Sekitar tahun 2002, sebuah drama Korea masuk pertama kali ke Indonesia. Ceritanya tentang sepasang adik kakak yang harus terpisah karena ternyata si adik adalah bayi yang tertukar di hari kelahirannya. Setelah terpisah selama sekian tahun, keduanya bertemu lagi. Hubungan yang dulunya saudara kemudian berkembang menjadi kisah cinta. Sayangnya drama ini berakhir tragis. Sang adik divonis kanker dan meninggal.
Bagi pecinta drama Korea, terutama generasi 90-an, tentunya tahu drama apa yang dimaksud. Ya, drama tersebut adalah Autumn in My Heart, atau yang lebih dikenal dengan nama Endless Love, yang sukses membuat kita berpaling dari drama Taiwan ke drama Korea. Sejak saat itu, kita mulai melupakan kegantengan Jerry yan dan terpesona pada Won Bin. Lima belas tahun sesudahnya, kita akhirnya menyaksikan bagaimana nona Song Hye Kyo yang masih imut kini menjadi nyonya Song Joong Ki.
Sumber : Kdramalove.com |
Selama kurang lebih 15 tahun ini, tak terhitung berapa drama Korea yang sudah saya tonton. Mulai dari drama yang diputar di televisi swasta, hingga kini kita bisa dengan mudahnya menonton drama Korea yang sedang airing lewat internet. Saya ingat bertahun-tahun yang lalu suasana indekos ramai di sore hari karena menunggu kelanjutan kisah Jang Geum. Lalu kemudian muncullah masa saya rela begadang karena menonton secara marathon sebuah drama yang baru saja tamat di negerinya sana, yang mengakibatkan mata seret keesokan harinya. Well, kalau yang kedua ini kayaknya masih berlaku sampai sekarang. Heu.
Menonton drama Korea mau tak mau membuat saya mengenal beberapa hal tentang negaranya. Mulai dari makanan khasnya, bahasanya, trend ponsel terbarunya, hingga tentunya wisata andalannya. Seperti yang kita ketahui, Korea Selatan memang menjadikan drama Korea sebagai salah satu sarana mempromosikan keindahan negara mereka. Akibatnya tentu saja ada yang menjadikan Korea sebagai negara yang ingin dikunjungi dan pada akhirnya berhasil menginjakkan kakinya di negeri ginseng ini. Daebak banget ya pengaruh drama Korea bagi penontonnya.
Lalu sebenarnya apa saja sih kelebihan drama Korea yang membuat penontonnya bisa jatuh cinta dan sulit pindah ke lain hati? Kalau menurut saya pribadi sih setidaknya ada 5 hal yang membuat kita susah move dari drama Korea:
Ide-idenya Kreatif
Sungguh ya saya kagum sekali dengan para penulis cerita di drama Korea. Mereka selalu memberikan ide baru dalam drama yang dibuatnya. Ada kisah cinta romance, drama keluarga, cerita anak sekolah, kedokteran, hukum, fantasi, you name it deh. Ini mungkin karena ketatnya persaingan di dunia per-drama-an antar stasiun televisinya.
Seperti yang kita ketahui, di Korea, ada 3 stasiun televisi besar yang setiap minggunya menayangkan 2 drama di jam prime time. Ini belum ditambah dengan beberapa TV kabel yang juga memiliki slot drama dengan cerita tak kalah bagusnya. Jadi wajar dong ya, para penulis dituntut untuk membuat cerita semenarik mungkin. Nah, dari aneka macam drama ini, saya pun tahu bagaimana sistem hukum di Korea, beberapa istilah kedokteran, psikologi, hingga dunia penyiaran.
Episode Pendek, Tidak Membuat Bosan
Seperti yang saya tulis di atas, (sepengetahuan saya) ada 3 stasiun televisi besar di Korea. Nah, dalam 1 minggu 3 stasiun televisi ini menayangkan 2 drama utama di hari Senin-Selasa dan Rabu-Kamis. Drama-drama inilah yang kemudian biasanya ngehits di kalangan pecinta drama Korea. Nah, selain 3 stasiun besar ini, ada juga televisi kabel yang menayangkan dramanya di akhir minggu (sekarang ada juga drama Senin-Selasa-nya) yang belakangan juga jadi hits.
Biasanya, drama-drama yang ngehits ini memiliki episode yang tidak terlalu panjang. Rata-rata drama Korea memiliki episode 16-24 episode. Salah satu keuntungan dari menonton drama dengan episode tidak terlalu panjang ini tentunya kita tidak dibuat bosan dengan ceritanya. Selain itu, efek penasaran juga menjadi lebih besar ketika tahu drama udah mau habis eh ending cerita masih belum jelas. Jadilah kita sebagai penonton tak sabar menunggu episode akhir yang tayangnya besok harinya. Heuheu. Yah, intinya tidak seperti sinetron kitalah yang rating naik sedikit episode nambah sampai akhirnya lumutan nungguin akhir ceritanya.
Mengeksplorasi kekayaan lokal
Hal lain yang membuat saya kagum dengan drama Korea adalah kemampuan mereka mengeksplorasi kekayaan lokal mereka hingga menarik wisatawan. Siapa yang tidak ingin ke Pulau Nami setelah nonton Winter Sonata? Atau berkunjung ke menara Namsan untuk memasang kunci dengan nama kita dan pasangan di atasnya? Begitulah drama Korea memperkenalkan wisata lokalnya ke seluruh dunia, lewat adegan-adegan yang ditampilkan dalam drama yang mereka buat. Adegan ini bukan cuma adegan romantis loh. Bahkan lokasi untuk adegan patah hati juga bisa menjadi tujuan wisata bagi para penggemar drama Korea.
Total dan Detail dalam Menggarap Cerita
Salah satu genre drama Korea yang kerap membuat saya kagum adalah drama dengan latar belakang kedokteran. Nah, yang namanya drama kedokteran, pastilah ada adegan semacam operasi dan sebagainya. Dalam drama Korea, adegan operasi ini benar-benar membuat penasaran dan detail kalau menurut saya. Ada adegan jantung berdenyut, buka lapisan kepala dan berbagai adegan yang aslinya mungkin lumayan bikin merinding. Tak hanya di bidang kedokteran, drama dengan tema lain juga diceritakan dengan cukup detail. Misalnya ketika si tokoh adalah seorang sound engineer, maka dalam drama diperlihatkan bagaimana proses kreatif pekerjaannya. Intinya, dalam proses produksinya, para produser ini benar-benar memikirkan setting dan properti dengan detail.
Pemainnya cakep, fashionable, dan kulitnya kinclong
Alasan terakhir mengapa kita susah move on dari Drama Korea adalah ini. Entah kenapa ya, para pemain drama ini selalu terlihat cantik dan ganteng. Belum lagi gaya berpakaian mereka yang fashionable dan sesuai musimnya. Ini juga ditambah dengan kulit mereka yang kinclong bersinar, sungguh membuat iri. Tak heran kini skincare Korea menjadi primadona di negeri kita ini. Heu.
Sumber : Pinterest |
Itulah dia 5 alasan yang membuat saya susah move on dari drama Korea. Kalau kamu, kenapa jadi suka dengan drama Korea?
44 Comments
saya bukan penggemar k-drama tapi pernah beberapa kali nonton, dan saya setuju banget sama alasan di atas, apalagi yg episodenya anti panjang.. semoga Indonesia bisa belajar konsisten sama plot dan durasi kedepannya, amiin
ReplyDeleteIya. Berharap banget sinetron kita bisa kayak drama korea dari segi kreativitas
DeleteIya suka heran deh dengan episode pendek tp bs mewakili cerita secara detil sampai pas habis episode itu kebuka semua rasa penasarannya.. Keren banget lah semua tim pembuat k-drama ini
ReplyDeleteHeeh. Penulis drama korea emang keren-keren
DeleteLangsing2 jua ka bubuhan drakor ini. Hihihi.. ulun lagi suka drama2 JTBC. Episodenya rata 12 episode aja. Bagus2 kisahnya.
ReplyDeleteHiih drama tv kabel wahini bagus-bagus jua lah. Kada kalah lawan tv nasionalnya
Deleteoh begitu ya, karena ku gak pernah nonton drama korea
ReplyDeleteIya, mbak. Nonton drakor itu nagih. He
DeleteDrama korea menurutku relatable, kalo pun fantasy, gak yang tiba-tiba ada naga terbang. *eh. Mereka bikin cerita pake riset, detail, bukan yang asal jadi dan dipanjang-panjangi sampe ceritanya malah ga jelas asal rating tinggi *eh lagi. �� Jadi nagih mulu deh nontonnya
ReplyDeleteIya. Hihi. Kapan ya kita bisa bikin sinetron kayak gitu?
DeleteAku sama sekali bukan penggemar drama korea, satu-satunya film korea yg aku tonton sampe abis itu cuma Jewel In The Palace hahahha
ReplyDeleteursulametarosarini.blogspot.co.id
Wah berarti nggak kena virus drama korea, ya. Hihi
DeleteHahaha sama Mba. Saya juga penggemar drakor ��. Tetapi, sejak jado emak-emak suka susah ikh mu nonton drakor itu. Susah waktunya ama anak yang masih kecil. Tetkhir saya nonton go back couple. Bagusss pelajarannya ��
ReplyDeleteSaya juga kadang nontonnya pas di kantor sama tengah malam kalau anak tidur, mbak. He
DeleteBukan susah move on tapi kusudah susah nonton sejak beranak kwkwk
ReplyDeleteWkwkwk. Moga nanti ada waktu buat nonton drakor lagi yaa ;)
DeleteDrakor memang bagus, apalagi episode nya nggak begitu panjang, jadi asyik nontonnya. Sekarang jarang nonton drakor, soalnya kalo sudah nonton sekali bisa keterusan hahaha. Minggu lalu aku iseng aja nonton drakor di LINE, dan bisa ditebak, keterusaaan. Betul deh susah Move on :D
ReplyDeleteIya, mbak. Makanya harus siap begadang kalau sudah dapat file drama korea. Heu
DeleteAku suka Jang Geum :) eh benar banget kalau drakor tu memuat unsur lokalitas. Kita yang menonton jadi banyak belajar tentang Korea. Aku sampai sekarang paling suka 49 days. Sedih bangett tp endingnya memuaskan sih.
ReplyDeleteJang geum itu favorit ulun banar, ka. Hihi
DeleteKulitnya kinclong. Iya, bener banget. Habis nonton drakor jadi rajin pakai skinker. Itu aku. Hehe
ReplyDeleteIya. Kulit orang korea benar-benar bikin iri. Heu
DeleteAhh.. Semua alasan diatas bener sekali.. Drama yg smpe skrg msh berkesan buat ak it Jewel in the palace.. It keren bgt.. Totalitas smua unsur diatas masuk.. He
ReplyDeleteAku juga suka banget sama jewel in the palace. Kadang suka kutonton ulang di youtube
DeleteAktor nya Emang tjakeppppp banget ya mba antung, bikin salah fokus dan mikir " Ya Allah mau suami yang kaya begini" 😂* balada jomblo 🙄🙄🙄
ReplyDeleteWkwkwk. Tapi sebenarnya aku kurang suka sama aktornya yang alisnya dirapiin. Hihi
DeleteAda lagi mbak, tim produksi sana klo riset nggak main2 untuk mempersiapkan naskahnya. Jadi drama2 serius konfliknya masuk akal tapi ngena banget. Nggak mengada2 kaya drama di sini xixixi... :D
ReplyDeleteIya. Kayak reply series itu berasa banget tahun 80annya
DeleteBetul banget ka Antung, ke-5 alasan inilah yang membuat fans drakor tidak mudah moveon. Kalau aku paling susah moveon dengan tema ceritanya yang unik dan totalitas para kru menghasilkan cerita yang seperti nyata saja. Gila lah pokoknya. Selain itu, di samping menghibur mereka juga banyak menyelipkan pesan moral. Jadi bikin ga illfeel sama ceritanya.
ReplyDeleteIya. Mereka kayaknya nggak takut mengeluarkan dana besar ya buat bikin dramanya
Deletesetujuh semuaa
ReplyDeletetadinya aku ga mau nonton krna takut ketagihan. eh punya temen2 yg demen ngedrakor jadi ketularan n ketagihan beneran haha
Hihi. Memang susah lepas dari drakor ya, mbak
Deleteepisodenya pendek
ReplyDeletebener banget mbak gak sampai 5000 ya hehehe
Hihi iya
DeleteIya, drama korea memang ada yg ceritanya memorable banget, seperti Autumn in My Heart, My Lover From the Stars, dll. Selaen drama korea, saya juga suka j-dorama, karena meskipun pemerannya ga secantik/seganteng drama korea, tapi ceritanya jauh lebih singkat (kurang lebih 10 episode juga tamat) dan ga kalah bagus. Sebut aja Kekkon Dekinai Otoko, Dragon Zakura, Shinzanmono, dll.
ReplyDeleteIya j drama juga bagus katanya. Tapi mungkin karena jarang tv nayangin jadi kurang populer
DeleteTerakhir nonton drakor tahun 2006 begadang bareng ibu mertua. Dari sedikit drakor yang pernah saya tonton, Full House paling membekas di ingatan. Dan saya masih ngefans berat sama si Rain. Wajahnya mirip banget mantan. Halah, tipe susah move on. Hahaha
ReplyDeleteHihi. Emang full house dramanya asyik banget
Deletesatu-satunya drakor yang pernah saya tonton sampai tuntas cuma full house tuh.. hehehe..
ReplyDeletesaya sih sebenarnya kurang suka drama, makanya kalau nonton drama lebih milih yang ada komedinya macam full house gitu..
mungkin mbak nya ada rekomendasi drakor buat saya gitu..
Wah kalau drakor sih banyak banget rekomendasinya, mbak. Kemarin sih aku suka sama go back couple
DeleteItulah mengapa saya nggak mau nonton drama Korea. Nggak mau nonton deh pokoknya. Takut kecanduan seperti adik saya.
ReplyDeleteIya, mbak. Kalau sudah nonton dramanya itu suka nggak mau berhenti
Deleteawalnya ga nonton drakor krna takut ketagihan. kena racun temen2 blogger, jadi ikutan nonton. dan bener... ketagihan hahaha
ReplyDeleteHihi
Delete