Selama masa pandemi salah satu bidang yang juga terdampak adalah bidang pariwisata. Dengan adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan dan larangan ke luar rumah selama masa pandemi membuat berbagai objek wisata sepi dan merugi. Tak hanya dari segi objek wisata, kita selaku pelaku dari wisata perjalanan juga pastinya mendapat pukulan telak selama masa pandemi ini. Apalagi mereka yang mungkin setiap tahunnya memiliki agenda untuk berlibur bersama keluarga. Mau tak mau segala rencana tersebut harus ditunda hingga kondisi lebih membaik.
Saya sendiri di awal tahun 2020 lalu sudah merencanakan perjalanan ke pulau Jawa bersama keluarga. Rencananya kami akan mengunjungi kampung halaman mertua sekalian berkenalan dengan keluarga di Kebumen sana. Sayangnya karena Corona keburu masuk ke negara kita di awal tahun 2020, rencana tersebut urung dilaksanakan. Impian menjelajahi Yogyakarta yang juga menjadi kota tujuan wisata harus disimpan kembali dan saya akhirnya memutuskan melakukan pengembalian tiket pesawat yang sudah dibeli.
Meski rencana berpelesir bersama keluarga harus ditunda, saya tak terlalu berkecil hati. Dengan bantuan teknologi yang semakin canggih, saya masih bisa menjelajahi berbagai tempat di dunia. Ya, kita sekarang hidup di era digital di mana berpetualang tak lagi hanya bisa dilakukan secara fisik namun juga virtual.
Lewat media ini kamu bisa memilih ke mana ingin berwisata. Apakah itu Indonesia, Amerika, Eropa atau mungkin ingin mengunjungi kota Korea Selatan tempat para Oppa berada bisa kita lakukan. Yah, mungkin sensasi petualangan yang dirasakan saat mengikuti wisata virtual ini tak semenyenangkan saat melakukan perjalanan yang sesungguhnya. Namun setidaknya, melalui wisata virtual ini bisa menghilangkan rasa penasaran akan sebuah lokasi impian yang ingin kita datangi.
Untuk wisata virtual ini sendiri, ada banyak media yang bisa kita gunakan untuk menikmatinya. Nah, berikut beberapa media yang bisa dipilih untuk berpetualang secara virtual di masa pandemi:
Video travel di youtube
Sejak beberapa tahun terakhir, youtube sudah menjadi sumber informasi yang paling banyak digunakan pengguna internet setelah mbah Google. Mulai dari resep masakan, referensi skincare dan make up, hingga destinasi wisata bisa kita dapatkan melalui kanal video yang satu ini.
Ada banyak sekali pilihan video travelling yang bisa dikunjungi di youtube. Mulai dari channel khusus travelling milik para traveler, channel official dari sebuah tempat wisata hingga lewat akun para youtuber lokal yang tinggal di luar negeri. Nah, untuk akun youtuber ini biasanya akan terasa lebih akrab bagi penontonnya karena mereka akan mengajak kita menonton keseharian mereka sambil mengunjungi tempat-tempat tertentu di kota yang mereka tinggali.
Tak hanya berupa video perjalanan atau travel vlog, sekarang di youtube juga ada yang namanya virtual tur 360. Sesuai dengan namanya, virtual tur 360 ini memberikan sensasi video yang bisa diputar 360 derajat yang pastinya lebih memberikan akses pada penonton untuk mengulik sebuah lokasi dari berbagai sudut dan seolah berada di lokasi tersebut.
Webinar Wisata Virtual
Selain berpetualang lewat youtube, petualangan virtual juga bisa dilakukan lewat webinar wisata virtual yang diadakan komunitas atau lembaga. Misalnya, Webinar wisata virtual ke Danau Toba atau ke Semeru yang diadakan oleh salah satu website travel. Dalam webinar wisata virtual ini, biasanya akan ada satu narasumber yakni tour guide yang akan memandu kita menuju lokasi wisata yang akan dituju. Untuk wisata virtualnya sendiri biasanya menggunakan bantuan Google map/earth dan foto untuk menunjukkan lokasi dari tempat wisata yang sedang dikunjungi.
Salah satu kelebihan berpetualang lewat webinar wisata virtual ini adalah peserta webinar bisa mendapatkan informasi-informasi penting dari lokasi yang sedang dikunjungi. Selain itu adanya interaksi dan dialog antara narasumber dan peserta webinar juga bisa membuat acara terasa lebih menarik karena kita bisa bertanya langsung kepada narasumber terkait objek wisata yang sedang dikunjungi.
Google Arts and Culture
Media terakhir yang bisa digunakan untuk berwisata secara virtual adalah melalui Google Art and Culture. Ini adalah layanan wisata virtual dari Google yang bisa diakses lewat komputer maupun aplikasi di Android. Lewat Google Art and Culture ini kamu bisa mengunjungi berbagai tempat di berbagai belahan di dunia.
Sesuai dengan namanya, Google Arts and Culture ini lebih memfokuskan penjelajahannya pada dunia seni dan budaya. Jadi buat kamu pecinta museum pastinya akan senang berkelana di Google Arts and Culture ini karena ada banyak museum yang ditampilkan di sini.
***
Di tengah masa pandemi yang tak tahu kapan akan berakhir, bertualang secara virtual bisa menjadi pilihan bagi kita untuk memuaskan hasrat berlibur. Selain menambah wawasan, wisata virtual juga pastinya lebih hemat karena kita hanya perlu bermodal kuota. Tambahan lain, bagi para penulis, wisata virtual juga sangat membantu dalam menggambarkan setting lokasi yang dipilih. Nah, kalau kamu, suka nggak ikutan wisata virtual kayak gini?
Baca Juga
10 Comments
Sejak adanya Corona, saya sudah ngga pernah liburan kemana-mana lagi. Meski masih keluar rumah untuk bekerja atau kebutuhan sehat-hari, tapi ngga ada dengan tujuan liburan.
ReplyDeleteMembaca tentang wisata virtual, yang saya bayangkan hanya liburan dan hiburan di mata saja. Sejatinya badan masih tertinggal di rumah. Tapi mau bagaimana lagi, lebih baik daripada tak ada wisata sama sekali.
Merasa beruntung disaat pandemi, teknologi sudah pesat seperti ini, gimana coba pas masih jaman hp 3310 ya? Ehehehe
ReplyDeleteSalah satu hikmah yang bisa kita ambil adalah meski dari rumah saja tapi langkah kita tetap tak terbatas ya mbak, saya juga beberapa kali ikut virtual tour, lumayan ngobatin rasa kepengen jalan + dapat pengalaman
Eh saya belum pernah nih nyoba google art and culture, dulu pernah ada juga beberapa website yang menggratiskan wisata virtual tuh.
ReplyDeleteSeru sih, meski lewat layar saja, alhamdulillah anak pun jadi nambah wawasan juga, tentunya pendampingan orang tua perlu sih. Biar fokus. kalau nggak, anak nggak bisa diam
Wisata secara offline di masa pandemi ini memang harus dikurangi ya. Dengan wisata virtual pun sebenarnya asyik juga lho,, gak capek juga harus jalan-jalan hehe..Yang penting sabar dulu deh, semoga pandemi lekas berlalu dan akhirnya bisa bebas berwisata kemana saja seperti jaman dahulu kala sebelum negara Corona menyerang..
ReplyDeleteGara-gara pandemi, apa-apa virtual termasuk liburan. Untungnya ya, sekarang teknologi makin keren. Kita bisa melihat dan keliling dunia sekalipun secara virtual. Dan ya, paling asyik buat saya tentunya youtube.
ReplyDeleteDuuh kangen juga nih pengen jalan-jalan tapi harus bisa ditahan sampai kondisi kondusif. Virtual tour bisa jd alternatif pelepas rindu, saya kadang juga suka ikutan
ReplyDeleteBenar. Sekarang juga udah banyak ya yang nawarin jasa virtual tour di ecommerce/market place bahkan destinasinya bisa sampe ke luar negeri. Patut dicoba biar nggak stres banget pas pandemi gini di rumah terus 😩
ReplyDeleteyes, virtual tour menjadi salah satu cara wisata di era pandemi seperti ini ya mbak
ReplyDeleteaku pernah beberapa kali ikutan virtual tour
Biasanya ikutan yang sama Kak idfi
Kalau nggak ikutan virtual tournya House of Sampoerna
Belum coba yang google art mba emang seru ya meski virtual waktu itu oernah ijutan webinarnya dan menyenangkan jadi bisa bayangin deh oh tenryata tempatnya begitu
ReplyDeleteMenarik nih.. Google Arts and Culture.
ReplyDeleteSelama ini kalau wisata virtual, kita cobain pakai VR gitu..hehehe, biar berasa dateng ke tempat aslinya.
Nuhun infonya, kak.