Kali ini, film Thailand kembali berhasil menarik perhatian dan bahkan meraup jutaan penonton di bioskop Indonesia. Ide cerita yang mungkin sebenarnya sederhana namun dikemas dengan apik membuat film How to Make Millions Before Grandma Dies sukses dibicarakan banyak orang. Tentu saja ada beberapa kontroversi terkait beberapa karakter di film ini dan juga penyelesaian masalah yang dihadirkan. Namun tentunyas setiap orang berhak mengemukakan pendapatnya terkait sebuah film meski harus kontra dengan pendapat orang lain. Malah ini menjadi sebuah hal yang menarik karena sebuah film berhasil menjadi pemantik untuk sebuah pembahasan yang berbobot.
Saya sendiri juga termasuk dalam 3 juta penonton yang turut larut kisah nenek dan cucunya M ini. Bagaimana cerita lengkap dari How atau disebut juga Lahn Mah untuk judul aslinya ini? Berikut review yang bisa saya berikan
Review Film Thailand How to Make Millions Before Grandma Dies
Film How to Make Millions Before Grandma Dies bercerita tentang seorang pria bernama M yang memutuskan untuk merawat sang nenek yang terkena sakit kanker. Awalnya M, yang seorang gamer tak terlalu peduli ketika ibunya bercerita kalau neneknya terkena kanker dan memiliki sisa usia 1 tahun. Ia memiliki mimpi untuk menjadi gamer profesional yang membuat M berani berhenti sekolah. Sayangnya karir gamer-nya tak seindah yang dibayangkan sehingga bukannya kaya, M malah menjadi beban bagi ibunya.
Pendirian M kemudian berubah ketika ia melihat sepupu perempuannya yang mendapat warisan rumah karena merawat kakeknya sebelum meninggal. Berharap kalau dirinya juga akan mendapat durian yang sama, M pun bergegas menuju rumah nenek untuk merawat dan mengambil hati nenek sehingga nanti di surat wasitnya nenek akan mewariskan rumah miliknya untuk M. Bahkan saking yakinnya akan berhasil mengambil hati nenek, M malah sudah mengiklankan rumah nenek untuk dijual di laman online.
Nenek yang selama ini hidup sendiri setelah anak-anaknya dewasa dan menikah tentu saja bingung kenapa mendadak cucunya rajin sekali datang ke rumah bahkan sampai menginap. Anak-anak yang dulu jarang pulang juga mulai sering berkunjung. Merasa tak bisa berbohong, akhirnya M dengan jujur menyampaikan perihal penyakit nenek yang seharus dirahasiakan.
Tentunya bukan hal yang mudah bagi M untuk merawat neneknya yang sehari-hari dipanggil Amah ini. Merawat orang tua tentunya berbeda dengan merawat bayi atau anak-anak dan tak semua orang dewasa bisa sabar dalam mengurus orang tua. M sendiri selama tinggal di rumah nenek melakukan berbagai kegiatan mulai dari membantu nenek berjualan di pasar, memasang CCTV agar bisa memantau pergerakan nenek dan hingga tahap memandikan nenek yang mulai kesulitan untuk mandi. M juga dengan rajin mengantar nenek mengantre untuk kemoterapi terkait kanker yang dideritanya.
Nenek sendiri sebenarnya memiliki 3 orang anak. Putra pertama tinggal bersama istri dan putri kecilnya dan hidup berkecukupan. Anak kedua merupakan ibu M yang sehari-hari bekerja sehingga kesulitan untuk bisa mengurus ibunya. Lalu ada si bungsu yang selalu merepotkan nenek dengan hutang-hutangnya dan hanya bisa meminta uang pada nenek. Ketiga saudara ini biasanya berkumpul di rumah nenek di hari-hari tertentu dan pulang tanpa menginap sehingga nenek terbiasa hidup sendiri.
Meski terlihat tulus, lama kelamaan motif M merawat neneknya akhirnya ketahuan juga ketika seorang pria datang untuk melihat rumah nenek yang akan dijual oleh M. Meski kecewa dengan tindakan cucunya ini, Nenek diam saja. Nenek kemudian malah mengajak M untuk pergi ke sebuah rumah yang ternyata merupakan rumah kakaknya. Di rumah kakaknya ini nenek berusaha meminta bantuan uang agar bisa membeli makam yang bagus untuk dirinya. Sayangnya rupanya sang kakak tak peduli lagi dengan nenek dan malah mengusir nenek dari rumahnya.
Pada akhirnya kondisi nenek pun memburuk dan putra sulung nenek memaksa ibu M untuk mencari surat wasiat yang sudah disiapkan nenek. Sayangnya ternyata nenek malah memberikan rumah untuk anak bungsunya, hal yang membuat M sangat kecewa. Ironisnya lagi setelah menjual rumah ibunya, sang paman malah menaruh nenek di panti jompo. Bagaimanakah akhirnya kisah antara M dengan neneknya ini?
Kesan setelah menonton film How to Make Millions Before Grandma Dies
Sebelum nonton film ini tentunya Saya sudah membaca beberapa review tentang bagaimana film ini membuat banyak orang menitikan air mata karena ceritanya yang sangat menyentuh. Nah, selain kesedihan yang diceritakan rupanya juga ada sedikit kontroversi terkait seorang influencer yang dulunya seorang blogger tentang bagaimana si M ini yang pengangguran dan dia merasa empati dengan sosok M. Hal kemudian akhirnya banyak mendapat tanggapan dari para pengguna X yang membahas bahwa sebenarnya inti cerita dari How to Make Millions Before Grandma Dies ini bukan tentang M tapi tentang pekerjaan caregiver yang di lakukan oleh M selama tinggal bersama nenek.
Saya sendiri juga cukup setuju dengan pendapat warga X terkait intisari dari film yang bukan tentang M tapi melainkan tentang profesi caregiver dan bagaimana penggambaran seseorang ketika dia sudah tua dan anak-anaknya sudah dewasa. Lalu apa saja pesan yang saya dapat dari film ini?
Masa tua bisa jadi adalah masa kesepian
Film How to Make Millions Before Grandma Dies bisa dibilang memberikan gambaran bagaimana ketika seseorang menjalani masa tuanya, maka bisa jadi ia akan menjalaninya dalam kesepian dan kesendirian. Anak-anak yang dulu memenuhi isi rumah kini sudah dewasa dan memiliki kehidupannya masing-masing sehingga semakin jarang pulang ke rumah. Rumah yang dulunya ramai menjadi sepi dan terasa terlalu besar bagi orang tua kita.
Saya sendiri lewat film ini seolah melihat sosok ibu saya yang saat ini tinggal bersama adik bungsu saya. Saat ini saya dan adik perempuan saya sudah menikah dan tinggal bersama keluarga kami masing-masing. Dan meskipun tinggal satu kota bahkan kami tak bisa selalu bisa memantau keadaan ibu saya dan pada akhirnya adik laki-laki sayalah yang bertanggung jawab untuk menemani Ibu di masa sekarang.
Ibu mencintai anak-anaknya dengan cara yang berbeda
Film How to Make Millions Before Grandma Dies juga menggambarkan tentang cinta seorang ibu kepada anak-anaknya. Ketika seorang wanita memiliki anak dengan karakter yang berbeda-beda mereka mungkin juga akan memberikan cinta kasih yang berbeda-beda pada anaknya. Bahkan film ini juga menggambarkan kalau mungkin memang benar adanya ketika ada yang bilang bahwa orang tua mungkin tidak bisa mencintai secara adil pada anak-anaknya. Ada anak yang lebih disayang dari anak-anaknya karena alasan-alasan tertentu entah karena prestasinya atau hal lainnya.
Di film ini sendiri diperlihatkan bagaimana Amah atau nenek memperlihatkan cinta kasih yang berbeda pada anak-anaknya. Kepada anak pertama misalnya yang Amah sangat berharap anak itu bisa menjadi orang sukses, maka untuk itu Amah rela berhenti makan ikan sebagai nazarnya agar si sulung menjadi orang sukses. Lalu untuk si bungsu yang terlilit hutang Amah akhirnya memberikan harta terakhirnya agar putra bungsunya itu bisa menyelesaikan masalahnya. Lalu untuk putri satu-satunya, Amah juga sudah menyiapkan hadiah terakhir agar putrinya itu juga bisa sedikit lebih tenang memikirkan masa depan anaknya atau cucu Amah.
Tidak semua anak terlahir cemerlang
Lalu terkait sosok putra bungsu Amah yang dinilai tak berguna dan hanya menyusahkan Amah, tentunya sebagai orang tua Amah dan kita juga ingin membesarkan anak-anak yang sukses dan membanggakan nantinya. Namun kadang mungkin memang ada anak-anak yang ditakdirkan sedikit menyusahkan orang tuanya dan hal ini pastinya cukup sering kita temukan dalam kehidupan nyata. Jadi memang bisa dibilang film How to Make Millions Before Grandma Dies sangat menyentuh hati karena dekat dengan kehidupan kita para penontonnya.
Pertanyaannya adalah, jika ternyata seseorang mendapati anaknya ternyata tumbuh menjadi sosok yang gagal, apakah yang harus orang tua lakukan? Apakah orang tua bisa menerima dengan lapang dada kondisi anaknya ini atau sebaliknya? Ini mengingatkan saya pada salah satu adegan di film Agak Laen ketika Oki berbicara kepada ibunya tentang dirinya yang hanya membuat malu ibunya. Sang ibu dengan bijak berkata, "Kau masuk penjara karena kau bodoh, bukan karena jahat. Dan itu adalah kesalahanku." Duh nangis nggak tuh mendengar jawaban ibu Oki.
Uang bisa memutus hubungan keluarga
Sudah bukan hal baru lagi jika kita mendengar istilah uang bisa memutus hubungan keluarga terutama jika berhubungan dengan warisan. Bahkan ada yang mengatakan kalau harta waris itu adalah uang panas. Meski mungkin berbeda kulturnya dengan agama yang saya anut, tetap saja masalah warisan ini juga menjadi penyulut konflik keluarga. Ini bisa dilihat dalam satu adegan yang membuat saya sangat nyesek yakni ketika Amah mendatangi kakaknya untuk meminta bantuan uang dan malah diusir oleh kakaknya. Ah, sedih sekali rasanya ketika 2 saudara yang seharusnya bisa saling bergantung harus berakhir tak saling mengenal karena urusan uang.
Itulah dia review saya untuk film How to Make Millions Before Grandma Dies. Bagi mereka yang suka menonton film bertema keluarga, tentunya sangat saya rekomendasikan untuk menonton film ini.
20 Comments
aku tau pemeran yang jadi Amah saat lewat di beranda sosmed dan berkunjung ke Indonesia. Awalnya ga ngerti si Amah ini siapa, dan baru ngeh kalau pemain film dari Thailand dan booming juga filmnya. Aku sendiri malah ga tau kalau ada film ini dan belum nonton
ReplyDeleteDari review ceritanya, bagus juga ini. relate juga sama beberapa kehidupan masyarakat di Indonesia, mengenai anak yang meributkan atau berharap sama warisan orang tuanya, tapi tokoh disini adalah cucunya. Penasaran juga sama endingnya
wah dalam rangka apa nih amah ke Indonesia?
Deleteaku belum kesampean nonton ini dan takut mewek banget di bioskop T_____T tapi penasaran
ReplyDeleteyuk ditonton, mbak. aku pribadi nggak sampai nangis sih cuma ya ada bagian yang berasa nyesek aja nontonnya terutama pas nenek datangin kakaknya itu
DeleteAku nonton film ini dewean
ReplyDeletelumayan bagus sih jalan critanya
walo di beberapa scene, aku sempat ketiduran 🤣😹
baca ini saya menangis mba karena mengingat ibu saya juga yang sekarang sudah ditinggal ayah, masa tuanya sekarang tinggal dengan adik saya, awalnya sendiri di rumah sendiri tapi karena sudah sepuh akhirnya kami pindahkan biar ga merasa kesepian, dan saya juga jadi refleksi diri saya nanti di hari tua akan dihabiskan dengan siapa dan seperti apa
ReplyDeletePasti banyak kisah mengandung bawang nih kalau kisahnya tentang orang tua yang menderita penyakit dan berkaitan dengan anak cucunya.
ReplyDeleteBtw waktu saya kerja di luar negeri pernah jadi Caregiver juga lho
Dan banyak teman saya yg mendapatkan warisan ketika yg dijaganya itu meninggal dunia
Wah aku termasuk jarang nonton film Thailand meskipun banyak juga yang bagus-bagus, malahan aku nonton iklan versi thailand yang ngak kalah mengandung bawang dan menurut aku sangat inspiratif. OTW nonton ah tapi kayaknya mau nonton sendiri aja biar bisa nangis dan ngak ada yang ngeledekin. Film dengan cerita seperti ini kadang relate dengan kehidupan kita juga, yah...mau bagaimana lagi namanya kehidupan pasti akan terus berputar.
ReplyDeleteMEnarik juga ya filmnya, belum pernah nonton film Thailand dengan genre seperti ini, biasanya film Thailand cukup detail menggambarkan tiap adegannya
ReplyDeleteiya betul banget, uang ini bisa banget memutus hubungan kekeluargaan. Miris dengar berita seorang ibu di polisikan oleh keempat anaknya
ReplyDeleteMeski memang hikmah atau amanah dari film ini bagus, jujur saya bosan. Untuk film sekelas bioskop film ini sangat membosankan bagi saya mbak. Saya menontonnya, dan flatflat saja. Cocoknya untuk drama TV.
ReplyDeleteFilm Thailand tuh suka ga nanggung-nanggung, kalau serem, serem banget, romantis ya romantis banget bikin kita gemes. Nah, film ini tuh udah mengusung tema keluarga dan pasti bikin habis tisu pas nonton
ReplyDeletewah kayaknya memang belum banyak tau referensi film thailand, ternyata bagus-bagus juga ya, judulnya menarik sih kebayang kisah bakti ke orangtua dan keluarga
ReplyDeleteKa Antung, reviewnya bikin aku paham alurnya.
ReplyDeleteKarena baca beberapa review, awalnya aku masih menerka-nerka ujungnya kemana. Tapi di artikel ka Antung, aku jadi tau betapa besar perhatian seorang Ibu yang tentu aja bisa jadi gak dipahami sang anak.
Doa yang terbaik, semoga sebagai orangtua bisa mewariskan akhlak yang baik bagi anak-anaknya sehingga ketika meninggal, anak, saudara atau keluarga pihak manapun bisa tetap hidup saling jaga, saling sayang dan saling membantu satu sama lain.
Pengen nonton juga ah, udah lama pengen liat di bioskop, tapi anak-anak pengennya ikut, hadeh.
ReplyDeleteMenarik ceritanya, meskipun biasanya saya jadi berekspektasi tinggi saking banyak yang review bagus
Baca review Film Thailand How to Make Millions Before Grandma Dies jadi pingin nonton, karena saya juga senang dengan film yg berlatar belakang keharmonisan dan perjuangan keluarga, karena dekat dengan kehidupan nyata.
ReplyDeleteHits banget ini film dan aku ga sempat nonton di bioskop. Aku penasaran bakal jadi yang nangis nonton film ini atau malah tidak. Karakter-karakternya kuat banget ngegambarin slice of life kehidupan keluarga
ReplyDeleteIya loh setelah berkeluarga dan menjadi ibu akhirnya aku juga paham kalau kehidupan harus tetap berjalan meski anggota keluarha meninggal. Uang bisa merusak hubungan keluarga dan tetangga.
ReplyDeletemashaAllah banyak banget hikmah baik yang bisa diambil, part hikmah tentang Ibu mencintai anak-anak jadi bikin nyes. Rasanya film ini kudu ditonton deh dalam waktu dekat.
ReplyDeletePenasaran dengan kelanjutan cerita M dan nenek. Jadi pengen nonton juga...
ReplyDelete