Setelah menikah, salah satu rutinitas yang saya lakukan di dini hari ialah memasak untuk bekal keesokan harinya. Sejak awal pernikahan suami memang sudah request untuk dibuatkan bekal untuk makan sianganya. Nah, berhubung saya juga sehari-harinya bekerja, maka otomatis saya pun membuat bekal untuk saya sendiri. Padahal ya aslinya saya sebelum menikah jarang sekali memasak dan mengandalkan masakan ibu saya yang memang selalu terasa enak di lidah.
Jika bicara soal selera, bisa dibilang saya dan suami sangatlah berbeda. Saya yang orang Banjar jelas menyukai menu-menu Banjar. Nah, suami yang orang Jawa tentunya juga menyukai masakan Jawa. Ironisnya, stereotipe orang Jawa yang (dalam pikiran saya) bisa makan apa saja tidak berlaku untuk suami saya. Suami termasuk pemilih dalam makanan. Dia tak biasa makan ikan laut, alergi telur, tak suka tempe dan tahu, juga tak cocok dengan masakan Banjar. Sungguh bertolak belakang dengan saya yang sejak kecil terbiasa makan ikan laut.
Karena selera makanan yang berbeda ini, kadang mau tak mau saya harus sedikit berkompromi. Sebagai pihak yang lebih fleksibel soal makanan, saya pun membeli bahan-bahan yang bisa dikonsumsi suami. Lauk seperti ayam, ikan nila, haruan menjadi pilihan untuk protein hewani. Meski begitu, sesekali saya juga membeli beberapa lauk kesukaan saya untuk saya nikmati sendiri. Adapun untuk sayurnya, saya lebih memilih membuat tumisan untuk bekal makan siang.
Jika bicara soal selera, bisa dibilang saya dan suami sangatlah berbeda. Saya yang orang Banjar jelas menyukai menu-menu Banjar. Nah, suami yang orang Jawa tentunya juga menyukai masakan Jawa. Ironisnya, stereotipe orang Jawa yang (dalam pikiran saya) bisa makan apa saja tidak berlaku untuk suami saya. Suami termasuk pemilih dalam makanan. Dia tak biasa makan ikan laut, alergi telur, tak suka tempe dan tahu, juga tak cocok dengan masakan Banjar. Sungguh bertolak belakang dengan saya yang sejak kecil terbiasa makan ikan laut.
Karena selera makanan yang berbeda ini, kadang mau tak mau saya harus sedikit berkompromi. Sebagai pihak yang lebih fleksibel soal makanan, saya pun membeli bahan-bahan yang bisa dikonsumsi suami. Lauk seperti ayam, ikan nila, haruan menjadi pilihan untuk protein hewani. Meski begitu, sesekali saya juga membeli beberapa lauk kesukaan saya untuk saya nikmati sendiri. Adapun untuk sayurnya, saya lebih memilih membuat tumisan untuk bekal makan siang.
Alasan Membawa Bekal Makan Siang
Setelah menjalani rutinitas membawa bekal sendiri untuk makan siang ini, ada beberapa keuntungan yang saya dapatkan, yakni:
Lebih hemat
Salah satu godaan terbesar dari makan siang di luar bagi mereka yang bekerja adalah keinginan untuk mencoba menu baru. Sayangnya, kadang menu baru yang ingin dicoba ini harganya terbilang cukup mahal karena lokasinya yang entah di mal atau rumah makan. Nah, dengan membawa bekal dari rumah, tentunya saya akan menghemat sekian ribu rupiah yang bisa digunakan untuk makan bersama keluarga.Tak perlu bingung mau makan di mana saat jam makan siang
Saat masih berstatus lajang dulu, kadang saya bingung mau makan siang di mana saat jam makan siang tiap harinya. Di sini bosan, di sana jauh. Belum lagi kalau harinya lumayan panas. Duh asli bikin mager. Nah, dengan membawa bekal makan siang, saya tak perlu bingung lagi mau makan siang di mana. Tingal buka kotak makan dan saya bisa makan menu yang berbeda setiap harinya.Terbiasa makan dengan menu lengkap dan bergizi
Efek lain dari rutin membuat sendiri bekal makan siang adalah saya jadi lebih aware dengan asupan nutrisi yang masuk ke tubuh saya dan suami. Entah karena kebiasaan, saya sekarang terbiasa makan dengan lauk lengkap. Lengkap di sini dalam artian ada ikan dan sayur. Pernah 1 kali saya ingin sekali makan ayam goreng K*C eh saya batalkan karena tidak ada menu sayur di ayam goreng tersebut.Bicara soal gizi dalam piring makan ini sendiri, ternyata sekarang ini ada yang namanya menu piring gizi seimbang. Menu piring gizi seimbang ini adalah menu yang terdiri dari beraneka ragam makanan dalam jumlah dan porsi yang sesuai sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan. Seberapa banyak kebutuhan gizi tiap orang tentunya berbeda, tergantung usia, jenis kelamin dan aktivitas yang dilakukan.
Dalam pembagian porsinya sendiri, kita dianjurkan untuk mengkonsumsi aneka ragam makanan yang setidaknya terdiri atas 4 kelompok bahan makanan yaitu :
- Satu jenis atau lebih karbohidrat 35% misalnya beras, jagung, gandum, ubi kayu, kentang, sagu, dan sebagainya.
- Satu jenis atau lebih Protein 15% misalnya kacang-kacangan, tempe, tahu, telur, ikan, daging, dan sebagainya.
- Satu jenis atau lebih makanan kelompok buah-buahan 15% + sayuran 35% sebagai sumber vitamin dan mineral misalnya buah pisang, apel, pepaya, jeruk, dan sebagainya. sayuran wortel, bayam, kangkung, dan sebagainya.
Sumber gambar : www.sogood.id |
Dalam menyiapkan keempat kelompok bahan makanan tersebut, tentunya pasar menjadi pilihan saya untuk berbelanja. Biasanya saya akan ke pasar beberapa hari sekali untuk membeli aneka sayuran dan ikan untuk seluruh keluarga.
Namun adakalanya saya tak sempat ke pasar untuk membeli protein hewani karena kesibukan di kantor. Untuk menyiasati hal ini, saya menemukan solusi, yakni membeli protein hewani siap olah seperti nugget dan sosis untuk diolah di rumah. Biasanya sih saya menggunakan merk SO GOOD untuk produk olahan hewani ini.
SO GOOD sendiri merupakan produk olahan protein hewani yang namanya sudah tak asing lagi. Berdiri sejak tahun 1999, SO GOOD selalu berinovasi dalam menghasilkan produk daging olahan berkualitas untuk dikonsumsi penduduk Indonesia. Untuk varian produknya sendiri, selain produk siap olah ternyata ada juga produk siap masak berupa ayam potong.
Nah, meski bentuknya kemasan, ibu-ibu tak perlu khawatir karena produk ayam potong SO GOOD ini tidak menggunakan bahan pengawet di dalamnya. Untuk menjaga kualitasnya produk So GOOD melewati proses pemasakan hingga suhu 170° C selama tidak kurang dari 3 menit, langsung dibekukan cepat menggunakan teknologi IQF untuk menjamin kesegaran, kelezatan, dan nutrisi kandungan produknya.
Untuk mengolah bahan protein siap masak ini sendiri, produk SO GOOD bisa dimasukkan langsung dalam sayur atau digoreng tersendiri. Untuk kali ini, saya memilih membuat tumis buncis wortel dengan potongan sosis dan nugget goreng sebagai lauk pelengkap. Untuk buahnya sendiri, saya menyiapkan pepaya yang sudah dipotong-potong. Berikut sedikit resep yang bisa saya tulis
Bahan-bahan tumisan:
Buncis diiris serong
Sawi putih, dipotong-potong
Wortel diiris tipis
Sosis ayam SO GOOD dipotong serong
Duo bawang
Cara membuat:
Duo bawang digoreng sampai harum, masukkan sosis. Setelah itu masukkan sayuran, tambahkan gula, garam dan merica, tunggu hingga matang. Untuk nugget sendiri tinggal digoreng hingga keemasan dan ditaruh di atas nasi.
Bekal Makan Siang dengan Menu Gizi Seimbang |
Artikel ini akan diikutsertakan di dalam Lomba Blog Kreasi Menu Gizi Piring Seimbang So Good
#BPNxSoGoodPiringGiziSeimbang
47 Comments
kalau dulu istilahnya menu 4 sehat 5 sempurna, kalau sekarang menu seimbang.
ReplyDeleteIya, mbak
Deletepingin nih nyobain resepnya mbak ..buat bekal si kecilku
ReplyDeleteMonggo kalau mau dicoba mbak
DeleteAkupun buat persediaan kalau gak sempat beli lauk ditukang sayur, mesti stok produk So Good. Paling sering nugget dan baksonya
ReplyDeletePraktis banget ya kalau ada produk olaham kayak so good ini
DeleteAku jd pengen juga di sangui bekal buatan mba antung. Praktis lengkap ya
ReplyDeleteTapi rasanya nggak jamin, ya. Hehe
Deletebetul mba terapin bawa bekel makan siang lebih sehat dan bergizi alhamdulilah suamiku sejak aku bekelin makan siang udah ga pernah sakit lagi karena asupannya terjaga dibandingkan beli masakan luar yang kita ga tahu bersih apa ga :)
ReplyDeletebtw itu tumisannya sederhana boleh dicoba nih :)
Tumisannya sederhana banget, mbak. Maklum nggak pintar masak. Hehe
DeleteKlo suami ga makan siang di luar dan ga juga mau bawa bekal dari rumah, dia tahan banget maksi baru jam 4 :( emang ga doyan makan di warung gitu sih orangnya. Mba, itu serius ga ada bahan pengawetnya??? Yang di So Good logo baru ya? Wah, kalo bener mau aku cek sendiri ah buat nyetok :D
ReplyDeleteWaduh tahan banget suaminya. Untung nggak kena maag ya. Iya untuk ayam potong nggak pakai pengawet
DeleteMbak, kalau sudah punya stock So Good di kulkas tidur tenang malam. Kadang pas belum belanja dan pagi sudah harus bikin sarapan dan bekal ada So Good.. Aman! Praktis dan bergizi. ��
ReplyDeleteIya, mbak. Bikinnya juga bisa dikreasikan macam-macam
DeleteSalut dg emak satu ini. Walau kerja tp ttp bs menyiapkan menu gizi seimbang. Tp skrg enak ya ada so good. Praktis dan bergizi. Tentunya emak pun senang!
ReplyDeleteYup. Bisa jadi pilihan kalau kecapekan pulang kerja dan malas masak ikan
DeleteNugget favorite eny banget mba, tapi waktu buat bikin bekal gak sempat tapi tips ini praktis bisa dicoba hhe
ReplyDeleteAyo dicoba. Hehe
Deletewah seru banget bekalnya, jadi laper #anaknya bekel tiap hari
ReplyDeleteTos sesama pembawa bekal
DeleteIya, mbak. Tinggal goreng aja
ReplyDeleteAnak saya juga suka banget soogood. Terasa banget rasanya. Anak-anak jadi senang makannya. Ya bapaknya juga suka sih. hehe
ReplyDeleteMemang enak ya produk so good ini :)
DeleteBiar sederhana yg penting penuh gizi dan nerimbang ya��
ReplyDeleteAnakku juga paling bahagia deh kalo bekal makan siangnya ada nugget so good nya
ReplyDeleteEnak soalnya ya, mbak :)
DeleteBagus buat perbaikan gizi ya mbak, gudlak ya, semoga menang. #DuniaFaisol
ReplyDeleteAamiin. Makasih sudah mampir :)
DeleteBenar banget Mba, kalau udah bawa bekal gak perlu deh bingung buat makan siang apa. Soalnya kalau makan diluar biasanya mikir makan dimana dan apa menghabisan waktu urang lebih 30 menit. Hahaha
ReplyDeleteNugget ini emang praktis banget ya Mba, gak repot juga tinggal goreng.
Nah itu dia. Kadang suka kebablasan juga kalau makan di luar ini. Hehe
DeleteAda so good bikin bekal jadi lebih praktis ya mbak, bermanfaat banget buat ibu ibu☺️
ReplyDeleteIya, mbak :)
DeleteSosis So Nice ini memang kesukaan anak-anak di rumah
ReplyDeleteEnak sih rasanya ya, mbak :)
DeleteJadi sayur+buah itu 50% ya, noted. Masih belum seimbang takaran makannya. Alhamdulillah suami dan anak juga selalu bawa bekal dari rumah
ReplyDeleteToss, mbak :)
DeleteMenu yang relatif simpel untuk sehari-hari ya, boleh dicoba nih
ReplyDeleteIya. Selamat mencoba :)
DeleteWah menunya saya banget mba, simpel.
ReplyDeleteIya. Soalnya nggak jago masak
DeleteTosss sama aku juga suka So Good karna praktis, makasih resepnya mba
ReplyDeleteMakasih sudah mampir, mbak
DeleteSo good kwsukkes anak-anak di rumah nih, enak dan praktis
ReplyDeleteIya mbak. Kalau nggak ada ikan tinggal goreng so good aja
DeleteAnaknya kesehatannya selalu terjaga ya mbak... karena mengkonsumsi makanan seimbang terus
ReplyDeleteInsyaAllah begitu :)
DeletePenting banget makan 4 sehat 5 sempurna dengan gizi yang bagus buat pertumbuhan anak ya
ReplyDelete