Sebagai seorang blogger yang kadang nyambi jadi buzzer, instagram merupakan sebuah media sosial yang wajib dioptimalkan. Optimal di sini bukan melulu urusan follower yang makin hari syaratnya makin berat itu, namun juga berbagai aspek lainnya yang bisa meningkatkan kredibilitas kita sebagai seorang buzzer. Sayangnya, untuk urusan instagram ini, saya masih sangat cetek ilmunya. Jangankan bisa punya follower segunung. Bikin konten oke saja saya masih kepayahan. Heu.
Nah, untuk lebih meningkatkan skill dalam berinstagram ria ini, saya pun mengikuti kulwap Ngopi Cantik Beautiesquad yang diadakan 13 April 2019 dengan tema How to Grow Instagram. Ngopi Cantik ini bisa dibilang salah satu agenda rutin dari salah satu komunitas Beautiesquad yang saya ikuti di facebook. Untuk pematerinya sendiri yakni Ni Putu Chandra, (https://www.tutuskirtjournal.com/@niputuchandra), seorang beauty blogger dengan 90 ribu follower instagram. Keren kan yaa. Berikut rangkuman dari kulwap yang saya ikuti malam itu.
Baca juga : 3 Situs Penyedia Widget Instagram untuk Blogspot
How to Grow Instagram by Ni Putu Chandra
Seperti yang sudah diketahui, instagram merupakan salah satu media sosial yang paling populer saat ini. Aplikasi yang satu ini memiliki 1 Billion Active Users (1 Milyar Pengguna Aktif) setiap bulannya dan sudah disebut-sebut sebagai “The Popular Social Networks Worldwide”.
Nah, karena sudah disebut-sebut sebagai "The Popular Social Networks Worldwide", kita sebagai blogger harus memanfaatkan ini, memanfaatkan crowd yang ada di Instagram untuk membaca artikel kita, mengunjungi blog kita, memberikan awareness kepada audience tentang diri kita sendiri sebagai blogger/content creator dan tentunya ‘menggaet’ brand untuk project-project selanjutnya.
Untuk menunjang hal-hal tadi, Instagram sudah dilengkapi dengan berbagai fitur. Contohnya: insta story, upload multiple photo, video feed, business profile, peletakkan link di bio Instagram, link swipe up di insta story (untuk followers diatas 10k), promote post, IG TV dan fitur-fitur lainnya.
Baca juga : 5 Hal Wajib Dilakukan Sebelum Klik Tombol Publish untuk Blogger! Sudah Lakukan Belum?
Kenapa Harus Grow Instagram?
Berikut adalah beberapa alasan kenapa kita harus mengoptimalkan (grow) instagram ini:1. Network
Instagram memiliki user base yang cukup besar, 1 milyar active users/bulannya. Jadi menggunakan Instagram is the perfect opportunity to reach a lot of people dan tentunya untuk engage dengan audience kita.
2. Keep up to date
Saat ini, instagram menjadi tempat paling mudah untuk mencari informasi terkait trend atau berita terkini. Misalnya, mencari informasi tentang produk makeup/skincare terbaru, makeup trend terbaru atau bahkan drama-drama di dunia beauty😅
3. Easy
Mudah digunakan untuk on-the go, mudah digunakan untuk share pengalaman kalian menggunakan produk secara real time.
Definisi Growth Instagram
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam mengoptimalkan instagram yang kita miliki adalah dengan memperhatikan growth atau pertumbuhannya. Growth di sini memiliki 2 artian, yakni :1. Followers meningkat
Ini definisi dari growth yang sudah banyak orang ketahui. Contoh: dari 5000 followers menjadi 8000 followers.
2. Engagement rate dan metrics-metrics lainnya meningkat
Metrics sendiri artinya measurement unit, sesuatu yang bisa dijadikan ukuran. Bagi yang sudah menggunakan business profile di Instagram tentunya sudah familiar dengan fitur insights? Dari fitur tersebut kita bisa melihat data-data penting dari akun kita.
Metrics yang bisa kalian lihat dari fitur insights diantaranya:
🏡 Profile visits ➡ dalam 7 hari terakhir, ada berapa akun yang mengunjungi akun kalian?
🏡 Website clicks ➡ berapa orang yang klik link yang ada di bio?
🏡 Reach ➡ berapa jumlah Instagram user yang melihat postingan kalian
🏡 Impressions ➡ berapa kali postingan kalian dilihat oleh Instagram user? Satu user bisa melihat postingan kalian lebih dari satu kali, makanya angka impressions lebih besar dari angka reach.
Perlu diperhatikan bahwa data tidak bisa dibagi sembarangan, bahkan ke sesama pengguna Instagram (baik diupload ke Insta Story atau dishare secara personal), kecuali pihak brand/klien meminta (ini juga dipilih-pilih, brand/klien pasti langsung minta yang spesifik, jadi berikan apa yang mereka mau saja). Contoh peningkatan metrics: Profile Visits dari 500 in the last 7 days menjadi 1500 in the last 7 days.
Baca juga : Belajar SEO di Acara Ngobrol SEO Bareng Bang Jimmy
Tips Mengembangkan Akun Instagram
Lalu bagaimana caranya agar akun instagram kita berkembang? Apakah cukup dengan posting foto secara rutin? Tentu tidak dong, ya. Nah, berikut adalah beberapa tips mengembangkan akun instagram yang diberikan Ni Putu Chandra:
1. Kuasai semua fitur dan metrics yang ada pada Instagram
Tak kenal maka tak sayang juga berlaku pada Instagram. Percuma dong kita sebagai pengguna Instagram, tidak mengerti fitur apa saja yang bisa kita manfaatkan. Percuma juga kalo kita menggunakan bisnis profile di Instagram tapi tidak mengerti apa perbedaan business profile dengan personal account.
Tak hanya itu, kita juga harus bisa mengenali maksud dari metrics yang ada di insights masing-masing post atau insight dari akun Instagram kita sendiri. Bila perlu, catat angkanya, buat grafiknya (supaya kalian bisa melihat secara jelas, terjadi kenaikan atau penurunan) dan evaluasi masing-masing metrics, apakah mengalami peningkatan, penurunan atau malah stabil?
2. Tentukan niche dan lakukan interaksi dengan akun yang memiliki niche yang sama
Layaknya blog, instagram juga sebaiknya memiliki niche, entah itu niche beauty, food, fashion dan berbagai niche lainnya. Misalnya, akun @niputuchandra, memang fokusnya post tutorial makeup di Instagram, sharing review dan produk di Instagram. Semua ini masuk ke kategori beauty. Jadi niche dari akun Ni Putu Chandra sendiri itu beauty. Jangan lupa untuk berinteraksi dengan akun dengan niche yang sama untuk meningkatkan peluang foto/video kalian tetap berada di niche yang sudah kalian tentukan.
Bagaimana kalau misalnya kita menyukai akun instagram lain dan kerap berinteraksi dengan akun instgram yang tidak sama niche-nya dengan akun kita? Nah, saran dari Tutu, buatlah akun terpisah untuk melakukan fangirling tadi. Hal ini dilakukan untuk menghindari akun kita pindah niche dan tentunya meningkatkan peluang postingan kita dilihat oleh lebih banyak orang yang memiliki interest terhadap niche kalian.
3. Kenali audience kita seperti apa
Dalam hal mengenali audience ini sendiri, ada beberapa kriteria yang bisa kita lihat, yakni:🏡 Kenali secara _demografis_ ➡ audience paling banyak laki-laki atau perempuan? Kemudian paling banyak di kelompok usia yang mana?
🏡 Kenali secara _geografis_ ➡ audience paling banyak tinggal di kota mana? Negara mana
🏡 Kenali secara _psikografis_ ➡ lifestyle, audience lebih banyak yang suka make up korea-kah? Makeup drugstore kah? Makeup highend kah?
🏡 Kenali secara _behavioristis_ ➡ perilaku seperti audience lebih banyak yang memang ingin tahu review produk atau sesama blogger/content creator?
Mengenali audience ini bisa membantu kita mengatur strategi ketika akan post foto maupun video. Ini juga bisa membantu kita memilah, kira-kira produk apa saja sih yang harus kalian share di Instagram?
4. Tentukan branding!
Berdasarkan analisa pribadi Ni Putu Chandra dari timeline di Instagram, ternyata masih banyak yang mengabaikan soal branding. Padahal branding ini sangat penting. Branding disini maksudnya segala aktivitas yang bisa menguatkan dan menonjolkan diri kita sebagai blogger/content creator.
Seperti apa sih akun kalian atau diri kalian sendiri ingin dilihat oleh audience? Contohnya yang gampang @awkarin. Berdasarkan analisa Tutu pribadi, @awkarin ini cukup khas dengan 100 instagram story/hari dan foto-fotonya yang aesthetic.
Contoh lain lagi, @21makeupaddictions, post video tutorial makeup hampir setiap hari dengan menggunakan background video berwarna pink. Jadi begitu melihat warna pink ingetnya ‘oh akun @21makeupaddictions loh dia serba pink’.
Contoh lain adalah @aro_kopa, yang share makeup tutorial dengan backsound-backsound yang fun (kadang ada backsound dangdut atau lagu india) sehingga memberikan kesan kalo @aro_kopa ini adalah beauty conten creator yang fun. Atau akun @heidinatjahjadi, dengan branding yang terkesan elegan.
5. Berinteraksi dengan audience
Interaksi disini tidak hanya berupa kita share insta story, audience lihat muka kita, atau melihat kita ngomong di sana. Interaksi di Instagram sendiri macam-macam, salah satu contohnya yang sering diabaikan adalah membalas komen audience. Padahal membalas komentar audience juga dapat meningkatkan engagement rate akun kita loh. Selain itu, interaksi juga bisa melalui direct message, melalukan poll, membuka question box dan live session.
6. Gunakan hashtag sesuai dengan niche kita
Penggunaan hashtag sesuai dengan niche ini juga berfungsi untuk meletakkan akun kita di niche yang tepat. Jadi hindari menggunakan hashtag yang bukan niche kita. Contohnya: untuk niche beauty, gunakan #makeuptutorial #makeup… jangan malah menggunakan #foodporn #fashion.
Pertanyaan Seputar How to Grow Instagram
Cara menaikkan follower akun @niputuchandra dari ribuan menjadi puluhan ribu
Dalam hal menaikkan angka follower ini, Tutu menekankan kalau tiap orang memiliki strategi yang berbeda-beda sesuai data yang ada. Ada yang efektif dengan strategi posting foto flatlay 2 hari sekali, ada yang efektif dengan strategi posting video seminggu sekali dan lain sebagainya.
Nah, untuk menemukan strategi ini kita harus melakukan rangkaian trial & error dan analisa data insights kalian sendiri. Selain itu, namanya sosial media, the first rule of social media itu adalah konsisten. Konsisten ini tidak melulu soal rajin posting, namun juga berbagai hal. Misalnya, branding-nya yang konsisten, dari awal brandingnya elegan dan simpel, sampai akhirnya audience aware sendiri ciri khas/branding kita seperti apa.
Ketika instagram user ditanya ratecard
Ketika sebuah brand atau agen menanyakan ratecard kepada kita, itu berarti calon klien/brand ini menghargai posisi kita sebagai blogger/content writer. Agar tidak mengecewakan calon klien/brand tersebut tentunya kita harus membalas email/direct message tersebut dengan sopan & professional.Selanjutnya untuk masalah nominal dari ratecard sendiri bisa disesuaikan sendiri dengan worth kita sebagai blogger/content creator. Aspoek yang dilihat tidak melulu soal followers, karena ada banyak akun instagram yang memang punya followers dibawah 5000 tapi memiliki engagement rate yang cukup tinggi.
Cara menentukan engagement rate rendah/tinggi yakni:
1%: low
1%-3.5%: average
3.5%-6%: high
> 6%: really high
Jadi meskipun followers kita, misalnya, belum mencapai 5000, kita bisa nih meningkatkan engagement rate dan tunjukkin ke calon klien/brand melalui media kit.
Bagaimana cara membangun self branding?
Seperti yang sudah dijelaskan Tutu dalam materinya, penting bagi kita untuk membangun self branding atas akun instagram yang kita miliki. Bagaimana caranya? Berikut sedikit penjelasannya:🏡 Cari tahu dari sekian banyak konten di instagram, yang mana sih yang banyak diminati oleh audience
🏡 Cari tahu kira-kira apa sih strength dari diri kita sendiri? Apakah jago blending eyeshadow? apakah paham betul soal ingredients? dst...
🏡 Tentukan ciri khas tersendiri dari hal yang paling simpel. Misalnya kita suka warna pink, maka kita bisa gunakan warna pink ini sebagai branding mulai dari background, desain dari lower thirds video, atau watermark berwarna pink.
Mengetahui prime time post
Prime time post bisa kita ketahui dari insight instagram. Namun kadang data yang diberikan ini tidak selalu valid. Nah, untuk ini memang harus trial dan error ternyata. Prime time memang misalnya menunjukan pukul 13, tapi kita tidak semata-mata harus post jam 13. Bisa juga kita posting bisa 2-3 jam sebelumnya. Atau bisa aja post pukul 13 tapi dengan menggunakan tambahan semacam teaser di insta story? Masalah efektif atau tidak kembali lagi ke akun kita karena strategi seperti ini bisa kita temukan kalau sudah trial & error.Jangan cuma melihat instagram ini sebagai 'ah cuma sosmed'. Cobalah anggap akun instagram ini sebagai 'start up company', dimana layaknya company, pasti mereka ada research dulu, trial & error dulu, ada investasi sana sini biar dia bisa survive dan bisa dilihat menonjol.
Tentang edit caption, balas komentar dan hashtag yang terlalu banyak
1. Edit caption kurang dari 24 jam bakal pengaruh ke berapa banyak like/viewers
Berdasarkan trial & error yang dilakukan Tutu dan riset yang dibacanya, edit caption kurang dari 24 jam ini tidak ada pengaruhnya dengan jumlah like dan viewers kita. Yang memberi pengaruh justru itu kalau caption-nya memang tidak memberikan cerita/pelajaran kepada audience. Audience pasti malas melihat postingan yang caption-nya kurang menarik...
2. Balas komentar lebih dari 1 jam bisa mengurangi potensi kita untuk bisa masuk ke explore
Ini ternyata tidak benar. Kita bisa membalas komentar kapan saja. Semakin banyak interaksi di postingan, semakin besar potensi sebuah post masuk ke explore. Tapi perlu diperhatikan kecepatan saat membalas ya, terlalu cepat balas komentar juga bisa menyebabkan akun kita diblok untuk komen. Ini karena terlalu cepat membalas ini aktivitasnya jadi menyerupai bot, makanya diblok oleh pihak instagram.
3. Penggunaan hashtag terlalu banyak bisa mengurangi potensi postingan muncul di explore
Untuk hal ini ini masih ada 2 pendapat. Ada yang bilang terlalu banyak hashtag bisa dianggap seperti akun bot, makanya potensi postingan muncul di explore kecil. Ada juga yang bilang semakin banyak semakin baik (asalkan tidak lebih dari batas hashtag yang ditentukan instagram, kalo tidak salah 30 hashtags). Menurut Tutu sendiri, yang lebih berpengaruh itu jenis hashtag yang digunakan. Gunakan hashtag yang memang populer dan banyak orang gunakan. Selain itu juga hashtag yang sering kita cek atau interaksi.
Rumus Menghitung ER dan Mengenali Audience
Untuk ER alias Engagement Rate ini, rumusnya adalah (jumlah likes + jumlah comments)/ followers x 100.Tapi sekarang karena sudah cukup banyak ER calculator online dan kita bisa mengeceknya socialblade.com atau https://phlanx.com/engagement-calculator
Untuk cara mengenali audience sendiri, Tutu melakukan polling atau question box, untuk mengetahui apa yang audience mau. Tidak masalah kalau responnya sedikit karena nantinya akan meningkat ketika respon sudah dikabulkan.
Namun kadang audience itu malas merespon karena mereka mikirnya "Ah paling cuma nanya doang." Jadi memang setelah kita melakukan polling dan question box tadi, harus dibarengi sama action, sehingga trust antara audience dan akun instagramnya bisa terjalin.
Shadowban Instagram
Ada rumor yang menyatakan kalau menggunakan hashtag yang sama secara berulang bisa membuat kita terkena shadowban dari Instagram. Nah ternyata ini hoax. Sudah ada konfirmasi dari pihak instagram bahwa tidak ada yang namanya shadowban. Untuk penggunaan hashtag memang sebaiknya tiap postingan bervariasi sih. 1 atau 2 hashtag yang sama boleh, tapi pastinya postingan memiliki topik yang berberda. Jadi tidak mungkin dong ya misalnya post foto skincare dari brand A tapi hashtagnya dari brand Z...Ketika folower sedikit, reach per post bisa 2-4x lipat tapi ketika follower bertambah, reach per post malah turun
Alasan dari hal ini mungkin audience menilai postingan kita monoton jadi perlu dilakukan variasi dalam memposting konten. Intinya harus cari strategi baru. Dari hasil pengamatannya, menurut Tutu Instagram saat ini lebih suka dengan akun-akun yang organik, maksudnya akun dengan real followers dan real engagement.Itulah dia sedikit rangkuman saya dari acara Ngopi Cantik Beautiesquad #8 bersama Ni Putu Chandra beberapa waktu lalu. Senang sekali rasanya saya bisa mendapat ilmu baru soal instagram ini. Semoga bermanfaat ya buat teman-teman semua :)
26 Comments
makasih sharingnya
ReplyDeletesiap Kak
ReplyDeleteMakasih Share ilmunya siap diaplikasikan di IG
Wah ternyata panjang juga ya proses jadi seorang influencer. Tapi saya setuju dengan poin-poin di atas. Pelan-pelan deh diterapin. Tapi mengingat waktu saya yang nggak leluasa, paling saya hanya share yang bermanfaat dan apa yang saya suka.
ReplyDeleteIkut belajar dan menyerap ilmunya. Waktu saya molow sedikit setiap buka ig postingan yang saya folow selalu terlihat dan langsung saya like. Semakin banyak yg saya folow semakin sedikit kesempatan postingan geman2 sebelumnya saya lihat. Mungkin karena banyaknya yg saya folow itu tadi.
ReplyDeleteJadi saya sih percaya saja semakin banyak follower/molow orang interaksi semakin sedikit. Saya bisa kasih like atau komentar di akun teman kalau dikasih link langsung. Kalau ga gitu gak ketemu di TL saking banyaknya foto yang saya folow. Sementara saya buka ig juga kan waktu terbatas
artikel yang bagus, thanks for sharing mbak :) jadi tau lebih banyak tentang Instagram ini
ReplyDeleteNiche tuh susah buatku mbak, karena masih campur sari dan ga yakin kalau punya akun lain bisa dikelola dg baik hiks
ReplyDeletemantap ini mom ilmunya.. saya cerna satu per satu dulu karena cukup banyak dan panjang :) Makasih sharingnya :)
ReplyDeleteAcara yang berfaedah banget ini. Bisa ngumpul bareng temen-temen sekaligus nambah wawasan. Noted buat tipsnya. Penting ya buat kita.
ReplyDeleteAku juga ikut nih kulwapnya hihi. Bagus banget penjelasan Tutu. Aku kagum sama kemampuan analisis datanya jadi bisa menghasilkan banyak followers!
ReplyDeleteWahhh aku baru tauu ternyata banyak sekali fitur instagram yang bisa kita mainkan ya. Aku sekarang kalo post sesuai dengan insight jam berapa biasanya follower sering on kak
ReplyDeleteSelama ini belum memaksimalkan instagram. Sayang ya. Membaca tulisan mbak aya jadi diingatkan buat ngurusi ig dengan baik.
ReplyDeletepenting juga ini sharingnya. Meskipun aku cukup cuek sama IG ku, setidaknya aku tau teorinya. Hehehe
ReplyDeleteMenaikkan Engagement rate nya yang sulit Bukan main mba. Ternyata ilmu ttg ig masih sebutir debu.thx infonya mba
ReplyDeleteMbak Antung, makasih sharingnya.
ReplyDeleteBanyak juga ya issue yang suka kita anggep bener ternyata hoax atau ngga juga, sebenernya tergantung gimana konten dan strategi kita ya. hehehe
Jadi peduli sama ER IG sehabis baca ini, tadinya ngurusin ER orang lain demi kerjaan hahaha
Wah seru banget mba ini sharingnya apalagi tentang instagram gini. Baca ulasan ini bikin aku banyak dapat ilmu loh. Makasih loh ya...
ReplyDeleteOh iya, memang ya kayaknya memang personal branding itu rada susah sih bagi aku sendiri. Karena, sebenarnya pengen brandingnya lebih suka jalan jalan. Eh tapi kalau sibuk ya gak bisa travelling dong. Pr banget sih personal branding ini. Hahahha
Untuk niche rasanya agak sulit , wkwkwk memang yaa semua nya itu ada ilmu nya. Untuk yg sekedar upload saja mungkin ilmu seperti ini gk berpengaruh, tapi untuk kita2 ini ilmu yg kaya gini penting banget
ReplyDeletePembelajaran growth instagram ini aku sudah lakukan nih beberapa cuma paling susah itu ada konsisten, hahahahaa... Kalau di aku paling tinggi kopi dan makanan baru disusul ootd.
ReplyDeleteDulu aku ga begitu aware soal EREeh tapi ternyata itu juga meruoakan hal yg mesti dijaga ya selain memang interaksi dg followers juga penting.
ReplyDeleteWihhh ilmunya mantep banget nih. Apalagi sekarang ini nano influencer lagi banyak banget diminati ya. Ntar aku cona tipsnya ah biar followers meningkat.
ReplyDeleteTips2nya keren banget nih mbak. Sgt berguna bg blogger yg ngerangkap buzzer kecil2an di IG jg ky sy. Hehe
ReplyDeleteLengkap seperti biasa rangkuman Mba Antung. Thankyou udah sharing ya Mba, aku pun jadi berniat mulai serius membangun konten di IG :D
ReplyDeleteHuaaaa, daging banget nih ngopi cantiknyaa. Saya nih yg masih belum fokus berIG, postingnya masih mood2an aja. Follower jg baru masuk 2K itupun setelah buat target hihih.
ReplyDeleteThanks sharingnya ya Mbak. Mau coba aahh mumpung masih semangatnya ini. :)
banyak hal yang sebelumnya aku ga tau sekarang jadi tau. makasih ulasan lengkapnya kak :D
ReplyDeleteSaya tuh ribet sama anak, suka kelewat untuk bisa konsisten up date postingan di medsos. Kalau buka lebih ke like daripada komentar,, jadinya engagement saya kurang bagus.....
ReplyDeleteJadi harus aplikasikan tips yg ada di artikel ini.
Makasih ya sharing ya, bermanfaat banget.
ReplyDeleteSharing panjang yang "daging" banget. Makasih banyak Mba.
ReplyDelete