Tahun 2020 lalu, suami memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan memulai usahanya sendiri. Saat itu, suami mencoba peruntungan beternak ayam petelur dan juga berjualan bibit tanaman. Sayangnya karena pemasukan dari penjualan telur tak menunjukkan peningkatan akhirnya usaha ayam petelur harus dihentikan begitu juga dengan bibit tanaman. Untuk saat ini, suami beralih ke jasa pembuatan bangku sekolah bekerja sama dengan salah seorang kenalannya dan beberapa pekerja lainnya. Harapan saya sih semoga usaha yang kali ini digeluti suami saya bisa lebih berhasil ketimbang usaha sebelumnya.
Bicara tentang bisnis dan usaha, tentunya kita semua sepakat kalau menjadi pengusaha bukanlah hal yang mudah. Ada banyak proses jatuh bangun yang mungkin harus dihadapi hingga seorang pengusaha mencapai titik suksesnya. Ada yang harus merugi puluhan juta, kehilangan aset dan juga pastinya harus mengorbankan banyak waktu berharga untuk bisa benar-benar membesarkan usahanya. Tak seperti pegawai yang bisa bekerja dari pukul 8 hingga 5 sore, seorang pengusaha bisa jadi harus bekerja selama 24 jam selama 1 minggu.
Hal yang sama saat ini sedang terjadi pada keluarga saya. Untuk lebih fokus pada usaha yang sedang dijalani, suami meminta persetujuan saya untuk tinggal di "bengkel" tempatnya membuka usaha dan pulang beberapa hari sekali. Jujur ini berat bagi saya mengingat harus bekerja dan juga mengurus 2 anak setiap harinya. Namun setelah beberapa bulan berjalan, alhamdulillah saya sudah mulai terbiasa dengan ritme kehidupan yang sekarang. Meski ya kadang saya sebal juga kalau harus ditinggal berhari-hari dan pulangnya cuma setor muka.
Hal yang perlu diperhatikan dalam memulai usaha dengan modal kecil
Saat memulai usaha ayam petelur dulu, saya dan suami menggunakan uang tabungan untuk membeli ayam-ayam yang akan dibesarkan sebagai ayam petelur. Mungkin karena dananya tidak terlalu besar makanya usaha ayam petelur ini tidak bisa menghasilkan banyak telur yang bisa dijual. Sedangkan untuk usaha perkayuan yang dijalani sekarang, suami juga menjalaninya setelah mendapatkan rekanan yang bersedia menyiapkan modal.
Permasalahan modal kadang memang menjadi masalah yang cukup krusial dalam memulai sebuah usaha. Apalagi jika modal yang dimiliki tidak terlalu besar atau pemilik usaha enggan berhutang dalam memulai usaha, maka harus benar-benar pintar dalam memilih usaha yang akan dijalankan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memulai usaha dengan modal kecil ini antara lain:
Rencana usaha yang ingin dibangun
Alokasi modal usaha
Modal merupakan salah satu hal yang sangat penting dipertimbangkan dalam memulai sebuah usaha. Bagi mereka yang memiliki modal kecil untuk usahanya, tentunya harus mengalokasikan modal tersebut dengan benar-benar bijaksana. Modal yang dimiliki bisa dialokasikan untuk membeli bahan baku produk hingga persiapan untuk biaya operasional usaha. Nah, agar modal yang dimiliki ini bisa dikelola dengan baik dan efisien hendaknya seorang pengusaha perlu mencari tahu tips jadi pengusaha sukses dengan modal kecil.
Rencana promosi usaha
Saat memulai sebuah usaha, kita tentunya juga harus memikirkan strategi efektif dalam mempromosikan usaha tersebut. Beberapa belas tahun lalu, orang melakukan promosi dengan memasang iklan di koran atau menempel brosur di berbagai tempat. Nah, di era digital seperti sekarang, digital marketing merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk memperkenalkan sebuah usaha. Kita bisa mempromosikan usaha yang dimiliki lewat sosial media, membuat website hingga membuka toko online di ecommerce.
12 Comments
Nah ini, Keluarga Kamipun sempat bisnis ayam petelur. Tapi makin lama Makin berkurang hasilnya karena banyak faktor. Beneran mesti riset, membuat pembukuan yg baik , juga belajar terus karena dalam perjalanannya banyak tantangan baru seperti harga pakan Naik, ayam stress karena tetangga berisik main petasan, ayam sakit dll.
ReplyDeleteiya, mas. mana kemarin itu juga harga pakan juga naik jadi nggak untung-untung usahanya
DeleteDulu saya suka ketawa dengar orang kampung di tv ngomel lantaran ayam peliharaannya gagal bertelur karena tetangga-tetangganya lagi ribut bikin hajatan. :))
DeleteTapi baru sekarang saya paham bahwa dia ngomel karena dalam konteks memelihara ayam untuk menjual telurnya, bukan sekedar kepingin punya binatang peliharaan aja.
Saya jadi terpikir, mungkin peternak tersebut seharusnya beternak di tempat sepi aja yang kira-kira nggak punya tetangga, tapi bisa jadi dia terpaksa beternak di lahan yang dia miliki itu karena hanya itu lahan termurah yang bisa didapatkannya.
loh baru tahu saya kalau ayam bisa stres kalau dengar suara keras.. pantesan kok banyak kandang ayam yg dibuat di desa2 gitu yg jauh dari keramain. Saya pikir hanya menghindari protes dr org sekitar yg mungkin terganggu dg kotoran ayam. Nah kalau di desa kan rumahnya jauh2.. Ternyata bukan itu.
DeleteMenambahkan mbak, terutama untuk yang menjalankan bisnis bersama teman sebagai rekanan. Perlu juga bisa menempatkan diri, kapan jadi teman, kapan jadi rekan.
ReplyDeleteSoalnya kalau terlalu sungkanan, bisa-bisa nanti malah sakit sendirian.
Cashflow itu juga kudu wajib dijaga dan dipageri kalo bisa, apalagi untuk bisnis baru. Jangan sampai ada bocor di sana-sini karena kepakai keperluan lain dsb.
Sukses ya untuk bisnisnya. Semoga membawa berkah untuk keluarga mbak.
iya, makasih sarannya, mas. beneran deh buka usaha sendiri ini lumayan menguras tabungan saya dan keluarga sebenarnya. huhu
DeleteSetuju Mbak, biarpun banyak istilah modal nekat gitu tetep harus punya perencanaan menurut saya. Nggak bisa mau usaha cuma nggak ada tujuan, target dan perencanaan.
ReplyDeleteTerima kasih tips2 nya mba.. Saya mau bagikan tulisan ini ke kakak saya yg usahanya seperti jslan di tempat. Mungkin dengan membaca ini bisa as inspirasi baru untuk memperbaiki usahanya atau memulai yang baru..
ReplyDeleteUsaha itu ada kelas-kelasnya, sesuai modal. Hal yang terpenting adalah semangat dan strateginya ya mba, termasuk promo dan sistem pembukuan yang baik ini. Sepupu saya dulu awalnya cuma jualan kopi celup dengan modal mikro malah, eh sekarang udah bisa jual macem-macem dan jadi distributor.
ReplyDeleteBisnis ayam petelur di tempat saya sempet booming juga kala itu. Tapi ya itu, mungkin karena kurangnya riset dan pengetahuan pasar, jadi banyak yang tutup.
ReplyDeleteYang bertahan mereka yang punya modal besar.
Terus kalau bisnis ama temen emang kudu detail dan jelas nilai kontraknya meskipun sama temen akrab. Jangan sampai karena rasa gak enak, kita yang rugi.
Pas bener kemarin kepikiran, orang yang berusaha itu sungguh ulet, tekun, bersemangat baja dan sekaligus tabah.
ReplyDeleteSekecil apapun produksi mereka, ikhtiar mulai dr menjual, memasarkan, sukses atau gagal terjual, sungguh bentuk pekerjaan yang luar biasa
Memulai usaha memang harus direncanakan dengan matang yaa, supaya bisa terkontrol dan termanajemen dengan baik.. Sehingga usaha pun bisa memperoleh keuntungan yang sesuai dengan rencana, dan tidak merugi..
ReplyDelete