Saya termasuk orang yang gampang tertidur. Kalau kata orang pelor, sekali nempel di bantal langsung molor deh. Apalagi kalau saya sudah naik mobil sebagai penumpang. Dijamin dalam hitungan beberapa puluh menit mata saya langsung terpejam. Hal yang mungkin kurang disukai oleh mereka yang memerlukan teman perjalanan saat bermobil.
Sayangnya, gampang tertidur tidak menjamin saya memiliki tidur yang berkualitas. Kadang saat sudah tertidur saya bisa terbangun berkali-kali dalam semalam. Apalagi kalau misalnya anak sedang sakit, pastilah membuat pola tidur saya terganggu. Ujung-ujungnya di pagi hari saya terbangun dengan mata dan kepala yang terasa berat karena tidur yang tidak nyenyak ini.
Pentingnya tidur yang berkualitas
Idealnya, kita disarankan untuk tidur selama 6-7 jam sehari untuk memenuhi kebutuhan tubuh beristirahat. Angka ini sebenarnya tidak mutlak mengingat kebutuhan tidur untuk anak dan dewasa berbeda-beda. Pada bayi misalnya memerlukan waktu tidur 11-17 sehari. Sementara untuk anak-anak, jam tidur yang diperlukan mulai dari 9-13 jam. Nah, untuk mereka yang sudah dewasa, barulah disarankan untuk tidur minimal 7 jam sehari.
Namun kuantitas tidur sebenarnya juga tidak menjamin seseorang mendapat tidur yang berkualitas. Tidur yang berkualitas lebih mengacu ke apakah tidur kita sudah nyenyak atau belum? Tidur berkualitas ini ditandai dengan ciri-ciri seperti dapat tidur selama 30 menit atau kurang, tidur malam tanpa terbangun di tengah malam atau hanya terbangun 1 kali, dan kembali dapat tidur dalam waktu 20 menit setelah terbangun. Tentunya tidur yang berkualitas ini lebih baik ketimbang tidur yang lama namun selalu terbangun kan, ya?
Informasi ini sendiri saya dapatkan saat mengikuti Webinar yang diadakan oleh Deltomed Laboratories dan komunitas Ibu Ibu Doyan Nulis yang bertema "Kesehatan dan Produktivitas Dimulai dari Tidur Berkualitas" dengan nara sumber dokter Inggrid Tania, M.Si (Herbal) selaku Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) dan apt. Drs. Victor S. Ringoringo, S.E., M.Sc. selaku Chief Business Development and R&D PT. Deltomed Laboratories.
Dalam webinar tersebut, dr. Ingrid menekankan tentang pentingnya seseorang untuk tidur malam minimal selama 6 jam karena proses detoksifikasi pada tubuh hanya terjadi di malam hari. Selain itu, tidur malam yang cukup akan membuat proses deep sleep lebih mudah terjadi. Deep sleep sendiri terjadi saat gelombang otak dalam keadaan paling lambat selama tidur. Saat proses deep sleep terjadi, detak jantung, kecepatan nafas, dan gelombang aktivitas otak akan berkurang hingga titik terendan dan membuat otak jadi rileks. Deep sleep ini sangat penting bagi metabolisme tubuh termasuk regulasi hormon dan proses pertumbuhan.
Masa pandemi sendiri ternyata cukup mempengaruhi kualitas tidur masyarakat di dunia. Berdasarkan survey yang dilakukan Sleephelp.org, sebanyak 22% orang menyatakan kalau kualitas tidurnya memburuk karena adanya Covid-19 yang disebabkan oleh stress, ketakutan dan kecemasan akan Covid-19. Tak hanya karena gangguan stress atau kecemasan, berkurangnya kualitas tidur bisa disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
- Gangguan fisik seperti sakit kepala, nyeri sendi, nyeri perut dan hal lainnya
- Isu medis seperti sleep apnea dan yang lain
- Gangguan psikologis/psikometris seperti stress, depresi dan ansietas
- Gangguan lingkungan seperti lampu kamar yang terlalu terang, suara berisik dan yang lainnya
- Genetik, seperti narkolepsi yakni gangguan sistem saraf yang menyebabkan rasa kantuk berlebih pada siang hari serta tertidur secara tiba-tiba tanpa mengenal waktu dan tempat
- Faktor usia, di mana biasanya lansia berusia 65 tahun atau lebih mengalami masalah tidur
- Obat-obatan seperti obat hipertensi, obat antidepresi dan obat yang mengandung kafein
- Bekerja di malam hari yang merupakan aktivitas yang berlawanan dengan biological clock.
Berkurangnya kualitas tidur ini pastinya juga turut berpengaruh pada produktivitas dan kesehatan kita. . Beberapa dampak negatif yang bisa terjadi jika seseorang mengalami gangguan dalam kualitas tidur antara lain:
- Menurunnya sistem imun
- Menurunkan fungsi kognitif dan working memory span sebesar 38%
- Mempengaruhi mood dan rentan terkena depresi
- Kurangnya kualitas tidur dapat membuat peluang terjadi kecelakaan semakin besar
- Kurang tidur berpengaruh pada kesehatan kulit dan dapat menyebabkan terjadinya penuaan dini
- Kurangnya kuantitas dan kualitas tidur dapat meningkatkan selera makan junk food/makanan tidak sehat semakin besar
Jadikan tidur lebih berkualitas dengan bantuan herbal
Passion Flower
www.gardenia.net |
Passion Flower atau Passiflora incarnata merupakan jenis tanaman yang berhabitat di Amerika Serikat bagian Tenggara (Texas-Florida). Bunga ini memiliki kandungan Alkaloids (harman, harmoline), flavonoids (vitexin, saponarin, luteolin, rutin, kaempferol, quercitin), fatty acids (linoleic, linolenic, palmitic, oleic, myristic), acids (formic & butyric), sugar, gum, coumarins, cyanogenic glycosides, volatile oil, chrysin.
- Alkaloid (harman, harmoline): efek melemaskan otot (muscle relaxant) dan sedatif.
- Flavonoid: efek anti spasmodik, anti radang dan sedatif.
- Chrysin: menjaga kadar hormon testosteron.
Valerian merupakan tanaman yang berasal dari Eropa dan Asia Barat. Kandungan dari tanaman ini antara lain : Volatile oil (camp hene, borneol), sesquiterpene alkaloids (valerenicacid), Iridoid esters (valepotriates), alkaloids (actinidine, valerine, valerianine, chatinine).
Secara farmakologi, manfaat dari kandungan yang ada pada tanaman Valerian ini antara lain:
- Minyak atsiri (camphene, borneol) dan Iridoid valepotriates: efek menekan sistem saraf pusat→sedatif, hipnotik dan antispasmodik.
- Asam valerenat dan turunannya: efek sedatif dan antispasmodik (karena bekerja pada GABA)
- Alkaloids: efek hipotensif
Sebagai herbal yang digunakan untuk mengatasi gangguan tidur, Valerian memiliki profil keamanan yang baik. Namun perlu diingat pada orang yang sensitif terhadap kandungan valepotriates, dapat terjadi efek paradoks, yakni efek stimulan. Selain itu pada pemakaian jangka panjang kurangi dosis bertahap sebelum menghentikan konsumsi Valerian, untuk mencegah gejala withdrawal. Valerian juga tidak boleh digunakan oleh ibu hamil dan menyusui.
Jahe
- Gingerol (terutama pada jahe segar) berfungsi meningkatkan ambilan kalsium oleh otot jantung dan menguatkan kontraksi jantung (kardiotonik), memelihara fungsi liver (hepatoprotektif), antiradang, antioksidan, antiseptik, serta merangsang sekresi ludah, asam lambung dan empedu untuk membantu pencernaan.
- Minyak atsiri(zingiberene, b-bisabolene) berfungsi sebagai antikolesterol, antioksidan, analgetik, antispasmodik dan melancarkan sirkulasi darah dengan melebarkan pembuluh darah kapiler
- Menghambat agregasi trombosit dan prostaglandin & leukotriene yang terkait dengan peradangan.
Antangin Good Night, tablet herbal untuk perbaiki kualitas tidur
Produk Antangin Good Night bisa didapatkan di toko obat, apotek dan ecomerce dengan harga Rp. 5000,00/strip. Cara penggunaannya yakni diminum 2-4 kaplet sebelum tidur dan perlu diingat produk ini diperuntukkan bagi orang dewasa atau berusia 12 tahun ke atas.
15 Comments
Wah keren ada produk Antangin yang bantu buat tidur jadi berkualitas.
ReplyDeleteBtw, sama banget Mbak. Saya juga tipe yang gampang banget ketiduran kalau kepala sudah nempel di bantal. Di mobil juga seperti itu. Toss, wkwkwk.
Wah, ini tyt antangin punya varian good night. Pas banget buat aku yg suka gak seimbang waktu boboknya. Dulu, kalo di jalan aku jg tipe yg gampang bobo. Pas di rumah malah susah bobo. Ahaha
ReplyDeleteWah mau coba juga dong mba kebetulan Eny tidurnya gak nyenyak Mulu pas bgt baca tulisan ini
ReplyDeleteTidur yang berkualitas akan mengantarkan pada hidup yang berkualitas juga. Hidup jadi lebih produktif karena tidak ada keluhan efek kurangnya kualitas tidur.
ReplyDeletebetul tidur yang cukup mmebuat kita lebih sehat
ReplyDeleteMelihat thread ini. Ciri-ciri orang yang kualitasnya jelek itu aku banget. Aku sering banget melupakan hal yang aku lakukan padahal tentangnya cuma 30 detik. Bahkan sampai pernah nyalain kompor terus ditinggal. Untung langsung sadar karena ada asap.
ReplyDeleteMau dicoba tipsnya untuk yang antangin, karena yang wangi-wangian takut teman sekamar ga nyaman.
Yang jelas kalau di aku itu pas kurag tidur kulitnya jadi breakout :( terus gampang capek. Pentng bgt memang tidur yg berkualitas. Such a reminder buatku. Dan baru tau produk barunya Antangin. Menark sih :)
ReplyDeleteJadi pengen coba antangin good night. Lumayan juga biar membantu tidur berkualitas
ReplyDeleteWahhh ini yang aku butuhin. Dua mingguan ini tidur di atas jam 12 malem terus. Mengsedih
ReplyDeleteeh boleh nih dicoba jadi penasaran. pola tidur aku beneran berantakan banget
ReplyDeleteTidur berkualitas ini emang sangat dibutuhkan untuk kesehatan yak.
ReplyDeleteAda produk baru pulak yak dari antangin bisa dicoba nih.
Walaahhh aku baru tahu untuk tidur yang berkualitas pun harus punya amunisi yaa, hehehhe
ReplyDeleteBuatku sih kl gk cukup tidur tuh pasti bakalan muncul jerawat², makanya sllu menghindari satu hal ini
Tidur berkualitas menurutku wajib banget untuk kita semua, yang punya aktivitas padat. Makanya, kalao udah nggak bisa bobok dengan nyenyak, pake produk herbal ini aja lah ya
ReplyDeleteWah udah ISO dan BPOM, mantap soul selalu jadi solusi ya antangin. 1/3 waktu hidip kita emang dipakai untuk tidur, semoga bisa tidur berkualitas jadinya kerjaan lancar dan bisa fokus:).
ReplyDeleteAntangin memang jadi produk andalan saya kalau nggak enak badan atau mau perjalanan jauh. Ternyata sekarang juga ada antangin good night untuk membantu tidur lebih berkualitas ya. Cocok nih biasanya saya lagi masa mens gitu malah susah tidur.
ReplyDelete