Begitu tiba di bandara Soekarno-Hatta, saya dan rekan kerja langsung mencari taksi online untuk bisa mencapai lokasi Hi Hotel Pasar Senen ini. Seingat saya biaya taksinya sekitar 200 ribu rupiah yang. Ternyata, Hi Hotel Pasar Senen ini lokasinya benar-benar berapa di area Pasar Senen tepatnya di samping Pasar Senen Blok III. Jadi hotel ini merupakan bangunan hotel baru yang dibangun setelah Pasar Senen mengalami kebakaran besar beberapa tahun sebelumnya.
Bangunan Hi Hotel Pasar Senen sendiri memiliki desain yang cukup modern. Pada bagian depan hotel terdapat tulisan Hi Hotel berwarna merah. Berhubung hotel ini lokasinya berada di area Pasar maka jangan kaget kalau di sekitar hotel kadang kita berpapasan dengan pembeli. Bahkan area pintu masuk hotel ini di malam hari berubah menjadi tempat para penjual pakaian bekas menawarkan dagangannya. Bagi mereka yang suka belanja pastinya akan sangat dimanjakan dengan kondisi ini.
Lantai dasar dari Hi Hotel Pasar Senen terdiri atas lobby, resepsionis dan juga restoran. Di dekat restoran terdapat beberapa kursi pijat yang bisa digunakan para tamu yang ingin relaksasi. Sayang saya belum sempat mencoba kursi pijat ini yang tentunya untuk menggunakannya harus bayar terlebih dahulu. Di dekat lift, kadang disediakan minuman bagi tamu yang baru tiba atau akan naik menuju kamarnya.
Fasilitas kamar Hi Hotel Pasar Senen
Setelah melaporkan kedatangan, kami pun langsung menuju kamar yang sudah di-booking. Kamar saya terletak di lantai 19 dan berada tepat di dekat lift. Begitu memasuki kamar, hal pertama yang menarik perhatian saya adalah kaca jendela yang menampilkan pemandangan kota Jakarta. Dari kaca jendela ini saya bisa melihat situasi lalu lintas dan pasar kue Subuh Senen yang lokasinya tepat berapa di samping sisi kamar tempat saya menginap.
Hi Hotel Pasar Senen sendiri merupakan hotel yang mengusung konsep hijau. Ini saya ketahui ketika menemukan sebuah pesan yang diletakkan di atas tempat tidur. Untuk itu, di kamar tidak disediakan air mineral bagi tamu yang menginap. Sebagai gantinya di setiap lantai dekat dengan lift terdapat dispenser untuk mengambil air minum. Jadi kalau perlu air untuk membuat teh atau kopi, tamu hanya perlu mengambil air dengan membawa wadah minum yang sudah disediakan di atas meja.
Untuk bagian kamarnya sendiri, kamar yang saya tempati Hi Hotel Pasar Senen ini merupakan kamar tipe superior twin dengan luas 18 m2 dan 2 tempat tidur single. Di setiap tempat tidur terdapat 2 bantal 1 berukuran besar dan 1 bantal kecil dengan sarung bantal motif garis vertikal. Pada salah satu dinding terdapat lukisan tepat di atas tempat tidur. Kamar ini tidak menyediakan lemari namun terdapat sebuah sudut untuk menggantung baju dan juga sebuah deposit box. Bagian favorit saya dari kamar yang saya tempati tentu saja jendela besar yang memberikan pemandangan kota Jakarta dari lantai 19.
Bagi mereka yang ingin bekerja di dalam kamar, sebuah meja kerja kecil diletakkan di dekat sudut kamar. Sebuah teko, 2 buah gelas lengkap dengan teh seduh beserta gula diletakkan di atas meja tersebut. Sementara itu di samping tempat tidur juga disediakan lemari nakas yang bisa dimanfaatkan untuk men-charge handphone atau menaruh beberapa skincare yang digunakan.
Untuk kamar mandi terletak tepat di bagian samping setelah kita membuka pintu. Kamar mandi ini layaknya kamar mandi hotel lainnya menggunakan shower untuk mengalirkan air mandi. Sayangnya tidak ada tambahan kran yang bisa digunakan untuk wudhu sehingga mau tak mau saya harus berwudhu di wastafel saat akan menjalankan kewajiban salat. Untuk toiletries yang disediakan di kamar mandi cukup lengkap mulai dari sikat gigi, sabun mandi dan juga shampo. Handuk diletakkan di bagian atas di atas toilet duduk.
Selama menginap di hotel ini, ada satu hal yang cukup membuat saya merasa kurang nyaman yakni AC yang kurang sejuk. Jadi ada momen ketika saya pulang dari jalan-jalan dan merasa cukup gerah padahal seingat saya AC sudah menyala. Bahkan selama menginap di hotel ini saya nyaris tidak menggunakan selimutnya. Namun begitu hal ini saya ceritakan para rekan kerja saya, dia malah berkata sebaliknya. Katanya AC di kamarnya bekerja dengan cukup baik. Entah ini apakah karena saya pernah mematikan AC kamar sehingga kemudian AC-nya menjadi tidak sejuk lagi atau memang AC di kamar saya yang tidak sejuk.
Menu Sarapan di Hi Hotel Pasar Senen
Layaknya hotel-hotel lainnya, Hi Hotel Pasar Senen menyediakan berbagai sarapan mulai dari menu lokal hingga western. Untuk menu lokal terdapat nasi goreng, nasi putih dengan variasi lauk olahan ayam, bubur ayam dan juga sup sayuran. Sementara untuk menu western tamu bisa memilih pasta, kentang, dan olahan roti di sudut lainnya. Untuk minuman, tamu bisa memilih air mineral, teh, kopi, jus hingga juga infuse water.
Kalau boleh jujur, menu sarapan di Hi Hotel Pasar Senen ini sebenarnya terbilang kurang variatif dan rasanya juga termasuk standar saja. Tapi ini mungkin karena saya berada di hotel lebih dari 3 hari, makanya bosan dengan menu sarapan yang itu-itu saja. Untuk ruang sarapannya sendiri berada di lantai 2 dan memiliki area yang cukup luas. Tamu bisa memilih duduk di bagian sofa atau kursi dan meja makan yang disusun melingkar.
Selama menginap 5 hari 4 malam di Hi Hotel Pasar Senen ini bisa dibilang saya cukup puas dengan pelayanannya. Lokasinya yang stategis juga sangat pas dijadikan tempat menginap bagi para pengunjung kota Jakarta. Hi Hotel Pasar Senen ini lokasinya sangat dekat dengan halte bus transjakarta, stasiun kereta api dan bahkan di depannya juga terdapat Plaza Atrium jadi kalau mau ke mana-mana sangat mudah aksesnya.
Demikian review dan pengalaman saya menginap di Hi Hotel Pasar Senen Jakarta. Semoga bermanfaat bagi teman-teman sekalian!
14 Comments
Wahhh ternyata tinggi juga yaa Hotel Pasar Senen ini, penasaran view dari atas nya seperti apa tidak dilihatkan hhu
ReplyDeleteada itu mas foto pemandangannya di gambar pertama setelah sub heading fasilitas kamar
DeleteSetiap ada tugas ke Jakarta belum pernah menginap di sekitar Pasar Senen. Mungkin klo k Jakarta lg, boleh nih dicoba hotelnya sekalian bisa belanja dan naik kereta dari Stasiun Pasar Senen. Thanks infonya. Salam kenal dari "Lazwardy Journal" mbak
ReplyDeleteMbaaa, aku agak shock nih baca bagian handuk ditaro di atas toilet jongkok. Seriuuuus toiletnya jongkok???? Bukan toilet duduk?
ReplyDeleteAtau salah ketik kali yaa 😅? Aku ga pernah lagi jumpai hotel yg pake toilet jongkok soalnya, walopun kelas melati.
Berarti dekeeet banget ama pasar senen yaa. Enak tuh kalo deket yg jualan kue subuh 😄. Kue2nya lumayan juga, aku pernah beli pas zaman msh kerja. Soalnya ngelewatin senen.
Hotel ini dari lokasi strategis banget sih, dan aku yakin banyak dipakai utk keperluan bisnis.
Ya ampun makasih mbak koreksinya. Iya maksudnya toilet duduk.
DeleteJujur salah satu yang bikin bete di hotel itu adalah kalau ga ada kran buat wudhu. Susah banget dong kalau wudhu di washtafel :D
ReplyDeleteTapi, lumayan sih ya hotel ini, apalagi kalau lokasinya strategis ke mana-mana.
Btw, handuknya ditaruh di atas kloset, jangan-jangan itu keset Mba :D
Pernah lewat sih tapi belum pernah nginep soalnya aku tinggal di Tangerang, kalau diliat lokasinya strategis banget apalagi dekat dengan Plaza Atrium yang meskipun ngak seramai dulu tapi masih ada tenant yang buka. Terima kasih mbak rekomendasinya.
ReplyDeleteOh ini yang kemarin ada perjalanan dinas itu ya mbak
ReplyDeleteNyaman juga ya Hotelnya
Lokasinya juga strategis ya
Jadi ramah untuk orang luar kota ya mbak. Apalagi akasenya bagus banget.. strategis kemana-mana
ReplyDeleteEnaknya ikut pelatihan itu bisa staycation di hotel-hotel bagus. Ilmunya dapat, pengalaman menginap di hotel pun dapat.
ReplyDeleteInfo yang menarik nih kak, insya allah habis lebaran ngantar adik, memang cari rekomendasi hotel di Jakarta, hotel Pasar Senen bisa jadi alternatif menginap bareng keluarga.
ReplyDeleteHotelnya menarik ya Mbak? dan bisa dibuat rekomendasi juga kalau pas ke Jakarta.
ReplyDeleteMakasih mba tulisannya, jadi punya rekomendasi hotel nih kalau nanti liburan ke jakarta, soalnya pertengahan tahun ini rencana pengin ke jakarta.
ReplyDeletewah, asyik tuh malam-malam lihat pemandangan kota Jakarta dari lantai 19, mbak. Dari stasiun Pasar Senen juga nggak begitu jauh ya mbak?
ReplyDelete