-Assisted in Situ Keratomileusis adalah operasi yang kerap digunakan untuk menangani berbagai gangguan penglihatan seperti rabun jauh, rabun dekat dan juga mata silinder. Dalam prosesnya operasi LASIK ini menggunakan teknologi laser untuk mengikis jaringan kornea mata agar cahaya yang melewati kornea mata dapat ditangkap sempurna oleh retina.
Operasi LASIK sendiri sebenarnya bukanlah sebuah teknologi baru. Proses penemuan teknologi ini sudah dimulai sejak tahun 1960-an ketika Profesor José Ignacio Barraquer Moner berhasil mengembangkan proses autoplastik untuk memperbaiki gangguan refraksi mata. Prosedur ini disebut dengan nama Keratomileusis yang kemudian dipakai dalam LASIK.
Seiring perjalanan waktu, para dokter dan ilmuwan terus mengembangkan teknologi untuk perbaikan penglihatan ini hingga akhirnya pada tahun 1992, tephen Slade dan Stephen Brint melakukan LASIK pertama di AS. Untuk Indonesia sendiri, teknologi LASIK pertama kali masuk pada tahun 1997.
Jenis Metode LASIK yang Banyak Digunakan
|
https://nationaleyecenter.id/ |
Ada beberapa metode LASIK yang digunakan dokter untuk memperbaiki gangguan mata akibat kelainan refraksi diantaranya:
Photorefractive keratectomy (PRK)
Photorefractive keratectomy (PRK) merupakan jenis operasi refraksi pertama yang digunakan untuk mengobati masalah gangguan mata akibat kelainan refraksi. Metode ini digunakan untuk rabun jauh, rabun dekat dan juga astigmatisme. Pada proses ini dilakukan dengan ablasi atau dilepasnya kornea mata untuk kemudian dikoreksi dengan mesin excimer laser. Setelah dikoreksi mata akan dipasangi bandage contact lens hingga jaringan epitel terbentuk kembali.
FemtoLASIK
FemtoLASIK merupakan jenis operasi LASIK yang digunakan untuk mempertajam penglihatan. Prosedur ini menggunakan laser Femtosecond untuk mengubah kornea mata sehingga dapat memperbaiki masalah penglihatan. FemtoLASIK sangat cocok untuk mereka yang memiliki gangguan miopi tinggi yakni mulai dari -1.00 D sampai dengan -15.00 D. Prosedur ini juga memiliki beberapa kelebihan dibanding prosedur PRK karena tidak ada keluhan rasa sensitif setelah operasi, lebih sedikit terjadi komplikasi terkait flap dan proses pemulihan yang lebih cepat.
ReLex SMILE
Prosedur ini merupakan singkatan dari Refractive Lenticule Extraction, Small Incision Lenticule Extraction yang merupakan prosedur LASIK tanpa perlu membuat flap seperti yang dilakukan para metode FemtoLASIK atau PRK. Prosedurnya dimulai dengan mengeluarkan lenticule dengan insisi kecil sehingga struktur kornea tetap terjaga, Dengan diambilnya lenticule ini akan mengubah jalannya sinar ke mata sehingga penglihatan menjadi tajam kembali. Bagaimana dengan sayatan yang dilakukan sebelumnya? Ia akan sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.
SMILE PRO
SMILE PRO merupakan pengembangan selanjutnya dari ReLex SMILE namun dengan proses yang jauh lebih cepat yakni kurang dari 10 detik untuk membuat lenticure
Persiapan Sebelum Operasi LASIK
Sebelum melakukan operasi LASIK sendiri ada beberapa prosedur yang harus dilalui oleh pasien sebagai persiapan bagi pasien:
Anamnesis
Anamnesis adalah teknik pemeriksaan paling awal antara pasien dengan dokter dalam bentuk wawancara yang meliputi riwayat medis pasien hingga motif melakukan operasi LASIK ini. Dengan melakukan anamnesis ini dokter dapat menentukan pasien tersebut bisa melakukan operasi LASIK atau tidak.
Patient Selection
Setelah proses anamnesis dilakukan, langkah selanjutnya adalah melakukan seleksi pasien berdasarkan beberapa kriteria seperti:
- Pasien sudah berusia 18 tahun
- Ketebalan kornea di atas 500 mikron
- Tingkat refraktif error, untuk miopi -1.00 hingga -12.00 D, untuk silinder kurang dari 6.00 D sedang untuk hipermetropi kurang dari 6.00 D
- Status refraksi sudah stabil selama 1 tahun terakhir
- Menghentikan pemakaian lensa kontak minimal 7 hari sebelum operasi dilakukan. Sedangkan untuk pengguna Rigid Gas Permeable (RGP), harus menghentikan pemakaian paling tidak 2 minggu sebelumnya
- Histori kesehatan mata seperti apakah pernah terkena infeksi mata seperti keratoconus dan yang lain serta apakah memiliki sindrom mata kering karena ini berkaitan dengan jenis dari operasi LASIK yang akan dilakukan
- Histori medis
Pemeriksaan Menyeluruh
Jika pasien sudah memenuhi persyaratan untuk proses LASIK maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan menyeluruh (comprehensive examination) untuk mengetahui status refraksi. Dengan mengetahui status refraksi yang tepat dan akurat sangat diperlukan untuk menentukan dosis laser saat operasi LASIK.
Selain melakukan pemeriksaan status refraksi, terdapat juga beberapa pemeriksaan lain seperti pemeriksaan produksi air mata, pengukuran ketebalan kornea, pemeriksaan apakah ada gangguan pada kornea hingga pengecekan gula darah sebagai prosedur sebelum tindakan bedah. Setelah pemeriksaan menyeluruh ini dilakukan, maka dokter akan bisa memutuskan apakah pasien dapat melakukan operasi LASIK atau tidak.
Persiapan Hari H Operasi
Jika dokter sudah memutuskan kelayakan pasien untuk melakukan operasi LASIK maka perlu juga diperhatikan hal-hal berikut ketika operasi LASIK akan dilakukan terutama pada hari H yakni:
- Menghindari parfum atau kosmetik beralkohol karena bisa mempengaruhi prosedur laser
- Tidak memakai make up
- Jangan menyetir sendiri karena setelah operasi mata pastinya sangat rentan cahaya
- Jangan bepergian jauh
Untuk biaya operasi LASIK mata sendiri, bervariasi mulai dari Rp. 10.000.000 s.d Rp.25.000.000 per mata tergantung di Rumah Sakit mana kamu melakukannya dan sayangnya operasi LASIK ini tidak ditanggung BPJS jadi untuk bisa melakukannya tentunya kita harus menabung terlebih dahulu.
Itulah dia sedikir informasi yang bisa saya bagikan terkait prosedur LASIK untuk memperbaiki gangguan penglihatan serta persiapan yang harus dilakukan sebelum menjalaninya. Semoga bermanfaat bagi teman-teman sekalian!
Baca Juga
11 Comments
Ternyata metode lasik udah lama juga ya adanya dari tahub 60an. Metode lasik yang digunakan ini tergantung kelaiannya ya. Jadi kalau masih SD harus nunggu 18 taun dulu untu lasik ya.
ReplyDeleteTemenku ada yang lasik padahal aku tahu minusnya gede hehe. Sekarang dia udah bebas dari kacamata. Harganya mayan tapi katanya puas.
ReplyDeleteTernyata banyak ya metode lasik itu.
Btw katanya walau udah lasik kalau nggak jaga mata baik2 minus bisa tetep muncul lagi, makanya sepertinya tetep kudu menjaga kesehatan mata yaa.
Metode LASIK ini mantep banget sih hasil akhirnya. Namun emang iya ya mesti di persiapkan dengan baik dan persiapannya ternyata lumayan juga nih.
ReplyDeleteJadi makin tahu dan juga paham. Setidaknya kalau ada sahabat nanya bisa kasih gambaran, beberapa sahabat matanya minus gede bakalan dapetin solusi mumpuni kalau pake metode lasik.
mretode lasik ini metode yang terpercaya buat menyembuhkan mata minus. Molly pingin juga tapi kok takut hahaa
ReplyDeleteMetode lasik memang terbukti bagus ya untuk mengatasi mata minus, prosesnya cepat dan mudah, biayanya memang lumayan jadi kudu nabung dulu
ReplyDeleteOh operasi Lasik bisa juga mengatasi mata silinder ya, wah jadi pengen juga coba tapi lumayan juga yaa operasinya harus nabung dulu nih
ReplyDeleteSemoga putrinya bisa operasi Lasik suatu hari nanti ya Mbak
ReplyDeleteTeman saya saat sekolah minusnya belasan, ada silinder juga. Akhirnya dia operasi Lasik saat usia 30an..Alhamdulillah hingga kini masih sehat matanya malah belum pakai kacamata baca juga padahal sebaya dengan saya
Pengen banget operasi lasik, persiapannya ternyata cukup panjang ya maaaak.. Duh, jadi pengen mulai nabung buat lasik niiihhh
ReplyDeleteSuami temanku minusnya udah banyak, dan dia sampai pergi ke Jakarta untuk operasi lasik ini. Udah mending tapi kata temanku hasilnya belum optimal. Mungkin itu juga pentingnya seleksi sebelum operasi. Tapi emang minusnya yang udah banyak sih, jadi kalo berkurang ya udah lebih baik
ReplyDeleteduh ingin coba tapi kok takut yaa, ternyata banyak juga prosedur yang harus dijalani sebelum operasi, yang penting persiapan dana dulu neh
ReplyDeleteJadi keinget sama alm nenek yang dulunya juga lasik mata, emang cukup terbantu, menjaga pandangan nenek jadi lebih jelas lagi. Tapi saya juga baru tahu nih ternyata ada banyak jenis metode lasik yang digunakan
ReplyDelete