Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki tempat tersendiri di hati saya. Bagaimana tidak? Ada satu masa dalam hidup saya yang dilewatkan di Kota Kembang tersebut. Hanya 2 tahun, namun kenangan tentang kota tersebut selaku melekat dalam pikiran saya bahkan hingga kini.
Sekitar tahun 1992, almarhum ayah saya menjalani pendidikan di kota Bandung selama 9 bulan untuk menjadi tenaga ahli muda di kantornya. Mungkin karena tak ingin berpisah dari anak istri, diboyonglah saya beserta ibu dan adik untuk ikut serta tinggal di Bandung sana. Dengan naik kapal kami beraNgkat dari Banjarmasin menuju Surabaya untuk dilanjutkan dengan naik kereta api ke kota Bandung.
Selama di Bandung, kami tinggal di sebuah kontrakan di daerah Jalan Sukaati. Entah ya sekarang nama jalannya apa tapi daerah tersebut dekat dengan jalan Sukajadi dan juga jalan Pasir Kaliki. Selain ayah saya, beberapa pegawai yang mengambil pendidikan metrologi juga tinggal di kontrakan tersebut. Ada yang dari Makasar dan juga dari Samarinda. Dua keluarga ini termasuk keluarga ibu kos menjadi keluarga baru kami selama tinggal di kota Bandung.
Saya sendiri tinggal di kota Bandung selama 2 periode. Periode pertama saat masih kelas 2 SD lalu kemudian saat kelas 5 saat ayah mengambil pendidikan sebagai ahli madya. Sayangnya saat ayah kembali mengambil pendidikan untuk menjadi ahli utama kami tidak diajak. Mungkin pertimbangannya karena saat itu saya sudah masuk sekolah menengah sehingga tidak perlu diajak lagi. Padahal kayaknya asyik ya kalau saya melewatkan masa remaja di Kota Kembang. Heu.
Setelah ayah menyelesaikan pendidikannya, saya sempat kembali ke kota Bandung sebanyak 2 kali dalam rangka rekreasi. Kali pertama saat saya lulus SMP di mana orang tua mengajak kami sekeluarga melakukan perjalanan dari Surabaya-Bandung-Jogja selama kurang lebih 1 minggu. Sedangkan kali ke dua di tahun 2010 saat saya bersama 2 orang teman melakukan perjalanan ke Sukabumi dalam rangka menghadiri pernikahan teman yang lain. Di sela-sela persiapan pernikahan ini kami menyempatkan diri meluncur ke kota Bandung dan mengunjungi Trans Studio.
Kenangan selama tinggal di Bandung
Selama tinggal di kota Bandung selama 2 periode, tentunya ada banyak kenangan yang ditinggalkan di kota tersebut. Di mata saya, Bandung memiliki banyak bangunan dengan arsiktektur Belanda yang sangat saya sukai. Selain mengunjungi beberapa tempat wisata di Bandung, saya berkesempatan menyusuri beberapa sudut kota Bandung yang hingga kini masih melekat dalam ingatan saya. Beberapa lokasi yang dulu familiar saat saya masih kecil tersebut antara lain:
Alun-alun kota Bandung
Saat tinggal di Bandung dulu, keluarga saya kadang menghabiskan akhir minggu dengan berjalan-jalan di alun-alun kota Bandung. Tentunya alun-alun kota Bandung di tahun 90-an sudah jauh berbeda dengan yang sekarang ya. Dulu di alun-alun kota Bandung ini terdapat semacam taman labirin di mana saya dan adik saya bisa bermain bersama. Setelah puas bermain, perjalanan kemudian dilanjutkan mengunjungi lokasi lain seperti Museum Konferensi Asia Afrika, berbelanja di pasar baru atau Ramayana dan hingga menonton bioskop.
Malam minggu di Jalan Sukajadi
Jika di siang hari kami menjelajahi alun-alun kota Bandung maka di malam minggu, ayah dan ibu akan mengajak kami jalan-jalan ke jalan Sukajadi yang memang berlokasi tak jauh dari kontrakan kami. Di sana ada toserba bernama Yogya Indah yang menjadi pilihan jika ingin berbelanja pakaian. Saya juga kerap membeli buku pelajaran sekolah di wilayah Sukajadi ini. Kalau sekarang jalan Sukajadi kayaknya sudah berubah menjadi Mal Paris Van Java ya, kalau tidak salah?
Kebun binatang Bandung
Kebun binatang juga merupakan tempat yang pernah saya kunjungi saat berada di Bandung dulu. Lokasi Kebun Binatang ini seingat saya berdekatan dengan jalan Ganesha yang merupakan lokasi kampus ITB. Saya ingat dulu juga beberapa kali naik kuda yang disediakan di jalan tersebut. Uniknya, saat masih tinggal di Bandung dulu, saya tidak tahu kalau kebun binatang kota Bandung yang pernah saya kunjungi itu berada di kawasan kampus ITB. Setelah ke Bandung di tahun 2010, di mana saya ngebet banget pengen mengunjungi Masjid Salman, baru saya ngeh kalau jalan Ganesha yang berada di ITB termasuk jalan cukup familiar juga bagi saya di masa kecil.
Mengenang kota Bandung sekarang menghadirkan sebuah khayalan baru di kepala saya. Bagaimana jika saya ditakdirkan untuk kembali ke sana dan menetap? Pastinya saat ini saya sudah mencari rumah impian di kota Bandung dengan lokasi yang mungkin tidak terlalu jauh dari pusat kota. Salah satu lokasi perumahan yang bisa menjadi pilihan adalah perumahan Derwati Mas yang berlokasi di Jl. Raya Derwati Kec. Rancasari, Kota Bandung.
Perumahan Derwati Mas ini menyediakan 3 pilihan tipe rumah yakni tipe 41, tipe 91 dan tipe 108 dengan harga penjualan mulai dari 580 juta rupiah. Beberapa fasiiltas yang disediakan perumahan Derwati Mas ini antara lain masjid, area bermain dan area parkir yang luas. Tentunya dengan adanya fasilitas ini membuat perumahan Derwati Mas sangat nyaman untuk ditinggali.
Nah, buat teman-teman yang ingin membeli rumah di kota Bandung mungkin bisa mencoba mengunjungi perumahan ini. Doakan saya juga ya biar bisa mengunjungi kota Bandung lagi bersama keluarga saya.
15 Comments
Aah kok tahu sih mbak, aku mau berangkat ke Bandung!
ReplyDeleteBandung selalu menarik buat dijelajahi, tapi entah ya... kalau disuruh tinggal di situ karena ya belum pernah ...
untuk yang urang Bandung tea, kudu tau ya perumahan type terjangkau seperti ini
Ternyata pernah jadi warga Bandung ya Mbak meskipun sebentar. Jadi tahu ya culture di sana. Saya ke Bandung cuma jalan jalan doank. Dua hari paling lama.
ReplyDeletekota yang selalu jadi tempat healing karena memang dekat dengan kotaku. tapi, bandung memang selalu spesial
ReplyDeleteAmin .... Semoga tercapai. Kapan ke Bandung bisa numpang mampir. He he ...
ReplyDeleteSaya juga punya kenangan di Bandung. Entah kenapa nggak pernah bosan singgah di kota kembang ini. Ditambah jarak Depok-Bandung hanya 2,5 jam lewat tol Cipularang naik travel bus. Udara, suasana di Bandung memang bikin adem aja gitu. Apalagi kalau mau. Ke daerah Dago, Setiabudi pokoknya daerah atas deh. Pernah juga nonton di bioskop di Ciwalk. Duh, jadi pengen beli roti Kartika Sari.
ReplyDeleteAamiin. Semoga bisa mempunyai hunian di kota Bandung yaa Mbak.
ReplyDeleteSaya baru sekali ke Bandung pas zaman kuliah. Hehe. Memang punya kesan tersendiri di sana itu. Semoga bisa kembali mengunjungi ke sana
Wah, jelas banget Mbak kalau ini kenangan yang tak terlupakan. Lha saya yang cuma beberapa kali ke sana dalam waktu hitungan hari, rasanya sering keinget terus. Dan aku pun pengen juga andai bisa tinggal di sana.
ReplyDeleteBaca ini pas ada wacana mau ke Bandung ehehe tapi sejauh ini cuma kepikiran buat main aja, kalo sampe punya rumah di Bandung kayaknya kejauhan ya 😂
ReplyDeleteJadi ikut kangen Bandung nih. Dulu sering banget ke Bandung, sekarang udah gak pernah lagi karena gada yg didatengin hehe..
ReplyDeleteJadi pengen berwisata ke Bandung. Bangunan2 lama di sana arsitekturnya memang luar biasa. Jajanannya juga. Duh, semoga bisa dalam waktu dekat bisa terbang ke sana.
ReplyDeleteBandung itu setelah kamu datang ke sini, akan enggan buat pergi... seperti aku, pendatang yang nggak pergi-pergi..hehe
ReplyDeleteKapan ya bisa ke bandung, kayaknya bakal seru keliling2 di sana. Alun-alun kota bandung terkenal banget kayaknya ya mbak
ReplyDeleteBandung dan Jogja kota yang tidak pernah habis dieksplor menurut saya ka, selalu ada hal-hal baru di kedua kota tersebut
ReplyDeleteAku juga sukaaa kota bandung, dan beneran punya harapan tinggal menetap disitu soalnya kayak adem gitu...
ReplyDeleteBukan cuma kenangan kalau saya mah, soalnya dari lahir sampe sekarang masih tinggal di sini. Amin banget pengen punya rumah sendiri juga.
ReplyDelete