"Kalau bosan tidur aja. Dari tadi kamu belum tidur," kata saya kemudian.
Yumna menggeleng mendengar jawaban saya. Di hari libur memang anak-anak saya ini agak susah diminta tidur siang. Entah karena di rumah tidak ada ayunan seperti di rumah tempat mereka dititipkan saat saya bekerja atau karena ingin nempel sama mamanya, saya tak bisa memastikan. Namun jujur kondisi lumayan membuat saya pusing karena kadang anak-anak bingung harus mau main apa saat hari libur begini.
"Nonton hape aja boleh nggak?" Yumna mulai merayu saya.
Saya tersenyum masam. Pertanyaan seperti ini bukan hal baru bagi saya. Sebagai orang tua yang mengizinkan anaknya memegang handphone, kadang saya harus bersitegang dengan anak-anak perihal screen time ini. Kadang saya malah ujung-ujungnya marah pada anak-anak yang sulit sekali diajak bermain di rumah. Kalau sudah begini, saya jadi iri pada ibu-ibu lain yang selalu punya ide untuk mengajak anaknya main sehingga pastinya anak tak merasa bosan jika berada di rumah saja.
Efek pandemi bagi anak-anak
Masa pandemi sudah berjalan hampir 2 tahun. Selama masa pandemi ini, kita menjalani pola kehidupan baru di mana kegiatan banyak dilakukan di rumah, termasuk juga kegiatan anak-anak. Jika bagi orang dewasa saja berada di rumah membosankan, pastinya hal yang sama juga dirasakan oleh anak-anak. Apalagi di usia anak-anak ini, mereka harusnya mengisinya dengan banyak bermain melakukan berbagai ekplorasi untuk memaksimalkan tumbuh kembangnya. kini harus terkungkung di rumah. Bayangkan jika di masa aktif ini mereka
Dalam webinar yang saya ikuti bersama Faber Castell pada 25 September 2021 lalu dengan tema Softskill Apa yang Diperlukan di Abad Digital? beberapa waktu lalu, Yohana Theresia, M.Psi., Psikolog selaku nara sumber menyebutkan beberapa masalah yang muncul pada anak selama masa pandemi seperti withdrawal, psikosomatic, anxiety, depresi, problem sosial, problem berpikir dan atensi serta agresi. Munculnya berbagai permasalahan pada anak selama masa pandemi ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Soetikno, Agustina, Verauli, dan Tirta pada 2020 yang mengemukakan bahwa terdapat peningkatan masalah perilaku dan emosi yang muncul pada anak akibat paparan stres di masa pandemi COVID-19.
Adanya masalah terkait perilaku dan emosi pada anak selama masa pandemi ini sendiri terjadi karena beberapa hal, diantaranya
Ruang gerak yang terbatas
Sulit mendapat pendidikan yang berkualitas
Orang tua sibuk dengan masalah masing-masing
Kondisi psikologis tidak stabil
Tipa mengasah kreativitas anak di masa pandemi
Dengan kondisi pandemi yang berkepanjangan, orang tua kadang memilih jalan pintas untuk anaknya seperti memberikan kelonggaran dalam penggunaan gadget sebagai win win solution, termasuk saya. Menurut para pakar psikolog sendiri, pemberian gadget pada anak dibatasi yakni tidak lebih dari 2 jam sehari untuk anak di atas 2 tahun. Adapun untuk anak di bawah usia 2 tahun, pemberian gadget sangatlah tidak dianjurkan.
Lalu bagaimana jika pemberian gadget ini ternyata berlebihan? Tentunya akan melahirkan berbagai masalah baru. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Straker, Leon M. & Howie, Erin K. (2016) dan Dr. John Hutton (2020), gadget yang diberikan pada anak usia dini dapat berakibat pada
- Masalah kesehatan fisik seperti gangguan pada penghilatan, postur tubuh yang berubah karena terlalu banyak menonton layar handphone
- Keterlambatan bicara yang disebabkan tidak adanya komunikasi 2 arah yang dilakukan selama berinteraksi dengan handphone
- Masalah atensi dan konsentrasi, terlalu banyak menonton handphone membuat anak jadi tidak peduli pada sekitarnya
- Masalah executive function, yakni sejumlah sekumpulan keterampilan kognitif yang memungkinkan anak untuk berpikir kritis, membuat rencana, fokus, mengingat perintah, dan mengerjakan beberapa hal sekaligus
- Masalah perilaku yang bisa berupa tantrum ketika dilarang menonton handphone
- Mempengaruhi kualitas kelekatan orang tua dengan anaknya.
Sebagai orang tua, tentunya saya tidak ingin anak-anak saya mengalami berbagai gangguan di atas. Kini sebisa mungkin penggunaan gadget harus benar-benar dibatasi di rumah. Apalagi di era teknologi 4.0 ini, orang-orang dituntut untuk menjadi lebih kreatif agar tidak tertinggal di masa depannya nanti. Kreativitas sendiri memiliki arti kemampuan untuk memproduksi atau mengembangkan suatu karya asli, ide, teknik, atau pemikiran. Untuk bisa disebut kreatif sendiri, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi yakni
- Mampu memaknai masalah dengan cara yang unik
- Berani ambil risiko
- Menyajikan ide yang berbeda
- Tahan banting dalam menghadapi berbagai masalah
- Menghargai proses belajar. Setiap anak memiliki proses belajar yang berbeda-beda. Ada yang cepat ada juga yang harus mencoba beberapa kali hingga akhirnya berhasil menguasai sesuatu. Orang tua sebaiknya menghargai setiap proses belajar yang dilalui anaknya
- Mempersiapkan ruang khusus bagi anak untuk eksplorasi dan bereksperimen, juga dengan peralatannya yang mendukung aktivitas anak
- Memberi kebebasan pada anak dalam melakukan aktivitasnya
- Menjadi contoh nyata "orang kreatif", tidak hanya meminta anak untuk kreatif
- Memberikan berbagai sudut pandang, dengan memperkaya pengetahuan anak sehingga anak akan lebih terbuka luas pemikirannya
- Memberikan support dan dukungan pada kegiatan yang dilakukan anak
- Mengapresiasi setiap usaha yang anak lakukan. Bisa dengan memberikan pujian atas usahanya tersebut
Untuk bisa memfasilitasi proses kreativitas pada anak, ibu tentunya juga harus ikut kreatif dalam memilih kegiatan. Ada beberapa kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan kreativitas anak ini, diantaranya:
- Alternate
uses talks, bisa dilakukan dengan melakukan tanya jawab kepada anak
tentang sebuah benda dan manfaatnya sehingga membuat anak berpikir
kreatif
- Guided Fantasy, berupa kegiatan membacakan buku atau membaca bersama anak
- Open ended toys seperti permainan lego atau magnetic tiles
- Exposure to art activities seperti melukis dan mewarnai
20 Comments
Naaah ini kegiatannya menarik niiih. Anak2ku juga pasti seneng kalo tugasnya di minta utk merangkai dan melukis jam nya. Apalagi kalo nanti bisa beneran berfungsi, kayak ada perasaan berhasil untuk mereka 😊.
ReplyDeleteAku jadi pengen beli juga mba.
Kalo utk gadget walopun aku ga melarang anak2 main, tapi memang dari kecil aku biasain hanya boleh weekend. Dan ada konsekwensinya kalo mereka melanggar aturan. Jadi selama ini pada Patuh, apalagi aku kan connect-in hp mereka ke hp ku, jadi kalo memang sudah waktunya tidur, aku tinggal matiin hp mereka dr hp ku sendiri. Ga akan bisa kebuka juga sebelum waktunya 😁. Berguna pas aku sedang traveling, JD bisa mengontrol pemakaian hp nya.
Kreatif ya acara begini, apalagi anak juga diajarin langsung praktik langsung. Gadget memang membuat anak2 kadang lupa waktu dan sedikit gerak. Kegiatan seperti bisa sangat melatih motorik anak.
ReplyDeleteAgak sulit menghentikan anak-anak main hp.apalagi pas zaman belajar online kmrn huhu.Alhamdulillah ada kegiatan yang diadakan faber castell beberapa waktu lalu.Anak2 senang banget..semoga sering2 aja acara kayak gini terutama yang ada kegiatan buat anaknya
ReplyDeleteWah bagus banget nih mbak jd tertarik beli sepertinya anakku yg bungsu bakalan suka
ReplyDeleteAsik banget ini untuk aktivitas anak-anak ya. Bikin mereka makin kreatif, mana hasilnya juga bisa digunakan dan kece pula
ReplyDeleteCute banget anak-anaaakkk... senang yaa punya barang buatan sendiri.
ReplyDeletePunya anakku kenapa jamnya kurang glowing yah, hahaha... masa harus dipoles lagi, haduw.
Menarik sekali creative art seriesnya Faber Castell, andai anakku masih kecil sudah pasti mau banget nih mba buat beli.
ReplyDeleteSenangnya anak2 bisa nemu kegiatan asyik dan mengasah kreativitas, ya. Faber castell emang jagoan, deh
ReplyDeleteEnjoyyy bangeett, karena memang kita ortu kudu memfasilitasi anak2 agar kreativitas mereka berkembang secara optimal ya.
ReplyDeleteseru memang bebikinan seperti ini bareng anak anak, pasti nanti bakalan minta lagi deh...
ReplyDeleteSetuju banget kalau menggambar dan mewarnai itu rekreasi yang murah meriah.bikin santai dan menumbuhkan kreativitas anak.dona
ReplyDeleteCreativitas ini bisa kita asah sejak dini ya. Sehingga saat anak kelak sudah besar, sudah terbiasa menerapkan ide dan pemikiran sesuai dengan kondisinya. Creative art series dari Faber Castell bisa jadi ajang berlatih anak nih untuk terus bisa mengasah ide dan kreatif
ReplyDeletePandemi ini emang sering bikin anak uring-uringan dan emosian ya mbak, soalnya mereka kan bosen di rumah aja. Syukur banget dengan adanya kegiatan dari faber castell ini. Pasti anak-anak jadi happy dan kreativitasnya juga terasah
ReplyDeleteanak senang, ibu pun dapat keuntungan tambaj lengket dengan anak. walalupun tetap harus extra kesabaran, kadnag gemes ya bun mau bantuin anak. aku suka banget sih pake faber castell ini, ini dijual bebas ga sih mbak antung?
ReplyDeleteSedih sekali memang melihat anak-anak di masa pandemi. Mau sekolah, gak bisa.. Mau main sama temen juga kudu prokes ketat. Kalau anak-anak bosan, itu sangat wajar. Pas banget kehadiran Faber Castell Creative Arts Series. Bikin anak-anak kembali ceria meski dirumahaja.
ReplyDeleteKeren banget ya Faber Castell dengan Creative Arts -nya, selama anakku sekolah daring buat mengisi waktu luang biar ngak bosan aku beliin nih paket ini dan anakku senang banget soalnya dalam satu paket sudah lengkap jadi tinggal dikerjain aja.
ReplyDeleteKegiatan yang menarik, ya, Mba. Anakku juga dilibatkan bikin jam dinding ini. Keren deh produknya Glow in the dark clock dari Faber Castell. Bisa melatih kreativitas anak lewat art begini.
ReplyDeletewah bgs bgt nih produknya faber castel bisa melatih anak lbh terampil dan kreatif
ReplyDeleteSeru banget produk Creative art series dari Faber Castle ini ya mbak
ReplyDeletebisa melatih anak anak untuk tetap kreatif
Happy ya main art creative dari faber castle ini,anak anak jadi hobi baru, dan mereka bebas berkreasi dengan bermain warna
ReplyDelete