Beberapa waktu lalu saya membeli sebuah tongsis secara online. Sebenarnya sih tongsis yang dibeli ini mungkin cukup mudah didapatkan di beberapa toko aksesoris ponsel di kota saya. Namun karena berpikiran harga membeli online bisa lebih murah, saya pun memutuskan membeli tongsis ini di sebuah marketplace, dengan free ongkir tentunya.
Nah ketika barang datang langsung saya coba tongsisnya. Eh saat akan mengambil foto, tahu-tahu sambungan antara tongsis dengan tripod patah. Saya pun mencoba untuk komplain perihal ini kepada penjual. Tentu saja jawaban penjual adalah tidak bertanggung jawab atas kerusakan yang diakibatkan oleh pengguna. Untungnya suami cukup pintar untuk memperbaiki sambungan yang patah ini dengan menambahkan baut di tripodnya.
Nah, belakangan saya juga baru mengetahui kalau merk yang ada di tongsis tersebut berbeda dengan yang tertera di gambarnya. Seharusnya Yunteng eh malah Yuntenc. Palsu dong barang yang dikirim ke saya. Sayangnya karena saya terlambat menyadari hal ini, mau tak mau saya merelakan saja deh dapat barang palsu. Coba ya dari awal barang datang saya mengecek terlebih dahulu barangnya, mungkin saya masih bisa komplain ke penjualnya.
Bicara tentang belanja online, seperti yang kita ketahui bersama, belanja online saat ini sudah menjadi sebuah hal yang biasa. Di kantor tempat saya bekerja sendiri, setiap harinya ada saja paket berdatangan ke pos satpam. Banyaknya keuntungan yang didapat dari berbelanja secara online jelas menjadi alasan utama orang-orang beralih dari belanja konvensional ke sistem online. Mulai dari tak perlu capek ke pasar, bisa melihat-lihat barang tanpa takut dipelototi penjaga toko, adanya promo, program gratis ongkir, hingga pilihan menawar bagi calon pembelinya. Kurang nyaman apa coba? Bahkan karena saking meningkatnya belanja online ini, beberapa toko besar harus menutup gerainya.
Meski begitu, sebenarnya berbelanja secara online juga memiliki kekurangan. Pertama adalah kita tidak bisa mengecek sendiri kondisi barang. Bagi beberapa orang yang harus pegang barangnya dulu baru beli, pastinya akan berpikir 2 kali jika ingin berbelanja secara online ini. Selain itu, belanja secara online juga rentan penipuan. Entah itu dalam bentuk barang yang tidak asli, barang yang dikirim tak sesuai dengan gambar, hingga barang tak kunjung dikirim meski pembeli sudah membayar.
Hak dan Kewajiban Konsumen Cerdas di Era Digital
Nah sebagai konsumen cerdas di era digital, ternyata kita memiliki hak dan kewajiban lho dalam urusan berbelanja ini. Adanya hak dan kewajiban ini didasarkan pada Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen kemudian
ditetapkan pada 20 April 1999 dengan tujuan untuk mewujudkan suatu
masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual dalam era
demokrasi ekonomi berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Selanjutnya ditetapkanlah Keputusan Presiden No. 13 Tahun 2012 tentang Hari Konsumen
Nasional yang jatuh pada tanggal 20 April. Pencanangan Hari Konsumen Nasional awalnya diselenggarakan
oleh Badan Perlindungan Konsumen Nasional pada tanggal 20 April 2012.
Berdasarkan website www.harkonas.id, beberapa hak yang dimiliki konsumen antara lain:
- Mendapatkan kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa.
- Memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa sesuai nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan.
- Memperoleh informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barnag dan/atau jasa.
- Didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan.
- Mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya penyelesaian sengketa secara patut.
- Mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen.
- Diperlakukan dan dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif.
- Mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian.
Adapun kewajiban yang harus dipenuhi oleh seorang konsumen, yakni:
- Konsumen wajib membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian barang dan/atau jasa
- Konsumen beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa
- Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati
- Keempat, mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa secara patut
Tips Belanja Online ala Konsumen Cerdas di Era Digital
Sebagai konsumen cerdas di era digital, kita tak mau dong mengalami hal-hal tidak menyenangkan saat berbelanja secara online. Beberapa hal yang bisa dilakukan saat berbelanja online antara lain:1. Memilih tempat belanja/online shop yang terpercaya
Hal pertama yang dilakukan tentu saja memilih tempat belanja/online shop yang terpercaya. Saat ini ada, banyak tempat yang bisa kita pilih untuk berbelanja online. Entah itu lewat e-commerce, marketplace, hingga instagram dan website.Untuk memilih tempat yang dipercaya, kita bisa mengecek testimoni dari para pelanggannya dari atau bisa juga dari hasil survey pelanggan. Untuk marketplace, biasanya toko memiliki reputasi baik yang ditandai dengan adanya tanda bintang atau sebutan star di marketplace yang kita pilih. Dengan memilih tempat belanja online yang terpercaya ini tentunya akan membuat kita merasa lebih aman dan terjamin saat belanja online.
2. Teliti dalam memilih barang
Saat kita berbelanja secara konvensional, hal pertama yang kita cek tentunya adalah kondisi barang yang ingin dibeli dengan yelitu. Mulai dari bahannya, masa kadaluarsanya, bahkan mungkin barang tersebut kita coba terlebih dahulu. Nah, dalam berbelanja online, hal yang sama juga berlaku.Berhubung tak bisa melihat dan memegang langsung barang yang ingin dibeli, maka hal yang bisa dilakukan adalah mengecek keterangan yang diberikan untuk produk tersebut dengan teliti. Jika ingin membeli gamis, cek ukuran yang disediakan serta bahan apa yang digunakan. Atau kalau ingin membeli tas, bisa diukur dulu apakah sesuai dengan yang diinginkan. Atau bisa juga dengan bertanya kepada penjual tentang hal yang ingin kita ketahui jika dirasa keterangan belum lengkap. Dengan mengecek keterangan dari produk tentunya akan menghindarkan kita dari kekecewaan karena barang yang datang tidak sesuai harapan.
3. Melakukan survey harga
Biasanya kalau perempuan berbelanja, mereka akan mengelilingi banyak toko untuk mendapatkan barang dengan harga terbaik termurah. Hal yang kadang dikeluhkan kaum pria karena menguras waktu dan tenaga. Dalam urusan belanja online survey harga ini tentunya lebih mudah dilakukan. Hanya dengan beberapa kali klik, kita bisa membandingkan harga dari beberapa toko online yang dikunjungi. Bisa juga dilakukan dengan menggunakan situs khusus pencarian harga atau bahkan membandingkannya dengan harga jika membeli secara offline.
Survey harga sendiri penting dilakukan untuk mengetahui kisaran harga dari barang yang ingin dibeli. Kita tentunya harus curiga jika sebuah barang dijual dengan harga kelewat murah. Bisa jadi barang dengan harga murah tersebut palsu atau ukurannya tidak sesuai dengan yanh diinginkan.
5. Manfaatkan promo, namun tetap bijak dalam berbelanja
Salah satu hal yang membuat orang-orang gemar berbelanja online adalah banyaknya promo ya. Mulai dari promo harbolnas, promo tanggal cantik, dan berbagai promo lainnya. Siapa coba tak ingin berbelanja dengan godaan diskon hingga 80%? Apalagi yang didiskon memang sudah lama diincar pasti kita tak ragu untuk membelinya.Nah, sebagai konsumen cerdas di era digital, belanja di saat promo memang bisa menjadi pilihan. Namun kita sebaiknya tetap bijak dalam berbelanja online ini. Pastikan barang yang ingin dibeli memang barang yang dibutuhkan dan tetap teliti sebelum membeli. Kita tentunya tak ingin membeli barang dalam jumlah banyak namun ujung-ujungnya tidak terpakai.
6. Memilih sistem pembayaran yang aman
Dalam berbelanja online ada cukup banyak pilihan yang ditawarkan untuk sistem pembayaran. Mulai dari transfer bank, kartu kredit, uang elektronik, hingga bayar di tempat. Sebagai konsumen cerdas di era digital, kita bisa memilih sistem pembayaran yang dirasa paling aman. Untuk transfer rekening, kita tentunya harus memastikan rekening yang diberikan benar-benar valid atas nama toko tempat kita belanja. Bisa juga kita memilih marketplace yang menggunakan sistem rekening bersama dalam transaksinya yang mana uang baru akan diterima penjual jika barang sudah kita terima. Atau jika ingin cara konvensional kita bisa memilih sistem bayar di tempat (COD) yang membuat kita baru membayar setelah barang ada di tangan.7. Menyelesaikan transaksi dengan baik
Hal terakhir yang harus dilakukan sebagai konsumen cerdas di era digital adalah menyelesaikan transaksi yang sudah dilakukan dengan baik. Ini bisa dilakukan dengan melakukan pembayaran sesuai dengan kesepakatan harga yang telah dilakukan dan melakukan konfirmasi jika barang sudah diterima. Kita juga bisa memberikan testimoni kita akan barang yang sudah kita terima. Nah jika barangnya kurang memuaskan, sebisa mungkin segera lakukan komplain ke pihak penjual agar bisa mendapat konpensasi penggantian barang.Itulah dia 7 tips belanja online ala konsumen cerdas di era digital. Satu hal yang perlu diingat, sebagai konsumen cerdas di era digital, kita dituntut untuk melek teknologi agar tak mudah tertipu saat belanja online. Jangan lupa selain hak, kita juga memiliki kewajiban sebagai seorang konsumen. Dengan menjadi konsumen cerdas, tentunya akan menghindarkan kita dari berbagai hal yang tidak diinginkan.
Akhir kata, semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.
55 Comments
Karena tidak ingin tertipu, terkadang waktu yang dibutuhkan saat belanja online lebih lama daripada waktu belanja offline. Harus pilih yang sesuai kriteria diatas
ReplyDeleteSaya malah kadang sampai nggak jadi beli. Hihi
DeleteDimanapun kita belanja, kita memang harus cerdas supaya tidak bisa ditipu. Di tempat belanja konvensional seperti pasar saja, penipuan barang masih rentan
ReplyDeleteIya. Kalau di pasar konvensional biasanya sih ketipu sama harga. He
DeleteSaya malah kena tipu 3jutaan nilainya. Perih 😫😫😫😫. Tapi itu dijadikan pengalman berharga bnget untuk jadi konsumen cerdas
ReplyDeleteHuhu nyesek banget ya kalau nilainya sampai jutaan
DeleteBanyaknya e-commerce zaman skrg memang bikin kita mupeng belanja mulu ya mbak. Apalagi kalau ada flashdeal hehhee. Bisa jebol kantong kalau gak banyak istigfar. Memilih e-commerce yang terpercaya juga harus emak2 lakukan di Era digital ini
ReplyDeleteHihi iya. Makin banyak e-commerce dengan banyak penawaran menarik
DeleteSalah satu pertimbangan yabg saya ambil sebelum memutuskan belanja di sebuah toko online adalah testimoni pelanggan.
ReplyDeleteSaya juga lebih milih online shop yang sudah lama ketimbang yg baru, dan selalu minta foto asli (real pict)
Kita memang harus jadi pembeli yang cerdas ya. Terima kasih sharingnya Mbak (",)
Iya saya juga selalu baca testimoni pelanggan sebelum belanja ke sebuah toko
DeleteSaya kalau mau belanja sesuatu yg paling utama dipikirkan adalah barang itu saya butuhkan atau cm keinginan punya saja. Klo ada barang serupa di rumah meski beda warna bentuk dan lain2nya biasanya tidak akan saya beli. Lumayan jadi bs ngontrol keinginann buat shopping.
ReplyDeleteToss, mbak. Saya juga begitu
DeleteAku yang sering lalai itu poin kedua yaitu teliti. Pengalaman berharga berapa kali salah barang karena aku gak teliti
ReplyDeleteSemoga nanti bisa lebih teliti yaa :)
DeleteMenjamurnya marketplace makin memudahkan orang-orang generasi Z utk bertransaksi ya. Bener2 cuma main jempol dan scroll ini itu, cuci mata banget (sekalian cuci uang :D) . Bersyukur lah bagi yang punya nafsu belanja kecil, beli yang diperlukan bukan yg dibutuhkan.
ReplyDeleteNafsu belanja kecil + perhitungan sama duit. Hihi
DeleteEmang bener,nih kalo mau beli di onlineshop mesti nyari yang terpercaya karena sering ketipu atau malah barangnya gak sesuai harus selektif..
ReplyDeleteIya. Tapi penjual juga sebaiknya memberikan keterangan yang benar sih soal barang yang dijualnya
DeleteUdah sering belanja online, ada yang puas, ada yang enggak. Pernah beli kosmetik online, datang ternyata segelnya udah lepas. Padahal cek di toko offline pakai segel. Jadi ragu buat makai -_-'
ReplyDeleteKada dikomplainkah, yan?
DeleteDulu aku suka banget belanja online, cuma kadang ntah kenapa sekarang biasa aja, mungkin krna udh biasa jg kali yaa wkwkwk
ReplyDeleteHehe iya. Saking seringnya belanja kayaknya
DeleteKalau aku cara supaya tau Itu toko terpercaya atau gak lihat riview nya. Hehehe... Eh itu tongsis kalau beli di marketplace tulis ajah di riview nya, kan bisabdi edit. Bilang "penipu! barang di foto dengan yang di kirim beda."
ReplyDeleteHaha kadang suka nggak tega bikin review jelek, pit
DeletePengalaman saya belanja online yg bikin kesel, saat beli baju barang yg datang tidak sesuai dengan foto (hanya mirip).
ReplyDeleteMungkin foto ngambil dan bajunya bikin dengan menyerupai foto. Sampe sekarang nggak mau pake bajunya.
Hehe iya. Aku juga kemarin beli baju ternyata kainnya agak tipis jadinya malas makai deh
DeleteBeihhh kalau aku ga bisa liat promo neh :D bisa kalap tp walaupun promo, anaknya tetap bandingin harga uga sih. hihi *ga mau rugi anaknya mah biar jadi konsumen cerdas juga.
ReplyDeleteHaha kalau rima kalap melulu kayaknya
DeleteSenasib sama tongsisku Mbak..Malah harusnya dapat pouch, seperti di gambarnya..eh, ini malah enggak dapt sama sekali. Hiks!
ReplyDeleteMemang musti hati-hati belanja online ini...Dan tips di atas bermanfaat sekali. Trimssss!
Iya, mbak. Trus sekarang tongsisnya malah nggak kepakai. Heu
DeleteBaca ini ak jd ingat kasus pertama belanja online kakakku via fb. Kena tipu euy. Haha. Dulu sih belanja online msh byk yg mengandalkan sosmed sehingga byk yg kena tipu. Skrg sdh g bgt lg. Makasih artikelnya y mb antung :)
ReplyDeleteIya kalau dulu belum sebanyak sekarang ya ecommerce-nya
Deletenice info mba
ReplyDeleteSemoga bermanfaat ya
DeleteSaya salah satu konsumen yg suka belanja online, Alhamdulillah belum Pernah kecewa karena seperti yg mbak bilang di atas, kita harus bijak dalam belanja. . Tapi saya malah sering gak puas hasilnya kalo belanja langsung di toko... Hahaha
ReplyDeleteHihi malah kebalikannya yaa
DeleteWaaah iya ya, kalau menerima barang harus benar-benar diperiksa terlwbih dahulu jangan asal pakai. Dari merk, warna, dsb. Kadang aku suka tergesa-gesa buka langaung pakai tanpa periksa.
ReplyDeleteIya, mbak. Kalau ada yang nggak sesuai spek bisa langsung protes
DeleteBelakangan aku jarang gunakan tips saat belanja. Yang digunakan duit aja sama gunakan selera
ReplyDeleteKalau ada duit beli kalau nggak ada nggak beli ya, mbak
DeleteManfaatkan promo tapi jangan terlalu tergiur dengan promo 😂 perhatikan detail barangnya juga
ReplyDeleteYup. Jangan sampai kerampokan karena promo. He
DeleteGara2 promo aku kantongku jadi sering kebobolan hahahha.
ReplyDeleteAku pernah ketipu sekali belanja online, untung cuma 50rb, klo jumlahnya gede bisa nangis hahahaha
www.ursula-meta.com
Iya. Kalau ketipunya banyak pasti nyesek banget
DeleteWkwkwk... Terkadang sering banget tergiur dengan banyak tawaran dan harga yang sangat murah. Tetapi kita harus mementingkan kebutuhan dari pada keingin di era modern ini..
ReplyDeletehttps://rogjes.com/cara-membuat-mie-lidi/
Yup. Jangan sampai belanja karena lapar mata
DeleteTips tersebut juga aku pakai saat belanja online, kalo aku tambah in satu tips lagi (khusus aku aja): awas jangan sampai kalap wkwkwk
ReplyDeleteHihi iya. Banyaknya promo di situs e-commerce memang berpotensi membuat kalap belanja
DeleteSebenernya ku tipe yang suka belanja online. Karena bebas dan sepuasnya milih-milih kalau d pasar atw pusat belanja suka rikuh milih terus ditungguin hahaha
ReplyDeleteIya kalau belanja di pasar itu nggak enaknya suka diikutin mbaknya
DeleteSampai sekarang saya masih suka belanja offline, bisa lihat langsung barangnya
ReplyDeleteIya, saya juga gitu, mbak. Belanja online biasanya buat make up
DeleteDi era digital seperti saat ini kita memang diharuskan jadi konsumen yg berdas ya Mb, biar gak kena tipu.
ReplyDeleteTul banget mba. Meski belanja online ini menyenangkan, tapi harus serba teliti juga. Biar gak zonk pas barangnya nyampe :D
ReplyDeleteIya. Rugi kan ya jadinya kaau zonk
Delete