Beberapa tahun lalu, seorang teman satu kos saat kuliah berkesempatan mengunjungi Korea Selatan, sebuah negara yang sekarang mungkin menjadi impian banyak orang untuk dikunjungi. Kepergiannya ke Negeri Ginseng tersisaebut dalam rangka program pertukaran budaya. Kala itu, demam drama Korea tentunya sudah mulai melanda kami para generasi 90-an. Karena itu tentunya saya dan teman-teman sangat bersemangat untuk mencicipi oleh-oleh yang dibawa teman kami itu sepulangnya dari Korea.
"Apa ini? Kok kayak plastik begini bentuknya?" tanya kami ketika Ros, teman kami itu menyerahkan satu bungkusan berupa makanan. Warnanya hijau dan sangat tipis.
"Makanan Korea. Nggak tahu juga apa namanya," jawab Ros.
Kami pun tanpa ragu mencicipi makanan tersebut.
Kami pun tanpa ragu mencicipi makanan tersebut.
"Duh, rasanya juga aneh," ucap kami spontan begitu makanan plastik menyapa lidah. Jelas makanan ini tak cocok di lidah kami.
Bertahun kemudian saya pun baru sadar kalau makanan yang kami makan kala itu adalah nori alias rumput laut yang memang menjadi salah satu bahan masakan Korea maupun Jepang. Heuheuheu.
Baca juga : 5 Alasan Susah Move On dari Drama Korea
***
Baca juga : 5 Alasan Susah Move On dari Drama Korea
***
Kini, seiring dengan semakin besarnya demam Korea, rasanya tak sulit lagi menemukan makanan Korea di Indonesia. Beberapa merk mie instan sudah bisa dengan mudah kita temukan di supermarket. Selain itu, di berbagai daerah juga mulai bermunculan restoran-restoran yang menyajikan makanan Korea, termasuk di kota saya Banjarmasin.
Salah satu cafe atau restoran yang cukup sering adalah menjadi rekomendasi orang-orang untuk mencicipi masakan Korea adalah Rabenshi Cafe. Dilihat dari namanya, jelas bisa ditebak kalau Rabenshi Cafe ini adalah restoran masakan Jepang. Namun mungkin karena tingginya animo pengunjung pihak manajemen memutuskan untuk menyajikan makanan Korea juga.
Saya sendiri sudah cukup lama penasaran ingin mencicipi menu makanan di Rabenshi Cafe ini. Dan akhirnya kesempatan itu datang juga setelah salah satu teman kantor mengajak kami makan siang di cafe tersebut.
Salah satu cafe atau restoran yang cukup sering adalah menjadi rekomendasi orang-orang untuk mencicipi masakan Korea adalah Rabenshi Cafe. Dilihat dari namanya, jelas bisa ditebak kalau Rabenshi Cafe ini adalah restoran masakan Jepang. Namun mungkin karena tingginya animo pengunjung pihak manajemen memutuskan untuk menyajikan makanan Korea juga.
Saya sendiri sudah cukup lama penasaran ingin mencicipi menu makanan di Rabenshi Cafe ini. Dan akhirnya kesempatan itu datang juga setelah salah satu teman kantor mengajak kami makan siang di cafe tersebut.
Baca juga : 5 Menu Rumahan Urang Banjar yang Perlu Diketahui
Review Rabenshi Cafe Banjarmasin
Rabenshi Cafe terletak di Jalan Sultan Adam No. 10, Banjarmasin dan buka dari pukul 11.00 Wita - 23.00 Wita. Tempatnya sendiri berupa ruko yang terbilang cukup kecil dan dibagi menjadi 2 ruangan dan bagian dalamnya dihiasi gambar-gambar makanan Korea dan Jepang.
Menu makanan Korea |
Menu Makanan Jepang |
Seperti yang saya sebutkan di atas, Rabenshi Cafe menyediakan menu masakan Jepang dan Korea. Untuk range harganya sendiri bervariasi mulai dari Rp. 30.000,00 hingga Rp. 100.000,00 (atau lebih) tergantung menu apa yang dipilih. Mau itu menu per orangan atau menu makan bersama. Kami sendiri hari itu memilih mencicipi masakan Korea berupa Budae Jjigae atau lebih dikenal dengan nama Korean Stew dan Barbeque Grill.
Budae Jjigae
Budae JJigae |
Budae Jjigae (Sup Pangkalan Militer) adalah masakan Korea yang terbuat dari sup yang dimasak dengan ham dan daging kalengan. Masakan ini tercipta setelah berakhirnya Perang Korea dan rakyat mulai kekurangan makanan. Pada saat itu rakyat yang tinggal di Uijeongbu, provinsi Gyeonggi, memanfaatkan kelebihan bahan makanan dari pangkalan militer Amerika Serikat yang berupa daging kalengan dan ham.
Mereka mengkombinasikan bahan-bahan ini dengan kuah masakan Korea yang berbumbu gochujang yang pedas dan merebusnya dalam panci besar.[1] Lama kelamaan masakan baru yang sederhana dan mudah dibuat ini menjadi terkenal dan sering diasosiasikan dengan kota
sehingga disebut juga dengan uijeongbu jjigae (sumber : Wikipedia).
Di Rabenshi Cafe sendiri, Budae Jjigaiediletakkan di atas sebuah kompor dan pengunjung tinggal menunggunya matang untuk disantap. Isiannya berupa mie, sosis, daging, ayam, bakso dan tentunya sayur-sayuran. Kuahnya sendiri ditaburi bubuk cabai dan ketika matang menghadirkan sensasi rasa asam dan sedikit pedas. Kalau kata saya sih, rasanya mirip mie instan rasa Tom Yam. Heuheu.
Budae Jjigae ini bisa kita nikmati dengan harga Rp. 130.000,00
Di Rabenshi Cafe sendiri, Budae Jjigaiediletakkan di atas sebuah kompor dan pengunjung tinggal menunggunya matang untuk disantap. Isiannya berupa mie, sosis, daging, ayam, bakso dan tentunya sayur-sayuran. Kuahnya sendiri ditaburi bubuk cabai dan ketika matang menghadirkan sensasi rasa asam dan sedikit pedas. Kalau kata saya sih, rasanya mirip mie instan rasa Tom Yam. Heuheu.
Budae Jjigae ini bisa kita nikmati dengan harga Rp. 130.000,00
Barbeque Grill
Menu Barbeque Grill |
Selain Budae Jjigae, saya dan teman-teman juga memesan beberapa menu
lain salah satunya adalah Barbeque Grill. Untuk menu yang kedua ini ini, kami
disediakan bahan mentah yang nantinya akan kami masak sendiri di atas
panggangan, layaknya orang Korea gitu deh.
Isian dari barbeque Grill ini antara lain sosis, daging
sapi, daging ayam, bakso ikan dan tentunya saus barbeque. Rasanya tentu saja seperti barbeque. Kalau boleh jujur sih, menu seperti ini kayaknya bisa dicoba langsung ya di rumah. Tinggal beli saus barbeque botolan aja. Hehe. Harga 1 porsi Barbaque Grill ini sendiri Rp. 100.000,00 yang tentunya bisa dinikmati bersama 3-4 orang teman.
Itulah dia sedikit pengalaman saya menikmati makanan Korea di Rabenshi Cafe Banjarmasin. Bisa dibilang saya cukup menyukai menu-menu yang disajikan dan penasaran dengan menu lainnya. Semoga saja nanti ada rezeki untuk menikmati menu-menu lain di cafe ini. Tambahan lagi, saya berharap nantinya Rabenshi Cafe ini bisa mengurus sertifikat halal untuk restorannya sehingga pengunjung tak ragu lagi makan di sana.
Itulah dia sedikit pengalaman saya menikmati makanan Korea di Rabenshi Cafe Banjarmasin. Bisa dibilang saya cukup menyukai menu-menu yang disajikan dan penasaran dengan menu lainnya. Semoga saja nanti ada rezeki untuk menikmati menu-menu lain di cafe ini. Tambahan lagi, saya berharap nantinya Rabenshi Cafe ini bisa mengurus sertifikat halal untuk restorannya sehingga pengunjung tak ragu lagi makan di sana.
55 Comments
Jadi ngiler. Wkwkwkwk
ReplyDeleteYuk dicoba makanannya :)
DeleteJadi pengen budae jjigae 😍 enak kali makan budae jjigae hujan2 gini..
ReplyDeleteShovya kayaknya sering kan ya ke sini?
DeleteSemoga bisa terurus Halal secepatnya ya.. Ulun pengen kesanaaa
ReplyDeleteAamiin
DeleteEntah kenapa lidahku kok ga cocok ya sama makanan korea hahahha, lebih suka makanan jepang hahahha.
ReplyDeleteHihi aku juga sebenarnya masih asing sama masakan korea ataupun jepang
DeleteSaya masih ragu dengan bshan gochujang yg dipake,waktu mudik tahun lalu sempat beli sekotak gochujang ujuran kecil di hypermarket yg emang jd tujuan favorit di bsd tangerang,produk import byk djual salahsatunya gochujang ini,ada kandungan alcohol 3 persen yg membuat saya ragu pakainya,krn byk perbedaan pendapat batas alkohol ygdiperbolehkan,btw apa restoran ini bersertifikat halal?hehe maklum saya suka deg3an kl makan makanan asing yg menjamur di tnh air restorannya.
ReplyDeleteIya sebenarnya makan makanan korea ini rada dilematis sama bahan-bahannya. He. Kupikir goguchang itu bentuknya bubuk. Hihi
DeleteAku paling suka kuliner korea yg berkuah2. Dan enaknya itu, kalo di korea sendiri, semisal tertulis spicy di menunya, itu beneran pedeees. Jarang2 aku bisa nemu kuliner pedes di negara orang soalnya.
ReplyDeleteItu menu yg budae jigae jd pengeeen mbaa :D
Wah kalau yang budae jjigae ini masih kurang pedes, mbak. Jadi penasaran sama level pedasnya korea
Deleteperanh negrasaain menu korea tp lupa namanya tp gak cocok denagn lidahku, gak enak
ReplyDeleteIya, mbak. Buat lidah kita yang terbiasa sama bumbu rasanya aneh. Heu
DeleteDuh... Ndak suka makanan korea kayanya. Mungkin karena lidah nya tg dr kecil makan2 Jawa... 😁
ReplyDeleteAku juga masih menyesuaikan sama lidahku nih. Hihi
DeleteJadi pengen coba itu makanannya 😍 soalnya gak pernah makan makanan korea hehe. Apalgi itu nama nya budae jigae, jadi ngiler liat nya wkwkw. Kapan kapan aku harus kesana ah, biar gak mati penasaran sama rasanya 😁
ReplyDeleteIyaa ayo ke sana nanti, nisa :)
DeletePernah main ke Korsel, dan teman-teman pada excited mencicipi aneka makanan Korea mumpung lagi berada di 'kandang'nya, sayangnya, karena saya bukan penggemar negeri yang satu ini, mencicipinya ga terlalu antusias, malah sibuk mikirin ini halal engga sih, ini halal engga sih, haha. Pdhl makanan korea itu sehat banget loh, dan banyak juga yang halal padahal. Setidaknya yang serba sayuran. Hehe.
ReplyDeleteIya, mbak. Saya juga masih galau makan makanan korea atau jepang karena kehalalannya. Tapi memang kelihatannya makanan korea sehat banget yaa
DeleteHm, dari penampakannya terlihat yummy ya, Mba? :)
ReplyDeleteIya, mbak :)
DeleteKoq gak ngajak-ngajak sih mbak. Aku kan mau chicken rolling cheese nya. Hehehe..
ReplyDeleteHihi loly sukanya menu itu yaa? Aku. Juga pesan kemarin
DeleteWaaah... Foto-foto makanannya bikin ngiler..
ReplyDeleteHarganya masih terjangkau ya mba.
ReplyDeleteLidahku gak cocok sama makanan Korea, kebiasaan makan sambal :D
Hihi memang beda banget ya sama makanan indonesia
DeleteHarganya lumayan terjangkau ya.
ReplyDeleteYg grill itu kyknya aman kalau aku beli dan coba jg, maklum lidah jowo kalau makan makanan Korea entah kenapa kurang kenyang, eh, kurang cocok :D
Iya. Yang gril berasa makan cemilan. Hihi
Deleteini depan komplekku rmhku mba antung....klo ksni kasih kabar2 lah
ReplyDeleteWah iyakah. Boleh deh kita kapan-kapan makan di sini. He
DeleteAku pernah coba ini jg mba .m kalo g salah pesan yg bbq grill.. Yang aku kurang suka sausnya itu pakai saus instan model lafonte kayaknya hahaha Harganya jg agak pricey menurutku hehe
ReplyDeleteHihi iya. Pas lihat itu aku langsung mikir ah ini bikin sendiri aja di rumah tinggal beli bahannya.
DeleteSuka ngences kalo nonton Drakor, makanannya ketok segerrr
ReplyDeleteIya, mbak. Banyak sayurnya
DeleteIni tempat favorit aku makan-makanan gini, enyak dan suka juga tp bagi aku sih tempatnya masih kecil ya, agak susah pas merayakan sesuatu dgn keluarga besar *pengalaman merayakan ultah kaka disini
ReplyDeleteIya. Ku juga kaget ternyata tempatnya kecil
DeleteIya. Ku juga kaget ternyata tempatnya kecil
DeleteRumput laut memang jadi kaya oleh-oleh wajib kalau pulang dari Korea Selatan. Aku pas ke sana juga tanpa sadar kalap beli kebanyakan. ahahahaha...
ReplyDeleteItu makanannya menggoda ih. Aku bacanya pas belum makan pula. Sayang aku berada jauh dari Banjarmasin
Korean lover bakal langsung menyerbu nih
ReplyDeleteApalagi kalau harganya terjangkau. Ga harus menunggu sampai di negeri ginseng untuk cicip korean food ya. Sekarang di daerah kita pun banyak.
Iya. Makanya cafe ini termasuk laris di kota saya. Heu
DeleteAq suka makan ke mujigae klo d bekasi mba,tp ga tlalu hobi sih makanan korea :D penasaran budae jigae..blom pnah nyicip
ReplyDeleteAyo sesekali dicoba, mbak :)
DeleteI love Korean BBQ as well..it's yuuum. Btw, I just follow your blog..
ReplyDeletebelum pernah cobain masakan korean wkwkwk :)
ReplyDeleteAyo coba sesekali, mbak :)
DeleteHarganya lumayan jg ya tapi porsi gede ya bisa buat makan bareng2 dan bayar patungan wkwk
ReplyDeleteIya, kalau makannya rame-rame jadi nggak terlalu mahal, mbak
DeleteWaduh, pas pergi ke Banjarmasin belum ketemu artikel ini. Tau gitu ga usah repot2 nyari makanan, mending kesini aja ketauan :)
ReplyDeleteWah pernah ke banjarmasin yaa
DeleteMenu masakan Koreanya semua pakai faging ya... Ada yang buat vegetarian nggak mbak? Lucu juga Budae Jjiga tercipta karena kelebihan stok makanan dari Pangkalan Militer AS saat rakyat korea pada kelaparan. Kenapa orang korea suka pedas-pedas sih? Saya kan nggak terlalu suka pedas. Tapi kalau pedas sedikit nggak masalah.
ReplyDeleteNah saya kurang tahu, mbak. Menurut saya sih pedesnya masih biasa aja yang kemarin itu
DeleteNama makanannya aneh-aneh hahaha, untung biasanya di menu ada gambar dan penjelasannya :)
ReplyDeleteHihi. Namanya pakai bahasa korea soalnya
Deletepengen coba nih :D
ReplyDelete