"Sudah beli pompa ASI belum?" tanya seorang rekan kerja saat kehamilan kedua saya memasuki trimester tiga beberapa waktu lalu.
"Belum. Bingung mau beli yang mana," jawab saya.
"Cepetan dibeli. Ntar keburu melahirkan," kata teman saya lagi.
Saya hanya tersenyum. "Iya. Nanti aku beli pas dekat lahiran," jawab saya akhirnya.
Sebagai seorang ibu bekerja, salah satu alat tempur yang penting sekali untuk saya miliki dalam proses menyusui adalah pastinya adalah pompa ASI. Keberadaan pompa ASI ini sangat membantu dalam mengumpulkan ASIP untuk buah hati yang saya tinggal bekerja setiap harinya.
Saat proses menyusui Yumna dulu, sebenarnya saya sudah memiliki 2 pompa ASI yakni yang manual dan elektrik dari merk Claire's. Sayangnya saat usia Yumna menginjak 1 tahun entah kenapa saya merasa hisapan pompa ASI Claire's saya itu sudah tidak maksimal lagi. Bisa jadi itu disebabkan oleh sobeknya membran yang menghubungkan mesin dengan tubuh pompa. Saya kemudian sempat menggunakan pompa manual sebelum akhirnya stop pumping di usia Yumna 18 bulan dan hanya mengandalkan DBF.
Jelang kelahiran Yafiq, saya masih galau ingin menggunakan pompa ASI yang mana. Apakah akan tetap menggunakan pompa ASI Claire's atau membeli yang baru saja. Dalam pikiran saya, tak perlulah cepat-cepat membeli pompa ASI sebab saya yakin sekali kalau ASI bakal langsung keluar setelah melahirkan. Ternyata, setelah melahirkan ASI saya tidak keluar dong. Parahnya lagi, puting saya terlalu besar untuk mulut mungil Yafiq. Otomatis saya pun harus memikirkan cara agar Yafiq bisa mendapatkan ASI lewat ASI Perah.
Saat itu tanpa pikir panjang saya pun meminta suami membelikan pompa ASI Spectra di toko perlengkapan bayi yang kerap saya kunjungi. Saya memilih pompa ASI Spectra ini karena beberapa rekan kerja di kantor menggunakannya. Lagipula setelah saya amati sepertinya pompa ASI Spectra ini adalah pompa sejuta umatnya ibu-ibu menyusui. Jadi bisa dibilang kualitasnya pasti bagus dong ya?
Begitu pompa ASI berada di tangan, saya pun langsung menggunakannya (disteril dulu tentunya). Pompa ASI Spectra 9+ ini sendiri paket lengkapnya terdiri atas : mesin pompa, adaptor, 2 botol penampung ASI plus corong, 2 valve cadangan, dot, tuas manual, serta tatakan dan tutup corong. Saat akan menggunakan pompa, saya agak bingung karena ternyata pompa ASI Spectra yang saya beli ukuran corongnya agak kekecilan untuk puting saya.
Saya pun mencari tahu dan ternyata pompa ASI Spectra 9+ ini memiliki 3 ukuran corong sesuai ukuran puting ibu yakni 2,5 mm (S), 2,8 mm (M) dan 3,2 mm (L). Nah, pompa ASI yang saya beli ini ukuran xorongnya paling kecil sementara puting saya termasuk besar. Saya coba memompa payudara dengan corong tersebut dan terasa tidak nyaman sekali. Hampir saja saya membeli corong baru setelah menyadari hal ini. Namun akhirnya saya mendapatkan solusi yakni dengan tidak menggunakan silikon saat memompa payudara. Alhamdulillah, setelah silikon pelapis corong dilepas saya bisa memompa payudara dengan nyaman.
Saat itu tanpa pikir panjang saya pun meminta suami membelikan pompa ASI Spectra di toko perlengkapan bayi yang kerap saya kunjungi. Saya memilih pompa ASI Spectra ini karena beberapa rekan kerja di kantor menggunakannya. Lagipula setelah saya amati sepertinya pompa ASI Spectra ini adalah pompa sejuta umatnya ibu-ibu menyusui. Jadi bisa dibilang kualitasnya pasti bagus dong ya?
Menggunakan Pompa ASI Spectra 9+
Begitu pompa ASI berada di tangan, saya pun langsung menggunakannya (disteril dulu tentunya). Pompa ASI Spectra 9+ ini sendiri paket lengkapnya terdiri atas : mesin pompa, adaptor, 2 botol penampung ASI plus corong, 2 valve cadangan, dot, tuas manual, serta tatakan dan tutup corong. Saat akan menggunakan pompa, saya agak bingung karena ternyata pompa ASI Spectra yang saya beli ukuran corongnya agak kekecilan untuk puting saya.
Saya pun mencari tahu dan ternyata pompa ASI Spectra 9+ ini memiliki 3 ukuran corong sesuai ukuran puting ibu yakni 2,5 mm (S), 2,8 mm (M) dan 3,2 mm (L). Nah, pompa ASI yang saya beli ini ukuran xorongnya paling kecil sementara puting saya termasuk besar. Saya coba memompa payudara dengan corong tersebut dan terasa tidak nyaman sekali. Hampir saja saya membeli corong baru setelah menyadari hal ini. Namun akhirnya saya mendapatkan solusi yakni dengan tidak menggunakan silikon saat memompa payudara. Alhamdulillah, setelah silikon pelapis corong dilepas saya bisa memompa payudara dengan nyaman.
Selama beberapa waktu, saya cukup lancar menggunakan pompa ASI Spectra 9+ untuk memberikan ASIP kepada Yafiq. Untuk performanya sendiri, pompa ASI Spectra 9+ ini terbilang cukup baik. Suaranya tidak berisik dan mesinnya juga memiliki timer yang memudahkan saya mengetahui sudah berapa lama memompa payudara.
Pompa ASI Spectra Tiba-tiba Rusak
Dua minggu setelah menggunakan pompa ASI Spectra 9+, sebuah peristiwa tak terduga terjadi. Saat itu jelang subuh, seperti biasa saya memompa ASI untuk Yafiq. Setelah pumping kurang lebih 15 menit, saya pun berniat mematikan mesinnya. Namun anehnya, mesin pompa ASI itu tidak mau mati. Berkali-kali saya tekan tombol power-nya namun tak ada perubahan. Mesin pompa itu tetap bekerja. Akhirnya saya pun membiarkan mesin pompa ASI menyala hingga mati sendiri di menit ke-30.Setelah mesin pompa mati, saya pun langsung menyambungkannya ke listrik untuk di-charge. Harapan saya, setelah di-charge, pompanya akan normal kembali. Sayangnya, saat akan memompa ASI lagi, saya sukses dibuat panik karena mesinnya tidak menyala. Mati total. Duh gimana nih? Yafiq kan nggak bisa DBF, kata saya dalam hati. Untungnya saya ingat masih memiliki pompa manual yang bisa digunakan untuk memompa ASI. Tak lama, adik saya juga berbaik hati meminjamkan pompa ASI miliknya untuk memudahkan saya memompa ASI.
Setelah agak tenang, saya pun mencari info tentang perbaikan mesin pompa ASI Spectra yang mati total. Seorang teman di instagram memberikan jawaban. Katanya pompanya harus dikirim ke Jakarta. Saya pun membuka akun instagram Spectra dan menghubungi nomor whatsapp yang tertera di sana. Sayangnya saat itu saya tak bisa langsung mendapatkan jawaban karena jam operasional dari Spectra ini adalah Senin-Jum'at pukul 09.00-16.00, Sabtu, Minggu dan hari libur nasional tutup.
Setelah jam operasional dibuka, admin pun menjawab dan menanyakan keluhan saya. Saya pun menceritakan masalah yang saya hadapi. Setelah membaca keluhan saya admin kemudian memberikan informasi layanan perbaikan pompa. Jika lokasi saya berada di Jakarta dan berjarak 15 km dari kantor Spectra, maka pihak Spectra akan menjadwalkan pick up via kurir dengan biaya per sekali jalan Rp. 10.000,00. Berhubung saya tinggal di Kalimantan, maka otomatis saya harus mengirim sendiri pompa ASI tersebut.
Proses Perbaikan Pompa ASI Spectra yang Rusak
Untuk memperbaiki pompa ASI Spectra yang rusak ini, beberapa hal yang harus disiapkan antara lain:
- Mesin
- Adaptor,
- Invoice pembelian dan secarik kertas bertuliskan nama, nomor hp, serial number alamat dan keluhan yang dikirimkan ke alamat Spectra Baby Indonesia.
Ternyata setelah dicek oleh teknisi, kerusakan terjadi pada bagian PCB karena kemasukan ASI. Selain itu motor juga sudah kemasukan ASI. Sayangnya seperti yang sudah diinfokan oleh admin untuk kasus mesin terjatuh dan kemasukan air atau ASI, garansi tidak bisa diklaim. Admin kemudian menginfokan kepada saya biaya penggantian PCB dikenakan biaya Rp. 300.000,00 dan jika ingin melakukan penggantian motor biayanya Rp. 175.000,00.
Jujur ya saya agak kesal saat tahu kalau garansi tidak berlaku dan saya harus mengeluarkan uang untuk perbaikan mesin pompa ASI ini. Tapi ya mau gimana lagi? Kalau tidak diganti saya tidak bisa menggunakan pompa. Lagipula memang salah saya yang teledor dalam menggunakan pompa sehingga bisa kemasukan ASI. Akhirnya saya pun setuju untuk mengganti PCB plus motor dari mesin pompa ASI. Saat itu total biaya yang saya keluarkan adalah Rp. 529.000,00 untuk penggantian spare part plus ongkos kirim barang kembali ke tempat saya.
Hanya selang beberapa jam setelah saya mengirimkan bukti transfer pembayaran biaya perbaikan, admin Spectra menghubungi saya lagi untuk mengabarkan kalau pompanya sudah selesai diperbaiki. Admin juga mengirimkan video dari pompa yang sudah berfungsi kembali. Pompa tersebut kemudian langsung dikirimkan kembali ke rumah saya sore harinya. Sayangnya entah bagaimana ceritanya pompa ASI saya itu tertahan cukup lama di ekspedisi hingga akhirnya saya berinisiatif mengambilnya sendiri.
Jujur saat menghadapi kenyataan kalau pompa ASI saya rusak hanya 2 minggu setelah pemakaian, saya agak kapok menggunakan pompa ASI Spectra ini. Saya bahkan sempat berniat menjual preloved pompa tersebut dan membeli pompa lain. Namun setelah dipikir-pikir lagi sayang juga kalau sudah beli mahal-mahal plus bayar biaya kerusakan dijual lagi. Apalagi pompa ASI Spectra ini juga sebenarnya cukup nyaman dipakai. Akhirnya saya pun memutuskan menggunakan kembali pompa ASI Spectra 9+. Semoga saja pompanya awet dan bisa terus membantu saya memberikan ASI untuk Yafiq hingga berusia 2 tahun nanti.
Demikian sedikit cerita saya saat menggunakan pompa ASI Spectra 9+. Semoga bermanfaat buat ibu-ibu semua.
33 Comments
maaksih infonya
ReplyDeleteBelum pernah nyoba pompa asi spectra. Dulu zaman di sulung sy beli merek Medela dan itu kepake sampai adiknya lahir. Sekarang masih ada juga. Sy sampai lupa di mana menyimpannya, Mbak :D
ReplyDeletePasti sedih juga kalau baru beli sudah rusak...hiks. Belum lagi harus ganti dengan harga yang tidak sedikit ya...
Selamat mengASIhi ya mbak, semoga pompa nya juga awet sampai yafiq usia 2th..
ReplyDeleteTerus semangat untuk mengASIhi ya, Mbak. Semoga setelah ini awet terus produknya.
ReplyDeleteLumayan juga biaya memperbaikinya, ya. Tetapi beli baru juga mungkin biayanya bisa lebih besar lagi. Semoga bisa terus dipakai deh ini
DeleteAlhamdulillah nggak jadi beli ya mbak, eman2 duite kalo masih bisa diperbaiki. Mending di simpan atau dibelikan barang lain yang lebih penting 😄
ReplyDeleteMemang butuh perjuangan yang luar biasa untuk mengASIhi bagi ibu pekerja ya, Mbak. Kalau saya dibelikan pompa cuman kepake sebentar saja hehehe... Semangat memberikan ASI sampai 2 tahun ya, Mbak :)
ReplyDeletewalaupun penuh perjuangan untuk memberikan ASI eksklusif, tapi kita selaku orang tua yang bekerja tetep harus bisa memgASIhi hingga usia 2 tahun
ReplyDeletewalaupun penuh perjuangan untuk memberikan ASI eksklusif, tapi kita selaku orang tua yang bekerja tetep harus bisa memgASIhi hingga usia 2 tahun
ReplyDeletePengin tahu bentuknya, kak...
ReplyDeleteSemoga segera diperbaiki, gak mudah rusak lagi yaa, kak...
Aku belum pernah pakai spectra, pengen nyoba tapi masih pakai merk lain yang manual. Tetap semangat mengASIhi ya Mba.
ReplyDeleteKalau ada pompa elektrik seperti ini, memberikan asi juga jadi lebih mudah ya mba. Dan berasa banget terbanru. MOga slalu awet ya dan niat baiknya terwujud :)
ReplyDeleteSejujurnya aku ngga punya pengalaman dengan eletric pump spectra ini, karena aku pakai medela electric hehehe
ReplyDeletePengalamannya bisa jadi rujukan nih kalua suatu saat saya mengalaminya. Semoga saja masih diberi kesempatan untuk menyusui lagi. Amin.
ReplyDeleteSaya belum pernah pakai Pompa ASI Spectra mbak, sekarang menyusui pakai merk lain dan nyaman juga. Tapi sayang banget mbak udah mahal harus dijual, ntar kalau perlu lagi jadi susah nyarinya hehe
ReplyDeleteWaduh Mahal juga ya biaya servis pompa ASI. Aku dulu pake pompa ASI yang manual. Itupun cuma beberapa kali karena sakit. Akhirnya nyusuin langsung dari gentongnya.
ReplyDeleteBermanfaat banget nih mba sharingnya kalo mesin sudah kemasuka ASI, Spectra ini jika mengalami kerusakan, garansinya jadi ga kepake ya
ReplyDeleteBerarti after sales service-nya Spectra bagus, mba, karena proses reparasinya tidak perlu waktu lama dan selalu ada informasi progresnya.
ReplyDeleteAku jg pernah nih service spectraku, mantap bgt pelayanannya, kalau punya yg 9s
ReplyDeleteitu servisnya lumaya juga ya kak sampe 500an ribu, tapi katanya pompa asi spectra emang bagus sih ternyata pelayanan servisnya juga memuaskan
ReplyDeletePompa ASI Spectra, produknya bagus ya, service nya juga bagus
ReplyDeleteAsi spektra emang bagus kakakku pake itu pas Asi
ReplyDeleteaku malah belom pernah coba pompa electric dulu tuh pakenya manual haha sampe sakit nenen nya. demi bawa pulang asi, tiap hari bawa termos isi blue ice yg byk soalna di kantor ga ada kulkas. cemungud ya mom :)
ReplyDeleteMohon maaf mba mau tanya, berarti memang via servis center aja ya ? apa bisa kita bawa ke tempat kita beli di awal saja ? soalnya 2 hari tidak pumping tidak mungkin kayaknya karena tdk ada alat pumping lagi.
ReplyDeletekemarin pas aku tanya ke tempat beli katanya mereka juga cuma bisa ngirim ke pusat dan tidak bisa memperbaiki, mbak. mungkin bisa disiasati pinjam/sewa pompa dulu atau pumpingnya pakai teknik marmet, mbak
DeleteDear Mba Antung,
ReplyDeleteya mba saya jg sudah coba telp, klw mau cepet tyta bisa kita samperin ke service centernya langsung di sunter. bs di tunggu untuk perbaikan 45 mnit - 1 jam jika sparepartnya ada. ( jika tdk ada cadangan dan urgent kita mungkin bs langsung janjian ksana, sblmnya harus telp dahulu ). terimakasih.
Makasih, infonya, mbak
DeleteMbak ITU mesinnya kalau Di colokkan ke adaptor juga tetap tidak mau hidup?
ReplyDeleteKalau Kasus saya, saat tidak dicolokkan ke adaptor mesin Mati, tapi kalau dicolokkan ke adaptor mesinnya mau hidup/ berfungsi lagi.
Kirimnya ke Jakarta via ekspedisi apa ya mb?
Mbak ITU mesinnya kalau Di colokkan ke adaptor juga tetap tidak mau hidup?
ReplyDeleteKalau Kasus saya, saat tidak dicolokkan ke adaptor mesin Mati, tapi kalau dicolokkan ke adaptor mesinnya mau hidup/ berfungsi lagi.
Kirimnya ke Jakarta via ekspedisi apa ya mb?
Iya, mbak dicolok ke adaptor tetap nggak mau nyala. Kalau punya mbak mungkin masalah di baterainya atau power gitu. Iya ngirimnya pakai ekspedisi
DeleteInformasi ini sangat membantu sekali jika pompa ASI Spectra sedang rusak
ReplyDeleteKalau sy penggantian PCB minta 800 sm service centre makassar 😢.. katanya baterainya udah ngga ori pas dibuka , padahal belum pernh di buka atau service setelah pembelian ..
ReplyDeleteBeli barukah waktu itu, kak?
Delete