Review Film Backstage, Kisah Kasih Sayang Sepasang Saudari

Nama Sissy Priscillia bagi generasi 90an seperti saya identik dengan karakternya sebagai Milly di film AADC. Karakternya lemot dan lucu membuat sosok Milly kerap menjadi penyegar suasana di persahabatan geng Cinta. Apalagi kemudian karakter Milly juga dibuatkan filmnya sendiri oleh Ernest Prakasa lewat film Milly & Mamet, membuat karakter tersebut semakin lekat padanya. Adapun Vanesha Prescilla sang adik juga sukses dengan perannya sebagai Milea dalam trilogi film Dilan. Film yang diangkat dari novel karangan Pidi Baiq ini sukses membuat Vanesha menjadi salah satu icon remaja di generasi Z. Lalu bagaimana jika dua bersaudari ini disatukan dalam sebuah film?

Adalah Backstage sebuah film garapan Guntur Soerharjanto yang memasangkan kakak beradik beda usia 14 tahun dalam 1 frame. Backstage sendiri bercerita tentang sepasang kakak beradik yang selalu kompak dan pastinya saling mencintai. Sissy berperan Sandra Anandara, seorang kakak yang selalu mendukung cita-cita adiknya. Sementara Vanesha berperan sebagai Elsa Anindita (Ikatan Cinta?), seorang gadis muda dengan impian menjadi bintang film terkenal. Berikut adalah review saya untuk film yang rilis di bulan Desember 2021 tersebut. 

Review Film Backstage

 

Cerita dimulai dari ditutupnya cafe tempat Sandra dan Elsa bekerja, yang membuat keduanya otomatis kehilangan pekerjaan. Ironisnya lagi, pemilik cafe juga kabur sehingga tak memberikan uang pesangon pada pegawainya. Setiba di rumah, keduanya menemukan ibunya yang sedang sibuk menyiapkan pesanan siomay untuk tetangga. Melihat bagaimana perjuangan ibu dan kakaknya dalam mencukupi kebutuhan hidup mereka, Elsa bertekad untuk bisa menjadi bintang film terkenal sehingga ibu dan kakaknya tak perlu lagi bekerja. 

Elsa sendiri telah mengikuti berbagai audisi namun selalu gagal. Sampai kemudian ada sebuah audisi untuk peran penyanyi yang kemudian menjadi batu loncatan Elsa untuk menjadi seorang bintang. Elsa pun dibantu dengan ibu dan kakaknya membuat video audisi dirinya yang sedang menyanyi. Sayangnya dalam video ini ini, Elsa tidak menggunakan suara aslinya, melainkan Sandra yang memang memiliki suara merdu.

Melihat video audisi yang dikirimkan Elsa, Bayu sebagai produser langsung tertarik untuk mengorbitkannya menjadi bintang film. Namun oleh pemilik perusahaan ia disarankan untuk menjadikan Elsa penyanyi dulu baru bermain film untuk menghindari kerugian perusahaan jika ternyata filmnya flop. Bayu pun bersama timnya datang ke rumah Elsa untuk menawarkan kerja sama. Kenyataannya begitu tiba di rumah Elsa, Bayu langsung sadar kalau video menyanyi yang dikirimkan Elsa palsu.

Tak ingin kehilangan muka di hadapan bosnya, Bayu pun menawarkan kerja sama yang beresiko. Ia akan menjadikan Elsa sebagai penyanyi namun Sandra yang nantinya akan menjadi penyanyi bayangannya. Jadi tugas Elsa nantinya hanyalah lipsync di atas panggung sementara Sandra yang menyanyi di backstage. Setelah berdiskusi akhirnya Sandra, Elsa dan mamanya menyetujui perjanjian tersebut.

Dalam waktu singkat, Elsa pun menjadi bintang. Kehidupan mereka yang semula kekurangan sudah menjadi lebih baik. Namun tentunya ada konflik lain yang akhirnya muncul akibat perjanjian yang dilakukan Elsa, Sandra dan Pak Bayu. Sandra yang selama ini menjadi penyanyi bayangan pelan-pelan mulai merasa berat menjalani perannya. Apalagi dalam kontrak juga ia dilarang untuk ditampilkan bersama dengan saudaranya. Hal yang membuatnya merasa semakin tersingkirkan.

Di lain pihak Elsa yang sedang berada di puncak popularitas juga tak ingin kehilangan mimpi yang kini ada di tangannya. Bagaimanakah akhir kisah dua kakak beradik ini?

Kesan setelah menonton film Backstage

 

Keren. Itulah kata yang bisa saya sebutkan untuk film berdurasi 2 jam ini. Sebagai sebuah film drama tentang persaudaraan, Backstage membawa saya turut larut dalam hubungan Elsa dan Sandra. Sissy yang memang tidak perlu lagi diragukan aktingnya membawakan peran Sandra dengan sangat baik. Adapun Vanesha meski masih terbawa karakter Milea namun tetap memberikan penampilan yang nyaman dilihat. Ada juga sosok Achmad Megantara yang berperan sebagai Mike Nara yang turut membantu dalam jalannya cerita. 

Tak hanya dari segi akting, plot cerita dari film ini juga berjalan dengan cukup baik bagi saya, meski ada beberapa adegan yang terasa janggal atau menggantung. Konflik-konflik yang hadir dalam film ini muncul silih berganti dan setiap pemerannya mendapat porsi yang cukup merata. Di satu sisi kita bisa merasakan bagaimana Sandra yang merasa tersingkirkan juga Elsa yang takut karirnya akan hancur namun tak bisa hidup tanpa kakaknya. Jujur selama menonton film ini saya tidak bisa berpihak kepada siapapun karena di mata saya baik Elsa maupun Sandra sama-sama menanggung bebannya masing-masing.

Selain akting yang oke dan jalan cerita yang cukup baik, unsur lain yang saya sukai dari film ini pastinya dari segi musiknya. Menyusung tema film musikal, Backstage berhasil mengajak saya bernostalgia dengan lagu-lagu tahun 90-an seperti Remember dari Mocca, Seberapa Pantas-nya Sheila on 7, hingga Terbaik Untukmu-nya Tangga yang dinyanyikan ulang oleh Sissy dengan baik. Jujur saya nggak nyangka lho kalau Sissy punya suara emas yang nggak kalah sama adik iparnya yang juara Indonesian Idol. Ada juga original theme song berjudul Melangkah yang diciptakan oleh Andi Rianto dan dinyanyikan bersama oleh Sissy dan Vanesha. 

Sebagai sebuah film keluarga film Backstage ini cocok sekali ditonton bersama saudara ataupun anggota keluarga yang lain. Ide cerita tentang hubungan pasang surut kakak beradik dalam film ini pastinya akan mengingatkan penonton yang juga memiliki saudara perempuan teringat akan saudarinya. Salut deh sama produser yang sudah menggaet dua saudari ini dalam 1 film!

Baca Juga