Bulan Juni ini, Insya Allah anak saya akan berusia 6 bulan. Itu artinya anak saya sudah bisa dikenalkan pada makanan padat atau yang biasa disebut dengan MPASI. Layaknya ibu-ibu baru lainnya, tentunya saya sangat bersemangat menanti datangnya hari anak saya mulai makan. Anak saya sendiri juga sudah mulai menunjukkan ketertarikannya pada makanan. Setiap kali orang tuanya mulai makan, matanya bakal memandangi kami seolah berkata, "Duh aku juga pengen dong makan itu," Heuheuheu.
Nah, berhubung ini adalah tahap baru dalam perkembangannya, tentunya ada hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum memberikan MPASI untuk anak saya. Persiapan ini tak melulu dalam bentuk barang namun hal-hal lain yang menurut saya penting. Persiapan tersebut antara lain:
Persiapan Informasi
Hal pertama yang saya lakukan sebelum memberikan MPASI untuk anak saya tentunya adalah mencari informasi seputar pemberian MPASI pada bayi. Informasi ini bisa didapat dari buku, grup facebook, dan komunitas. Saya sendiri hanya tahu kalau bayi sebaiknya diberi makan saat usianya 6 bulan. Nah, setelah mencari informasi kesana kemari, barulah saya tahu ternyata ada beberapa metode pemberian MPASI ini. Mulai dari versi Food Combining, WHO, hingga Baby Led Weaning (BLW). Semua metode ini yang tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Saya sendiri untuk saat ini memilih MPASI versi WHO yang menyarankan agar bayi dikenalkan berbagai jenis makanan sejak awal masa MPASI-nya.
Persiapan Alat Tempur
Hal kedua yang perlu dipersiapkan sebelum memberikan MPASI untuk si kecil tentunya adalah persiapan alat tempur. Kalau yang ini kayaknya rata-rata ibu paling excited ya. Hihi. Dari yang saya baca, secara umum perlengkapan yang paling diperlukan dalam proses MPASI (versi WHO) adalah panci/kukusan dan saringan kawat. Nah, selain dua alat tempur di atas bisa juga ditambahkan alat tempur lain macam
slow cooker, alat makan bayi, kursi duduk bayi,
slabber, dan berbagai peralatan lain yang dirasa perlu dalam menunjang pemberian MPASI. Tentunya jangan lupa peralatan dapur standar seperti pisau, talenan, dan sodet. Yang paling penting dari peralatan tempur MPASI ini adalah dijaga kebersihannya, aman untuk bayi dan kalau bisa dipisahkan dari peralatan makan lainnya.
Persiapan Manajemen MPASI
Setelah informasi dan peralatan tempur sudah siap, hal lain yang harus saya siapkan adalah manajemen MPASI. Manajemen ini bisa berbentuk rencana menu yang akan diberikan, kapan mau memasak MPASI, hingga ke metode pengolahan MPASI ini. Sebagai ibu yang bekerja tentu saya akan memiliki manajemen yang berbeda dengan ibu rumah tangga. Dari beberapa pengalaman yang saya baca, untuk ibu bekerja bisa menggunakan metode
frozen food yakni MPASI yang dibekukan sehingga tak perlu repot mengukus dan menyaring setiap harinya. Namun beberapa teman yang saya tanyai cukup berhasil menyiapkan MPASI setiap hari untuk anaknya meski statusnya adalah ibu bekerja. Nah disinilah saya harus menyiapkan manajemen mana yang akan saya pilih nanti.
Persiapan Lingkungan Sekitar
Informasi sudah, alat tempur dan manajemen juga disusun, maka yang terakhir adalah persiapan lingkungan sekitar. Kenapa kita perlu menyiapkan lingkungan sekitar? Itu karena mungkin lingkungan kita tidak familiar dengan metode yang kita pilih. Contoh paling dekat ya ibu saya. Sewaktu saya mengatakan akan memberi makan bubur olahan pada ibu saya, beliau langsung berkata, "
Emangnya yakin anak kamu mau makan? Ntar dilepeh-lepeh lho. Kamu aja baru makan usia satu tahun." Padahal setahu saya inti dari pemberian bubur olahan itu untuk mengenalkan makanan pada anak. Atau suami saya, yang menyarankan agar anak kami diberi pisang saja dulu. Itu baru versi WHO. Nah kalau ibu memilih BLW mungkin bakal lebih susah lagi sosialisasinya mengingat metode ini masih tergolong baru. Bisa-bisa ada nenek yang panik saat melihat bayi dibiarkan makan sendiri.
See, tidak semua orang akan sejalan dengan kita. Karena itulah bagi saya persiapan lingkungan sekitar penting dilakukan sebelum memberikan MPASI pada anak kita.
Itulah dia persiapan-persiapan yang diperlukan untuk MPASI si kecil versi saya. Semoga bermanfaat bagi yang membaca.
Baca Juga
14 Comments
Semga berhasil proses pemberian mpasinya mbak... Semangaaat!
ReplyDeletePersiapan yg bagus bgt mbak.dl saya ya biasa2 aja nyiapin mpasinya..efeknya mmg anak kurang telaten maem juga klo sama saya.tp klo sama pengasuh maem lahap bgt.
ReplyDeleteyang penting anaknya suka makan, mbak. hehe
ReplyDeleteaamin :)
ReplyDeleteSemoga lancar mba..
ReplyDeletePaling nyenengin klo anaknya lahap makan. Dulu awal2 anakku tak kasih buah2 dl mba MP ASInya..
aku buah sama sayur, mbak :)
ReplyDeleteSemangat ya mbaaak. Aku dulu pas waktunya anak MPASI sambil repot-repotnya punya toko, jualan. Seneng sih, tapi kalau lagi capek banget dia kusuapi bubur instan hehe. Memang akan ada generasi di atas kita yang selalu berkomentar tidak yakin atas jalan yang kita pilih. Tinggal meneguhkan hati saja hehehe.
ReplyDeleteWah, ini pelajaran bagi saya juga mbak :) Nanti kl debay udah lahir dan persiapan mpasi (amien). Emang sih mbak, pasti lingkungan sekitar bakal punya cara yg beda2 krn generasinya beda, haha.. Mesti sabar2 yah^^
ReplyDeleteBtw mbak, jgn lupa ikutan GA di blog aku yah, masi DL 7 Juli kok, hehe :)
Anak saya masih hampir 2 bulan nih mba. :)
ReplyDeleteBerharapnya cepet gede. hehehe. .
hihi nggak bakal kerasa kok tau-tau dia udah besar aja :)
ReplyDeleteiya. ini aja aku akhirnya banyak nggak sesuai teori ngasih MPASI-nya. heu
ReplyDeleteaku juga kayaknya nggak terlalu stuck sama teori, mbak. diusahakan semaksimalnya aja ini MPASI-nya
ReplyDeleteIni malah gak sabar pengen dia cepet gede. :)
ReplyDeletewah, terimakasih sudah berbagi.
ReplyDeletebermanfaat sekali tipsnya :)