Satu hari di akhir tahun 2020, suami menyampaikan rencananya yang lumayan bikin saya ketar-ketir.
"Aku mau berhenti kerja. Mau fokus sama usaha," begitu kata suami kala itu.
Jujur saya sempat dilanda ketakutan yang lumayan besar saat suami menyampaikan keinginannya. Bagaimana nanti kami memenuhi kebutuhan sehari-hari? Bagaimana membayar cicilan dan tagihan bulanan? Begitu terus yang terpikir di benak saya selama berhari-hari. Karena meski status saya dan suami sama-sama bekerja, bisa dibilang kondisi keuangan kami masih belum stabil.
Sebelum memutuskan berhenti bekerja, suami sebenarnya sudah memulai usaha ayam petelur dengan meminjam lahan salah satu tetangga. Sayangnya, selama setahun terakhir, usaha ayam petelur bisa dibilang belum stabil karena produksi telurnya yang tak maksimal. Pemasukan dari penjualan telur masih belum bisa menutupi biaya operasional dari memelihara ayam-ayam tersebut.
Selain usaha ayam petelur, suami juga membuka toko online yang menjual beberapa peralatan pertanian dan bibit tanaman. Usaha toko online ini juga masih belum berkembang karena belum maksimal optimasinya. Pesanan yang masuk masih sangat sedikit dan suami juga harus mengerjakan urusan lain yang cukup menyita waktunya.
Dengan kondisi keuangan yang timpang, maka saya pun harus menyesuaikan pengelolaan keuangan bulanan kami. Jika dulu saya masih bisa berinvestasi sekian rupiah, maka mau tak mau dana untuk investasi harus dikurangi untuk memenuhi pengeluaran bulanan. Saya juga berusaha untuk tak terlalu boros dalam berbelanja keperluan pribadi agar uang bulanan yang dimiliki tak habis dan tak terlalu sering menggunakan dana darurat keluarga. Harapan saya semoga saja secepatnya kondisi keuangan kami bisa lebih stabil.
Tantangan mengelola keuangan di masa pandemi
Salah satu tantangan dalam mengelola keuangan rumah tangga adalah bagaimana agar uang bulanan yang dimiliki bisa memenuhi kebutuhan keluarga tersebut. Kalau menurut para pakar keuangan, dalam mengelola keuangan keluarga ini proporsi idealnya adalah 60% untuk biaya hidup dan cicilan, 25% untuk dana darurat dan investasi, 10% untuk gaya hidup dan 5% untuk beramal.
Dalam situasi khusus, angka yang disebutkan di atas tentunya masih bisa diubah. Misalnya saat penghasilan meningkat, maka kita bisa menaikkan persentase investasi dan persentase beramal. Sebaliknya jika penghasilan berkurang, maka sebaiknya persentase yang diubah ada pada gaya hidup.
Di masa pandemi, tantangan dalam mengelola keuangan ini menjadi lebih berat. Ada keluarga yang kepala keluarganya harus kehilangan pekerjaan, ada juga yang bisnis dan usahanya mengalami penurunan. Pastinya pengelola keuangan keluarga harus pintar dalam melakukan penyesuaian terhadap pengeluaran keluarga di masa pandemi.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan dalam menyesuaikan pengelolaan keuangan bagi mereka yang keuangannya terpengaruh di masa pandemi:
Mereview kembali pola pengeluaran rumah tangga
Melakukan penghematan dan mengurangi pengeluaran yang tidak penting
Mencari alternatif sumber pendapatan baru
Paket Akrab XL untuk penuhi kebutuhan kuota keluarga
Berbicara tentang kebutuhan rumah tangga, siapa nih yang setuju kalau internet kini sudah menjadi kebutuhan pokok orang-orang? Sejak beberapa tahun terakhir, bisa dibilang internet menjadi salah satu kebutuhan utama masyarakat. Jika dulu penggunaan internet hanya terbatas untuk pencarian informasi, maka sekarang internet sudah digunakan hampir semua aspek kehidupan.
Dengan kegunaannya yang sudah mencakup ke segala bidang, tak heran jika kebutuhan akan kuota internet menjadi sangat besar. Bahkan ada yang bilang saat ini nggak penting ada pulsa yang penting ada kuota karena memang se-important itu kuota internet bagi banyak orang. Mulai dari komunikasi antara keluarga dan kerabat, mencari informasi, hingga urusan mencari makan kini bisa dilakukan dengan bantuan internet. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang, internet seolah menjadi sahabat yang selalu menemani kita saat harus berada di rumah.
Sebagai seorang ibu yang menjadi manajer keuangan di keluarga, tentunya saya harus cermat dalam mengatur pengeluaran rumah tangga, salah satunya dalam memilih paket kuota internet yang digunakan. Dengan kondisi keuangan di masa pandemi, penting sekali bagi saya memilih provider yang menawarkan kuota besar yang bisa dibagi-bagi. Apalagi di rumah kami tidak memiliki wifi dan hanya mengandalkan internet dari handphone.
Daftar harga Paket Akrab XL
Paket kuota 10 GB
Paket kuota 25 GB
Paket kuota 45 GB
Paket kuota 80 GB
Paket kuota 160 GB
Cara aktivasi Paket Akrab XL
- Buka aplikasi myXL
- Pilih beli paket
- Pilih menu Paket Utama
- Pilih Paket Akrab
- Pilih varian Paket Akrab
- Tekan tombol Pilih/Aktifkan untuk melanjutkan aktivasi paket
- Pilih metode pembayaran, tekan tombol Aktifkan
- Sukses aktivasi paket
18 Comments
Asik asikk, ni paket XL menarik banget
ReplyDeleteharga super affordable dan ngga bikin budget rumah tangga meronta-ronta ya.
siap!!
Menarik banget nih paket kuota yang ditawarkan XL. Cocok buat masa -masa serba daring seperti sekarang. Jadi lebih hemat bisa dipakai sekeluarga.
ReplyDeleteAku pengguna XL dari tahun 2000-an, yang hanya 10 nomor saja dan gampang diingat pula. Sayangnya di tempat tinggal sekarang, pemakaian sehari-hari menggunakan wifi mba dan XL belum ada nih keinginan untuk jualan wifi di sini hehe...
ReplyDeletewah hemat banget klo pake XL ya mbak
ReplyDeletecocok buat sekeluarga
apalagi saat ini banyak aktivitas yang dilakukan secara online
Saat pandemi, paket paket dari XL yang sangat beragam bisa jadi pilihan. Buat sendiri, keluarga, semua tinggal menyesuaikan dengan kebutuhan ya
ReplyDeleteDengan paket akrab XL ini bisa sharing Kuota dengan keluarga. Bagus juga ya biar bisa menghemat pengeluaran dengan sekali beli kuota untuk semua keluarga.
ReplyDeleteSaya pernah pake paket internet dari XL untuk wifi di rumah. Kebetulan di tempat tinggal saya sinyal XL memang bagus sehingga kecepatannya bagus dan sangat stabil.
ReplyDeleteCukup terjangkau ya Mbak dengan harga segitu udah bisa dapat kuota buanyaak. Kalo masalah sinyal gimana, lancar jaya terus kah? Saya udah lama nggak pakai XL. Hehe..
ReplyDeleteIya nih saat pandemi dan anak-anak belajar daring memang butuh kuota internet yang besar, karena hampir semua aktivitas dilakukan secara online termasuk belanja kebutuhan sehari-hari. Harus cepat-cepat aktifin Paket Akrab dari XL.
ReplyDeleteDulu aku pernah pake XL tapi pilihan paket kuotanya belum sebanyak ini, sekarang udah banyak banget ya pilihan kuotanya. Apalagi harganya ramah dikantong juga.
ReplyDeleteAlhamdulillah banget ya..
ReplyDeleteZaman sekarang itu banyak jalan untuk mendapatkan sumber pendapatan. Kalau menggunakan koneksi data yang lancar dan tanpa nge-lag akan banyak sekali manfaatnya mencari peluang.
Kemarin pas pulang ke kampung suami, solo, katanya jarjngan yang bagus itu XL. Wah ternyata paketnya juga terjangkau, jadi mau coba
ReplyDeleteUntuk paket data yang lebih efisien dan efektif paket akrab ini layak menjadi pilihan ya. Aman dan nyaman pula untuk akses internet. Apalagi XL sinyalnya ada di mana2.
ReplyDeleteWah samaan kita mbak..saya pun pengguna paket kuota dari XL mbak ..emang bagus sih jaringan XL nih ga main2 ..keren
ReplyDeleteWahhhh hemat banget ternyata ya. Emang saat ini udah penting banget punya paket data yang aman. Ke mana-mana brasa tenang
ReplyDeleteAku juga pakai axis mbak, Axis sama XL udha merger kan ya. Menurutku memang skrng kuota internet ini semaca, kebutuhan pokok dalam suatu keluarga dimana kalau tidak ada seperti listrik dalam rumah, akan mati gaya dan gak bisa ngapa ngapain.
ReplyDeleteWah, paketnya bikin pengen pindah provider, Mbak. Paket 25GB cuma 125K itu bisa dipake berdua sama anak gadis. Beneran bisa membantu menghemat pengeluaran rumah tangga nih.
ReplyDeleteTerjangkau harga nya lengkap info paket nya👍 makasih rekomendasi nya bun
ReplyDelete