Sebagai negara beriklim tropis, Indonesia merupakan salah satu negara dengan hutan tropis terbesar di dunia, yakni sebesar 39.549.447 hektare berada di urutan ketiga setelah Brazil dan Republik Kongo. Hutan-hutan di Indonesia ini tersebar di 5 pulau yakni dengan sebaran sebagai berikut:
- Papua 40.546.360 hektar. Luas hutan di Papua merupakan gabungan dari Papua dan Papua Barat. Hutan di Papua memiliki berbagai satwa seperti burung cendrawasih, nuri sayap hitam, kasuari, kangguru mantel emas, tikus raksasa
- Kalimantan Tengah 15.300.000 hektare
- Kalimantan Timur 14.651.053 hektare
- Riau 9.456.160 hektar
- Kalimantan Barat 9.101.760.00 hektar
Hutan hujan tropis sendiri adalah hutan yang terletak di daerah tropis dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun. Intensitas hujan pada hutan tropis berkisar antara 1800-2000 mm per tahun. Tingkat kelembaban hutan ini sangat tinggi dengan rata-rata RH mencapai 80% atau lebih.
Keanekaragaman hayati di hutan tropis Indonesia
Salah satu fungsi dari hutan adalah sebagai sumber keanekaragaman hayati. Di Indonesia sendiri, keanekaragaman hayati pada hutan tropisnya terbagi menjadi 3 wilayah yakni wilayah barat, tengah dan timur.
Wilayah barat
https://nationalgeographic.grid.id |
Adapun untuk spesies flora, hutan hujan tropis wilayah barat memiliki ciri kayunya berharga, hijau sepanjang tahun dan heterogen atau menyebar. Beberapa contoh flora di wilayah ini antara lain keruing, beringin dan pakis. Sedangkan untuk spesies endemik yang paling terkenal adalah Rafflesia Arnoldi yang ada di Bengkulu.
Wilayah tengah
https://www.mongabay.co.id/ |
Wilayah tengah merupakan wilayah peralihan yang meliputi Sulawesi, Nusa Tenggara dan Maluku. Jenis hutan yang ada di wilayah ini merupakan hutan musim yang memiliki curah hujan relatif rendah dan floranya didominasi oleh tumbuhan Palma, cemara dan pinus. Di wilayah tengah juga terdapat spesies endemik yakni anoa yang terdapat di Sulawesi dan pohon Torem yang berada di Maluku.
Wilayah timur
https://nationalgeographic.grid.id |
Adapun untuk tanaman yang dihasilkan di wilayah timur adalah sagu, cokelat, jambu mete, cengkeh, kayu manis dan wijen. Biasanya masyarakat Timur memanfaatkan tanaman tersebut untuk kebutuhan sehari-hari.
Permasalahan Hutan di Indonesia
Sayangnya, selama beberapa tahun terakhir bahaya deforestasi mengancam hutan kita. Kebakaran hutan dan lahan menjadi bencana yang harus dihadapi negara kita selama beberapa tahun terakhir. Bahkan hingga September 2019 lalu, luas hutan dan lahan yang terbakar mencapai 857.756 hektar dengan 2.583 titik api. Titik-titik api ini tersebar di beberapa provinsi seperti Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan dan Jambi.
Selain kebakaran hutan, deforestasi yang mengancam hutan kita berasal dari penebangan hutan secara ilegal baik itu untuk dijadikan lahan tambang, perkebunan kelapa sawit, permukiman hingga lahan pertanian. Selama kurun waktu 2005-2015, Indonesia sudah kehilangan 7% area hutannya atau sekitar 1,4 juta hektar. Jika dibandingkan dengan negara di dunia lainnya, laju deforestasi negara kita ada di peringkat 2 setelah Brazil.
Semakin berkurangnya hutan di Indonesia ini pastinya memberi pengaruh besar bagi lingkungan kita. Dengan hilangnya pohon-pohon yang ada di hutan pastinya akan berpengaruh pada perubahan iklim dan dapat memicu bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Beberapa akibat dari deforestasi antara lain
Hilangnya keanekaragaman hayati
Hutan merupakan sumber keanekaragaman hayati yang ada di bumi. Berbagai tumbuhan dan hewan hidup berdampingan dalam hutan. Semakin berkurangnya jumlah hutan pastinya akan berpotensi menghilangkan aneka ragam tumbuhan dan binatang pun kehilangan tempat tinggal alaminya.
Erosi pada tanah
Berkurangnya pohon-pohon yang ada di hutan pastinya akan membuat tanah kehilangan penyangganya dalam menahan air hujan yang masuk. Hal ini membuat air tidak bisa meresap ke tanah dan terjadilah erosi pada permukaan tanah. Erosi ini pada akhirnya akan membuat tanah kehilangan kesuburannya dan bisa menyebabkan bencana seperti tanah longsong dan banjir.
Perubahan iklim
Deforestasi pada hutan juga bisa berakibat pada perubahan iklim di bumi. Hutan sebagai penyimpan cadangan karbon terbesar dapat menyerap karbon
dioksida berlebih diudara dan mengonversinya menjadi oksigen melalui
fotosintesis. Lebih dari 300 milyar ton karbondioksida tersimpan di dalam hutan dan
pohon-pohon di muka bumi. Akibat deforestasi, maka sejumlah
karbondioksida akan terlepas ke atmosfer sehingga semakin memperparah
kondisi perubahan iklim.
Deforestasi juga mengakibatkan kemampuan bumi untuk menyerap kembali karbondioksida dari atmosfer semakin berkurang. Karbondioksida yang seharusnya diserap melalui proses fotosintesis tidak akan maksimal, sebab pohon-pohon hutan telah berkurang drastis.
Deforestasi juga mengakibatkan kemampuan bumi untuk menyerap kembali karbondioksida dari atmosfer semakin berkurang. Karbondioksida yang seharusnya diserap melalui proses fotosintesis tidak akan maksimal, sebab pohon-pohon hutan telah berkurang drastis.
Berbagai cara sayangi hutan kita
Untuk mengurangi deforestasi di Indonesia, pemerintah telah melakukan berbagai upaya. Sejak 2009, pemerintah Indonesia telah mengumumkan komitmen melawan krisis iklim dan penyelamatan hutan dengan menurunkan emisi 26% - 41% pada pertemuan G20 di Pittsburgh, seperti yang diungkapkan oleh Teguh Surya, Direktur Eksekutif Yayasan Madani Berkelanjutan.
Sedangkan strategi pemerintah dalam penyelamatan hutan, salah satunya dengan mengeluarkan moratorium untuk izin-izin baru di wilayah hutan lindung ataupun gambut. Selain itu pada tanggal 07 Agustus 2019 lalu, Presiden Jokowi menandatangani Inpres No. 5 Tahun 2019 tentang Penghentian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Primer dan Lahan Gambut.
Sebagai warga negara yang baik, tentunya ada banyak hal yang bisa kita lakukan dalam melestarikan hutan di Indonesia seperti antara lain:
Ikut kampanye #jagahutan
Di dunia serba digital seperti sekarang, kekuatan kampanye lewat tagar sangatlah terasa manfaatnya. Apalagi saat ini setiap orang juga pastinya memiliki akun media sosial. Tak perlu jadi influencer untuk ikut berpartisipasi dalam upaya melestarikan hutan kita.Mengkonsumsi hasil hutan
Hutan merupakan salah satu sumber kehidupan di bumi. Ada banyak hasil hutan yang bisa kita dapatkan mulai dari bahan pangan hingga obat-obatan. Saat ini juga sudah banyak UMKM yang memanfaatkan hasil hutan menjadi barang yang bisa kita konsumsi dan kenakan sehari-hari.Berkunjung ke hutan
Berkunjung ke hutan dan menikmati suasana alamnya juga menjadi salah satu cara kita dalam melestarikan hutan. Saat berkunjung ke hutan ini tentunya kita melakukan hal-hal positif dan pastinya tidak melakukan tindakan yang malah bisa merusak hutan tersebut.Berbagi cerita tentang hutan
Bagi mereka yang memiliki pengalaman berkunjung ke hutan, pastinya akan sangat keren jika kamu membagikan cerita tentang hutan yang sudah dikunjungi. Tentang keindahannya dan pastinya pengalaman seru saat berkunjung ke hutan ini.Mengadopsi Pohon di hutan
Wah, ternyata pohon di hutan juga bisa kita adopsi, loh. Pohon yang bisa kita adopsi adalah pohon besar yang sudah berdiri tegak dan bahkan tidak bisa dipeluk oleh satu orang karena batangnya sudah sangat besar. Pohon yang kita adopsi ini nantinya akan diberi ditempel nama pengadopsinya. Untuk bisa mengadopsi pohon di hutan ini kamu bisa berdonasi ke lembaga pengelola hutan tersebut untuk ikut menjaganya dari rumah.Turut serta memperingati Hari Hutan Indonesia dan berdonasi lewat program Adopsi Hutan
07 Agustus 2020 kemarin merupakan kali pertama peringatan Hari Hutan Indonesia. Dengan tema Hutan Kita Juara peringatan Hari Hutan Indonesia ini bertujuan untuk mengingatkan kita semua bahwa Indonesia adalah bangsa juara, salah satunya karena hutannya terluas ketiga di dunia.Salah satu aksi yang diadakan dalam perayaan Hari Hutan Indonesia pada 07 Agustus lalu adalah Adopsi Hutan yakni gerakan gotong royong menjaga hutan yang masih ada, mulai dari pohon tegaknya, hewannya, flora eksotisnya, serta keanekaragaman hayati lain di dalamnya. Melalui adopsi hutan, siapa pun di mana pun bisa terhubung langsung dengan ekosistem hutan beserta para penjaganya
Untuk bisa berpartisipasi dalam gerakan Adopsi Hutan ini, kita bisa berdonasi ke lembaga kitabisa.com. Donasi yang terkumpul akan disalurkan kepada organisasi pendamping masyarakat sekitar hutan, seperti membantu komunitas yang melakukan patroli perlindungan hutan. Selain itu dana tersebut akan digunakan juga untuk pengembangan ekonomi masyarakat sekitar yaitu kewirausahaan sosial, serta kesehatan dan pendidikan.
Sejatinya selalu ada cara yang bisa kita lakukan untuk bisa melestarikan hutan di Indonesia. Entah itu dengan turun langsung ke lapangan, menggunakan kekuatan sosial media ataupun dengan melakukan donasi seperti program Adopsi Hutan ini. Sekecil apapun cara yang kita lakukan insya Allah akan bisa memperpanjang umur hutan kita hingga puluhan tahun ke depan.
https://foresteract.com/hutan-hujan-tropis
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/01/16/5-daerah-hutan-terluas/
https://www.mongabay.co.id
https://hutanitu.id/
https://harihutan.id/
https://rimbakita.com
https://www.mongabay.co.id
https://hutanitu.id/
https://harihutan.id/
https://rimbakita.com
14 Comments
Anakku termasuk pecinta alam sampai berujung kuliah biologi SITH-S ITB mau jadi peneliti agar alam kita termasuk hutan tetap lestari.
ReplyDeleteWaah bagus sekali ya Mbak Dessy
DeletePecinta alam dan hutan pastinya. Sampai kuliah pun mengambil jurusan biologi SITH-S ITB
wah keren banget mbak cita-cita anaknya
DeleteKeren memnag program adopsi hutan ini. Untuk bisa mengadopsi pohon di hutan ini ternyata mudah sekali. Kita bisa berdonasi ke lembaga pengelola hutan tersebut untuk ikut menjaganya dari rumah. Belum lama di kantor suamiku ada program serupa, dan dia dapat sertifikat karena sudah ikutan adopsi hutan
ReplyDeletewah ada sertifikatnya, mbak. mungkin kalau bisa ke hutannya bakal bisa lihat pohonnya juga ya
DeleteSejatinya, memang selalu ada sesuatu yang bisa kita lakukan untuk melestarikan hutan di Indonesia, sesederhana adopsi pohon.
ReplyDeleteSerem yah membayangkan hutan kita semakin rusak. Gimanalah nanti nasib anak cucu kita yah. Padahal hutan sangat penting bagi kehidupan
ReplyDeleteSemangat! Ayo kita sama-sama jaga hutan agar generasi selanjutnya bisa merasakan kekayaan alam Indonesia yang luar biasa ini
ReplyDeleteAku tuh selalu menyayangkan kalo pas lihat berita ada kebakaran hutan hati tuh langsung nyess bngt sedih karena kebayang pohon2 pada hangus terbakar duh smoga hutan kita selalu lestari ya mba lebat dan hijau terus tanpa ada pengrusakan
ReplyDeleteBerharap banget yang ikut Adopsi Hutan ini bisa banyak. Supaya hutan kita bisa lestari ya. Toh caranya mudah, dan dengan nominal yang bisa kecil juga.
ReplyDeletesemoga semakin banyak yang peduli dengan hutan kita ya, apalagi cara untuk ikut serta menjaganya kini bisa dilakukan sama semua bahkan tak perlu repot keluar rumah segala, semua bisa digerakkan lewat jari jemari.
ReplyDeletebisa ya mbak ikut adopsi hutan.. sedih banget memang kalo liat lahan gundul.. aku dirumah juga nanam sih.. tapi gimana juga tetep ga bisa ngalahin kerennya oksigen dari hutan 😢
ReplyDeleteWah, baru tahu tentang adopsi hutan..ini terus besar donasi yang diberikan besarnya berapa mb?
ReplyDeleteDuh semoga orang lebih banyak tergerak untuk merawat hutan ya baik langsung ataupun tidak langsung dengan adopsi hutan ini
ReplyDelete