Beberapa bulan terakhir, sebuah rasa tak nyaman hadir dalam diri saya terkait kondisi rumah kami. Rumah saya bisa dibilang tak memiliki banyak barang namun selalu terlihat berantakan. Wajar, sih mengingat kami memiliki 2 anak balita yang kalau nggak bikin rumah berantakan rasanya nggak afdol. Meski begitu, entah kenapa rasa tak nyaman terus bercokol di benak saya. Apalagi jika saya menengok ke lemari pakaian yang isinya amburadul. Kaos kaki yang kehilangan pasangannya, masker yang terselip di sana sini hingga kerudung-kerudung yang tercampur aduk warnanya dalam laci.
Rasa tak nyaman juga saya rasakan saat melihat lemari buku kecil di kamar tengah. Ada beberapa buku yang mengusik pikiran saya karena tak kunjung terbaca setelah sekian lama saya beli. Bahkan ada buku yang ketika saya membelinya ternyata isinya tak sesuai dengan yang saya harapkan. Ini artinya kecil kemungkinan buku tersebut akan saya baca. Padahal sejak beberapa tahun terakhir saya sangat selektif dalam membeli buku untuk pribadi. Tak lagi kalap saat ada promo dan hanya membeli buku yang saya yakin akan membacanya.
Atas rasa ketidaknyamanan yang hadir ini, saya simpulkan kalau sudah waktunya saya memerlukan bantuan. Bantuan ini saya temukan dalam bentuk sebuah buku yang sukses mengubah hidup banyak orang. Penulis buku ini adalah seorang wanita Jepang yang ternyata usianya sebaya dengan saya bernama Marie Kondo. Ya, buku yang saya maksud adalah The Life-Changing Magic of Tidying Up by Marie Kondo yang akhirnya saya beli beberapa bulan yang lalu. Saya lewat buku ini Marie Kondo juga dapat membantu saya dalam membenahi rumah yang sudah kami tempati selama 3 tahun terakhir.
Review buku The Life-Changing Magic of Tidying Up by Marie Kondo
Bab 1. Kenapa Kita Tidak Bisa Menjaga Kerapian Rumah?
Bab 2. Membuang Sampai Tuntas Terlebih Dahulu
Bab 3. Berbenah Berdasarkan Kategori Ajaibnya Bukan Main
Bab 4. Mencerahkan Hidup dengan Menyimpan secara Apik
Bab 5. Keajaiban Berbenah Mengubah Hidup Anda secara Dramatis
6 Tips berbenah ala Marie Kondo
Lakukan berbenah secara sekaligus, bukan berangsur-angsur
Berbenah adalah kegiatan istimewa. Jangan melakukannya setiap hari.
Berbenahlah sesuai dengan kategori, bukan lokasi
Berbenahlah sesuai urut-urutan yang benar
Memilih barang yang ingin disimpan, bukan yang ingin dibuang
Kita semestinya memilih apa yang hendak kita simpan, bukan apa yang hendak kita singkirkan
Simpan barang sesuai kategori
Simpan semua barang sejenis di satu tempat dan jangan menyimpan di tempat yang tersebar-sebar
Menyimpan barang secara vertikal, bukan ditumpuk
Tidak perlu membeli barang khusus untuk penyimpanan
Alih-alih membeli wadah sekarang juga, tunggu sampai Anda tuntas berbenah, kemudian baru mencari alat penyimpanan yang benar-benar Anda sukai.
29 Comments
Bukunya kelihatan menarik dan sangat bermanfaat bagi kita, namun yang perlu saya pertanyakan adalah tentang bagaimana kita mengajarkan supaya anak-anak di rumah bisa lebih rajin untuk berbenah mainan dan tidak membuat lemari pakaian berantakan.
ReplyDeletekalau di serialnya Marie mencontohkan anak-anaknya diajak ikutan berbenah, mbak. Tapi saya sendiri juga masih belum tahu triknya gimana anak mau ngerapiin mainannya sendiri. hehe
DeleteJadi pengen baca langsung bukunya. Soalnya aku tuh tipe orang yang paling suka berbedan rumah dan nggak suka kalau rumah udah full barang yang nggak jelas kegunaannya. Lebih baik secukupnya saja barang di rumah, biar hati juga lebih tenang karena punya 2 krucil yang luar biasa aktif hehehe....
ReplyDeleteyuk baca bukunya, mbak. Insya Allah bermanfaat banget isinya
Deleteaku udah ngincer buku ini mbak
ReplyDeletebaca artikel ini jadi makin pengen baca
duh urusan beberes rumah ini emang PR banget ya
yuk, mbak dicari bukunya. hehe
Deletekarena aku termasuk orang yang lebih virtual jadi masih nonton ttg marie kondo ini via netflix, tapi bukunya juga menarik ya
ReplyDeletekalau di bukunya pembahasannya lebih lengkap sih pastinya
DeleteBuku ini apa beda dengan buku Konmari yang sekilas aku baca di internet? Btw sistem yang disampaikan sistematis ya. Kalau berbenah sekaligus dalam satu waktu susah nemu waktu yang cocok ��
ReplyDeleteSama aja mbak kayaknya. Metodenya menang dikenal dengan sebutan konmari
Deletethanks mba ulasannya. ini cikal bakal konmari yang ngetren banget yaa sampai dia tuh bikin acara gitu kan di tv
ReplyDeleteiya, mbak
DeleteJujur aku baru tahu kalau ada bukunya juga.. Aku taunya serial Mary Kondo di netflix.. seru juga ya baca bukunya, bisa lebih detail
ReplyDeleteHeya akhirnya baca juga ya buku ini Mbak. Aku baca sejak 2017 dan busae dibilang buju ini awal mula aku hidump inimalis meski ngga secara gamblang menyuarakan minimalism
ReplyDeleteBelum pernah baca buku ini mbak, sebenarnya buku bacaan yang memotivasi seperti ini sangat bagus ya untuk kita agar bisa berbenah lebih baik lagi
ReplyDeleteiya, mbak. apalagi aku aslinya nggak suka berbenah jadinya kebantu banget habis baca buku ini
DeleteWuih buku yang keren. Kepengen banget deh bisa baca dan mempraktekannya. Kepengen deh bisa hidup minimalis kayak begitu. Langkah pertama adalah dengan baca bukunya dulu ya.
ReplyDeletekalau mau ikutin metodenya Marie Kondo bisa baca bukunya, mbak. tapi intinya sih kalau mau hidup minimalis itu punya barang yang seperlunya aja. hihi
DeleteAku pun di rumah mempraktekan beberes ala Marikondo ini terutama untuk walking closet.dulu karena banyak banget ternyata baju-baju yang tidak dipakai lagi.
ReplyDeleteWkwkwk, buku-buku dengan tema ini memang mampu menggerakkan kita untuk berbenah ya Mbak. Saya juga setelah membaca buku seni hidup minimalis berhasil membuang dan menyumbangkan setumpuk barang di rumah. Dan benar rumah jadi terasa jauh lebih rapi. Saya belum baca buku Marie Kondo. Padahal kalau tak salah ingat buku beliaulah yang jadi pelopor nge-trend-nya buku-buku tentang hidup minimalis ya.
ReplyDeleteWah, harus dibaca dan ditonton nih tips dari Marie Kondo. Berhubung di rumah ada makhluk-makhluk yang sayang juga ada yang malas untuk menyingkirkan barang-barang yang seharusnya udah masuk tong sampah. Kalo aku pribadi agak konsumtif jadi kadang suka bingung sendiri kalo udah punya barang numpuk tapi dibuang sayang.
ReplyDeleteMakin penasaran hbs baca resensinya nih.sebagai penggemar beberes kayaknya aku juga harus baca buku ini.ntar lah nyari di perpus hahaha
ReplyDeleteTapi setuju bgt,beberes tuh mending sekalian jadi besok2 cuman kecil2 aja
Trus hidup minimalis memang sudah saatnya lah..harus bisa.memilah barang.mana yang harus disimpan,dibuang dan didonasikan :)
Selain baca buku buat refresh otak ternyata menyimpan tips buat berbenah yaa Eny jadi pengen baca jugaa
ReplyDeleteAku gak pernah baca buku ini mba. Tp bbrp sistem sdh dipraktikkan dr sering obrak abrik konten youtube ttg berbenah. Mungkin sebagian besar dr marie kondo jg.. Wkwk. Dan beneran efektif dalam berbenah rumah. Aku plg gak suka bebelian sesuatu untuk nyimpan barang. Lbh efektif dg memakai apa yg ada. Teknik vertikal ini bs menyimpan baju satu rumah dalam 1 lemari.. Bnr2 efektif.. 😂 Jd penhen baca bukunya krn beneran pengen belajar berbenah lg di rumah. Terutama mainan anak yg kayaknya sayang semua buat dibuang.. 😌
ReplyDeleteAku blm pernah baca bukunya nih makasih reviewnya mba.
ReplyDeleteMemang bebenah juga ada ilmunya ya ternyata..
Kok jadi pengen baca ya karena aku tuh susah banget juga rapi, ada aja yg aku berantakin terus kek mau rapiin tuh males kek perlu berantakan banget baru aku rapiin :D jadi pengen tau ilmu yg ada dibuku itu deh.
ReplyDeleteAku juga penasaran banget sama buku ini, Mbak. Dan ternyata malah ada serialnya di Netflix? Pengen nonton jadinya. Aku orgnya berantakan juga, sulit rapi2 hehe
ReplyDeleteSepertinya saya perlu buku ini. Rumah saya juga berantakan sekali. Tips menarik nih, memilah berdasar yang ingin disimpan...jd lebih fokus ya. Lihat rumah berantakan itu bikin mood jadi rusak juga soalnya.
ReplyDeleteGegara abis lihat IG orang yang rumahnya rapi dan minimalis, Ulun jadi mengeluarkan lagi buku ini dari lemari buat dibaca² ulang :-)
ReplyDelete