Pagi itu, hari Lebaran. Seperti biasa saya bersiap untuk mandi dan menunaikan salat Subuh. Hawa dingin terasa menusuk meski meski di siang hari panasnya bisa mencapai 38 derajat celcius. Sambil menahan dinginnya suhu, saya mulai membuka keran air di kamar mandi.
"Lah, kok airnya sudah nggak jalan?" kata saya dalam hati ketika keran terbuka. Ini sungguh kejutan yang tak menyenangkan. Di hari di mana biasanya para muslim mengenakan pakaian terbaiknya untuk menyambut hari raya eh saya malah harus menghadapinya dengan air yang tak mengalir. Duh!
Padahal ya, selama 1 bulan tinggal di perumahan ini, saya sudah cukup hafal dengan pola distribusi air di perumahan ini. Di siang hari, air biasanya hanya mengalir di jam-jam tertentu. Sedangkan di malam hari air akan mengalir dengan cukup deras dan baru akan mati setelah subuh. Entah apa alasan PDAM mematikan aliran air sebelum subuh tepat di hari raya. Saya akhirnya mengecek persediaan air di wadah penyimpanan. Penuh sih. Masih cukup jika dipakai mandi orang 1 rumah. Tapi harus irit.
Setelah semuanya siap, saya dan keluarga berangkat menuju masjid dekat rumah untuk melaksanakan salat Ied. Tahun ini saya dan suami memutuskan merayakan Lebaran di rumah kami sendiri alih-alih di rumah ibu seperti tahun-tahun sebelumnya. Selain saya, suami dan putri kecil kami, ayah mertua saya juga turut merayakan Lebaran di rumah mungil kami tersebut.
Baca juga : Yumna Turning One Year Old
Setiba di mesjid, tampak orang-orang kampung sudah mulai berdatangan. Takbir dan tahmid tentunya sudah dikumandangkan berkali-kali. Saya kemudian berpisah dari suami dan ayah mertua dan memutuskan untuk mengambil saf di dalam mesjid. Bersama Yumna tentunya.
Setengah jam berlalu, namun tak ada tanda-tanda salat Ied akan dimulai. Yumna yang tadinya duduk manis di samping saya mulai gelisah. Dia mulai menunjuk ke luar. Saya berusaha mengalihkan perhatiannya dengan memutarkan video youtube kesukaannya. Sayangnya usaha saya gagal. Bukannya anteng, Yumna malah semakin gelisah. Puncaknya, saat salat Ied akan dimulai, Yumna mulai menangis.
Tak punya pilihan, akhirnya saya putuskan untuk salat sambil menggendong Yumna. Jujur ini membuat saya tak enak hati pada jamaah yang lain. Di saat imam membaca surah, anak saya malah tak mau kalah dengan mengeluarkan tangisannya. Padahal biasanya putri saya itu cukup bersemangat jika diajak salat saat di rumah. Mungkin karena saat itu kondisinya salat bersama orang banyak sehingga membuatnya sedikit ketakutan. Ah, sungguh sebuah keputusan yang salah mengambil saf di dalam mesjid.
Akhirnya setelah salam terakhir, saya langsung beranjak dari tempat duduk dan mengajak Yumna keluar. Bisa saya rasakan puluhan pasang mata menatap saya. "Hmm ini to anak yang nangis tadi," begitu mungkin kata mereka dalam hati. Sambil menunggu khotbah selesai, saya mengajak Yumna bermain-main di area masjid.
Baca juga : Cerita Tantrum Pertama Yumna
Tak lama, khotbah selesai dan jamaah pun mulai bubar. Segera saya menggendong Yumna dan membawanya keluar area masjid. Yang agak aneh, saat saya melangkahkan kaki ke luar masjid, beberapa jamaah pria tampak bergumam perihal imam salat kami tadi.
"Dengar nggak tadi anak kita nangis pas orang salat?" kata saya pada suami setelah kami tiba di rumah dan menyantap makanan yang sudah kami siapkan untuk lebaran.
Suami hanya tersenyum mendengar pertanyaan saya. Alih-alih menjawab dia malah mengungkapkan hal lain pada saya.
"Dengar nggak tadi anak kita nangis pas orang salat?" kata saya pada suami setelah kami tiba di rumah dan menyantap makanan yang sudah kami siapkan untuk lebaran.
Suami hanya tersenyum mendengar pertanyaan saya. Alih-alih menjawab dia malah mengungkapkan hal lain pada saya.
"Kamu tahu, nggak? Masa tadi imamnya baru datang setelah orang selesai salat?" kata suami kemudian.
"Oya? Jadi tadi yang jadi imam bukan imam yang seharusnya?" tanya saya lagi.
"Yup."
"Kok kamu tahu?" tanya saya lagi pada suami.
"Ya aku kan di dalam tadi salatnya," kata suami lagi.
"Oo. Trus gimana dong jadinya?"
"Ya akhirnya imamnya baca khotbah aja."
"Hmm pantesan tadi salatnya telat banget mulainya. Sampai bikin Yumna rewel," kata saya akhirnya. Ini juga menjawab kebingungan saya atas gumaman jamaah pria saat saya keluar dari area masjid. Samar-samar masih terdengar gumaman dari jamaah pria tersebut.
"Mungkin imamnya tadi salat di masjid lain dulu baru ke sini," begitu kira-kira yang saya dengar.
45 Comments
Mbak antung kemarin sholat di mana? Aku di uniska kalo enggak salah yang deket sama rumahnya tante. Bawa gerber mbak biar enggak tantrum *eaa promosi* ����
ReplyDeleteAku di pal 11, mbak. Hehe
Deleteaku ga jadi solat waktu itu Neyna nangis jerit2an daripada bikin orang lain murka hahaha aku mengalah deh
ReplyDeleteHihi. Bikin panik ya, mbak kalau anak nangis pas orang lagi salat
DeleteEh sholat ied nya 2 kali donk imamnya. Boleh gt mba?
ReplyDeleteNggak, mbak. Imamnya jadinya baca khutbah aja. He
DeleteWalaaaah, pak imam, ah. Besok-besok gak boleh terulang ya pak imam. Kan kasihan Yumna dan anak2 lain karena telat mulai jadi mereka rewel :(
ReplyDeleteIya, mbak. Lumayan banget nunggunya kemarin itu
DeleteAh.. jadi kangen masa-masa lebaran kemarin, hehe..
ReplyDeleteHehe iya
DeleteKok bisaaa itu pak imam malah telat yaaa. Kalo ttg anak yg menangis, aku termasuk yg ngerti dan ga bakal misuh2 kalo sdg solat ada yg begitu. Lah aku punya anak yg kdg begitu juga :p. Jd bisa ngerti banget. Tp yg sholat ied kmrn, aku ga solat ied krn si bungsu juga agak rewel dan msh tidur . Ya sudaah, ngalah ga solat ied dulu. Papinya anak2 aja yg berangkat
ReplyDeleteIya, mbak. Nggak tahu juga kenapa imamnya bisa telat
DeleteWah kalo imàm telat nih bahaya wkk untung belum peřnah kayak gitu
ReplyDeleteYang ada kita yang telat ya. Hehe
DeleteWah kok bisa telat gitu ya. Kalau mau jadi imam di mesjid lain seharusnya dikabari dari awal ya mbak, biar gak ditungguin orang rame
ReplyDeleteIya, mbak. Pak imamnya nggak ngasih kabar juga kayaknya kalau bakal telat
DeleteIni kadang kalo bawa anak kecil sukaa ributt ya mba.. Musti kesabaran ekstra tapi mngkin org lain ngerti aja .. Yang penting niatny beribadah ya mba hehe
ReplyDeleteIya. Memang tantangan banget bawa anak kecil beribadah
Deletebaru pertama kali membaca imam nya terlambat datang ke mesjid . Jadi kangen lebaran waktu itu, gak bisa shalat id 😭
ReplyDeleteInsyaAllah tahun depan bisa salat ied :)
DeleteTyt 'seorang mba antung' bs merasakan krisis air kala lebaran loh. Saluut dah ttp semangat meski paginya begitu. Ak jg prnh begini sepanjang jalan ngomel. Wkwkwkwk, jadi curhat. Emak2 mmg problem bgt klo kmn2 bawa bayi. Aplh klo ad drama macam imam telat. Duh, suasana lebaran mlh mau ngomel. Haha
ReplyDeleteIya. Nyebelin banget pas tahu air nggak jalan itu
DeleteYa Allah itu Imam nya gimana 😂. Seandainya cepet mungkin yumna ga rewel ya mba hehehe
ReplyDeleteAda-ada aja ya mbak cerita pas lebaran ini. Jadi ngebayangin nanti kalau punya anak. wkwk
ReplyDeleteHihi iya. Aslinya malu sih sebenarnya
DeleteKoq bs si mbak imam nya sholat ditempat lain dulu, kan sudah dijadwalkan.. astaghfirullah.
ReplyDeleteCuma spekulasi sih loly. Siapa tahu imamnya bocor ban di jalan
DeleteEh gimana udh sholat di tempat lain? Terus kalau dia gak telat sholatnya 2 kali di tempat yg beda gitu mba?
ReplyDeleteItu cuma dugaan jamaah, mbak. Mungkin imamnya telat karena motornya mogok
DeleteItu cuma dugaan jamaah, mbak. Mungkin imamnya telat karena motornya mogok
DeleteUntung tahun ini pas ngumpul di rumah ortu nggak mengalami krisis air, biasanya tiap tahun susah banget air, jalannya keciiil banget. Nggak enak banget memang kalo lebaran susah air ya mbak
ReplyDeleteIya. Apalagi kalau pas tamu datang.
DeleteLah baru tau ini kalau si imam bisa sholat dulu ditempat lain.
ReplyDeleteNggak mbak itu cuma perkiraan. Hw
DeleteHihihi, emang kalau anak nangis di tempat ramai jadinya ga enakan ya mba kita. Apalagi kalau pas solat gitu, kayak diliatin jadinya si ibu.
ReplyDeleteIya, mbak
DeleteDek Yumna ngerasain molornya jadi rewel hehhehe. Saya juga pas sholat kemarin jumpai ibu yang menggendong bayinya waktu sholat. Takjub sama ibu yang tetep berusaha bis aikut sholat.
ReplyDeleteIya kemarin itu mau nggak salat juga nggak bisa kemana-mana karena posisinya di tengah ruangan
DeleteKalau kelamaan anak-anak memang jadi rewl ya mbaaa
ReplyDeleteIya, mbak
DeleteNah kalau anak nangis pas kondisi gini, kadang bikin ortunya salah tingkah juga. hehheh
ReplyDeleteIya, mbak
DeleteBelum pernah ajak anak2 sholat krn bbrp tahun terakhir gak pernah kebagian sholat Ied. Paling banter ajak mereka di halaman aja liat org sholat. InsyaAllah Idul Adha tahun ini haidnya bersahabat jd bisa sholat ide lg ajak anak2 hehe.
ReplyDeleteSama nih mba Antung, saya sholat ied lalu bawa si bayi, awalnya sih anteng diam terheran2 liat orang banyak, eh giliran sholat di mulai si bayi malah nangis, alhasil digendong, tapi tetep nangis dengan nada menyayat hati, terutama saat imamnya baca Alfatihah 😂
ReplyDeleteWaah sama dong kita
Delete