"Mas, aku pusing banget nih. Kamu jagain Yumna dulu, ya, aku mau istirahat," kata saya pada suami malam itu. Sebelumnya, dengan penuh perjuangan saya menyiapkan menu makan malam. Rasa pusing dan lemas yang melanda sejak sore hari tak kunjung hilang. Bahkan meski saya sudah mengganjal perut dengan beberapa suap makanan tak cukup berhasil mengurangi lemas yang saya rasakan. Akibatnya saya memasak dengan tubuh serasa melayang. Akhirnya setelah masakan siap saya putuskan untuk merebahkan diri sejenak.
Alhamdulillah keesokan harinya rasa pusing yang melanda sudah menghilang. Waktu itu saya berpikir rasa pusing yang saya rasakan karena hari itu adalah hari pertama haid. Namun anehnya meski haid sudah selesai rasa pusing dan lemas tetap melanda terutama saat perut kosong. Tambahan lagi saya jadi sering mengantuk saat di kantor. Berbagai spekulasi pun bermunculan. Mulai dari efek dari KB suntik yang saya gunakan, tekanan darah rendah, kurang asupan gula, kurang darah, hingga hamil lagi. Heu.
Saya tiba di hotel sekitar pukul 09.15. Saat tiba di depan ruangan tampak para peserta sudah mulai berkumpul. Ada yang sibuk berfoto di depan banner Maltofer, ada yang melakukan cek darah dan juga yang sudah berada di dalam ruangan. Saya pun melakukan registrasi dan langsung masuk ke ruangan dan menduduki kursi yang sudah disediakan untuk para peserta.
Sambil menunggu acara dimulai saya putuskan untuk melakukan pemeriksaan darah yang pos-nya ada di depan pintu masuk. Tampak masih ada beberapa rekan blogger yang melakukan pemeriksaan darah.
Tak lama, tibalah giliran saya. Perawat menusuk jari saya dengan jarum. Awalnya gagal karena darah yang keluar sangat sedikit. Akhirnya pengambilan darah dilakukan kembali di jari sebelah kiri.
"Wah HB-nya cuma 10, Mbak," kata perawat yang mengambil sampel darah saya.
"Oh, ya? Memang normalnya berapa?" tanya saya
"Dua belas," kata perawat lagi
"Wah berarti aku kurang darah dong, ya? Pantas nih dari tadi pagi kepala pusing melulu," jawab saya lagi.
Pentingnya Zat Besi di 1000 Hari Kehidupan Pertama
Setelah selesai melakukan pemeriksaan darah, saya kembali masuk ke ruangan karena acara akan segera dimulai. MC memulai acara dengan memperkenalkan narasumber yang hadir hari itu yakni dr. Gladys Gunawan yang merupakan salah satu dokter anak senior di Banjarmasin serta dr. Carlinda Nekawati yang merupakan Medical Junior Manager Combiphar.
Sesi pertama dari acara hari itu diisi oleh dr. Gladys Gunawan. Sesuai dengan profesinya beliau memaparkan pentingnya nutrisi di 1000 Hari Pertama Kehidupan anak. Sebagai seorang ibu saya pastinya familiar dong dengan istilah ini. 1000 Hari pertama kehidupan ini merupakan fase kehidupan yang dihitung mulai dari masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun. Di masa ini, pertumbuhan
Nah, karena periode emasnya ini, sudah selayaknya jika selama masa kehamilan dan setelah melahirkan ibu menjaga nutrisi makanan yang masuk ke tubuhnya dengan baik. Selama masa ini, status nutrisi ibu berperan penting pada tumbuh kembang anak. Tambahan lagi kekurangan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan tidak dapat diperbaiki di kehidupan selanjutnya.
Nah, karena periode emasnya ini, sudah selayaknya jika selama masa kehamilan dan setelah melahirkan ibu menjaga nutrisi makanan yang masuk ke tubuhnya dengan baik. Selama masa ini, status nutrisi ibu berperan penting pada tumbuh kembang anak. Tambahan lagi kekurangan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan tidak dapat diperbaiki di kehidupan selanjutnya.
Salah satu mineral penting yang harus tercukupi kebutuhannya saat hamil dan menyusui adalah zat besi. Dalam tubuh kita, zat besi mempunyai peranan penting sebagai transportasi oksigen ke seluruh tubuh yang kemudian menghasilkan energi. Selama proses kehamilan sendiri, kebutuhan penyerapan besi akan meningkat secara signifikan terutama pada trimester tiga yang mencapai 10x lipat sementara defisiensi zat besi terjadi hingga 40% pada ibu hamil di trimester ketiga.
Berdasarkan usianya sendiri, zat besi memiliki beberapa fungsi, antara lain:
Janin : Saat masih berbentuk janin, zat besi berfungsi untum pertumbuhan dan perkembangan janin serta perkembangan otak
Berdasarkan usianya sendiri, zat besi memiliki beberapa fungsi, antara lain:
Janin : Saat masih berbentuk janin, zat besi berfungsi untum pertumbuhan dan perkembangan janin serta perkembangan otak
Bayi : Pada bayi, zat besi berguna untuk meningkatkan massa SDM secara cepat, perkembangan postnatal dan pertumbuhan
Prasekolah dan sekolah :Perkembangan dan pertumbuhan
Kekurangan zat besi pastinya memberikan efek yang tidak baik untuk tubuh kita. Pada ibu hamil, misalnya, kekurangan zat besi bisa meningkatkan resiko bayi lahir prematur dan berat lahir rendah (BBLR).
Sedangkan untuk bayi, jika terjadi kekurangan zat besi bisa memberikan efek pada kinerja kognitif jangka pendek dan jangka panjang, perilaku sosio-emosional dan perkembangan motorik.
Mengenal Anemia dan gejalanya
Sesi kedua dari acara hari itu diisi oleh dr. Carlinda Nekawati. Sebelum dr. Carlinda bertanya kepada audience pengertian dari anemia. Apakah kurang darah atau darah rendah? Alhamdulillah ternyata hari itu banyak yang memberi jawaban kurang darah.
Memang kalau dilihat dari gejalanya, darah rendah dan kurang darah memiliki gejala yang sama, yakni sama-sama pusing dan lemas. Namun pastinya ada perbedaan antara 2 kondisi ini. Tekanan darah rendah adalah kondisi ketika tekanan darah berada di bawah 90/60 mmHg.
Sedangkan anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen, sehingga membuat penderita anemia pucat dan mudah lelah. Seseorang bisa dikatakan anemia jika kadar hemoglobil dalam darahnya berada di bawah standar berikut:
- Anak-anak: 11-13 gram per desilite
- Ibu hamil: 11 gram per desiliter
- Laki-laki: 14-18 gram per desiliter
- Perempuan: 12-16 gram per desiliter
Beberapa gejala dari anemia antara lain :
- Lemas dan cepat lelah
- Sakit kepala dan pusing
- Kulit terlihat pucat atau kekuningan
- Detak jantung tidak teratur
- Napas pendek
- Nyeri dada
- Dingin di tangan dan kaki
1. Mengkonsumsi makanan dengan zat besi tinggi
Beberapa makanan yang memiliki kandungan zat gizi tinggi antara lain:
- daging sapi
- daging ayam
- kacang-kacangan
- sayuran hijau
2. Mengkonsumsi vitamin C
Vitamin C memiliki fungsi meningkatkan penyerapan zat besi untuk membantu tubuh memproduksi hemoglobin.
3. Menambah vitamin B12
Anemia yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 bisa diatasi dengan menyuntikkan vitamin B12 atau minum pil asam folat. Selain itu, vitamin B12 juga bisa didapatkan dari daging sapi, susu, telur lur dan ikan. Sedangkan asam folay bisa didapatkan pada makanan seperti :
- Sayuran berdaun hijau gelap seperti bayam, brokoli, dan kangkung
- Kacang-kacangan
- Alpukat
- Pepaya
- Pisang
- Kiwi
4. Mengkonsumsi suplemen penambah zat besi
Mengkonsumsi suplemen penambah zat besi juga bisa menjadi cara yang ampuh untuk meningkatkan zat besi dalam tubuh.
Berkenalan dengan Maltofer, suplemen zat besi untuk mengatasi kurang darah
Seperti yang saya tulis sebelumnya, salah satu cara ampuh untuk mengatasi kekurangan zat besi adalah dengan mengkonsumsi suplemen zat besi. Salah satu produk yang bisa konsumsi adalah Maltofer dari Combiphar. Maltofer adalah suplemen dengan kandungan zat besi jenis Iron Polymaltose Complex, melepaskan kandungan zat besi secara aktif dan terkontrol sesuai kebutuhan ke dalam tubuh sehingga tidak terjadi penumpukan zat besi.
Beberapa kelebihan Maltofer dibanding suplemen zat besi yang lain antara lain:
1. Besi tablet kunyah dalam Iron (III) - Hydroxide Complex (IPC)
Dimana setiap partikel-partikel terbungkus dalam sebuah gugus polimer karbohidrat (polymaltose). Hal ini mencegah bahaya yang ditimbulkan besi pada sistem pencernaan. Proteksi ini juga mencegah interaksi besi dengan makanan.
2. Efektif dan ditoleransi dengan baik untuk ibu hamil maupun anak-anak dengan Anemia Defisiensi zat besi
Maltofer efektif meningkatkan Hb level dibandingkan dengan Ferrous (Fe2+) dan memberikan toleransi yang baik terhadap efek mual dan muntah, konstipasi dan terbukti lebih signifikan dibandingkan dengan Ferrous.
3. Maltofer dapat diberikan bersamaan dengan makanan maupun obat.
Maltofer merupakan merupakan suplemen dengan body friendly iron yang dapat diberikan bersamaan dengan makanan maupun obat. Selain itu, Maltofer tidak memberikan interaksi yang merugikan dan tidak menimbulkan stress oksidatif.
4. Tidak melukai lambung
Biasanya jika kita mengkonsumsi zat besi, bisa menyebabkan luka pada lambung yang serius dan menyebabkan erosi pada area yang cukup luas. Nah, Maltofer mempunyai toleransibilitas yang lebih baik dan tidak melukai lambung dibandingkan dengan Ferrous (Fe2+).
5. Memiliki rasa coklat yang enak
Jika mendengar nama suplemen zat besi, biasanya yang terpikir di benak kita adalah suplemen yang rasanya seperti darah. Nah, Maltofer ini memiliki rasa coklat yang enak sehingga tidak membuat kita merasa mual saat mengkonsumsinya.
Saya sendiri karena kemarin baru tahu kalau sedang kekurangan zat besi, langsung deh membeli Maltofer ini sebagai suplemen tambahan. Untuk variannya, Maltofer memiliki 4 macam varian yang bisa dikonsumsi sesuai kebutuhan, yakni:
- Maltofer Fol yang diperkaya asam folat untuk ibu hamil
- Maltofer Chew yang merupakan zat besi dalam bentuk tablet kunyah pertama di Indonesia
- Maltofer syrup isi 150 ml dengan kandungan 1 ml = 10 mg Fe untuk anak-anak dan dewasa
- Maltofer drops, kemasan tetes isi 30 ml untuk bayi dan anak
Sekian dulu sharing dari saya seputar acara #maltoferwomancommunity yang saya ikuti beberapa waktu yang lalu. Untuk informasi lebih lanjut tentang Maltofer, teman-teman bisa langsung mengaksesnya di website www.maltofer.combiphar.com.
Semoga bermanfaat :)
Semoga bermanfaat :)
#maltofer
#maltoferindonesia
#combiphar
#combiphar
29 Comments
Saya suka pusing jika bangun tidur tiba-tiba. Apa itu juga pertanda anemia ya?
ReplyDeletekalau mau yakin bagusnya periksa aja, mbak HB sama tekanan darahnya. soalnya gejala anemia sama darah rendah itu mirip
DeleteWah Obgyn sy jg menyarankan sy untuk konsumsi maltofer fol ini mbak... Pas pertama minum kaget kok rasanya coklat kaya makan permen hihi
ReplyDeleteiya, mbak. aku juga kaget pas makan pertama kalinya. hihi
DeleteTernyata 1000 hari pertama anak itu mesti dijaga kondisi zak besinya ya mbak. Kalau hamil kemarin memang aku rajin minum vitamin dari dokter. tapi setelah melahirakan sudah gak lagi. kayaknya perlu nih beli maltofer untuk keluarga kami.
ReplyDeletesebagai orang tua kita harus jaga anak yang baru lahir hingga 1000 hari pertama jangan lewatkan momen ini, karena dalam 1000 hari kecerdasan otak dan mental perlu perhatian asupan gizi
ReplyDeleteJangan sampai deh kekurangan zat besi mba. Ankku pernah ngerasain dan ini nggak nyaman buat dia
ReplyDeleteDulu waktu bungsu masih 6 bulan, dia sempat mengalami ADB dan akhirnya harus konsumsi suplemen besi. Zat besi ini emang penting banget ya, Mbak...Dan nggak boleh dianggap remeh...
ReplyDeletebetul sekali mba, 1000 Hari Pertama Kehidupan itu penting banget buat sang anak, makanya pemenuhan nutrisi zat besi harus banget
ReplyDeleteAh iya, saya jadi ingat mau beli ini. Soalnya kadang-kadang saya mengkonsumsi zat besi
ReplyDeleteWaktu hamil Aku sempet sering jeram dan kesumutan juga tangan ku baal ( kt org Sunda) ternyata kurang kalsium .. pnting bngt itu ternyata
ReplyDeleteKekurangan zat besi memang banyak faktorny ya mba, salah satunya dari asupan makanan yang dikonsumsi kurang.
ReplyDeleteTetapi untung ada suplement tersebut y mba, untuk memenuhi asupan zat besi.
Agar tubuh selalu fit dan selalu bersemangat
bagus nih info nya mbak. kalau mau konsumsi maltofer ini harus pakai resep dokter dulu gak sih mbak? apa harus tes HB dulu untuk memastikan?
ReplyDeleteKatanya Maltofer ini enak jadi pas dikonsumsi ga enek ya, kadang males minum vit zat besi tuh karena ga enak rasanya,
ReplyDeleteRendah juga ya HB nya mbak antung. Saya aja Hb 11 masih dibilang belum normal juga sih karena harus minimal 12. Kuy lah tingkatkan zat besi tubuh
ReplyDeleteKalau untuk busui aman nggak ya? HB saya memang kadang rendah, pernah konsul karena gara-gara sering begadang.
ReplyDeleteaman, mbak. saya juga sedang menyusui nih
DeletePas banget saya memang butuh zat besi kemarin2 minum calc perut mual bngt ternyata ada yang nyaman dilambung perlu bngt buat mencobanya
ReplyDeleteBagus banget infonya dan bermanfaat banget jadi pas nanti aku hamil baca infonya
ReplyDeleteIngat-ingat zaman hamil dulu....selalu diberi tablet penambah zat besi yang rasanya kaann...
ReplyDeleteAndaikan sudah ada Maltofer, yang rasanya enaakk...
Zat besi memang sangat penting ya mbak..
ReplyDeleteApalagi untuk ibu hamil..
Tapi meski tidak hamil, terkadang aku juga minum lho
Cerita yang disampaikan mbak ana persis sama dengan apa yang dialami istri saya.. istri saya sering sekali merasakan pusing dengan intensitas tidak terus menerus.. sudah diminumi obat penambah darah tetapi juga tidak kunjung sembuh..
ReplyDeleteMbak ini udah bisa dibeli bebas di apotek gtu ya? Kebetulan nih punya riwayat anemia, blm cek hB lagi. Tapi suka ngrasa abis duduk trus bangun dah berkunang2 lg hehe. Mau coba ah konsumsi maltofer ini TFS
ReplyDeleteada, mbak
DeleteNah, ibu hamils seperti saya perlu banget nih konsumsi suplemen zat besi seperti maltofer ini. Tapi saya belum pernah nyoba sih jadi pengen juga konsumsi suplemen ini apalagi ada rasa coklatnya
ReplyDeletePernah denger juga nih 1000 hari pertama gak boleh melewatkan apapun untuk kebutuhan anak, salah satunya asupan gizi, zat besi juga penting untuk pertumbuhan otak
ReplyDeleteKayaknya aku butuh banget maltofer soalnya aku tuh sering. Banget tiba-tiba capek terus pusing. Apalagi kalau habis pulang kerja atau main sama anak 🙄😫
ReplyDeleteAnemia sangat rawan bagi wanita Terutama ketika hamil meminum penambah darah bisa menjadi solusi agar tetap fit melaksanakan aktivitas
ReplyDeleteZat besi emang penting banget bagi kesehatan terutama yang punya gejala, anemia maltofer bisa menjadi jalan keluarnya
ReplyDelete