Bagi mereka yang akan memulai hidup baru, masa persiapan pernikahan memang merupakan salah satu masa yang cukup krusial. Di masa ini tak jarang pasangan yang akan menikah menghadapi konflik baru yang kadang malah menjadi ujian apakah pernikahan akan dilanjutkan atau tidak. Bahkan dalam agama saya sendiri, jika seseorang sedang mempersiapkan pernikahan, maka setan akan selalu berusaha untuk menggagalkannya. Karena itulah dalam tradisi kita dikenal juga tradisi pingitan bagi para calon pengantin untuk mencegah hal-hal yang buruk terjadi.
Kembali lagi ke drama Welcome to Wedding Hell, satu hal yang menarik adalah lewat drama ini penonton diajak untuk mengikuti bagaimana persiapan pernikahan ala masyarakat Korea. Selain itu dalam drama ini juga dihadirkan konflik-konflik yang terkait persiapan pernikahan itu sendiri mulai dari masalah biaya pernikahan, penentuan tempat resepsi, hingga masalah konflik dengan calon mertua yang mungkin menjadi momok setiap calon menantu. Lalu bagaimana kisah lengkap dari drama Korea Welcome to Wedding Hell ini?
Berikut adalah review saya untuk drama Korea Welcome to Wedding Hell:
Review Drama Welcome to Wedding Hell
Tiga tahun sudah Kim Na Eun menjalin hubungan dengan Seo Jun Hyung. Di tahun ke tiga hubungannya dengan sang kekasih, Na Eun mulai bertanya-tanya apakah Jun Hyeong berniat untuk melamarnya? Untuk mengetahui keseriusan Jun Hyeong dalam menjalin hubungan, Na Eun pun mulai menyinggung masalah pernikahan saat pertemuan rutin mereka. Sayangnya Na Eun harus kecewa karena saat pembicaraan perihal pernikahan ini dimulai Jun Hyeong tampak menghindar dan seolah tak ingin membicarakannya.
Kekecewaan karena kekasihnya sepertinya tak memiliki niat melangkah ke jenjang pernikahan tentunya mempengaruhi perasaan dan mood Na Eun. Bahkan acara makan malam romantis yang sudah direncanakan Jung Hyeong hampir berakhir berantakan karena Na Eun yang kehilangan moodnya. Padahal tanpa diketahui Na Eun, Jun Hyeong rupanya sudah mempersiapkan lamaran romantis untuk gadis pujaan hatinya itu. Untungnya meski tak berjalan sesuai rencana, lamaran dari Jun Hyeong tetap memberikan kejutan yang membahagiakan bagi Na Eun.
Setelah keduanya sepakat untuk melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan, maka tentunya langkah selanjutnya adalah mulai mempersiapkan pernikahan tersebut. Ada banyak hal yang harus dipersiapkan jelang pernikahan mulai dari pertemuan dengan kedua orang tua, memilih tempat pernikahan, rumah tempat tinggal, hingga pembicaraan seputar pengaturan keuangan setelah menikah. Semua hal ini dilalui oleh Na Eun dan Jun Hyeong dengan konfliknya masing-masing.
Selama proses persiapan pernikahannya ini sendiri, Na Eun banyak mendapat masukan dari dua sahabatnya di kantor yakni Choi Hui Seon dan Lee Su Yeon. Choi Hui Seon yang memiliki pengalaman pahit dalam pernikahan lebih banyak memperingatkan Na Eun terkait pernikahan yang akan dihadapinya, terutama soal mertua sementara Lee Su Yeon memberikan berbagai pendapat terkait konflik yang terjadi dalam persiapan pernikahan Na Eun dan Jun Hyeong. Tak hanya dari sahabat, orang tua Na Eun juga menjadi salah satu pemberi nasihat utama bagi Na Eun mengingat pengalaman mereka dalam berumah tangga.
Seiring dengan semakin dekatnya tanggal pernikahan mereka, tensi yang muncul di antara Na Eun dan Jun Hyeong juga semakin meninggi. Puncak konflik mereka terjadi saat Na Eun merasa calon mertuanya terlalu banyak ikut campur dalam persiapan pernikahan mereka sehingga membuatnya merasa tak bisa bebas memilih. Di lain pihak Jun Hyeong yang selalu memilih untuk meminta maaf karena tidak ingin memperpanjang konflik juga tertekan dengan sikap Na Eun yang dirasanya berlebihan. Belum lagi dari sisi orang tua, ibu Na Eun juga terlihat cukup sinis dengan calon besannya karena memiliki trauma dengan perlakuan mertuanya sendiri selama bertahun-tahun.
Bagaimanakah kedua calon pengantin ini mengatasi konflik yang meruncing jelang pernikahan mereka ini?
Karakter tokoh drama Welcome to Wedding Hell
Dengan jumlah 12 episode, tak cukup banyak karak. Berikut adalah karakter dari tokoh utama yang hadir di drama Welcome to Wedding Hell:
Kim Na Eun
Kim Na Eun merupakan putri tunggal dari pasangan suami istri kelas menengah di Korea Selatan. Ayahnya sehari-hari mengelola rumah makan sementara ibunya adalah seorang agen real estate. Kim Na Eun sendiri bekerja sebagai salah satu karyawan di perusahaan yang cukup besar. Ia memiliki 2 sahabat di kantornya tersebut yakni Choi Hui Seon dan Lee Su Yeon. Kim Na Eun memiliki karakter anak baik yang disayang keluarganya. Ia juga memiliki pengelolaan keuangan yang cukup baik dan dapat diandalkan.
Seo Jun Hyeong
Seo Jun Hyeong, seorang pria lajang yang juga putra tunggal berusian pertengahan 30-an dari pasangan orang tua yang bisa dibilang cukup berada. Sehari-hari Seo Jun Hyeong bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan besar dan memiliki seorang sahabat bernama Jang Min Woo. Sebagai seorang pria, Seo Jun Hyeong termasuk pria yang cukup boros dan sangat royal pada kekasihnya.
Choi Hui Seon
Salah satu senior rekan kerja Kim Na Eun yang juga merupakan sahabatnya. Choi Hui Seon mengalami kegagalan dalam pernikahannya yang kemudian membuatnya selalu memiliki pandangan skeptis tentang pernikahan. Meski selalu memandang sinis pernikahan, Hui Seon kerap memberikan berbagai saran yang berguna bagi Na Eun yang sedang mempersiapkan pernikahannya.
Park Mi Sook
Park Mi Sook adalah ibu dari Seo Jun Hyeong yang sehari-harinya merupakan seorang ibu rumah tangga. Sebagai calon mertua dari Kim Na Eun, Park Mi Sook sebenarnya menyukai calon menantunya tersebut dan ingin memperlakukannya dengan baik. Namun sayangnya di awal pertemuan dengan calon besan, Park Mi Sook memiliki kesan kurang baik terhadap ibu Kim Na Eun sehingga membuat Park Mi Sook melakukan beberapa hal yang menimbulkan konflik baru bagi Jun Hyeong dan Na Eun.
Lee Dal-Young
Lee Dal Young adalah ibu dari Kim Na Eun yang memiliki hubungan kurang baik dengan mertuanya yang sudah meninggal. Rasa trauma ini membuat ibu Na Eun sangat takut putri kesayangannya juga akan mendapat perlakuan buruk dari mertuanya. Apalagi bisa dibilang latar belakang kedua keluarga cukup jauh berbeda. Hal ini membuat ibu Na Eun kerap bersikap sinis dan berprasangka buruk kepada calon besannya yang membuat hubungan mereka kurang baik dan pastinya juga mempengaruhi hubungan Na Eun dan Jun Hyeong jelang hari pernikahan mereka.
Kesan dan Pesan moral drama Korea Welcome to Wedding Hell
Sebagai sebuah drama yang menggambarkan persiapan pernikahan sepasang kekasih, jujur saya agak kecele dengan drama Korea yang satu ini. Jadi mulanya saya berpikir Welcome to Wedding Hell ini akan menggambarkan bagaimana sosok pengantin pria yang tersiksa saat sedang mempersiapkan pernikahan karena tuntutan calon istri yang berlebihan. Kenyataannya, Welcome to Wedding Hell ternyata membawa cerita yang lebih detail dan singkat seputar konflik jelang pernikahan dan jauh dari kesan "neraka" seperti judul yang ditampilkan.
Meski mungkin plot dan konflik cerita dalam drama ini terbilang biasa dan tidak terlalu wah, saya cukup menikmati menonton drama ini. Setiap konflik dan masalah yang terjadi bisa diselesaikan dalam satu episode dan tidak ada terlalu banyak drama yang membuat cerita terasa menegangkan. Satu hal yang membuat kecewa mungkin ada pada akting pemeran utama wanita yakni Lee Yeon Hee. Entah mengapa saya merasa aktingnya di drama ini sangat standar dan kurang maksimal.
Bicara soal pesan moral, ada cukup banyak pesan positif yang bisa kita dapatkan dari drama Welcome to Wedding Hell ini, terutama bagi mereka yang belum dan akan merencanakan pernikahannya. Berikut adalah beberapa pelajaran yang bisa diambil dari drama Korea Welcome to Wedding Hell:
Apa alasanmu untuk menikah?
Pesan moral pertama yang bisa kita ambil dari drama ini adalah tentang apa alasan dari seseorang untuk menikah. Ada sebuah adegan di mana Seo Jun Hyeong ditanyai oleh sahabatnya terkait alasannya melamar Kim Na Eun. Apakah karena usia sudah matang dan kebetulan sedang berhubungan dengan Na Eun, makanya Jun Hyeong memutuskan menikah? Atau karena benar-benar yakin bahwa Na Eun adalah sosok yang ingin dijadikan sebagai teman hidup sampai tua?
Pertanyaan ini tentunya sangat relevan ditanyakan pada setiap orang yang akan menikah mengingat kadang ada juga yang memutuskan menikah karena tuntutan lingkungan dan juga usia. Apalagi kultur negara kita juga masih cukup kolot perihal target menikah ini. Mereka yang terus-terusan dituntut dan ditanyai perkara kapan menikah bisa jadi akan asal-asalan memilih calon suami atau istrinya asalkan mereka bisa bebas dari tuntutan menikah. Padahal dalam memilih seseorang yang akan menjadi pasangan hidup kita bukan hal yang mudah karena harus menyatukan 2 kepribadian dan pastinya juga keluarga. Salah-salah jika sembarangan memilih pasangan, kita akan menyesal belakangan.
Saat mempersiapkan pernikahan, maka itu artinya kita membicarakan masa depan
Hal ke dua yang menjadi poin dari drama ini adalah tentang persiapan pernikahan itu sendiri. Saat sedang mempersiapkan pernikahannya ini, Kim Na Eun sadar kalau ketika ia masih berpacaran dengan Jun Hyeong, fokusnya adalah masa kini. Namun ketika mereka memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan, maka ia sedang mempersiapkan kehidupan masa depan mereka.
Karena itulah saat mempersiapkan pernikahan, pembicaraan bukan lagi minggu ini mau kencan di mana? namun lebih ke pernikahan seperti apa yang ingin dijalani oleh calon pengantin. Penting sekali bagi mereka yang akan menikah untuk membicarakan visi dan misi mereka dalam pernikahan agar pernikahan tersebut memiliki arah dan tujuan yang jelas.
Apakah kamu tahu kondisi keuangan calon suamimu?
Momen lain yang cukup memberikan pelajaran terkait persiapan pernikahan adalah ketika Na Eun ditanyai sahabatnya terkait kondisi keuangan calon suaminya. Sebagai pasangan yang sama-sama bekerja, mungkin awalnya hal ini tak menjadi hal yang perlu dipusingkan oleh Na Eun. Namun setelah diberi saran oleh Hui Seong, Na Eun akhirnya sadar kalau penting sekali baginya untuk mengetahui kondisi keuangan calon suaminya agar tidak terkejut setelah menikah nantinya.
Selain mengetahui kondisi keuangan kekasih, hal lain yang perlu dibicarakan adalah tentang bagaimana mereka akan mengatur keuangan keluarga. Apakah keuangan akan dipegang oleh satu orang atau oleh masing-masing karena sama-sama berpenghasilan? Dengan membicarakan pengaturan keuangan ini sebelum memulai pernikahan pastinya akan sangat membantu dalam mencapai berbagai tujuan dalam rumah tangga terutama yang berkaitan dengan tujuan ekonomi.
Kita tidak tahu apakah calon mertuamu benar-benar baik kepadamu atau hanya baik sekarang dan menunjukkan sifat aslinya kemudian
Perihal konflik dengan mertua rupanya bukan hanya menjadi momok bagi para menantu perempuan di Indonesia, namun juga di negara Korea. Na Eun yang sebentar lagi akan menjadi seorang menantu juga merasakan ketakutan tersebut meski selama ini orang tua Jung Hyeon selalu bersikap baik padanya. Hui Seong, sang sahabat yang gagal dalam pernikahannya mewanti-wanti terkait sikap mertua ini karena dirinya juga mengalami hubungan yang buruk dengan mantan mertua. Bahkan ibu Na Eun sendiri juga memiliki trauma dengan mertuanya yang membuat ibunya itu sangat protektif pada putrinya jika sudah berhubungan dengan mertua.
Pada akhirnya, kadang memang ada beberapa perempuan yang cukup beruntung memiliki mertua yang benar-benar menyayanginya seperti putrinya sendiri. Namun ada juga yang harus terjebak dalam hubungan yang tidak harmonis dengan mertua bahkan bisa berujung perpisahan hanya karena masalah mertua ini. Oleh karena itu, kadang satu-satunya jalan agar tidak banyak terjadi konflik antara mertua dan menantu permepuan adalah dengan tidak tinggal dengan mertua dan memiliki suami yang memahami hal tersebut.
Itulah dia review dan kesan saya untuk drama Korea Welcome to Wedding Hell. Semoga bermanfaat bagi teman-teman sekalian!
13 Comments
Hmm meskipun sudah tidak asing lagi tentang ujian menjelang persiapan pernikahan, rasanya membaca ini tetap nano-nano, mba.
ReplyDeleteSelalu kagum buat dua insan yang berhasil melaluinya hingga menjadi keluarga sakinah mawadah wa rahmah.
Ternyata cerita hidup ini tidak hanya terbatas tempat, culture, agama dan lainnya, di Korea pun ternyata memiliki cerita yang sama untuk perihal ujian persiapan menuju pernikahan.
Senang nih dengan pesan moral soal pernikahan terkait mertua.
ReplyDeleteSelain kita harus tahu bagaimana kondisi keuangan calon suami mengetahui karakter dan sifat calon mertua juga harus diupayakan jauh sebelumnya ya. Biar gak nyesel kemudian
Welcome to Wedding Hell, aku kira drakor ini lebih banyak kengerian dalam pernikahan eee ternyata gak ya Mbak Antung. Lebih tepatnya detail dari pernikahan dari pra sampai pasca pernikahan ya
ReplyDeletePesan moralnya bagus banget ini..yang ada calon pasangan di sini ngomongin detil pesta, mau adat apa, di gedung apa, dll Bukan apa tujuan menikah, visi-misi, bicara rencana pengaturan keuangan dan lainnya. Duh!
ReplyDeleteDrama Korea Welcome to Wedding Hell ini emang menarik
ReplyDeletePas ditonton buat pasangan yang akan mempersiapkan pernikahan ya mbak
Jadi teredukasi ya dengan film ini. Apalagi buat yang lagi persiapan menikah bagus juga jadikan referensi yang patut dipertimbangkan
ReplyDeleteBelum pernah nonton drama ini, kayak.y menarik buat ditonton. Kesannya pun ada edukasi tentang pra nikah
ReplyDeleteKalau dari judul kayaknya seru nih mba. Orang Korea kalo ga salah persiapan nikah juga sama ribetnya dengan orang Indonesia
ReplyDeleteMenjelang pernikahan memang biasanya calon pengantin banyak mendapat ujian. Film-film seperti ini bisa jadi referensi kira-kira apa saja yang perlu diantisipasi atau direncanakan. Walau memang sebenarnya ga semua selalu sedramatis yang dikisahkan. Tapi setidaknya bisa jadi pelajaran ya.
ReplyDeletePersiapan pernikahan tiap orang berbeda-beda ya tentunya, tapi tentu yang utama adalah persiapan mental dengan segala hal yang akan terjadi
ReplyDeletepas bagian "apa alasanmu menikah" itu deep sekali ya mbak, jadi menilik pada diriku sendiri.. pun untuk temen temen yang masih menanti jodoh
ReplyDeleteWaaah dramanya relate banget nih. Kebetulan udah ngerasain sendiri pusing dan ribetnya mempersiapkan pernikahan. Emang harus banyakin sabar dan pikiran yg positif.
ReplyDeleteKarena baca review ini juga aku jadi penasaran buat nonton dramanya. Makasih mba Antung.
Jadi keinget masa-masa sebelum nikah. Rasanya kaya mau cepet-cepet akad aja biar masalahnya terlalui.
ReplyDeleteEmang bikin puyeng sih itu. Tapi alhamdulilah Allah mudahkan.
Btw, aku juga ngira kalau konfliknya antara pasangan ini karna salah satunya yang rese. Ternyata bukan ya..