Inovasi Mari Nyalakan Alarm Persalinan (MAKAN APEL) untuk Ibu Hamil di Kabupaten Balangan

Ketika seorang ibu mengetahui dirinya hamil, maka pastinya ia akan berusaha memberikan makanan yang terbaik untuk janin yang dikandungnya dengan harapan janin akan tumbuh dan lahir dengan sehat. Calon ibu juga mungkin akan secara rutin mengunjungi dokter atau bidan untuk memeriksakan kondisi kehamilan untuk memastikan janin berkembang dengan baik. Lalu ketika tiba masa akan melahirkan, calon ibu juga pastinya sudah menyiapkan atau memilih siapa yang akan membantu persalinannya nanti. 

Saat jadi ingat pengalaman saat hamil anak pertama dulu. Waktu itu saking excited-nya saya sangat rajin membaca berbagai artikel terkait perkembangan janin. Saya bahkan mengunduh aplikasi kehamilan yang bisa memberi tahu bagaimana ukuran janin di usia sekian bulan. Tentunya tak lupa juga saya ke dokter setiap bulan untuk melakukan USG pada janin yang pastinya membuat saya semakin antusias dengan kehamilan tersebut dan bersyukur karena alhamdulillah tidak ada masalah dengan kehamilan saya.

Sayangnya, apa yang bisa saya lakukan saat hamil dulu ini mungkin tidak bisa dilakukan para ibu hamil yang tinggal di desa atau wilayah terpencil. Di beberapa daerah terpencil atau desa, para ibu hamil mungkin menjalani kehamilan mereka tanpa merasa perlu memeriksakan kehamilan tersebut ke fasilitas kesehatan. Ada berbagai alasan terkait hal ini, mulai dari lokasi fasilitas kesehatan yang sulit untuk dijangkau hingga kurangnya kesadaran akan pentingnya memeriksakan kandungan secara rutin ke tenaga kesehatan. 

Inovasi Mari Nyalakan Alarm Persalinan (MAKAN APEL) Bantu Ibu Hamil di Kabupaten Balangan


Tentunya bukan tanpa alasan jika seorang ibu hamil dianjurkan untuk secara rutin memeriksakan kehamilannya ke fasilitas kesehatan terdekat. Pemeriksaan rutin ke fasilitas kesehatan saat hamil dapat membantu ibu mengetahui permasalahan yang mungkin muncul selama kehamilan, menghindarkan calon ibu dari komplikasi selama kehamilan, hingga memastikan persalinan yang aman bagi calon ibu. 

Jika mengacu pada angka ideal, maka ibu hamil perlu berkunjung ke dokter atau bidan minimal 6 kali selama 9 bulan kehamilannya. Rincian dari pemeriksaan kehamilan ini adalah sebagai berikut:
  • 2 kali pemeriksaan saat usia kehamilan 1-12 minggu
  • Minimal 1 kali pemeriksaan saat usia kehamilan 13-28 minggu
  • 4 kali pada usia kehamilan 29-40 minggu

Pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil ini sendiri meliputi:

  1. Pemeriksaan fisik, yang meliputi pemeriksaan tinggi dan berat badan, tensi darah serta kondisi payudara, jantung dan paru-paru
  2. Tes urine untuk mendeteksi apakah terdapat protein atau gula dalam urine
  3. Tes darah untuk mengetahui golongan darah mengukur kadar hemoglobin, dan mengetahui apakah Bumil memiliki kondisi infeksi tertentu, seperti cacar, rubella, hepatitis B, sifilis, gonore, klamidia, toksoplasmosis, atau HIV/AIDS.
  4. USG kehamilan untuk memonitor detak jantung bayi, tumbuh kembang janin dan mendeteksi apakah ada masalah pada kehamilan
  5. Tes skrining janin untuk mengetahui kondisi kesehatan janin di dalam kandungan

Salah satu kendala yang harus dihadapi para tenaga kesehatan kadang adalah keterbatasan akses untuk bisa melakukan pemeriksaan kehamilan. Beberapa desa mungkin berada di lokasi yang minim prasarana di mana untuk bisa mengunjungi puskesmas atau bidan harus melewati perjalanan yang menyulitkan entah karena kondisi jalan yang rusak

Balangan merupakan salah satu Kabupaten di Kalimantan Selatan yang memiliki beberapa desa yang letaknya cukup terpencil dan di kaki pegunungan Meratus. Salah satu kecamatan di Kabupaten Balangan adalah Kecamatan Halong yang berjarak 25 km dari Paringin ibukota Balangan. Kecamatan Halong ini membawahi 24 desa salah satunya adalah Desa Marajai yang merupakan salah satu desa dengan Suku Adat Dayak Meratus. 

Dengan lokasinya yang berada di kaki pegunungan, tentunya salah satu tantangan dari para tenaga kesehatan di wilayah ini adalah terkait sulitnya akses mencapai perumahan warga. Untuk bisa mengunjungi desa Marajai ini tenaga kesehatan mungkin harus menghabiskan waktu berjam-jam dan begitu pula sebaliknya warga yang ingin berobat juga memerlukan waktu yang lama untuk bisa tiba di fasilitas kesehatan terdekat. Tak hanya masalah akses jalan, penduduk desa bisa jadi juga tak memiliki kesadaran dan pengetahuan terkait pentingnya pemeriksaan kehamilan ini.

Berdasar pada kenyataan ini, untuk bisa memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi ibu hamil di Desa Marajai, maka para tenaga kesehatan di UKT Puskesmas Uren Kabupaten Balangan kemudian menciptakan inovasi yang disebut Mari Nyalakan Alarm Persalinan atau disebut juga MAKAN APEL yang diinisiasi oleh Susilawati. Inovasi ini didapat dari proses penjaringan ide para bidan dan tenaga kesehatan Posyandu di Desa Marajai dengan mengintegrasikan teknologi alarm sebagai pengingat bagi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan mereka. 

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari program MAKAN APEL ini antara lain:

  1. Meningkatkan kunjungan ibu hamil ke fasilitas kesehatan
  2. Menurunkan tingkat kematian ibu dan bayi melalui perawatan yang lebih baik dan tepat waktu
  3. Memastikan bahwa ibu hamil mendapatkan perawatan intensif lebih dekat dengan waktu persalinan
  4. Penggunaan teknologi alarm sebagai pengingat membantu ibu hamil untuk tidak melewatkan kunjungan penting ke bidan

Selain memberikan alarm kepada ibu hamil, inovasi MAKAN APEL juga melakukan sosialisasi terkait pentingnya pemeriksaan prenatal bagi ibu hamil kepada keluarga di lingkungan terdekat. 

Dengan inovasi yang dilakukan oleh para bidan dan tenaga kesehatan di UPT Puskesmas Uren ini, MAKAN APEL berhasil meraih penghargaan terbaik I kategori BLUD/UPT Puskesmas Lomba Inovasi Balangan (Bailang) tahun 2021. Tak hanya itu, inovasi MAKAN APEL dari UPT Puskesmas Uren Kabupaten Balangan ini juga mendapat apresiasi dari Astra lewat penghargaan Satu Indonesia Award tingkat Provinsi. 

Tentunya inovasi yang dilakukan Bu Susilawati dan rekan-rekannya ini tidak berhenti begitu saja karena di tahun 2024 ini program MAKAN APEL 2 kembali dilanjutkan di Desa Marajai Kecamatan Halong Kabupaten Balangan. 


Baca Juga
Reactions

Post a Comment

3 Comments

  1. Keren banget loh balangan pubya program sebagus ini ya, mudah2an program ini bisa jadi inspirasi daerah lain terutama yg dekat2 sama balangan itu sendiri.

    ReplyDelete
  2. Meskipun berada di tempat yang jauh dari perkotaan, tapi kabupaten Balangan punya program yang bisa menginspirasi untuk warga di kota besar ya mbak. Bahkan program MAKAN APEL sampai mendapat penghargaan juga dari pemerintah

    ReplyDelete
  3. Masya Allah keren banget progamnya, semoga Kabupaten lain bisa terinspirasi dari progam ini, agar para bumil bisa mendapatkan edukasi dan pelayanan tepat dan maksimal selama masa kehamilan. Sehingga bisa menekan kasus terjadinya kematian pada ibu dan bayi (mengingat Kalsel pada bulan April lalu sempat mengalami kenaikan angka kematian ibu dan bayi)

    ReplyDelete