Ibu saya adalah seorang pembuat kue tradisional. Pekerjaan ini sudah dilakoninya selama 30 tahun, sejak saya masih berusia kanak-kanak. Mulanya beliau memilih berjualan nasi kuning di depan rumah. Namun tak lama ibu akhirnya lebih memilih berjualan kue tradisional yang kerap dinikmati orang-orang Banjar di pagi hari. Alhamdulillah, pemasukan dari usaha beliau sangat membantu perekonomian keluarga kami selama bertahun-tahun.
Sebagai seorang pembuat kue, tentunya ibu saya sudah kenyang menghadapi berbagai tantangan dalam usahanya. Ada masa-masa keemasan di mana pesanan kue bisa sampai ribuan per hari. Namun ada juga masa-masa sulit saat pesanan sepi dan semakin banyak pesaing yang muncul. Semuanya membuat ibu saya harus pintar beradaptasi dan berinovasi dalam usahanya ini.
Di era millenial ini, tantangan baru pun harus dihadapi oleh ibu saya dan mungkin para pengusaha kue tradisional lainnya. Tantangan itu bernama teknologi. Saya ingat saat berkunjung ke ibu bercerita kalau salah satu teman sesama pembuat kue sudah mulai membuka pesanan secara online dan bahkan menggunakan sistem reseller. Jadi lewat aplikasi whatssapp, reseller ini mempromosikan kue buatan penjual sekaligus mengantarkan kue yang dibuat ke pelanggan.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum memulai usaha kuliner rumahan
Seperti yang kita tahu, bidang usaha makanan bisa dibilang bisnis yang cukup menjanjikan. Entah itu warung makan, catering, kue kering, hingga jajanan kekinian, rata-rata memberikan penghasilan yang menguntungkan bagi pelakunya. Apalagi dengan kecanggihan teknologi, aneka kuliner rumahan lezat menjadi semakin mudah dinikmati. Sekarang kita tak perlu lagi repot-repot ke luar rumah untuk menikmati makanan yang diinginkan. Hanya perlu membuka aplikasi seperti Go Food maka makanan yang diinginkan bisa kita nikmati di rumah, tanpa perlu kena macet, antre atau panas-panasan di jalan.
Bagi mereka yang memiliki wirausaha kuliner rumahan sendiri, adanya aplikasi semacam ini juga sangat membantu bidang pemasaran mereka. Jika biasanya para pembuat kue menjual kue mereka dengan menitipkannya di warung atau toko, maka dengan teknologi internet mereka tinggal mengupload-nya di Instagram atau facebook sebagai salah satu cara mempromosikan dagangan mereka. Tak hanya itu, sistem promosi seperti ini juga pastinya juga bisa memangkas biaya promosi yang harus dikeluarkan dalam memulai usaha kuliner rumahan.
Sebelum memulai usaha kuliner rumahan ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Menurut mbak Prita H. Ghozie sendiri dalam bukunya Menjadi Cantik, Gaya dan Tetap Kaya, setidaknya ada 5 hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai sebuah bisnis atau usaha. Apa sajakah itu?
Membuat rencana bisnis
Hal pertama yang harus dilakukan sebelum memulai usaha kuliner rumahan pastinya adalah membuat rencana bisnis. Rencana bisnis di sini mencakup jenis makanan apa yang ingin dijual, target pasarnya siapa, perhitungan modal, cara mendapatkan untung, sistem pemasaran hingga siapa yang ingin diajak kerja sama untuk usaha ini. Keuntungan dari membuat rencana bisnis ini adalah kita jadi tahu pasar kompetisi usaha kuliner dan nantinya juga akan mempengaruhi sistem pemasaran usaha kita nantinya.Membuat reservasi dana darurat
Hal kedua yang perlu diperhatikan sebelum memulai usaha kuliner rumahan adalah menyiapkan dana darurat. Dana darurat diperlukan jika kita pelaku usaha adalah seorang pekerja kantoran atau mereka yang sumber penghasilannya benar-benar dari usaha yang akan dibangun. Adapun dana yang sebaiknya disimpan adalah 6 kali pengeluaran rutin bulanan. Dengan menyiapkan dana darurat ini tentunya akan membantu jika usaha yang dijalankan belum menghasilkan.Membuat anggaran arus kas untuk usaha
Anggaran arus kas untuk usaha ini berkaitan dengan gaji yang dibayarkan untuk diri sendiri. Saat memulai usaha sendiri, mungkin tidak terpikirkan oleh kita untuk menetapkan gaji untuk diri sendiri. Padahal dalam sebuah usaha, pemiliknya juga harus menetapkan gaji agar keuangan dari usaha tersebut stabil dan kita tak menjadi gelap mata saat mendapat keuntungan besar.Jadi, saat kita memulai usaha kuliner rumahan, tetapkan gaji dan masukkan gaji ini sebagai bagian dari biaya usaha. Jika usaha yang dijalankan mendapat keuntungan besar, keuntungan tersebut bisa diakumulasikan sampai akhir tahun agar dapat diputar kembali sebagai modal usaha atau bonus sebagai pemilik.
Pisahkan uang pribadi dengan uang bisnis
Hal lain yang kadang terlupakan dari memulai usaha adalah memisahkan uang pribadi dengan uang bisnis. Saya sendiri pernah mengalami ini saat berjualan pulsa bertahun-tahun lalu. Kadang uang hasil jualan terpakai untuk keperluan pribadi sehingga ujung-ujungnya saya jadi tidak tahu berapa keuntungan atau kerugian yang saya dapatkan dari berjualan pulsa.Nah, untuk bisa lebih membantu dalam hal memisahkan uang pribadi dengan uang bisnis, kita bisa memanfaatkan berbagai aplikasi yang tersedia di playstore seperti aplikasi kasir SPOTS yang bisa membantu dalam urusan pencatatan pesanan online. Seperti yang saya tulis di atas, sekarang usaha kuliner rumahan sangat terbantu dengan adanya sistem pemesanan online entah itu lewat aplikasi atau media lainnya. Dengan memanfaatkan aplikasi seperti SPOTS ini pastinya akan lebih memudahkan kita dalam urusan catat-mencatat keuangan.
Mendapat restu dari orang terdekat dan senantiasa bersyukur
Hal terakhir yang harus diperhatikan sebelum membuka usaha kuliner rumahan adalah restu dari orang terdekat, baik itu pasangan ataupun keluarga. Dengan adanya restu dari keluarga pastinya akan menjadi support terbesar dalam usaha kita. Selain itu jangan lupa juga untuk selalu bersyukur dengan rezeki yang diberikan Allah SWT kepada kita. Karena seperti firman Allah dalam QS. Ibrahim : 7, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu..."Itulah dia beberapa tips yang bisa saya bagikan terkait memulai usaha kuliner rumahan. Semoga bermanfaat :)
Artikel ini didukung oleh SPOTS
Baca selengkapnya https://muslim.or.id/30031-jadilah-hamba-allah-yang-bersyukur.html
Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu
Baca selengkapnya https://muslim.or.id/30031-jadilah-hamba-allah-yang-bersyukur.html
Baca selengkapnya https://muslim.or.id/30031-jadilah-hamba-allah-yang-bersyukur.html
Referensi : Menjadi Cantik, Gaya dan Tetap Kaya oleh Prita H. Ghozie, SE, MCom, CFP
28 Comments
waaa ini aku banget nih,aku jg punya bisnis kuliner mba dan sampe skr belom bisa pisahin antara uang bisnis dengan uang pribadi yang berujung mumet sendiri :')
ReplyDeleteYup, rencana bisnis benar2 harus matang yah kak supaya usaha berjalan mulus, apalagi kalau ada bantuan SPOTS, makin keceeee deh
ReplyDeleteMendapat restu dan dukungan dari orang-orang terdekat itu sangat penting, karena dengan bantuan mereka/dukungan mereka, bisnis rumahan ini akan bisa terus berjalan. Ibunya Kakak salah satunya, keponakan saya ada beberapa yang bisnis kuliner ini dan kemudian dijual secara online (melayani pula jasa antar). Saya bakal suruk mereka baca pos ini supaya usahanya lebih lancar, Insha Allah, hehehe.
ReplyDeleteAlhamdulillah sekarang udah ada aplikasi yang support untuk kelola keuangan kita lebih profesional ya
ReplyDeleteBelum baca bukunya Prita ini. Rekomended bgt ya kayaknya utk org yg ingin memulai usaha dan mengelola keuangan.
ReplyDeletembaaa...Kue olahan mama pian enak bangettttt.. Beneran aku jadi pengen datang ke kios jualan mama pian langsung biar bisa cobain yang lain hehehe
ReplyDeleteMasih kah Wah ini mama pian bualan? Nyamannya.
ReplyDeleteKalo aku pernah jua usaha kuliner rumahan ni. Tantangan beratnya memisahkan uang usaha n uang pribadi hahaha. Makasih infonya mb antung
#bejualan maksudnya. Typo hehe
DeleteWah pas banget tipsnya , bisa buat dipratekkan nanti ya kan .
ReplyDeleteMemisahkan uang bisnis dan uang pribadi tuh gampang-gampang susah. Mun bagi ulun ngalih. Heee
ReplyDeleteTips nya oke nih. Dasar tertarik pang beolah usaha rumahan nih selain karena hobi, jua pengasilan nya menguntungkan. Heheh
ReplyDeleteTambahan nih, cari Target Pasar dan Positioning produknya juga.
ReplyDeletesoalnya kalo jualannya gak tau marketnya nanti agak susah untuk ekspansinya.
thankyou sharingnya mbak
salam
rizkyashya.com
Sebagai ibu rumah tangga, ujung ujungnya tetap harus dapat izin dari sang imam keluarga dulu ya...
ReplyDeletesetuju, tips nya masuk akal. Aku mau usaha kuliner masih belum pede hehehe
ReplyDeleteJadi inget almarhumah mertua. Puluhan tahun jualan kue. Seandainya mamah mertua masih ada kayaknya bakal jadi orang pertama yang bakal saya kasih saran untuk pakai aplikasi ini
ReplyDeleteUsaha kuliner suami Saya juga sudah Saya daftarkan ke Go Food. Lumayan bisa menjangkau lebih luas. Hanya saja untuk aplikasi kasir, belum pake apa-apa, masih manual :)
ReplyDeleteIni aku banget nih, lagi berencana bikin bisnis kulineran sama suami dan memang sedang proses perencanaan mulai dari tempat dan lainnya.
ReplyDeletePas banget nih, kebetulan lagi pengen bikin usaha kuliner di rumah. Impian banget aku punya food court sendiri. Hihi
ReplyDeleteWahh, kayak Mamaku banget nih mba bisnis kue dan syukurna sekarang ada aplikasi yang bisa mengakomodir perencanaan kita dalam berbisnis. Wes, tak bilang ahh ke mamaku
ReplyDeleteAah tips terakhir paling ok tuh. Semua usaha akan sia2 dan ga berkah kalau blm ada restu orang terdekat ya. ^_^
ReplyDeleteWaaah enak yah mba punya ibunya punya usaha kuliner hehe. Btw saya baru tahu aplikasi spotsspo tentunyatbaka membantu anget para bussinesswoman ya
ReplyDeleteiya bener uang bisnis jangan dicampur aduk dengan uang belanja setiap hari, keuangan harus terpisah, biar kelihatan untungnya.
ReplyDeleteDana darurat nih yang bikin deg deg ser hahaha, aku masih ada hutang jadi belum bisa fokus ke dana darurat huhuhu
ReplyDeleteDulu pernah buka usaha tapi belum ada perencanaan matang. Jadi gagal deh ....
ReplyDeleteAkuuuu.....penggemar kue-kue tradisional! Suka banget!
ReplyDeleteWah, harus dicatat nih. Buka usaha memang harus penuh perhitungan.
ReplyDeletesangat informatif, terima kasih :D
ReplyDeleteAq kok anehnya susah ya bikin rencana bisnis. Tapi kalo untuk langkah2 selanjutnya InsyaAllah bisaa.. terima kasih sharingnyaa..
ReplyDelete