Sewaktu pertama kali bekerja di kantor yang sekarang, saya sempat dibuat kaget. Apa pasal? Gaji yang saya terima ternyata nyaris tak mencukupi kebutuhan hidup sebulan. Padahal, meski masih berstatus honor gaji saya tak jauh berbeda dengan gaji di kantor lama. Nah, dengan gaji yang kurang lebih sama tersebut, saya malah merasa keteteran mengatur keuangan sebulan. Boro-boro buat menabung, baru pertengahan bulan saja uang saya sudah menipis. Sementara seingat saya dulu dengan gaji yang sama di kantor lama saya cukup bisa bersenang-senang setiap bulannya dengan berbelanja baju baru.
Usut punya usut, urusan perutlah yang lumayan berpengaruh pada pengeluaran saya kala itu. Namanya bekerja di perusahaan yang cukup besar, rupanya ada perubahan gaya hidup yang saya alami. Saya mulai mengenal namanya nongkrong dan mencicipi makan siang di mall. Hal yang jarang sekali saya lakukan di kantor lama mengingat makan siang kami sudah disiapkan kantor. Setelah dihitung, ternyata biaya makan ini lumayan besar setiap bulannya. Menyadari hal ini, akhirnya saya pun mulai lebih bijak dalam memilih tempat makan demi agar uang gaji tak menguap begitu saja.
Setelah menikah, tugas saya bertambah. Tak hanya mengelola gaji untuk diri sendiri, saya juga menjadi pengelola keuangan keluarga. Seperti kata mbak Nurul Fitri dalam tulisannya untuk KEBloggingCollab, kunci keuangan keluarga yang sehat itu ada pada sosok perempuan. Nah, dalam urusan keuangan keluarga ini, suami memberikan saya uang saku setiap bulannya pada saya. Uang saku ini kemudian saya gabung gaji saya sendiri setelah dipotong berbagai kewajiban untuk kemudian digunakan secara bijaksana.
Cara Sederhana Mengelola Keuangan Keluarga
Dalam hal mengelola keuangan keluarga ini, saya sendiri sebenarnya masih banyak sekali kurangnya. Masih tambal sana sini lah intinya. Namun pada intinya, selama ini saya menerapkan beberapa prinsip yang saya dapat dari membaca tulisan berbagai pakar finansial. Beberapa prinsip yang saya gunakan dalam mengelola keuangan bulanan antara lain:Membayar segala tagihan dan kewajiban di awal bulan
Seperti yang kerap dikatakan para pakar finansial, hal
pertama yang saya lakukan setelah menerima gaji adalah membayar aneka
tagihan dan kewajiban. Mulai dari listrik, air, telepon, termasuk juga
membayar beberapa cicilan dan sedekah atau zakat. Dengan membayar tagihan di awal bulan ini tentunya akan menghindarkan kita dari risiko kena denda dan tertumpuknya tagihan karena uangnya terpakai untuk keperluan lain.
Disiplin menabung
Menabung masih menjadi andalan saya dalam hal mengamankan gaji yang didapat. Nah, agar bisa lebih disiplin dalam hal menabung ini, saya mengikuti arisan para ibu di kantor. Dengan ikut arisan ini saya dipaksa untuk menyisihkan uang dalam jumlah tertentu setiap bulannya tanpa ada alasan. Saya sendiri memiliki beberapa rekening yang memiliki fungsinya masing-masing. Satu rekening pribadi, lalu ada rekening yang rencananya untuk dana sekolah anak saya dan satu lagi rekening yang saya khususkan untuk belanja keluarga.
Nah uang yang berhasil dikumpulkan dari arisan ini biasanya saya bagi ke rekening-rekening tersebut dan sebagian dibelanjakan untuk investasi atau memenuhi beberapa keperluan rumah tangga yang perlu biaya besar. Adapun untuk bonus kantor atau uang yang saya dapatkan dari blog, beberapa saya sisihkan ke tabungan pribadi dan kadang juga digunakan untuk keperluan keluarga.
Nah uang yang berhasil dikumpulkan dari arisan ini biasanya saya bagi ke rekening-rekening tersebut dan sebagian dibelanjakan untuk investasi atau memenuhi beberapa keperluan rumah tangga yang perlu biaya besar. Adapun untuk bonus kantor atau uang yang saya dapatkan dari blog, beberapa saya sisihkan ke tabungan pribadi dan kadang juga digunakan untuk keperluan keluarga.
Mencatat Pengeluaran Harian
Perihal mencatat pengeluaran harian ini sebenarnya baru saya lakukan awal tahun ini. Dulunya, saya selalu kebingungan dengan besarnya pengeluaran yang saya lakukan entah itu untuk makan atau keperluan bayi. Nah sejak rutin melakukan pencatatan ini saya jadi tahu berapa uang yang saya habiskan untuk belanja pribadi, untuk keperluan anak juga rumah tangga setiap bulannya. Ke depannya sih saya harap hal ini bisa menjadi parameter saya dalam membagi pos-pos pengeluaran bulanan.
Tidak Mudah Tergoda Saat Berbelanja
Menahan diri saat berbelanja bisa dibilang salah satu cara saya mengontrol agar pengeluaran bulanan tidak kebablasan. Tidak mudah sih sebenarnya. Mau itu belanja di pasar atau online, ada saja godaan untuk belanja di luar anggaran. Kadang nih saat saya belanja sayur di pasar, pulangnya bisa nambah baju buat anak. Atau kalau mampir ke toko kosmetik ada saja barang yang ingin dibeli. Hehe. Nah, agar tidak kebablasan, saya biasanya menetapkan batasan berapa maksimal uang yang harus dikeluarkan saat berbelanja keperluan di luar keperluan rutin.Menghindari Hutang/Kredit
Selain tak mudah tergoda dalam berbelanja, saya juga berusaha keras menghindari belanja dengan cara kredit atau berhutang. Memang sih saat belanja dengan cash itu berasa banget hilang uangnya tapi belakangnya kita jadi tenang karena tidak memikirkan tagihan. Lalu, kalau ada barang mahal yang pengen dibeli gimana? Biasanya saya akan menggunakan uang tabungan atau bonus dari kantor untuk membeli barang-barang mahal ini.Investasi
Selain menabung, cara lain untuk menyimpan uang yang kita miliki adalah dengan cara investasi. Sekarang ini sih pakar keuangan lebih banyak menganjurkan sebagai bentuk persiapan dana masa depan kita. Ini karena investasi dinilai lebih banyak menghasilkan keuntungan karena sifatnya yang tumbuh. Investasi ini bisa berupa reksadana, main saham, atau berupa barang seperti rumah, tanah atau perhiasan. Saya sendiri baru mulai berinvestasi beberapa tahun terakhir. Telat banget ya kayaknya. Investasi-nya juga masih berupa emas dan nyicil beli tanah. Heu. Ada niat mau ikut reksadana tapi entah kapan terealisasi.
Itulah dia 6 hal yang saya lakukan dalam mengelola keuangan keluarga. Semoga bermanfaat :)
Itulah dia 6 hal yang saya lakukan dalam mengelola keuangan keluarga. Semoga bermanfaat :)
79 Comments
saya setuju banget untuk investasi, terutama investasi untuk pendidikan anak.
ReplyDeleteBetul banget. Secara biaya pendidikan anak makin lama makin mahal. Yaa
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeletesaya masih single mbak, tapi sudah belajar bagaimana mengelola keuangan pribadi
ReplyDeleteuntuk mencatat pengeluaran itu memang penting banget, jadi bisa tau ternyata biaya paling bengkak di makanan hahaa
kalau investasi belum ada nih mbak, masih belum berani hehehe
Keren nih. Memang sejak masih single kita harus belajar mengelola keuangan
DeleteSaya merasa masih tetep cukup sulit mba��.padahal sudah 3tahun berumah tangga, ego nya masih seperti masih gadis, sering tergoda belanja... Dan sering tergoda ngopi ngopi cantik. Terima kasih shraing nya mba, saya akan mencoba menerapkannya
ReplyDeleteSaya juga masih belajar, mbak. Masih sering kecolongan belanja
DeleteSetuju banget ama tipsnya.
ReplyDeleteSaya sejak awal menikah suka mencatat pengeluaran.
Jadi tau borosnya di mana, meskipun akhirnya kadang tetep aja diulang borosnya, tapi ada sesekali pas mau boros jadi mikir berkali2 ingat catatan hahaha
Aku juga masih gitu. Hihu
DeleteWah, terima kasih Mbak sharingnya. Aku baru menikah 6 bulan, tapi emang lagi belajar untuk mengatur keuangan. Justru setelah diteliti, perintilan-perintilan yang kadang ngabisin budget ya.
ReplyDeleteIya. Belanja yang kadang karena dorongan impulsif aja. He
DeleteDisiplin itu yang susah mba. Apalagi urusan jajan, beeeh sulit dikontrol. Tapi demi keutuhan ekonomi negara dan rumah tangga maka harus dibiasakan :D
ReplyDeleteIya. Apalagi jajan make up. Heuheu
DeleteTipsnya bagus mba. Kalo saya lebih suka mencari uang tambahan daripada melakukan pengiritan jajan wkwkwk
ReplyDeleteNah itu bisa juga, mbak. Hehe
DeleteKok sama kayak aku sih mbak. Susah kontrol pengeluaran kalau sudah di mall. Jadi ibu rumah tangga memang kudu pinter mengatur keuangan ya mbak.
ReplyDeleteIya. Biasanya suami tahu beres aja. Heu
DeleteMengelola keuangan memang gampang gampang susah, saya jadi agak kesulitan menabung karena setiap bulan harus membayar berbagai macam tagihan ditambah saya juga harus membayar gaji Karyawan
ReplyDeleteIya, mas. Intinya sih kayaknya disiplin
DeleteTerima kasih sharingnya
ReplyDeleteSama-sama
DeleteTidak mudah tergoda untuk belanja, eum, sulit ini :D
ReplyDeleteHihi. Harus kekep dompet erat-erat ya
Deletesemua tips diatas udah aku jalani mbak, tapi godaan belanja itu yang kadang membuatku hancur lebur dan berkeping-keping
ReplyDeleteSama, mbak. Apalagi pas bulan muda. Berasa banyak duit. Heu
DeleteAku kalo nahan diri dari belanja sih bisa bangeeet. Yang susah itu menahan diri dari godaan tiket traveling, hehehe..
ReplyDeleteHihi. Soal sudah jadi passioannya ya, mbak
DeleteSedetil apa yaa...pencatatan pengeluaran harian?
ReplyDeleteKarena aku nyatet, tapi bocor alus juga.
Hahha...akhirnya desperate.
Ya sebisa mungkin semua dicatat, mbak. Sama saya juga masih sering bocornya. Heu
DeleteYes..perempuan adalah menteri keuangan di keluarga ya mbak :)
ReplyDeleteIya, mbak. Rata-rata begitu
Deleteintinya memang disiplin yaaa mba
ReplyDeleteMencatat keuangan itu yang kadang suka males, harus disiplin sih. Tapi setuju bahwa nabung ga cukup dan perlu investasi juga. Biasanya disisihkan di awal, jadi mau ga mau harus siap bertahan dengan 'uang sisa' untuk sebulan
ReplyDeleteIya, betul mbak. Kalau nabung memang harus di awal
Deleteoverall setuju dengan tips di atas. Kerjakan yang wajib seperti bayar zakat, utang, dan kebutuhan sehari-hari setelah itu habiskan buat lifestyle :D
ReplyDeleteTapi kadang sekarang orang malah kebalik ya. Lifestyle lebih diutamakan
DeleteSemua tips udah praktik..
ReplyDeleteAku g mudaH tergoda belanja.. Kecuali buku.. Huhuhu g bisa nahan kl ada buku bagus..
Pecinta buku banget dong ya :)
DeleteNomor 4 tuh cobaan terberat mak..haha
ReplyDeleteSamaa. Hihi
DeleteSaya Alhamdulillah bukan tipe manusia yg hedon, ga peduli temen makan di mall atau beli baju mewah ga pernah tertarik buat gabung krn gengsi, tiap hari bisa nabung 40-60rb dr uang belanja
ReplyDeleteMantap nih disiplinnya :)
DeleteInvestasi untuk tabungan jangaka panjang 😊😊 tapi belum aku terapin 😊😊
ReplyDeleteAyo belajar investasi dari sekarang :)
DeleteWah.. terima kasih mbak sharingnya. Penting banget nih buat aku mengetahui cara mengelola keuangan keluarga. Bekal untuk menikah nanti...
ReplyDeleteSemoga bermanfaat ya
DeleteIya biaya makan yang paling gede ya hiks
ReplyDeleteIya, mbak. Apalagi kalau makannya di mall melulu. He
DeleteDizaman sekarang mau investasi apa, ya?
ReplyDeleteBisa investasi tanah, dinar dan reksadana
DeleteKalo uang ga dikelolah yg adanya kurang melulu.apalagi harga skrg pada mahal semua. Nyempil aja itu uang
ReplyDeleteIya, mbak. Kenaikan harga kadang nggak sebanding sama pendapatan dan gaya hidup. He
DeleteYang paling penting dalam pengelolaan keuangan keluarga menurutku adalah menghindari utang komsumtif. Kalau ada utang, hidup rasanya berat. Tanpa utang, seberapapun penghasilan pasti masih cukup.
ReplyDeleteBener banget. Kalau ada hutang tu tiap bulan kepikiran
Deletemasih belum bisa tertib mencatat pengeluaran harian. Di awal-awal bulan semangat mencatat, makin ke pertengahan makin malas
ReplyDeleteMemang kadang harus rajin banget, mbak nyata ini. Saya juga kadang malas dan ada yang nggak ditulis. He
DeleteAku ga pernah mengelola full, semua dilakukan bersama, jadi dompetku sering kosong, yang penuh uang di laci bersama,jadi transparan. Dan untuk sementara ini kami fokus lunasin kpr syariah, krn walaupun namanya syariah tetap yg namanya utang itu bikin ga enal tidur, jadi belum bisa mikir invest macam2
ReplyDeleteWah jadi suami istri sama-sama bertanggung jawab ya soal pengeluaran keluarga
DeleteDari kesemuanya itu sudah pernah aku lakukan. Cuma yang mencatat pengeluaran harian itu yang sering lupa. Sejak punya anak 3, punya pulpen aja rasanya susah banget, *alasan wkwkwk
ReplyDeleteHihi aku nyatatnya di hape ruli
DeleteWajib menabung untuk masa depan nanti yes..
ReplyDeleteIyaa :)
DeleteIni aku jg sma kaya mba antung mulai investasinya dri perhiasan wkwk mau ikut reksadana tp msh ragu2.. Bdw di tokopedia skrg ad investasi reksa dana mbaa hehe
ReplyDeleteIya. Aku tertarik juga sih yang di tokopedia itu tapi masih belum action nih
DeleteKayanya uang aku juga habis karena urusan perut deh, apalagi ngekos tambah abis uangnya huhu
ReplyDeleteMbak coba pake model tabungan kaya Tapenas dari BNI atau Jenius yg dream apa gitu, itu lumayan banget buat nabung. soalnya jangka waktu pengambilan sesuai komitmen kita :)
Salam kenal,
simatakodok.blogspot.com
bener kaata emak, investasi itu penting. aku mencoba tapi gagal mulu wkwkwk
ReplyDeleteDan point nomer 6 selalu di bilang sama kaka ulun. Kalo mau mengelola keungan baik pribadi maupun kelompok mending di investasikan. Kamu nya gak perlu ribet dan gak buang banyakkkk tenaga heheh
ReplyDeleteIya. Punya pengetahuan investasi itu memang penting banget sekarang
DeleteAku paling susah itu adalah disiplin nabung, aseli susyah syekali terus juga mencatat pengeluaran harian, bukan aku banget, anaknya males gt makanya susah banget neh mencatat pengeluaran gitu. Huhu :( Jelek banget kebiasaan gini padahal ih.
ReplyDeleteIyaa. Jadi nabung aja nggak cukup yaa
ReplyDeleteTipsnya juga setujus smuanya mbak, JAdi lebih bijak saat dapat gaji dan sugesti diri jika uang tsb bisa dan cukup utk kebutuhan dalam 1 bulan kedepan. Meski demikian tantangannya cukup besar sekali, apalagi soal kepincut barang2 yg sbnernya ga perlu ehheee
ReplyDeleteMakaish utk sharingnya ya mbak ^_^
Iya, mbak. Apalagi kalau sudah ke toko kosmetik. Heu
DeleteMakasih tipsnya, semoga nanti bisa dipraktekkan hehehe
ReplyDeleteAamiin
Deleteyg terakhir itu susah banget mbak...suka tergoda
ReplyDeleteSaya juga gitu, mbak. Hehe
Deletengantornya bawa bekel aja heheh..dulu jg kantor deket mall..rasanya boros banget-.-'
ReplyDeleteIya. Sejak nikah aku selalu berusaha bawa bekal ke kantor
DeleteTipsny aku bangets nih mb hehehe
ReplyDeleteAlhamdulillah udah mempraktikkanny sejak beliaa