Jika mendengar nama McDonald's, pikiran kita pasti mengarah pada sebuah
franchise besar dari Amerika dengan ikon huruf M besarnya itu. Namun siapa sangka ternyata di balik nama besar McDonalds ini ada sebuah kisah yang cukup memilukan. Dan saya baru mengetahuinya setelah menonton film The Founder yang dibintangi Michael Keaton.
Cerita awal The Founder dimulai dari Ray Croc, seorang sales alat pembuat
milkshakes yang sedang menawarkan barang miliknya ke berbagai gerai di Amerika. Saat sedang beristirahat dari pekerjaannya, dia mendapat informasi kalau ada sebuah tempat makan yang ingin membeli banyak sekali alat pembuat
milkshake yang ia tawarkan. Ray tentu saja terkejut dengan kabar ini. Pasalnya, selama ini dia sangat kesulitan memasarkan alat milkshake tersebut. Dan tiba-tiba saja ada permintaan sampai, wajar
Dengan rasa penasaran, Ray pun memacu mobilnya menuju lokasi gerai makan McDonalds. Setibanya di McDonald's, Ray dibuat takjub dengan sistem pelayanan yang dilakukan oleh gerai makanan ini. Tak seperti gerai makanan lain yang kerap dikunjunginya, di mana para pengunjung menunggu pesanannya (sampai lumutan) di dalam mobil, maka McDonald's menggunakan sistem antrian. Para pengunjung yang ingin menikmati burger harus mengantri. Ajaibnya, mereka hanya perlu menunggu sekian menit hingga pesanannya diserahkan. Sangat efisien!
Baca juga :
Hindi Medium, Cerita tentang Pencarian Sekolah Terbaik untuk Anak
Ray kemudian bertemu dengan Maurice "Mac" and Richard "Dick" McDonald, dua bersaudara yang mendirikan McDonald's. Oleh kedua saudara ini, Ray kemudian diajak menjelajahi dapur mereka. Tak tanggung-tanggung, Mac dan Dick juga menceritakan bagaimana proses mereka hingga berhasil menciptakan sistem layanan McDonald's yang sangat efisien ini.
Melihat adanya peluang besar dari McDonald's, Ray kemudian berusaha membujuk Mac dan Dick untuk mengizinkannya membuka usaha
franchise dari McDonald. Awalnya kedua saudara ini keberatan dengan permintaan Ray, namun kemudian mereka akhirnya setuju dengan syarat segala keputusan terkait McDonald's harus mendapat persetujuan mereka.
Meski agak tersendat di awal, pelan tapi pasti usaha franchise McDonald's yang dijalankan Croc mulai menuai kesuksesan. Sayangnya perjanjian antara dirinya dengan McDonald bersaudara membuat Croc kesulitan melakukan inovasi dalam usaha pengembangan McDonald. Dia juga sempat mengalami kesulitan keuangan terkait jaminan tanah yang dilakukannya pada awal pengembangan
franchise McDonald's.
Di tengah masalah yang membelit usahanya ini, Ray kemudian bertemu dengan seorang perencana keuangan. Perencana keuangan ini kemudian membantu Ray memperbaiki manajemen usaha yang digelutinya. Nah, ambisinya untuk membuat McDonalds besar membuat Ray semakin rakus. Dengan kekuasaannya Ray memaksa Mac dan Dick untuk menjual hak cipta McDonald's padanya. Ironisnya, alih-alih mendapatkan royalti atas nama McDonald's yang sudah digunakan, kedua saudara McDonald's hanya mendapat uang ganti rugi. Pada akhirnya kedua bersaudara ini hanya bisa melihat papan nama kebanggaan mereka tanpa bisa lagi menikmati hasil usaha tersebut.
Baca juga : [
Review] Nil Battey Sannata
***
Jujur ya setelah menonton film ini, muncul rasa sesak di dada saya. Apalagi saat melihat adegan akhir dari film ini. Duh kasihan banget euy sama dua bersaudara McDonald. Meski begitu, setidaknya beberapa hal yang bisa kita ambil dari kisah Ray Croc ini, antara lain:
Kesuksesan tidak memandang umur
Saat memulai usaha franchise McDonald's, usia Ray Croc sudah mencapai 50 tahun. Sebelumnya, dia sudah melakoni berbagai pekerjaan, termasuk salesman. Nah, kalau di Indonesia sih, usia ini sudah masuk masa pensiun, kan? Namun dengan usaha dan kerja keras, Ray Croc bisa menjadi salah satu pengusaha tersukses di dunia.
Sebuah usaha harus memiliki inovasi agar bisa berkembang
Dalam sebuah adegan diceritakan Ray ingin mengganti formula es krim McDonald's dengan menggunakan bubuk es krim. Hal ini dilakukan untuk bisa menekan biaya pengeluaran dari usahanya. Sayangnya penawaran McDonald's ini ditolak mentah-mentah oleh McDonald bersaudara. Keduanya tetap ngotot mempertahankan formula es krim yang sudah ada. Selain itu, dalam film ini kedua saudara McDonald digambarkan sebagai sosok yang konvensional dan tidak menerima perubahan.
Di lain pihak, Ray Croc dengan segala ambisi dan usahanya nya berhasil membuat McDonald's tersebar di penjuru Amerika. Bahkan cabang yang didirikan Croc lebih terkenal ketimbang gerai McDonald's asli yang dimiliki oleh McDonald bersaudara. Pada akhirnya, dengan gaya konvensional mereka ini, Mac dan Dick harus menerima kekalahan mereka.
Perlunya manajemen dan SDM yang baik dalam sebuah usaha
Salah satu kunci kesuksesan Ray Croc dalam mengembangkan McDonald (dalam film ini) adalah bagaimana ia memilih orang-orang yang bekerja untuknya. Mulanya ia menawarkan usaha
franchise pada teman-teman klubnya. Sayangnya para teman-temannya ini tak bisa mengelola McDonald'd sesuai dengan keinginannya. Tak lama kemudian Ray bertemu dengan orang-orang yang sesuai dengan visi misinya. Dari sinilah kemudian
franchise McDonald's mulai menuai kesuksesan.
Judul Film : The Founder
Produser : Don Handfield, Karen Lunder, Jeremy Renner, Aaron Ryder
Sutradara : John Lee Hancock
Skenario : Robert D. Siegel
Pemeran : Michael Keaton, Nick Offerman, John Carroll Lynch, Linda Cardelini, Patrick Wilson, B. J. Novak, Laura Dem
Durasi : 115 menit
Produksi : 2017
Baca Juga
57 Comments
Ikut nyesek bacanya Mbak. Kasiha n yang udah mengawali membuat usaha. Itu filmnya memang asli kisahnya begitu, atau hanya fiksi ya? :(
ReplyDeleteJadi penasaran ama filmnya. Dan sukses itu memang milik siapa aja. Yg muda yang tua bisa sukses juga
ReplyDeletejadi yang punya hak ternyata buka McD nya ya sekarang. Kasian banget
ReplyDeletesetahu saya cerita aslinya memang begitu, mbak. tapi kalau untuk film mungkin ada sedikit perubahan
ReplyDeleteudah dibeli sama Croc. jadi pendirinya udah nggak dapat royalti lagi. iya, sedih banget :(
ReplyDeleteayo ditonton filmnya, mbak
ReplyDelete1. Kenapa awalnya menggunakan kata "Ray" kemudian menggunakan "Croc" kemudian ganti "Ray" lagi Mba?
ReplyDelete2. "Sayangnya penawaran McDonald’s ini ditolak mentah-mentah oleh McDonald bersaudara." maksudnya apa ya Mba? Penawaran Ray Crok kah?
3. Tanks infonya Mba, saya jadi lebih tahu soal kisah perjalanan franchise McDonald ini :)
1. Ray itu nama depannya sedangkan Croc nama belakangnya. Penulis tidak konsisten. Heu
ReplyDelete2. Penawaran menggunakan milkshake sebagai pengganti es krim. McDonald bersaudara nggak mau es krimnya diganti bubuk padahal itu membebani pengeluaran Croc
3. Makasih dah baca, mbak. Semoga bisa nonton filmnya ya nanti :)
1. Ray itu nama depannya sedangkan Croc nama belakangnya. Penulis tidak konsisten. Heu
ReplyDelete2. Penawaran menggunakan milkshake sebagai pengganti es krim. McDonald bersaudara nggak mau es krimnya diganti bubuk padahal itu membebani pengeluaran Croc
3. Makasih dah baca, mbak. Semoga bisa nonton filmnya ya nanti :)
Oh ada filmnya yaa? Wah harus nonton buat inspirasi nih!
ReplyDeletePasti seru dan menyita air mata ya mbak nonton film ini. Jadi mau nonton nih saya
ReplyDeleteNggak sampai nangis juga sih nontonnya. Cuma nyesek aja pas lihat akhirnya
ReplyDeleteKasian juga ya kalau ini kisah nyatanya, duh kepingin nonton
ReplyDeleteNice infonya mbak, dari ulasannya di atas bisa diambil pelajaran sebelum berniat memulai usaha, apapun itu.
ReplyDeleteFilm baru masih di bioskop kah ka? Hanyar tahu ulun kisah Mc Donald bersaudara. Pernah baca yang pendiri Mc Donald mulai mengembangkan Mc D di usia 50 tahun itu aja.
ReplyDeleteAku juga udah nonton film ini, asanya ikut kesel sama Croc juga hahaha
ReplyDeleteKayaknya seru neh filmnya. Kok jadi penasaran ya, nanti mau cari filmnya ah.
ReplyDeleteBagus ne filmnya untuk motivasi usaha. Terima kasih infonya Mbak.
ReplyDeleteKeren bgt jadi pengen nonton filmnya hhe
ReplyDeleteunsur moralnya dapat bgt hhe
Tragis ya mba, harus Nonton ini mah
ReplyDeleteIni aku udah nonton dan asli nyesekk.. Sebegitu detailnya the founder mengatur manajemen tenaga kerjanya supaya bisa menghidangkan makanan dg secepat kilat. Aku salute banget sm cara mereka berpikir.. Mrk itu keren bgt dan sayang banget ending perjuangan mereka berakhir demikian.. Hiks
ReplyDeletePesan moralnya ngena banget. Sukses itu memang datangnya bisa kapan aja sih ya.
ReplyDeleteTapi, kok nyesek ya. Perusahaan yang sudah didirikan susah payah pada akhirnya direbut orang lain. Langsung baperrr TT_____TT
yup. film tahun 2017
ReplyDeleteiyaa kasihan bangeet :(
ReplyDeletesemoga bisa bermanfaat ya, mbak
ReplyDeletekadada di bioskop, yan. aku donlot. he
ReplyDeleteiya. asli tega banget itu Croc
ReplyDeleteayo cari filmnya, Rima! :)
ReplyDeletemakasih sudah mampir, mbak :)
ReplyDeleteayo nonton filmnya, Eny :)
ReplyDeleteiya, tragis. aku nyesek banget nontonnya
ReplyDeleteiya. sayang banget mereka kurang berani dalam mengambil langkah dan akhirnya malah di croc deh yang menikmati hasil usaha mereka
ReplyDeleteiya. aku kalau ingat ending film ini asli nyesek banget
ReplyDeleteini beneran kisah nyata yang difilmkan? McD masih oke sampai sekarang. Inovasinya juga terus ada dengan menu baru yang khas negara tersebut seperti burger rendang.
ReplyDeleteIya, mbak. Ini kisah nyata tentang gimana McD bisa jadi sebesar sekarang
ReplyDeleteMbak ini film baru? Nonton di bioskop gtu?
ReplyDeletePenasaran jd pengen nonton.
McD ini salah satu franchise/ rumah makan favoritku buat nongkrong hehe
TFS
film tahun 2017 tapi kayaknya nggak tayang di bioskop Indo. aku donlot nontonnya. hehe
ReplyDeleteWih, kasihan lho pendirinya. Aku kira sejak awal sampai sekarang ya masih mereka yang punya. Oh ternyata :" Orang Indonesia mah nggak dibiasakan mandiri, Mba. Jadi, kalau nggak punya pekerjaan di hari tua mereka mah malah santai. Ikut anak biasanya hehe
ReplyDeleteWalopun aku ga begitu suka mcd, dan lbh milih gerai burger yg lain :D, tp selalu menarik untuk tau sejarah sukses dr franchise besar begini.. Trnyata rada sedih juga kisahnya yaa mba :( .. Aku baru tau kalo pendirinya justru ga menikmati hasil suksesnya...
ReplyDeleteSaya juga pernah nonton film ini, bagus
ReplyDeleteiya, mbak. bikin kita jadi tahu sejarah McDonald's ya
ReplyDeletekemaren saya liat nih posternya di bioskop. Kok sebel ya saya sama si Ray ini hahaha, jadi penasaran buat nonton langsung
ReplyDeleteHaha emang nyebelin dia
DeleteBisnis memang harus punya kegigihan.
ReplyDeleteGak boleh ade matinye ^_^.
Iya, mbak. Harus terus berinovasi biar nggak ketinggalan
DeleteWah kalau aja masih tayang, pasti saya cuss ke bioskop pas sabtu, haha... Selalu suka film kuliner gini, apalagi ttg bisnis Mc D dan jadi tau byk hal ya ttg bisnis kuliner raksasa ini. Untuk para pebisnis juga bagus ini film, ga berani menerima inovasi ya perlahan mungkin akan lenyap itu bisnis atau alih bisnis.
ReplyDeleteIya. Filmnya bagus buat yang lagi bisnis
DeleteOh, kupikir McD itu memang racikan Ray Croc, ternyata rebutan ya. Dalam dunia bisnis banyak mbak, yg begitu. Pencipta aslinya malah cuma bisa gigit jari. Di Indonesia, misalnya, salah satu produk teh.
ReplyDeleteWah, saya jadi penasaran nih sama teh yang dimaksud
DeleteDalam bisnis emang seringkali terjadi spt itu, ironis ....
ReplyDeleteIya. Sedih kalau lihat pemilik asli mcdonaldnya
Deleteinovasi
ReplyDeleteaku jadi ingat yahoo yang akhirnya teler karena kesuksesan
namanya dunia terus berubah
Iya. Kalau nggak ikutan jaman bisa tergerus
DeleteSetelah nonton film ini, saya jadi mempertanyakan...apa iya story-nya seperti itu. Soalnya itu kaya ngebuka aib-nya si Ray Croc.
ReplyDeleteMulai dari pencaplokan bisnis sampai kisah perceraian, apa iya si Ray se'jahat' itu.
Buat saya, satu-satunya efek samping nonton The Founder adalah ngidam burger hehehehe... .
Kalau aku baca wikipedia sih emang gitu. Tapi ya pasti ada dramatisasi dikit. Heu
Deleteaku sudah nonton film ini, wajib dilihat sih menurutku yah mba, terutama untuk yang menggeluti bisnis, banyak banget pelajaran manajemen bisnis yg bisa diambil. eh, tapi kapitalisasinya jangan ditiru ding :D
ReplyDeleteIya. Banyak pelajaran bisa diambil dari film ini. Tapi tetap aja sih baper jadinya. Heu
Delete