Sebagai seorang perempuan tak jarang kita dihadapkan pada berbagai stigma dan tuntutan yang membuat hidup kita seperti sebuah perlombaan. Contoh paling sederhana adalah perang pendapat yang tak pernah berhenti digaungkan antara ibu bekerja vs ibu rumah tangga, melahirkan normal vs melahirkan caesar hingga urusan terkait keuangan keluarga dan pengasuhan anak. Ironisnya, pihak yang kerap melemparkan opini negatif ini adalah sesama perempuan. Hal ini menimbulkan pertanyaan di benak saya. Bagaimanakah standar bagi seorang perempuan agar bisa menjadi perempuan yang merdeka?
Peran baru perempuan setelah menikah
Beberapa waktu yang lalu, saya sempat membaca sebuah status yang intinya berisi tentang seorang perempuan yang merasa lelah dengan hidupnya dan berharap bisa menikah dengan demikian berbagai persoalannya bisa teratasi. Sebagai seorang perempuan yang sudah menikah selama kurang lebih 7 tahun, saya hanya tersenyum membaca statusnya ini. Memang jika dilihat dari luar, pernikahan itu indah. Apalagi di era sekarang di mana orang-orang kerap memperlihatkan kebahagian mereka setelah menikah. Siapa coba yang tidak iri saat melihat konten dari seorang perempuan yang kerap mendapat perlakuan manis dari suaminya?
Kenyataannya, pernikahan tidaklah seindah feed instagram influencer favorit kita. Ada banyak kejutan dan tantangan yang akan kita hadapi selama menjalani masa pernikahan. Kadang ada masanya kita ingin menyerah saat menghadapi sifat dan kekurangan pasangan. Di lain pihak pasangan juga mungkin frustasi dengan Sayangnya pernikahan bukanlah masa pacaran yang jika dirasa tak cocok kita tinggal bilang, "Putus!". Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum akhirnya seorang memutuskan mengakhiri pernikahannya, terutama jika sudah berhubungan dengan harta dan juga anak.
Setelah menikah, tanpa disadari akan muncul berbagai peran baru terhadap kaum perempuan. Menjadi istri, menantu, hingga kemudian menjadi seorang ibu secara berurutan memberikan kita tugas baru. Istilah peran istri di seputar 3R yakni dapur, sumur dan kasur hingga kini masih melekat dalam paradigma masyarakat kita. Padahal kenyataannya, peran istri bisa jadi jauh lebih luas dari itu. Adapun beberapa peran perempuan dalam kehidupan rumah tangga bisa dijabarkan pada hal-hal sebagai berikut:
Mengurus rumah dan keluarga
Peran pertama yang hadir saat seorang perempuan berstatus istri adalah mengurus rumah dan keluarganya. Dalam hal mengurus rumah, seorang istri memiliki peran dalam menjaga kebersihan dan kerapian rumah hingga juga urusan pakaian dan makanan di dapur. Di masa lalu, mungkin urusan rumah ini diartikan sebagai semuanya dikerjakan oleh istri. Namun di masa kini tentunya seorang istri bisa mendelegasikan beberapa pekerjaan rumah tangga pada orang lain atau bahkan bekerja sama dengan suami sebagai bentuk tanggung jawabnya dalam mengurus rumah.
Sementara untuk peran mengurus keluarga, hal ini juga mencakup memberi perhatian dan pelayanan yang baik kepada suami selaku kepala keluarga. Dalam agama saya sendiri, seorang istri memiliki kewajiban untuk menaati perintah suami dan menjaga nama baik suami. Tentunya dalam hal ketaatan pada suami ini juga harus sesuai dengan ajaran Islam.
Mengatur keuangan keluarga
Setelah menikah, perempuan juga kerap disebut sebagai manajer keuangan dalam rumah tangga yang bertugas mengatur pemasukan dan pengeluaran keluarga. Tugas sebagai manajer keuangan keluarga ini jelas bukan tugas yang mudah. Seorang manajer keuangan keluarga harus bisa menyeimbangkan antara pemasukan dan pengeluaran dari uang bulanan yang diberikan oleh suami.
Seperti yang kita tahu sekarang biaya pendidikan anak semakin mahal dan juga harga bahan pokok terus mengalami kenaikan. Masih untung jika suami memiliki rezeki berlimpah dan memberikan uang bulanan yang cukup kepada istrinya. Yang membuat pusing kalau suami memberikan uang bulanan yang seadanya bahkan mungkin kurang. Dalam hal ini seorang istri haruslah pintar dalam mengelola uang belanja tersebut entah dengan cara berhemat atau berusaha mencari tambahan penghasilan di rumah.
Mendidik anak-anak
Setelah menjadi seorang ibu, peran perempuan kemudian bertambah lagi menjadi seorang pendidik pertama bagi anak-anaknya. Dalam Islam disebutkan kalau ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Meski sejatinya perihal pendidikan dan pengasuhan anak ini adalah tanggung jawab bersama, memang bisa dibilang peran ibu lebih besar mengingat ibu yang mengandung dan melahirkan anak-anaknya. Untuk itu, seorang ibu hendaknya tidak pernah berhenti belajar dan melakukan introspeksi diri terkait pola pengasuhan yang ia jalankan untuk anak-anaknya.
Perempuan merdeka dari sudut pandang ibu bekerja
Tahun ini menginjak tahun ke-16 saya menyebut diri sebagai perempuan pekerja. Sejak lulus kuliah di tahun 2006, alhamdulillah saya langsung mendapat pekerjaan di bidang yang sesuai dengan jurusan kuliah saya dahulu. Di tahun kedelapan bekerja saya bertemu jodoh dan tetap diizinkan bekerja oleh suami. Qadarullah di masa pandemi kemarin suami memutuskan resign dari pekerjaannya dan sampai sekarang masih struggling untuk memulai usaha baru.
Kata orang, menjadi ibu bekerja itu ada banyak keuntungannya. Ibu bekerja bisa memiliki penghasilan dan mengatur keuangannya sendiri. Ibu bekerja juga bisa memiliki waktu untuknya sendiri tanpa diganggu oleh anak-anak di saat ia bekerja. Benar sekali memang jika ada yang mengatakan kalau kantor sejatinya adalah me time paling murah bagi para ibu.
Meski demikian, tentunya saya tidak boleh merasa superior dengan status sebagai ibu bekerja. Justru sekarang saya malah sering merasa iri pada para perempuan yang memilih berada di rumah namun tetap bisa sukses sebagai ibu berdaya bahkan mungkin bisa dibilang merdeka dari segi waktu. Mereka mengurus rumah dan anak-anak seharian, namun masih memiliki waktu dan tenaga untuk mengembangkan dirinya bahkan juga berpenghasilan. Sementara saya, pulang kerja saja rasanya ingin rebahan saja karena merasa capai. Bahkan kadang ibu bekerja juga bisa merasa terkungkung dengan deadline pekerjaan dan tuntutan atasan yang membuatnya tak merasa merdeka.
Terlepas dari profesinya apakah ibu bekerja atau ibu di rumah, tentunya setiap perempuan berhak merasakan kemerdekaan dalam dirinya. Lalu bagaimana perempuan merdeka dari sudut pandang saya yang seorang ibu bekerja? Berikut 3 hal yang bisa saya jabarkan:
Perempuan merdeka memiliki kebebasan untuk mengembangkan dirinya
Hal pertama yang membuat seorang perempuan bisa merasa merdeka adalah saat mereka mendapat kebebasan untuk terus mengembangkan dirinya. Kadang orang berpikir pernikahan bisa membuat seorang perempuan terpenjara oleh rutinitas harian yang membosankan. Namun nyatanya banyak di luar sana perempuan yang tetap bisa meneruskan sekolah setelah menikah bahkan aktif di berbagai kegiatan dan organisasi. Tentunya untuk bisa tetap mengembangkan dirinya ini diperlukan dukungan dari pasangan dan keluarga inti. Selain itu teknologi seperti adanya paket internet cepat juga turut berperan dalam membantu para perempuan tetap berdaya setelah menikah.
Perempuan merdeka memiliki hak untuk menyampaikan pendapatnya
Hal kedua yang menjadikan seorang perempuan bisa disebut merdeka adalah mereka memiliki hak untuk menyampaikan pendapatnya dan juga hak untuk didengar. Kebebasan dalam menyuarakan hak dan pendapat ini tentunya sesuai dengan prinsip demokrasi yang dianut oleh negara kita. Dalam kehidupan rumah tangga, seorang perempuan memiliki hak untuk menyampaikan pendapatnya terutama yang berhubungan dengan keputusan yang akan diambil terkait permasalahan keluarga.
Perempuan merdeka memiliki hubungan yang sehat dengan pasangannya
Hal terakhir yang menurut saya menjadikan seorang perempuan merdeka adalah dia memiliki hubungan yang sehat dengan pasangannya. Di era sekarang kita sudah cukup familiar dengan istilah toxic relationship yang terjadi dalam sebuah hubungan entah itu pertemanan hingga percintaan. Toxic relationship ini bisa dalam bentuk pasangan yang melakukan kekerasan hingga juga yang manipulatif. Terjebak dalam hubungan yang toxic pastinya akan mengungkung seorang perempuan. Karena itulah bagi saya jika seorang perempuan bisa terbebas dari toxic relationship ini maka dia akan merasa merdeka.
IndiHome paket internet cepat untuk mendukung ibu berdaya
Seperti yang saya tuliskan di atas, salah satu hal yang bisa menjadikan seorang perempuan merdeka adalah adanya kebebasan untuk bisa mengembangkan dirinya meski sudah menikah. Banyak kita lihat para wanita yang tetap semangat bersekolah dan menimba ilmu di tengah kesibukannya mengurus suami dan anak-anaknya. Bahkan sekarang bisa kita lihat para perempuan ini bisa berpenghasilan dari rumah yang pastinya juga membantu perekonomian dalam rumah tangga tersebut.
Saat ini untuk bisa mengembangkan dan mengasah kemampuan diri juga tak harus dilakukan di luar rumah. Efek pandemi Corona yang terjadi 2 tahun lalu secara tidak langsung membuka banyak kesempatan bagi perempuan untuk menambah ilmu tanpa harus ke luar rumah. Berbagai pelatihan, seminar hingga kuliah sekarang bisa dijalankan secara online dengan bantuan paket internet cepat salah satunya dari IndiHome.
Internet sendiri merupakan teknologi yang saat sudah tidak bisa lagi dipisahkan dari keseharian kita. Hampir semua lini kehidupan kita sekarang memanfaatkan internet. Ingin pesan makan, maka kita akan mengambil handphone dan memesannya lewat layanan pesan antar di aplikasi. Ingin belanja keperluan rumah, lagi-lagi internet diperlukan untuk menghubungkan kita dengan online shop langganan. Dan jika para ibu ingin mengikuti pelatihan online, pastinya sangat memerlukan internet yang akan menghubungkannya dengan pembicara di seberang sana.
Bagi para pengguna internet sendiri tentunya tidak asing dong dengan IndiHome yang merupakan layanan dari Telkom Group ini. IndiHome merupakan provider internet yang memiliki jangkauan terluas di Indonesia dengan kecepatan minimal 30 Mbps. Selain layanan internet cepatnya, IndiHome juga memiliki berbagai paket dan program yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan. Dengan menggunakan IndiHome sebagai layanan internet di rumah pastinya akan sangat membantu kaum perempuan untuk menjadi ibu berdaya dan juga menjadi perempuan merdeka.
34 Comments
Dari dulu kalau ngomongin masalah war ibu di rumah VS ibu bekerja ini nggak akan ada habisnya ya mbk.
ReplyDeleteBetul mbk, sekarang zamannya semua dipermudah ya, termasuk untuk urusan belajar buat ibu-ibu, bisa belajar dari rumah
saya nggak bekerja di luar rumah, dan memang terbantu dengan adanya internet ini, karena bisa menambah penghasilan, pengalaman, ilmu (ini yang paling penting) dari dunia internet.
ReplyDeletekayaknya udah gak masanya membicarakan ibu yang bekerja dan ibu di rumah, mereka tetaplah seorang ibu. toh di rumah seorang ibu juga bisa sambil bekerja dan berkarya kan. begitu ibu yang bekerja tetap bisa memperhatikan anak
ReplyDeleteIbu rumah tangga dan ibu bekerja merupakan profesi mulia, ga ada kategori2 macam2. AKu salut sama mbak yang berpenghasilan bertahun2. Dapat mencukupi kebutuhan keluarga, terutama menolong sekali saat suami masih berusaha keras memperoleh pekerjaan :) Nah, untung ada IndiHome ya yang membantu kita bekerja di mana saja. Dengan wifi, telepon rumah, channel televisi seperti yang aku punya sekarang, oke banget mendukung berbagai aktivitas keluarga.
ReplyDeletekoneksi internet yang lancar memang punya peranan penting buat perempuan ya, baik yang memilih jadi ibu rumah tangga maupun ibu bekerja, karena akses internet bisa membantu kita mengaktualisasikan diri.
ReplyDeleteMba, lulus kuliahnya 2006 kali Yaa kalo sudah 16 tahun. Soalnya di atas ditulis lulus kuliah tahun 2022.
ReplyDeleteSayangnya memang masih banyak wanita yg belum sepenuhnya merdeka :(. Ntah dari pasangannya, atau keluarga. Sedih kalo liat temen2 yg suka di pukul suaminya, dan dia tetep keukeuh bertahan. Aku bersyukur Krn keluarga ga seperti itu, jadi aku bisa mencari pekerjaan atau melakukan passion tanpa ada larangan.
Indihome kayaknya sudah harus ada sih yaaa. Aku ga kebayang kalo rumah ga pake WiFi Indihome, bisa berantakan kerjaanku. Krn aku sangat ngandalin sinyal kuat dan stabil dalam bekerja mba. Sekali aja lemot, resikonya bisa loss besar.makanya dari dulu puas banget pakai indihome. Bisa dibilang nyaris ga ada masalah. Kalopun ada, teknisinya cepet banget bergerak 👍
Saya malah salut sama ibu bekerja yg masih bisa membagi waktu antara pekerjaan kantor, pekerjaan atau hobi sampingan, dan kluarga. Gimana manajemen waktunya euy? Apapun itu memang teknologi dan internet sangat membantu sekali agar ibu berdaya
ReplyDeletekalau mau kalkukasi waktu perempuan yang merangkap ibu RT + bekerja gak akan pernah cukup ya untuk semua yang dikerjakan. Tetapi dengan enojoy melakukan semuanya bisa merasakan kemerdekaan. Btw aku juga di rumah memakai IndiHome, puas deh
ReplyDeleteSetuju nih, setelah menikah rasanya ada hal yg gak bisa kita lakukan dan kemerdekaan setelah nikah tuh klu misal kt bisa tetap berkarya dan dihargai pasangan
ReplyDeleteAku banget nih jaman masih kerja dulu, pas mau menikah dan akhirnya punya anak banyak sekali perubahan yang terjadi dalam hidup. Untungnya support sistemku dari dulu memang sangat luar biasa sekali. Jadi pas tahun 2018 memutuskan untuk berhenti kerja pun terbantu banget dengan adanya teknologi yang semakin maju. Bisa mengerjakan secara online tentunya.
ReplyDeleteSenangnya.... dengan kemajuan teknologi perempuan tetap bisa mengembangkan dan mengasah kemampuan diri dari rumahnya. Berbagai pelatihan, seminar hingga kuliah sekarang bisa dijalankan secara online dengan bantuan paket internet cepat dari IndiHome yang membuat siapa saja bisa maju dan berkembang
ReplyDeleteMbaa, bener. Bahwa BEKERJA atau tiak bekerja, seorang perempuan memang berhak untuk merdeka. Dengan adanya jaringan internet cepat, membantu ya mba :)
ReplyDeleteTidak bekerja
DeleteAku kadang suka takjub influencer yang katanya mom panutan bisa banget ya posting kegiatannya wkwkw, sungguh ku iri krn kyknya yang ku lakukan tu gak abis2 sampek gak sempet posting2 wkwk. Tp bener emang kadang dunia nyata tak seindah dunia maya :D
ReplyDeleteKalau aku dukung banget ibu bekerja baik yang di kantoran maupun freelancer gitu krn gak utk mengembangkan potensi dan pastinya kepakai juga nanti buat nekal andai anak2 udah pd dewasa, jd kek gk ngrepotin lg gtu lho pas ibu2 dah tuwa ntar, imhi sih ini.
iya sih dunia nyata emang ga seindah feed instagram ya tapi namanya manusia kadang suka kebawa iri merasa hidup orang lain enak banget padahal tiap manusia punya ujiannya masing2. kita aja yg ga paham perjuangan mereka daripada mikirin orang mmendingan fokus mengembangkan diri sendiri supaya jadi perempuan merdeka ya, mau kerja atau di rumah keduanya sama2 mulia
ReplyDeleteIbu berdaya mesti pakai Indihome nih buat mengembangkan semua yang ada di dalam dirinya. Karena bakat multitasking zaman sekarang mesti lah disalurkan lewat eksistensi di media sosial hehe
ReplyDeleteNah setuju banget deh. Penting emang internet cepat ini untuk mendukung ibu merdeka ya. Kayak aku, huhu gak berdaya kayaknya tanpa internet cepat. Untungnya emang udah pake Indihome deh.
ReplyDeleteSaya setuju dengan wanita merdeka adalah wanita yang dapat mengemukakan pendapatnya dan bebas dari hubungan toxic. Wanita merdeka tahu bersikap menjaga harga dirinya dan berani melawan keadaan yang membuat tidak nyaman
ReplyDeletePerempuan status istri untuk milih pekerjaan atau rumah mungkin akan jadi pilihan yang agak sulit. Tapi kalau bisa keduanya, ya gak papa. Pernikahan bukan berarti memenjarakan diri kan. Jadi harus didukung jika untuk mengembangkan dirinya
ReplyDeleteMaak tahun lulus salah deh kayaknya disitu tertulis 2022, th jni dunk lulusnya brarti hehehehe...
ReplyDeleteHidup adalah pilihan ya mak, jalani dg penuh rasa syukur biar bahagia selalunya mak kalau versi lagu yg booming "Ojo Dibanding2 ne 🤭 hehehee karena yg jd ibu rt jg iri sama ibu kantoran
Aku setujuu, perempuan merdeka adalah yang bebas mengembangkan diri menyampaikan pendapat serta memiliki hubungan yang sehat dengan pasangannya. Ini bisa dialami oleh ibu bekerja maupun IRT.
ReplyDeleteBener sih, peran internet cukup penting untuk bisa meraih kebebasan mengembangkan diri ya
Mba lulus kuliah 2022? Ga salah ya? Baru dong.
ReplyDeleteSaya tuh emang ga habis pikir sama mom war yaa.. Untungnya dr semua mom war tuh saya merasakan semua. Jd ibu pekerja lalu ibu rumah tangga, lahiran cesar sama lahiran normal.. Jadi ketika war saling menjatuhkan saya berusaha ada ditengah.
16 tahun menikah pantas lah merasakan jadi ibu merdeka. Karena semua pasti sudah dirasakan pahit manis asam pernikahan. Semoga langgeng terus ya
Salah ketik, mbak. Hihi. Saya lulus tahun 2006
DeleteMenjadi perempuan merdeka itu artinya memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri ya mbak
ReplyDeleteInternet dari IndiHome ini membantu setiap perempuan untuk mengembangkan dirinya
Kadang suka panas juga ya dengerin mulut usil yang banding sana banding sini.Sekarang aku sih cuek aja duduk manis di rumah bikin konten atau artikel asal internel lancar insyallah rezekinya ada aja
ReplyDeleteKadang emang rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau. Mbaknya mungkin merasa iri dg ibu yg bisa menghabiskan waktu dg anaknya di rumah. Kalo saya justru merasa iri dg ibu bekerja. Seperti yg mbak bilang kantor mungkin bisa saja jd me time sederhana tanpa gangguan anak².
ReplyDeleteSaya sebagai ibu rumah tangga yang bekerja di rumah dan pernah juga di kantor, semua tinggal bagaimana kita menyikapinya secara posisif, semua kalau kita lihat negatifnya tidak akan ada habisnya, dan akan merusak diri sendiri.
ReplyDeleteSetuju, apalagi kalau koneksi internetnya memang digunakan untuk sesuatu yang produktif kita sebagai para suami tentu akan dengan senang hati menyediakan koneksi yang wuuuuush.. seperti pakai Wifi IndiHome ini :D
ReplyDeletebener banget, menikah itu bukan sekadar indahnya aja. tapi nano-nanonya juga tidak kalah banyak. dan menjadi perempuan merdeka, setelah menikah pun, tetap bisa dong. tetap bisa berkarya meski dengan status apapun
ReplyDeleteisu perempuan yang merdeka sempat menjadi permasalahan yang cukup krusial yang pernah saya alami setelah menikah. adaptasi mungkin ya. perlaihan peran dari perempuan bekerja yang nyambi kuliah, lalu menikah dan menjadi ibu serta istri sekaligus. namun pada akhirnya poin sudut pandang perempuan yang merdeka dimata mba sudah saya rasakan sekarang. intinya memang harus mau adaptasi, terbuka dengan pasangan dan diri sendiri gak nyerah dengan mimpi. agar tetap jadi perempuan yang merdeka dan berdaya sehingga bisa terus berkarya sambil upgrade skill demi membersamai dan memantau tumbuh kembang anak.
ReplyDeleteHahaha. Saya juga sering dengerin curhat perempuan lajang yang kepengin cepet nikah hanya karena pengin ada teman hidup dan gak sulit hidup sendiri. Padahal menikah hidup berdua lebih sulit dari hidup sendiri. Perempuan bekerja dan perempuan ibu rumah tangga sama baiknya. Semoga perempuan bisa saling dukung tanpa debat semacam ini lagi.
ReplyDeleteBuat saya wanita bekerja ataupun mengurus rumah tangga sama baiknya yang penting wanita tersebut lebih bisa mengembangkan eksistensinya sambil dirumah wanita juga bisa mengembangkan skill dan kemampuannya
ReplyDeleteMemang internet memudahkan ibu utk berkarya dan berdaya. Beruntung jaman skg segala hal bs diakses dg mudah :) sayapun resign & jd ibu rumah tangga yg mengurus komunitas & sbg freelance. Bener2 kebantu sama internet ;)
ReplyDeleteIya saat ini internet memang begitu dibutuhkan. Palagi buat ibu rumah tangga yg di rumah saja. Dengan adanya internet kan bisa lebih h berdaya. Bisa lebih memaksimalkan kemampuan buat di rumah saja ya. Lebih merdeka jadinya memang
ReplyDelete