"Aku dapat undangan buat menghadiri acara nih," kata suami pada saya.
"Undangan apa?"
"Nggak tahu. Dia tahu-tahu nelpon dan mengundang buat acara sosialisasi pariwisata gitu," jawab suami lagi. Tak lama sebuah pesan masuk ke ponsel suami. Beliau kemudian membuka pesan tersebut.
"Nih aku dapat lagi SMS undangannya. Katanya kalau datang dapat voucher menginap di Bali," kata suami lagi.
"Di mana acaranya?" tanya saya yang mulai tertarik sejak mendengar kata sosialisasi pariwisata. Bisa jadi bahan tulisan di blog nih, begitu pikir saya.
"Mercure," suami menyebutkan nama sebuah hotel bintang 4 di kota kami.
"Oke, nanti kita ke sana," kata saya akhinya.
Percakapan di atas terjadi sekitar satu tahun yang lalu, saat saya masih hamil 9 bulan. Saya dan suami mendapat undangan untuk mengikuti sebuah acara yang katanya adalah sosialisasi pariwisata. Untuk bisa lebih menarik minat suami, diberikan juga voucher menginap di hotel bintang 4 di Bali jika suami menghadiri acara tersebut. Mendengar kata Bali, saya dan suami tentunya tertarik dong dengan penawaran ini. Apalagi untuk saya, yang merasa ini bisa menjadi bahan tulisan untuk blog. Dalam pikiran saya, acara yang ditawarkan ini semacam seminar atau obrolan tentang wisata.
Maka dengan penuh persiapan saya (yang saat itu hamil tua) dan suami pun berangkat ke lokasi acara. Begitu tiba di hotel, saya langsung bingung. Alih-alih menemui acara semacam seminar, saya malah menemui format acara wawancara. Meski begitu, saya dan suami tetap melangkahkan kaki menuju ruangan tempat acara akan dilaksanakan. Oh ya, sebelum masuk ke ruangan, terlebih dahulu kami melakukan pendaftaran dan diminta menunggu sampai dipanggil ke dalam ruangan.
Begitu memasuki ruangan, kami disambut oleh seorang pria dengan gaya metroseksual. Kami dipersilakan duduk dan seketika itu sadarlah saya kalau acara yang kami hadiri ini ternyata program rekrutmen sebuah klub wisata. Si Mas yang sebut saja namanya Doni memperkenalkan nama sebuah club wisata yang tergabung dalam jaringan sebuah hotel. Dalam promosinya ke saya, club wisata ini bisa mengakomodasi anggotanya untuk berlibur tanpa pusing memikirkan biaya dan tempat menginap.
Jadi dalam programnya ini, anggota yang berhasil direkrut diiming-imingi akan bisa berlibur ke berbagai tempat dengan cara mengumpulkan poin-poin tertentu. Nah poin-poinnya ini diambil dari uang yang diangsurkan setiap bulan. Yah intinya nabunglah. Jadi kalau si anggota ingin berlibur ke mana, mereka tinggal menghubungi club wisata ini dan club akan mengurus akomodasi mereka. Dengan poin yang dikumpulkannya, setiap tahun anggota akan mendapat poin untuk jatah liburan yang mana poinnya bisa digabung dengan tahun sebelumnya.
Saya sendiri sebenarnya sejak awal sudah tidak terlalu berminat dengan penawaran yang diberikan. Alasannya karena paket yang ditawarkan mahal banget kalau untuk ukuran saya dan suami. Meski begitu, rupanya para marketing ini selalu punya banyak cara untuk menggaet "korbannya". Jadi setelah saya menolak paket yang termurah, tiba-tiba saja ada lagi satu penawaran khusus yang hanya diberikan hari itu. Harganya memang miring banget sih. Dan ternyata jurus terakhir ini sukses menggaet saya dan suami menjadi anggota si club wisata.
Begitu pulang ke rumah, saya kembali membaca kontrak kerja sama yang sudah kami tanda tangani. Begitu membaca kontrak ini, saya baru sadar kalau saya dan suami tidak mendapat banyak keuntungan dari club ini. Pertama, club ini tidak meng-cover harga tiket pesawat. Padahal saya berharap dengan untuk tiket pesawat bisa dipotong dari poin-poin yang ditabung. Saya lupa apakah ini karena paketnya yang berbeda atau memang si club tidak meng-cover tiket pesawat. Namun yang jelas hal ini cukup mengecewakan untuk saya. Alasan kedua, poin yang dimiliki hanya berlaku untuk hotel yang masuk dalam jaringan hotel mereka, dan beberapa tempat wisata. Kalau misalnya saya mau coba hotel lain, harus pakai uang sendiri dong.
Karena merasa kecewa, saya mengajak suami untuk membatalkan keanggotaan kami di club itu. Risikonya sih ya pastilah uang yang sudah disetorkan hangus. Padahal kemarin itu lumayan banget uang setoran itu untuk biaya persalinan saya. Suami minta saya pikir-pikir lagi. Namun saya sudah bulat tak ingin melanjutkan keanggotaan di club itu. Toh kami juga kayaknya tidak bakal sering liburan, kata saya pada suami. Akhirnya suami pun setuju untuk membatalkan keanggotaan kami di club itu.
Kurang lebih 1 bulan setelah mendaftar, saya melayangkan pengajuan pembatalan keanggotaan. Dan ternyata permohonan saya langsung diterima tanpa ditanyai ini itu. Saya hanya perlu mengisi formulir pembatalan dan mengirimkannya kembali ke club itu. Mudah dan ironis sih kalau kata saya sih. Kenapa? Karena seolah-olah pihak club wisata ini targetnya adalah merekrut anggota sebanyak-banyaknya di proses rekruitmen mereka. Kalau misalnya ternyata ada yang mengundurkan diri, mereka tidak rugi karena sudah mendapatkan uang pendaftaran dari si anggota itu :(
Hingga saat ini, meski sudah tidak terdaftar lagi sebagai anggota, saya masih sesekali mendapat beberapa email dari club wisata ini. Isinya tentu saja tentang jadwal tour-tour dan promo yang akan mereka adakan dan beberapa informasi terkait iuran anggota. Bagi saya pribadi, mengikuti club wisata semacam ini bisa jadi bermanfaat bagi mereka yang ingin jalan-jalan namun tidak ingin ribet soal akomodasi. Selain itu sistemnya yang nabung lumayan menggiurkan dan masuk akal sih.
Namun di jaman yang serba canggih kayak sekarang, kok kayaknya lebih asyik jalan-jalan dengan itinenary sendiri ya? Toh sekarang sudah banyak sekali aplikasi yang bisa membantu kita kalau ingin ke suatu tempat. Selain itu Mbah Google juga pastinya siap membantu kalau kita perlu informasi apapun selama dalam perjalanan. Betul begitu?
106 Comments
Betul banget mbak.. sekarang mah serba goggle dah ah...
ReplyDeleteHehehe
Deletebiar lebih murah banyak yg nyaranin ikut open trip, tapi memang nggak semua pihak yg mau meringankan tiket pesawat/kereta. kalau itinenary sendiri harus prepare 2-3 bulan sebelumnya, mulai dr cari penginapan-transportasi ke tempat tujuan, rempong tapi puas kata temenku ^^
ReplyDeleteIya katanya memang harus benar-benar disusun ya itinenary ini biar budget cukup dan semua tujuan terdatangi
DeleteUntung ada mbah Gugel...
ReplyDeleteIyaa. Asal Internetnya lancar jaya aja. Hehw
Deletewaa baru tahu ada hal kayak gitu mba.. mirip travel2 an lah ya..
ReplyDeleteIya, mbak. Aku juga baru tahu pas diundang kemarin itu
DeleteWah memang harus jeli y mbak gabung di klub begini
ReplyDeleteIya. Sama harus kuat nahan gempuran rayuan si marketing
DeleteSuamiku bbrpa kali dpt, tp aku lgs larang utk datang :D. Udh tau, acara begini mah pasti ujung2nya nyari member. Lagian aku ama suami walo suka banget traveling, tp kita ttp lbh seneng arrange sendiri tripnya. Seumur2 aku pake travel kalo sedang outing ama kantor aja :D. Tp kalo sdg pergi ama suami/temen, lbh enak atur sendiri lah :)
ReplyDeleteIyaa kalau sama-sama suka traveling pastinya lebih enak ngatur sendiri ya perjalanannya. Bisa lebih ngirit yang pasti
Deletebelom pernah dapet tawaran begitu.. kalaupun dapet, langsung kutolak mentah2,, lebih enak merencanakan perjalanan sendiri hhe
ReplyDelete-Traveler Paruh Waktu
Iyaa kalau traveler sejati pasti maunya merencanakan sendiri :)
DeleteMemang lebih enak kalau mengatur sendiri akomodasi untuk travelling.
ReplyDeletePrinsipnya, ada uang ayo jalan-jalan. Gak ada uang, ya diem aja di rumah.
Salam :)
Kalau nggak ada uang, diam di rumah sambil nabung. Hihi
Deletememang lebih enak sendiri krn sekarang banyak aplikasi yg meudahkan kita ya, pakai travel agent jatuhnya mahal
ReplyDeleteIya, mbak. Sekarang banyak banget aplikasi yang bisa membantu kalau mau jalan-jalan. Tinggal pilih deh mau yang mana
Deleteaq juga pernah dapet begituan.. seneng banget awalnya.. tapi kyaknya orange agak maksa.. jadi akhirnya aq ga dateng wkwkkw
ReplyDeleteIya kemarin itu sampai ditelpon berkali-kali pas hari H buat mastiin bakal datang apa nggak
DeleteSaya pernah juga ditelpon dari club wisata. Pas ditelpon, saya sih sudah tahu ceritanya. Pernah baca di blog mbak Olin kisah serupa. Tapi dasar saya pengen punya pengalaman, saya biarkan saja marketing bicara. Susah juga lho bilang gak mau. Meski akhirnya, pas acara saya cancel juga. Heran saya, orang ini dapat no saya darimana ya? Apa karena kartu kredit?
ReplyDeleteKatanya sih dari data bank yang ada visa gitu, mbak. Saya salahnya kemarin itu nggak googling dulu sebelum berangkat
DeleteSaya juga pernah dapat undangan semacam ini lewat telfon dan ditawarin paket wisata. Tadinya saya udah ok untuk hadir tapi setelah browsing di internet ada banyak banget testimoni orang-orang yang sepertinya merasa tertipu dengan program itu. Akhirnya saya batalin untuk hadir. Secara juga saya lebih nyaman liburan sendiri tanpa harus terikat dengan program travel
ReplyDeleteIya baiknya cari tahu dulu tentang club wisatanya sebelum kejebak kayak saya. Heu
Deletealhamdulillah ya, mbak nggak sampai kena jebakannya
ReplyDeleteSuami barusan dapat undangan semacam itu Mbak..tapi waktu kasih tahu langsung saya yolak..Pasti ujung-ujungnya nggak beres ini..
ReplyDeleteKarena dulu pernah ada sperti itu, tapi marketernya yang datang ke kantor suami, dan di iyain..voucher wisata gitu, tapi satupun voucher nggak kami pakai ternyata..Hdeh sayang banget
Haha iyaa itu vouchernya mau dipakai juga mesti keluar biaya sendiri buat ke bali-nya. Ya sama juga boong. Heu
DeleteAku udah lama banget sekitar 3 atau 4 tahun lalu juga diprospek klub wisata di hotel.. Tapi aku sama suami enggak jadi member walo ditawarkan sampai yg paling murah sekalipun.. Agak kurang sreg gitu walopun sempat tertarik juga mba.. Tapi kalo dipikir-pikir ya mending buat dimasukin tabungan atau reksadana uang angsurannya.. :D
ReplyDeleteIya, mbak. Mending uangnya ditabung untuk keperluan lain yang lebih penting
DeleteAku pernah hitung-hitung prospek bisnis ikutan Klub wisata seperti ini. Mereka mau uang di muka supaya bisa dipakai bisnis trus belum tentu juga para member bakal pakai untuk liburan.
ReplyDeleteMereka sengaja pilih hotel yang wah untuk tempat presentasi supaya meyakinkan. Padahal ya gitu deh jebakan betmen.
Nah betul banget itu, mbak. Target mereka kayaknya cuma biar bisa dapat pemasujan besar dari uang pendaftaran anggota
DeleteInfo bermanfaat mba,.jadi kalau ada yg nawarin saya harus katakan TIDAK. Nyebelin ya modusnya.
ReplyDeleteIya. Kalau ada yang ngundang jangan didatangin. Mereka jago banget ngerayunya
Deleteseumur-umur baru denger yang seperti ini. terima kasih sudah sharing
ReplyDeleteSemoga bermanfaat ya :)
DeleteBaru tahu,ada bisnis semacam itu mba..
ReplyDeleteIya si, enak sendiri..mau kemana, ubah rencana, lebih bebas
Iya, mbak. Lagian sekarang juga lebih gampang urusannya kalau mau jalan-jalan
DeleteSaya dua kali mendapatkan telepon dan sms. Ketika lapor ke suami, beliau bilang gak usah, tolak saja. Kalau mau liburan bisa browsing sendiri, selain itu mending dananya ditabung untuk keperluan lebih penting.. ��
ReplyDeleteBener banget, mbak.
DeleteBaru tahu promo seperti itu sampai diundang segala. Jadi sayang udah meluangkan waktu eh malah acaranya begitu ya, Mba. Makasih infonya..
ReplyDeleteIyaa. Kirain bakal dapat info menarik eh tahunya malah diprospek. Hedeh
Deletebetul jaman secanggih ini sih kita bisa merencanakan jalan-jalan sendiri. Dunia semakin mudah buat orang yang suka jalan jalan
ReplyDeleteBener banget. Tinggal kitanya aja yang pintar-pintar bikin pengaturannya
DeleteWahhh celahnya bisaan yah
ReplyDeleteIya, mbak
DeletePernah disuruh dateng acara gini. Dan ngerasa kejebak juga. Ditawarin macem2, saya ngeles dengan bilang " Gak perlu club2an mas..kalo pengen liburan ya liburan aja. Gak perlu nyicil2,iuran2.." hehehe..sombongnya...padahal bokek :D
ReplyDeleteWah mantap tuh jawabannya, mbak. Hihi
Deletepengalaman yg kurang mengenakkan ya mbak tfs ya
ReplyDeleteIya. Ngerasa ditipu jadinya
Deletekok aku baca cerita mba antung jadi inget kisah sendiri ya. Aku pernah bela-belain datang dari jakarta ke bandung karena katanya ada seminar wirausaha di sebuah hotel. Dan tahukah? Ternyata itu semacam sosialisasi cara bergabung dengan ecomers yang ada di Indonesia, kok rasanya Zonk banget yak kwkwkw
ReplyDeleteYa ampun capeknyaa
DeleteSama kaya suamiku mba. Lebih suka jalan dengan bikin itinerary sendiri. Lebih leluasa dan lebih hemat biasanya
ReplyDeleteAsik ya dapat pasangan yang suka jalan juga. Suamiku kayaknya nggak terlalu suka jalan-jalan
Deleteapa ini bisa dibilang semacam scam? hmm thx mba sharingnya, jadi bisa lebih antisipasi kalau dpt kejadian serupa
ReplyDeleteNah kurang tahu saya, mbak. Yang jelas sih mereka kayaknya targetnya menggaet anggota gitu
DeleteHahahaha, saya tau club ini mbak. Undangan dari magrib, sampai jam 11 malam gak berhasil juga menggaet saya dan suami, akhirnya si bos nya yg datang dan langsung bilang "udahlah kamu (si pewawancara) gak usah repot2 ngajak orang yg mandinya masih pake gayung!
ReplyDeleteWkwkwkk
**Maksudnya kami ini gak bisa diajak traveling ala orang kaya, lebih cocok traveling ke kali yg mandinya pake gayung, wkwkwk
Waah keren banget, mbak sama suaminya. Itu marketingnya pasti udah pusing banget dibikinnya. Hihi
DeleteIya, aplikasi Google sekarang tuh yg paling cetar. Mau kemana aja ada, ngapain aja bisa. Mending yg jelas2 aja ya mba, pengalaman banget ternyata ada yg model gitu
ReplyDeleteIya. Ikut club itu juga nggak bisa bebas kayaknya kalau mau jalan-jalan. Untungnya dikit juga kayaknya
DeleteSuamiku team pakai itinenary, kalau aku sukanya yang pakai travel supaya nggak ribet (dan juga karena biasanya rombongan)
ReplyDeleteTapi emang sih, kalau dibandingkan, jauh lebih enak itinenary daripada diatur org lain. Pas lagi enak-enak disuruh next ketempat lain.hihi
Iyaa kalau ikut rombongan itu kita capek di jalan karena harus ngejar target tujuan berikutnya
DeleteWah, sekarang hati-hati banget lah kalo nerima undangan gini. Kebanyakan rekrutment gaje gitu, ga ada untungnya dikita dan keenakan di mereka aja ya.
ReplyDeletewww.rima-angel.com
Iya. Harus cek dan ricek dulu sebelum datang
DeleteWah ternyata traveller ada klubnya yah, mantap mba hho jelas enak ya klo dpt info2 trus hhi
ReplyDeleteIya sih. Tapi ini clubnya nggak kurekomendasikan. He
DeleteWah, kok mantap sekali cara mereka dapat costumer.. Haha..
ReplyDeleteTapi kalau aku yg di gituin pasti mupeng dan kalau suamiku tau ya jelas ditolak.. Hihi..
Lumayan jg y uang angsurannya hangus. Tp drpd ngelanjutin n lebih hangus y mending stop ajaah.. Aku padamu dah mba.. Hihi
Iyaa. Mereka bisa banget bikin penawaran yang akhirnya membuat kami menyerah. Hedeh
DeleteWah ada juga ya penipuan berkedok klub wisata. Kalo saya pernah kena penipuan berkedok lowongan kerja.
ReplyDeleteBiar gimanapun kalo wisata tetep enakan nyusun itenary sendiri ah. Orang kalo pergi sama temen sekantor yg pake jasa travel agent aja sering ga cocoknya.
Iya, mbak. Kita bisa nentuin sendiri bakal mau ke mana dan nginap di mana ya
DeleteSistemnya kaya MLM ya..
ReplyDeleteMemang lbh asyik meremcanakan liburan/travelling sendiri sih. Perjalanan lbh bermakna karena pengalaman lbh banyak di dapat
Iya sistemnya kayak cari member gitu, mbak. Cuma mungkin nggak ada downline
DeleteBaru tau ada yang beginian. Tapi kalo aku yang ditawarin udah pasti nolak mba, soalnya aku lebih suka makan2 daripada jalan2 hehehe
ReplyDeleteWah kalau makan-makan aku juga suka banget. Hihi
DeleteHmmm aku pernah sih bbrp kali dapat sms semacam dg lokas selalu di hotel keren. Tapi aku nggak pernah datang krn aku memang nggak suka orang mengirimkan undangan tanpa menjelaskan darimana mendapatkan nomor kontakku. Turut kezel mbak :(
ReplyDeleteIya nih, mbak. Mereka dapat datanya entah dari mana gitu
DeleteSepertinya ulun pernah baca pengalaman orang yang terjebak juga. Mirip caranya kayak yang pian kisahi. Tapi lupa di mana. Biaya pendaftarannya berapa, Ka?
ReplyDeleteBiaya pendaftarannya tergantung paket yang kita pilih, yan. Aku semalam 2 juta dimintainya
DeleteUntung baca ini, sebelum terlanjur mengiyakan...
ReplyDeleteSelama ada mbah google mah aman kayaknya buat merencanakan wisata
Iya, sekarang semua sudah serba mudah kalau mau jalan-jalan
DeleteWaduh kacau dah club wisatanya.
ReplyDeleteHarusnya kembalikan separuh uang pendaftarannya. Iya kan?
Musti berhati-hati dah kalau gitu. Terima kasih atas sharing pengalamannya. Cukup jadi pelajaran berharga bagi saya ke depan.
Iya kalau misalnya pembatalan dalam waktu sekian hari sebenarnya bakal dibalikin uangnya. Kemarin itu sudah sebulan jadi ya nggak balik. Untungnya nggak banyak sih.
DeleteBetul.. sekarang Travelling lbh mudah dengan bikin itinerary sendiri ... Ada google map..hehe
ReplyDeleteWaduh.. pengalaman gak enak nih pastinya kak, any way thanks ya kak sharingnya, sebagai orang yang suka traveling, pengalaman kakak bisa aku jadikan acuan supaya gak kejadian sama aku. BTw, kalo aku seneng solotrip sih kak, zaman now insyaAllah semua dimudahkan, sedia budget aja... hehhe
ReplyDeleteIya. Zaman sekarang kalau mau jalan-jalan lebih gampang ketimbang dulu
DeleteIntinya yg saya tangkap yg bnyak untungnya club wisatanya mbak, mreka hanya mengelola uang kita kan? Sjenis agen tour gtu kyaknya.
ReplyDeleteWww.rahmataulia.com
Kayaknya sih ada proses mutar uang juga di sistem bisnisnya. Tapi nggak tahu juga ya. Menurutku sih mereka cari untung dengan menggaet anggota sebanyak-banyaknya
DeleteSerem juga ya terjebak rekrut begini. Apalagi kalau diminta pendaftaran. Jutaan pula. Enggak bakal minat aku mah ikut club wisata. tapi kalau ada club paket traveling ama keluarga sih oke aja ya. Semoga ke depan ada club yang emang bagus
ReplyDeleteIya, mbak. Bagusnya sih mending nabung sendiri aja kalau mau jalan-jalan
DeleteWah mksh sharingnya mba jd tahu dan lbh waspada.. Sy jg lbh suka atur prjlnan sndiri sih lbh hemat. Hehe
ReplyDeleteIya. Lebih asyik kalau mengatur perjalanan sendiri kalau sekarang. Atau kalau nggak ribet ikutan travel tour aja
DeleteSaya pernah juga ditawarin gini. ditelepon tiba-tiba uytk dtg ke hotel ada acara pembekalan gitu. takut kejebak, gk jadi ikut. pas nerima telepon aja auranya udah beda, penipuan gitu...
ReplyDeletetapi emang bener, kalo liburan kayaknya zaman sekarang lbh gampang gak harus gabung2 ke club
Iya dia kayak maksa-maksa gitu supaya kita mau datang. Ternyata buat diprospek
DeleteYa Allah mba Antung, semoga diganti dengan yang lebih baik ya huhu. Jadi kita harus lebih teliti lgi yak menghadiri event beginian
ReplyDeleteIya nih. Jangan gampang tergiur sama tawaran-tawaran aneh juga
DeleteBeribu cara orang mencari uang, tinggal kita yang juga harus pintar agar tak tercebur dalam rayuan...
ReplyDeleteIya, mas
DeleteBaru tau ada yang kayak begini, mbak. Ada aja ya cara-cara "kreatif" untuk mengumpulkan pundi-pundi..pas mbak dateng banyakkah yang ikutan?
ReplyDeleteKayaknya sih tamunya itu datang pakai jadwal jadi dalam sehari itu ada sekian shift yang datang dan diprospek
DeleteWalah mending nabung sendiri kalo dah cukup uangnya bs cari travel agent terpercaya ya mba. Kalo dulu aku ada sales yg datang ke rumah nawarin keanggotaan klub wisata gt, bayar sekali ntar bs dapat diskon macem2, tapi ga kuambil kaya percaya gt.
ReplyDeleteIya nih mending nabung sendiri kan ya. Sekarang juga kalau mau kemana-mana udah gampang
Deletejadi pelajaran banget saya bisa baca tulisan mbak, jadi suatu saat nanti ada yang model2 begini langsng saya tolak aja, ya itu tadi mereka dapat uang pendaftaran yang membatalkan keanggotaannya
ReplyDeleteHehe. Iya. Kalau dirasa nggak menguntungkan mending tolak aja
DeleteSaya pernah ditawari keanggotaan klub semacam ini juga. Untung langsung saya tolak karena saya pikir ga bermanfaat juga. Apalagi mihil gitu. Eh, pas lagi iseng surfing di FB, ada yang curhat tentang pengalaman dia ikut keanggotaan klub wisata seperti ini. Pengalamannya buruk sekali. Saya bersyukur langsung menolaknya saat itu.
ReplyDeleteAlhamdulillah ya, mbak.
DeleteKlub wisatanya yg aman aman aja lah akubduku pernah nyobain opentrip dan murah banget dan pilihan liburannya byk. Cek en ricek lagi deh ya hmm
ReplyDeleteYup. Memang penting banget cek n ricek itu
Delete