Saat ini, banyak brand-brand lokal baru bermunculan terutama di dunia kecantikan. Sebagai pecinta produk lokal, tentunya saya menyambut dengan antusias kehadiran brand lokal ini, baik yang dikelola oleh artis ataupun mereka yang memang memiliki concern di dunia kecantikan. Dengan semakin banyaknya brand yang hadir ini, tentunya menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi pemilik brand dalam memperkenalkan produknya kepada masyarakat.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan sebuah brand dalam mempromosikan produknya. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan influencer marketing. Seperti yang kita tahu, saat ini media sosial merupakan salah satu platform yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Aplikasi seperti instagram, youtube hingga tiktok kini bisa menjadi sarana yang memiliki pengaruh kuat dalam mempromosikan sebuah produk.
Tentunya dalam menjalankan influencer marketing, sebuah brand tidak boleh asal-asalan. Sebelum memilih influencer untuk mempromosikan produk, ada hal-hal yang harus diperhatikan oleh pemilik brand. Nah, kali ini aku mau sharing sedikit penjelasan dari Yohana Sitompul, Digital Strategy Manager di IDN Creator Network, sebuah creator marketing platform di bawah naungan IDN Media.
Tiga hal yang perlu diperhatikan sebelum jalankan influencer marketing
Menurut Yohana Sitompul, dalam menjalankan sebuah campaign untuk produk, setidaknya ada 3 hal yang perlu diperhatikan brand antara lain:
Marketing objective
“Ada poin-poin yang harus diperhatikan. Pertama, marketing objective. Kita harus paham apa tujuan dari pengadaan sebuah campaign melalui influencer marketing: apakah untuk awareness, conversion, promo, atau product launch?" ungkap Yohana.
Target Audiens
"Kedua, target audiens. Dengan mengetahui target audiens brand, akan lebih mudah bagi kita untuk menentukan platform mana yang cocok untuk brand tersebut: Instagram, twitter, Tiktok, Podcast. Namun, perlu ditekankan bahwa creator marketing platform jangan terus-terusan Instagram-minded. Everything is always evolved, we always need to adapt. Pada kenyataannya, shift memang perlahan terjadi: dari Instagram ke Tiktok, misalnya.”
Referensi Gaya Konten
"..Sekarang ini, kalau saya bilang, sih, lebih banyak yang pakai strategi soft-selling, meski ada juga yang tetap pakai strategi hard-selling. Strategi soft-selling lebih baik didukung dengan konsep honest review―kita buat seolah audiens tak tahu bahwa mereka sedang terkena exposure branding, begitu,” ujar Yohana detail
Mengukur kesuksesan Campaign
“Kuantitas berdasar data adalah parameter utamanya―apakah memenuhi target yang sebelumnya telah ditetapkan, bagaimana interaksi yang mungkin dihasilkan dari suatu post, brand awareness-nya bagaimana. Nantinya, insight yang kita dapat akan kita kompilasi di sebuah laporan,” begitu penjelasan beliau.Meski demikian tak menutup kemungkinan paramater lain bisa dijadikan patokan misalnya saat campaign tersebut ramai dibicarakan orang. Hal ini menandakan kalau campaign yang dilakukan sudah cukup sukses.
Sebagai platform yang menghubungkan antara brand dengan creator, ada 5 campaign yang biasanya ditawarkan oleh IDN Creator Network kepada brand, antara lain:
Hyperlocal KOL (Key Opinion Leader)
Hyperlocal KOL, yakni menggunakan para KOL yang berlokasi di kota-kota kecil yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan adanya hyperlocal KOL ini campaign akan lebih tepat sasaran karena memiliki kedekatan dengan para audiens-nya.
19 Comments
Aku baru tau yang objective/goal itu. Awareness, conversion, atau promo. Kalau di media sosial pribadi berarti goalnya cuman di awareness ya mba?
ReplyDeleteAgile campaign dalam strategi influencer itu penting banget. Aku sih baru menyadari belakangan ini..
ReplyDeleteJadi kalopun pake influenser marketing ngga asal jalan ya,mba ?
ReplyDeleteada step-stepnya.
Nggak heran yah kalau IDN Creator Network bisa menjaga eksistensi Brand nya. Ternyata punya strategi influencer marketing yang luar biasa.
ReplyDeleteMemang strategi soft selling lebih mengena ke audiens yaaa
ReplyDeleteLagi belajar soft selling nih. Lebih oke kayaknya dibandingkan hard selling :)
ReplyDeleteAku beneran baru tahu mengenai influencer ini begitu nyemplung ke dunia blogger. Keren sih menurutku bisa menggunakan influencer
ReplyDeleteLuar biasa ya strategi digital marketing dari IDN Creator Network. Nggak heran Media ini terus survive di tengah persaingan saat ini.
ReplyDeleteManteb ini, jadi insight bagus kalau lagi mau melakukan campaign ke depannya. Makasih infonya mba :)
ReplyDeleteBanyak istilah yg baru buat saya nih. Makasih infonya :)
ReplyDeleteArtikelnya bermanfaat sekali mbak. Kebetulan aku lagi butuh banget informasi ini buat ngerjain tugas.
ReplyDeleteBeberapa kali ikutan campaign brand bersama banyak influencer lainnya. Lalu baru tahu kalau itu namanya vertical domination. Bermanfaat banget info ini buat yang menjajal peruntungan di dunia influencer...
ReplyDeleteMenurut saya, pengetahuan seperti ini juga harus dimengerti oleh semua pihak baik brand, agency dan influencer agar traget campign tercapai
ReplyDeleteNumber of reach dari sebuah postingan sebagai parameternya. Perlu banget di perhatikan....buat influencer marketing.
ReplyDeletesemuanya penting ya mba. gak bisa asal2an endorse. demi mengoptimalkan promosi
ReplyDeleteWah tipsnya lengkap banget dari skala kecil sampe yang jangkauan nasional. Pantesan sekarang tiap brand punya tim marketing khusus yg bener2 fokus di bidang ini ya
ReplyDeleteWah kita jadi tau nih gimana strategi influencer marketing. Keren juga euy yang ditawarkan oleh IDN creator network kepada Brand.
ReplyDeleteMarketing itu harus punya strategi memang ya biar target penjualan bisa tercapai. Bisa jadi belajar juga nih kita pada IDN Creator Network tenang strateginya ini.
ReplyDeleteWah.. Keren strategi marketingnya. Bs dicontek nih untuk kt yg membangun bisnis jg
ReplyDelete