Layaknya ibu-ibu lain, saya pun ingin segera menyusui bayi baru lahir tersebut setelah tubuhnya dibersihkan dan diserahkan pada saya. Saya pun meminta bidan untuk meletakkan tubuh mungil bayi saya ke dada saya agar bisa melakukan IMD.
Tantangan kedua sebagai mama eping adalah saya juga tak bisa bepergian keluar rumah dalam jangka waktu yang lama kecuali harus siap dengan stok ASIP atau pompa agar bisa tetap memberi ASI. Kalau ibu lain saat anaknya haus tinggal buka kancing baju maka saya tidak bisa demikian. Jika membawa ASIP, maka saya harus yakin ASIP yang dibawa tidak kadaluarsa sedangkan jika membawa pompa, berarti saya harus siap pumping di mana saja. Agak ribet ya, pastinya. Apalagi kalau misalnya Yafiq sudah keburu haus dan stok ASIP belum ada. Duh, harus siap pumping sambil dengar anaknya nangis-nangis deh.
Sleek Baby Bottle Nipple & Accesories Cleanser sendiri merupakan pembersih botol dan perawatan bayi dengan formula food grade yang aman untuk bayi. Saat ini, Sleek hadir dengan formula baru, dilengkapi dengan 8 proteksi yang pastinya lebih lengkap untuk si kecil, yakni
Dengan adanya 8 proteksi yang dimiliki oleh Sleek Baby Bottle Nipple & Accesories Cleanser ini pastinya membuat saya lebih yakin akan kebersihan perlengkapan ASI yang saya miliki. Saya juga bisa lebih bersemangat untuk tetap memberi ASI untuk Yafiq hingga usianya 2 tahun nanti. Nah, buat teman-teman yang ingin tahu lebih jauh info tentang Sleek bisa mampir ke akun media sosialnya di bawah ini.
"Nah belum keluar ASI-nya," kata bu bidan ketika Yafiq diletakkan di dada saya dan Bu Bidan mengecek apakah ASI sudah keluar atau tidak. Saya terhenyak. Yang lebih bikin sedih, tak hanya ASI yang tidak keluar, puting payudara saya juga begitu besar hingga tidak bisa muat ke mulut kecil Yafiq.
Saya berusaha tenang. Entah mengapa bayangan drama ASI yang pernah saya alami saat melahirkan Yumna 2 tahun sebelumnya langsung membayang di kepala. ASI yang tidak keluar, bayi yang tidak bisa menghisap ASI. Tidak. Saya tidak ingin ada drama lagi.
Saya berusaha tenang. Entah mengapa bayangan drama ASI yang pernah saya alami saat melahirkan Yumna 2 tahun sebelumnya langsung membayang di kepala. ASI yang tidak keluar, bayi yang tidak bisa menghisap ASI. Tidak. Saya tidak ingin ada drama lagi.
"Beliin aku pompa ASI," kata saya pada suami ketika kami setelah kami tiba di rumah ibu saya keesokan harinya. Di kepala saya satu-satunya cara agar ASI bisa segera keluar adalah dengan memompanya. Dan berhubung pompa ASI saya yang lama sudah kurang bagus kinerjanya maka mau tak mau saya harus membeli yang baru.
Sambil menunggu pompa ASI yang baru, saya berikhtiar memijit-mijit payudara dan memanggil tukang urut untuk memikat punggung saya. Namun layaknya kelahiran anak pertama, ASI saya baru keluar di hari ketiga setelah melahirkan, sementara bayi mungil saya tak kunjung bisa mendapat ASI karena puting yang terlalu besar. Karena takut dehidrasi, Yafiq sempat diberi
susu formula sembari menunggu ASI saya benar-benar
terkumpul. Sempat terpikir untuk menggunakan nipple shield seperti saat anak pertama dulu namun saya karena saya ingat pemakaiannya kurang nyaman akhirnya rencana tersebut urung dijalankan.
Baca juga : Cerita Kelahiran Anak Kedua
Baca juga : Cerita Kelahiran Anak Kedua
Setelah pompa dibeli dan ASI keluar, saya pun langsung menjalankan pumping. Harapannya ASI perah yang didapat bisa langsung melimpah. Kenyataannya, hari-hari pertama pumping saya hanya bisa dapat 30 ml. Wajar sebenarnya, mengingat baru beberapa hari setelah saya melahirkan. Namun ternyata hal ini lumayan menguras emosi saya karena kecukupan ASI untuk Yafiq sangat bergantung pada jumlah ASIP yang saya peroleh.
Untungnya meski ASIP yang terkumpul tak banyak setiap sesi pumping-nya, jumlah tersebut masih cukup untuk Yafiq. Setiap selesai pumping langsung saya berikan ASI Perah kepada Yafiq, alhamdulillah di masa awal kehidupannya ini, Yafiq hanya sempat mencicipi susu formula selama 1 minggu. Dan setelah hampir 1 bulan, saya pun bisa mengumpulkan ASI perah dalam jumlah yang di atas 70 ml setiap pumping-nya.
Setelah urusan pumping selesai, PR saya adalah berusaha agar Yafiq bisa menyusu langsung ke payudara. Di bulan-bulan pertama kelahirannya, saya masih berusaha untuk menyusui Yafiq secara langsung. Sayangnya lagi-lagi karena ukuran puting yang besar (karena dipompa) dan mulut anak saya yang mungil usaha itu tak membuahkan hasil.
Memasuki usia 3 bulan, Yafiq mulai bisa memasukkan puting ke mulutnya. Namun karena terbiasa dengan dot dia tak bisa menghisap dengan benar. Sekian menit saya biarkan dia berusaha menghisap namun tak ada ASI yang ditelan. Saya pun jadi kasihan melihatnya. Akhirnya proses menyusui pun saya hentikan dan Yafiq kembali saya berikan ASI perah lewat botol susunya.
Bulan berikutnya, saya lagi-lagi mencoba mengajari Yafiq direct breastfeeding. Namun kali reaksinya sungguh membuat saya ingin tertawa. Yafiq kebingungan saat disodori payudara. Bukannya langsung menyusu, dia malah diam dan tak melakukan apapun layaknya bayi yang terbiasa disusui. Bahkan jika anaknya sudah sangat haus, dia malah tambah nangis kalau disodori payudara dan bukannya dot kesayangannya. Fix anak ini bingung puting. Pada tahap ini, saya pun berpasrah diri menjadi mama eping untuk anak kedua.
Baca juga : Mencari Rekomendasi MPASI untuk Anak Kedua
Baca juga : Mencari Rekomendasi MPASI untuk Anak Kedua
Tantangan menjadi mama eping
Sebagai ibu yang tidak menyusui anaknya secara langsung, tentunya saya memiliki tantangan yang berbeda dibanding para ibu yang bisa menyusui bayinya secara langsung. Beberapa tantangan yang saya rasakan tersebut antara lain:
Tantangan komitmen
Tantangan pertama tentu saja ada pada komitmen untuk terus memompa payudara setiap hari selama 2 tahun selama 3-4 jam sekali. Bagi para ibu bekerja atau mama eping seperti saya, pasti ada masanya kita malas buat pumping kan, ya? Apalagi kalau harus bangun tengah malam untuk power pumping atau menyiapkan ASIP untuk Yafiq yang terbangun di tengah malam. Duh, kadang perlu niat yang kuat untuk membuka mata. Tapi mau bagaimana lagi? Saat ini, kalau saya tidak rajin pumping, anak saya bisa nggak dapat ASI.
Tantangan saat bepergian
Tantangan kedua sebagai mama eping adalah saya juga tak bisa bepergian keluar rumah dalam jangka waktu yang lama kecuali harus siap dengan stok ASIP atau pompa agar bisa tetap memberi ASI. Kalau ibu lain saat anaknya haus tinggal buka kancing baju maka saya tidak bisa demikian. Jika membawa ASIP, maka saya harus yakin ASIP yang dibawa tidak kadaluarsa sedangkan jika membawa pompa, berarti saya harus siap pumping di mana saja. Agak ribet ya, pastinya. Apalagi kalau misalnya Yafiq sudah keburu haus dan stok ASIP belum ada. Duh, harus siap pumping sambil dengar anaknya nangis-nangis deh.
Tantangan Stok ASIP
Perihal stok ASIP juga menjadi salah satu hal yang cukup jadi tantangan bagi saya. Di awal-awal menjadi mama eping saya sempat takut kalau tidak bisa mengumpulkan stok ASIP untuk Yafiq saat nanti bekerja kembali. Ya, gimana mau nyetok kan wong ASIP-nya setelah dipompa langsung diberikan ke anaknya. Produksi ASI saya juga bukan yang melimpah ruah sampai merembes kalau misalnya telat dipompa.
Untungnya kekhawatiran saya tidak terbukti. Selama masa 3 bulan cuti saya ternyata bisa mengumpulkan cukup ASI perah untuk stok saat bekerja nanti. Untuk bisa mengumpulkan stok ASIP ini saya berusaha rutin melakukan power pumping saat tengah malam sehingga pelan tapi pasti stok ASIP di kulkas bisa bertamnah. Stok ASIP saya sendiri tidak sebanyak ibu-ibu lain yang menyusui plus pumping juga mengingat kulkas saya juga cuma 1 pintu yang membuat saya tidak bisa jor-joran dalam memompa ASI.
Nah, yang sekarang lumayan bikin saya kembali khawatir, seiring dengan pertambahan usianya volume minum ASIP Yafiq semakin bertambah. Bahkan saat dirinya sudah memasuki masa MPASI seperti sekarang, jumlah ASIP yang diminum setiap hari tidak berkurang. Malah sebaliknya, stok ASIP di kulkas yang berkurang. Jadilah beberapa bulan terakhir saya harus jungkir balik pumping buat nambah stok ASIP di kulkas.
Nah, yang sekarang lumayan bikin saya kembali khawatir, seiring dengan pertambahan usianya volume minum ASIP Yafiq semakin bertambah. Bahkan saat dirinya sudah memasuki masa MPASI seperti sekarang, jumlah ASIP yang diminum setiap hari tidak berkurang. Malah sebaliknya, stok ASIP di kulkas yang berkurang. Jadilah beberapa bulan terakhir saya harus jungkir balik pumping buat nambah stok ASIP di kulkas.
Pentingnya menjaga kebersihan peralatan ASI
Sebagai seorang ibu, sudah sepatutnya kita mengetahui bagaimana pentingnya 1000 hari pertama bagi. Pada 1000 hari pertama kehidupan ini, seorang ibu hendaknya memberikan nutrisi terbaik dan perlindungan bagi buah hati agar tumbuh kembangnya bisa optimal. Nah, salah satu cara untuk memberikan perlindungan terbaik di 1000 hari perlindungan adalah dengan menjaga
kebersihan berbagai perlengkapan bayi termasuk perlengkapan ASI seperti pompa, botol ASI hingga dotnya.
Saya sendiri sebagai mama eping pastinya tak bisa lepas dari urusan cuci-mencuci botol ASI ini. Untuk membersihkan pompa ASI dan perlengkapan lainnya, saya memilih produk bayi yang aman dan khusus diformulasikan untuk bayi. Salah satu produk yang sejak lama saya gunakan adalah Sleek Baby Bottle Nipple & Accesories Cleanser yang pastinya sudah sangat familiar di kalangan ibu-ibu. Sejak anak pertama, saya sudah setia menggunakan Sleek untuk membersihkan perlengkapan bayi mulai dari botol susu, peralatan makan hingga mainan si kecil.
Saya sendiri sebagai mama eping pastinya tak bisa lepas dari urusan cuci-mencuci botol ASI ini. Untuk membersihkan pompa ASI dan perlengkapan lainnya, saya memilih produk bayi yang aman dan khusus diformulasikan untuk bayi. Salah satu produk yang sejak lama saya gunakan adalah Sleek Baby Bottle Nipple & Accesories Cleanser yang pastinya sudah sangat familiar di kalangan ibu-ibu. Sejak anak pertama, saya sudah setia menggunakan Sleek untuk membersihkan perlengkapan bayi mulai dari botol susu, peralatan makan hingga mainan si kecil.
Sleek Baby Bottle Nipple & Accesories Cleanser sendiri merupakan pembersih botol dan perawatan bayi dengan formula food grade yang aman untuk bayi. Saat ini, Sleek hadir dengan formula baru, dilengkapi dengan 8 proteksi yang pastinya lebih lengkap untuk si kecil, yakni
- Food Grade : Formulasi Food Grade yang berarti tidak mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan dan aman untuk si Kecil
- Natural Anti Bacterial : Bahan alami yang mampu membasmi kotoran dan kuman secara maksimal pada perlengkapan si Kecil termasuk botol susunya.
- Stain Removal : Mampu membersihkan noda yang menempel, sisa lemak dan bau yang tidak sedap pada peralan makan si Kecil secara keseluruhan
- Hypoallergenic : Formula Hypoallergenic mampu meminimalisir terjadinya iritasi kulit, gatal dan kasar pada kulit. Perlindungan bukan hanya untuk si Kecil tapi juga untuk Bunda juga saat mencuci
- Dermatologically Tested : Sabun pencuci botol yang sudah teruji klinis atau Dermatology Tested
- Microbiological Tested : Produk yang sudah teruji efektif dalam membunuh Mikroorganisme yang berbahaya
- High Quality Concentrate : Hanya perlu sedikit saja, botol susu si kecil sudah bersih dan terlindungi dari kuman!
- Paraben Free : Sabun pencuci botol, peralatan makan dan mainan si kecil yang tidak mengandung paraben dan bahan pengawet lainnya sehingga aman untuk si kecil
Dengan adanya 8 proteksi yang dimiliki oleh Sleek Baby Bottle Nipple & Accesories Cleanser ini pastinya membuat saya lebih yakin akan kebersihan perlengkapan ASI yang saya miliki. Saya juga bisa lebih bersemangat untuk tetap memberi ASI untuk Yafiq hingga usianya 2 tahun nanti. Nah, buat teman-teman yang ingin tahu lebih jauh info tentang Sleek bisa mampir ke akun media sosialnya di bawah ini.
Facebok : @SleekJugaSayangAnak
Instagram : @sleekbaby_id
#SleekBaby #SleekBabyAlamiMelindungi #SleekBaby8Protection #1000HariPertama
#PerlengkapanBayi #ProdukBayi #BayiBaruLahir #PembersihBotol
30 Comments
Saya jg dulu anak pertama banyak drama pumping karena ditinggal kuliah. Memang ya kunci sukses pumping tuh konsisten, disiplin. Mana Pr banget kan sterilin ini itu, hahaha. Btw saya juga pakai Sleek untuk laundry detergent anak ke 2 sekarang. Harganya terjangkau & kualitasnya bagus
ReplyDeleteiya, kadang malas banget sebenarnya urusan cuci steril ini dan pumping ini. tapi tetap harus semangat buat si kecil yaa
DeleteAku juga semi eping buat 2 anak. Awal2 baru lahiran, ga ada masalah sama produksi ASI. Masalahnya sama anaknya yg mungkin terlalu nyaman dbf jadinya lama gak kelar2. Alhasil ga bisa ngapa2in sayanya, padahal ada kerjaan freelance yg harus dikelarin. Saya juga gak tau ini anak minum ASI-nya seberapa banyak karena sempat kuning.
ReplyDeleteAlhasil bulan pertama sempat campur sufor duli, baru bulan kedua full ASI dan skrg malah over supply 😂
Utk anak keduaku juga botolnya aku cuci pakai Sleek lho. Busanya gak lebay trus juga ga ninggalin bau sabun di botol setelah dicuci. Semangat mamak💪 kita kudu setrong. Hehehe...
salah satu keuntungan asip memang kita jadi tahu anak kita minumnya seberapa ya, mbak. cuma sekarang aku agak keteteran nih anakku sudah 8 bulan tapi minum ASIP-nya nggak berkurang padahal stok ASIP nggak banyak. huhu
DeleteAku pakai Sleek baby ini buat betsihin mainan anak aku bun. Bersih banget jadinya terus wanginya enak dan seger. Seriusan. Suka aku hihihi 😂
ReplyDeleteSama nih mbak, jaman dulu masih suka ASI selalu menggunakan Sleek Baby untuk mencuci botol-botol asip dan dotnya juga. Aku soalnya paling bawel kalau soal kebersihan botol anak.
ReplyDeletesama mba, anak pertamaku juga dulu bingung puting,teriak2 pas disusui langsung kayak kebingungan gtu, dan memang harus pakai dot dan jadinya harus bisa menjaga kebersihan dot dan alat pumping, dulu pun aku pakainya sleek
ReplyDeleteJadi keingat. Saya juga mompa terus, bahkan dr sejak baru lahir. Awalnya masih 50:50 sama nen langsung, setelah 2 bulan itu pakai botol terus. Kudu bersih banget jaga kebersihan botolnya pakai sleek
ReplyDeleteSaya juga struggling di 2 minggu pertama buat kasih ASI ke anak pertama mba, mungkin karena masih pertama masih teganggg, jadi malah ASI gak lancar. Setelah 2 minggu berjuang, baruuu mulai lancar, ini setelah saya pake nipple shield. Dannn ini pun harus rajin nyucinya ya, biar tetap higienis. Saya kok lupa, jaman anak saya masih bayi dulu, sleek baby ini uga ada belum ya. Saya nyucinya pake ilmu jaman dulu, direbus di air hangat
ReplyDeleteAku juga awal awal gak keluar asi mba, untungnya gak lama cuma 15 jaman selama itu bayi nangis terus. Karena aus tapi gak keluar. Karena masih di RS. Dan RS juga tidak menyarankan sufor, jadi mau gak mau harus nunggu. Untungnya gak lama.
ReplyDeleteSekarang juga aku suka pumping, tapi dimoment tertentu aja. Kaya kondangan dan moment yg gak memungkinkan untuk menyusui secara langsung.
Itupun kalau mau tidur si Dede tetap maunya menyusu langsung
Jadi agak repot. Kan gak semua tempat ada ruang menyusui, dan si Dede ini gak mau pake apron..
Hiks...
Tapi itu memang bagian perjuangan seorang ibu memberikan yg terbaik untuk bayinya, bayi eping atau menyusu langsung tetap punya tantangan tersendiri ya.
Menjaga kebersihan peralatan ASI emang harus jadi prioritas ya mbak, dengan begitu si kecil kesehatannya tetap terjaga. Dan Sleek Baby salah satu produk yang peduli kesehatan anak-anak..
ReplyDeleteUrusan menjaga kebersihan peralatan MPASI dan ASI aku setuju dengan pilihan mom yaitu Sleek, karena sejak bayi selalu gunakan itu untuk bersih-bersih niple dan teman-temannya
ReplyDeleteMemang banyak aja ya tantang seorang ibu. Termasuk harus tetap menjaga kebersihan supaya anak gak jadi sakit. Semangat untuk semua ibu :)
ReplyDeletejd inget jaman baru lahiran, hamil sm menyusui lebih drama menyusui, pumping, eping, drama sufor, drama asi.. btw aku juga pake sleek dulu enak wanginya
ReplyDeleteSuka dengan 8 perlindungannya deh bener bener bermanfaat. Misalnya station removal utk menghilangkan lemak, hypoallergenic, dll. Ibu Tak perlu cemas berlebih lagib:D
ReplyDeleteIya banget nih, menjaga kebersihan peralatan makan dan minum balita memang kudu ekstra. Gak bisa disamakan dengan yang lain pake detergen atau sabun biasa. Ini deh, Sleek yang bisa diandalkan. Aku dulu waktu anak bungsu masih balita, aku juga pake Sleek.
ReplyDeleteKeren perjuangan epingnya mbak. Dulu aku ngeboost pake teh ASI BOOSTER TEA. Kalau soal 1000 hpk harus dijaga nutrisi dan kebersihannya. Aku juga pake Sleek, lemak apapun langsung hilang ga pake berulang2.
ReplyDeletePaham banget rasanya mba. Saya pun mama eping nih Mba. Semoga mba semangat selalu.
ReplyDeleteSoal Sleek, mainan anak anak pun saya cuci dengan Sleek, apalagi si anak bayi masih hobi memasukkan segala benda di sekitarnya ke dalam mulut. Khawatir dia diare soalnya.
Haduh masalah pemberian asi ini ternyata memang enggak semudah yang dibayangkan ya. Kalau aku tantangannya adalah puting lecet yang tak berkesudahan. Hasilnya adalah anakku disapih sebelum waktunya heuhuuu sedih banget
ReplyDeleteAku pakai sleek bottle cleaner dari kenzo baby sampai sekarang, tapi kalau sekarang aku pakai buat cuci alat makannya
ReplyDeleteMasyaaAllah Mbak. Perjuangannya lebih berat ya. Gak kebayang kalau harus stok ASIP trus. Demi agar si kecil minum ASI. Semangat terus Mbak. Semoga Allah limpahkan pahala luar biasa.
ReplyDeleteMasya Allah perjuangan jadi ibu tiap orang pasti ada lah. Alhamdulillah ada ada solusi terbaik untuk buah hati.
ReplyDeleteMasyaallah, setiap ibu punya tantangan yang berbeda2 ya. Semangat Mbak Antung, yg penting ibunya selalu positif biar energinya mengalir ke bayi.
ReplyDeleteakhir-akhir ini aku sering baca tentang parenting mba.
ReplyDeletedan dilema para mom itu gk bisa jauh dari faktor kebersihan peralatan makan anak. dan produk pembersihan yang sering direkomendasiin ya Sleek ini. semoga sehat terus mba ^^
Dulu, aku sempat terpengaruh sama “eping itu gak bagus” tapi seiring berjalannya waktu, mau eping, mau dbf, mau sufor. Apapun itu selama nutrisi untuk anak dan kebersihan alatnya terjaga ya gapapa, yang penting anak sehat. Sleek ini selalu aku pakai buat bersihin perlengkapan anakku. Alhamdulillah sekarang dia tumbuh sehat dan pintar, terhindar dari kuman.
ReplyDeleteaku juga pakai sleek baby untuk keperluan cuci mencuci peralatan Baby untuk membersihkan lemak susu di dot juga mantul
ReplyDeleteDulu aku juga pakai Sleek baby mba,untuk menjaga kebersihan peralatan ASI dan MPASI kedua anakku. Udah cocok banget deh. Jadi ga pengen ganti ke yang lain
ReplyDeleteMenjadi mama eping benar-benar butuh tekad baja ya mbak. Saya salut dengan para ibu yang nggak menyerah supaya bisa memberikan asi untuk ananda. Semoga segalanya lancar ya mbak. Semangat.
ReplyDeleteUntuk masa depan anak, asi eksklusif yang paling baik
ReplyDeleteKalo aku dulu pas kakanya bisa sukses menyusui full dbf sampai 2 tahun, skrg sama adeknya bener2 perjuangan banget, 2bulan setelah lahir puting masih lecet, masitis, anakku ada lip dan tongue tied, aku ga insisi, alhamdullilah sampai skrg 10bln masih bisa berjuang menyusui, tapi belakangan beratnya ga naik2 dan sedikit2 minta nen, tte ga pernah kosong, akhirnya mamanya jadi multifungsi, menyusui dan pumping, skrg kalo dipump jd ketawan si adek nyusunya brp ml, dan skrg pampesnya jd cepet penuh dibanding dulu hanya full menyusui, ya lagi2 karna liptiednya hiks 😭
ReplyDelete