Tak lama setelah AADC 2 tayang beberapa tahun lalu, Ernest membuat sebuah film dengan tokoh utama 2 karakter pendukung di film AADC yakni Milly dan Mamet. Bagi penonton AADC, pastinya kenal dong dengan 2 karakter ini? Milly merupakan salah satu sahabat cinta yang dikenal dengan image telminya sementara Mamet merupakan fans berat Cinta saat SMA.
Begitu tahu kalau Ernest akan memproduksi film Milly dan Mamet, jujur saya langsung tertarik menonton. Alasan saya tertarik tentu saja karena Ernest. Sebagai jebolan Stand Up Comedy yang kini terjun ke dunia film, Ernest memilik rekam jejak yang cukup baik untuk film-filmnya. Cek Toko Sebelah berhasil meraih Citra dan Susah Sinyal juga cukup menarik ceritanya.
Review Film Milly & Mamet
Cerita Milly dan Mamet dimulai ketika geng Cinta dan teman-teman SMA-nya mengadakan reuni satu dekade angkatan mereka. Mamet masih jomblo sementara Milly datang bersama pacarnya, Rama. Nah, saat acara masih berlangsung, pacar Milly mendadak harus meninggalkan acara. Mamet kemudian mengajak Milly mengobrol yang berujung pada tawaran untuk mengantar Milly pulang. Singkat kata, keduanya kemudian berpacaran dan menikah.
Setelah anak mereka lahir, Mamet bekerja di perusahaan ayah Milly menggantikan kepala pabrik lama yang membawa kabur uang perusahaan, meski sebenarnya latar belakang pendidikannya di bidang kuliner. Milly sendiri melepas pekerjaannya di bank untuk fokus mengasuh putra semata wayang mereka, Sakti. Satu hari terjadi konflik antara Mamet dan ayah Milly. Sebagai pemilik perusahaan, ayah Milly tak bisa mempercayai keputusan yang diambil menantunya. Merasa tersinggung dengan perlakukan ayah mertuanya, Mamet memutuskan berhenti mengurusi pabrik.
Setelah anak mereka lahir, Mamet bekerja di perusahaan ayah Milly menggantikan kepala pabrik lama yang membawa kabur uang perusahaan, meski sebenarnya latar belakang pendidikannya di bidang kuliner. Milly sendiri melepas pekerjaannya di bank untuk fokus mengasuh putra semata wayang mereka, Sakti. Satu hari terjadi konflik antara Mamet dan ayah Milly. Sebagai pemilik perusahaan, ayah Milly tak bisa mempercayai keputusan yang diambil menantunya. Merasa tersinggung dengan perlakukan ayah mertuanya, Mamet memutuskan berhenti mengurusi pabrik.
Sebelum berkonflik dengan mertuanya, Mamet sempat bertemu kembali dengan Alexandra teman kuliahnya. Alex mengajak Mamet untuk membuka sebuah restoran sekaligus mewujudkan impian mereka dulu. Alex meyakinkan Mamet kalau dirinya sudah memiliki investor untuk bisnis kuliner tersebut. Setelah berdiskusi dengan Milly, Mamet pun setuju untuk bergabung dengan rencana bisnis Alex.
Mamet pun berhasil memulai usaha kuliner yang sudah menjadi mimpinya sejak dulu. Merasa bosan dan dengan rutinitasnya sebagai stay at home mom, Milly akhirnya memutuskan meng-handle perusahaan ayahnya pasca ditinggal Mamet. Konflik mulai muncul saat Milly semakin sibuk mengurus pabrik dan terkesan menelantarkan Sakti. Tak hanya itu, belakangan diketahui kalau investor dari bisnis kuliner Mamet dan Alex ternyata menggunakan uang money laundry untuk usaha restoran Mamet. Bagaimana pasangan ini menyelesaikan permasalahan mereka?
Pesan EdukASI dari film Milly dan Mamet
Dari beberapa film Ernest yang sudah saya tonton, bisa dibilang selalu ada tema keluarga dalam film-filmnya. Cek Toko Sebelah bercerita tentang hubungan antara ayah dan anak-anaknya sedangkan Susah Sinyal juga berkisah tentang hubungan antara seorang ibu tunggal dengan putrinya. Nah, untuk Milly dan Mamet, tema keluarga yang diangkat lebih ke pasangan muda dengan konflik mereka.
Yang menarik dari film Milly dan Mamet adalah selain membawa pesan tentang menggapai mimpi dan pesan positif lainnya, Ernest juga menyisipkan kampanye ASI penontonnya. Di satu adegan misalnya, diperlihatkan Mamet dan Milly berdiskusi tentang berapa lama Milly harus menyusui putra mereka, Milly ngotot kalau Sakti harus menyusu selama 2 tahun. Adegan lain juga memperlihatkan bagaimana Milly membawa alat pumping di sela-sela pekerjaannya di kantor.
Ernest sendiri memang selain dikenal sebagai seorang komika, aktor, dan sutradara juga merupakan pencetus ayah ASI, komunitas ayah yang mendukung para ibu agar bisa memberi ASI pada anaknya. Jadi bisa dibilang langkahnya ini merupakan sebuah terobosan yang cukup menarik kalau menurut saya. Oh ya, tak hanya tentang ASI, Ernest dalam filmnya ini juga membawa pesan pentingnya seorang ibu untuk tetap waras dan bahagia.
Untuk filmnya sendiri, so far saya cukup terhibur dengan ceritanya. Meski mungkin konflik dan penyelesaiannya terkesan biasa dan kurang wah. Adanya para komika yang ikut meramaikan film ini juga cukup menyegarkan suasana dengan celetukan mereka. Meski kalau boleh jujur porsi joke-nya agak kebanyakan. Kehadiran Isyana Saraswati juga lumayan mencuti perhatian. Kalau soal akting, pastinya saya suka banget sama aktingnya Sissy Priscilia yang sangat natural.
So, 3,5 deh buat Milly dan Mamet.
23 Comments
Waaa belum nonton tapi langsung penasaran pas baca review filmnya. Pesan edukasi nya banyak bgt ya. Dari soal asi, mewujudkan passion sampai money laundering. Tks mb antung infonya
ReplyDeleteaku kurang suka nonton sih, lebih suka baca. tapi akhir2 ini suka sama film2 dalam negeri yang kualitasnya semakin kece. jadi penasaran sama film milly mamet deh. pesan edukasinya keren.
ReplyDeleteWah keduluan nih sama kk heheh, aq aja belum nton film ini, tp menarik yah dari Reviewnya, aq penasaran dgn kisah ttg keluarga yg ad dlm film ini
ReplyDeleteErnest ini ya sekarang dimana-mana dah. Kreatif dan produktif banget keknya orangnya.
ReplyDeleteHmm, meskipun terlihat santai danbkocak, film ini juga membawa pesaan yg tdk ringan ya. Aku baru tahu ttg ayah asi ini. Keren sih. Zaman sekarang, fatherhood memang kerassa sekali perannya dlm andil mengurus anak.
ReplyDeletePas nih buat nonton diambil pembelajarannya, filmnya juga g berat
ReplyDeleteAh, aku ga sempat nonton film Milly adn Mamet nih padahal kocak ya hehehe. AKu nonton Cek Toko Sebelah malahan hahaha. Film2 seperti ini layak ditonton karena memberikan pelajaran berharga tentang cinta, keluarga dan kreativitas ya. Mantap mbak.
ReplyDeleteAku sudah nonton film ini mba dan menurutku lucuu. Aku ketawa sih karena konflik yang dihadirkan simple dan keseharian jadi ngena banget. Aktingnya juga cakep :)
ReplyDeleteaku udah nonton nih, ceritanya segar dan dekat dengan realita masyarakat dimana mom bekerja juga harus perhatian dg buah hati jugaaa.
ReplyDeleteBelum nonton sih filmnya. Pas diputer di bioskop belum sempet nonton. Tapi baca reviewnya bagus ni film. Biar kocak, tetep ada pesan edukasinya
ReplyDeleteSuka nih saya nonton film yang mengedukASI kayak gini. Baru tahu juga nih kalau Ernest termasuk pencentus komunitas AYAH ASI. Keren deh sampai-sampai film buatannya juga mengedukASI banget ya Mbak.
ReplyDeleteAku belum sempat nonton filmnya tapi liat dari review dan trailernya seru ya film yang romantik tapi penuh gelak tawa ini, jadi penasaran untuk liat full filmya
ReplyDeleteBelum pernah nonton film ini. Penasaran sih, tapi dibioskop masih ditayangkan gak ya.
ReplyDeleteMilly Mamet ini film yang relate banget sama kehidupanku, gimana pusingnya jadi mamak baru dan masih idealis. Hihi
ReplyDeleteIya ernest itu ayah asi, bareng sama sogi juga..
ReplyDeleteKeren ya, filmnya juga mengedukASI tentang pentingnya ASI
Film ini ringan banget mbak dan asik ditonton. Udah beberapa kali baca revienya bagus mbak.
ReplyDeleteAku belum nonton milly mamet padahal edukasinya bagus banget, baru tau juga dong ernest itu ayah asi juga, kalau ayah ibu kompak bakal terpenuhi ASI selama dua tahun
ReplyDeleteDi Surabaya kok kayaknya belum ada ya. Atau sudah turun duluan ya. Kemarin cek di aplikasi, film Indonesia baru ada film Ajari Aku Islam, selain film-film horor.
ReplyDeletesampai sekarang saya belum sempat nonton filmnya, banyak temen yang rekomendasiin. dan kayanya film ini seru krn ada bikin gelak tawa juga. Saya jadi penasaran untukpengen liat full filmya
ReplyDeleteAhahaha zaman itu aku punya anak pertama dan Ayah ASI baru muncul. Keinget dapat buku dan tanda tangan salah satunya dr Ernest yg Ayah ASI itu :D
ReplyDeleteWah bagus donk film ini ditonton pasangan muda yang punya anak bayi ya :D
selalu suka sama selera humornya Ernest dan aku emang paling nunggu2 sama karyanya Ernest nih.
ReplyDeletedari review filmnya aku suka deh ceritanya. Apalagi ada pesan kampanye ASI disini yang dikemas dengan gaya humornya ernest
ReplyDeletejadi penasaran pengen nonton nih
Aku belum sempet nonton film ini. Tapi kayaknya seru ya, terutama tentang point anak harus diberi ASI ekslusif itu. Masuk list tonton nih filmnya
ReplyDelete