Bagi ibu menyusui yang bekerja, pompa ASI jelas merupakan salah satu alat tempur yang penting untuk dimiliki. Saya sendiri sejak kehamilan memasuki trimester dua sudah mulai melakukan survey terhadap pompa ASI ini. Tahu sendiri kan harga pompa ASI nggak bisa dibilang murah. Waktu itu sih pengennya beli pompa ASI sekelas Medela. Lucunya saat menanyakan harga dari pompa yang diincar, penjaga toko malah menawarkan merk lain.
"Pompa Claire's bagus juga lho, Mbak," begitu kata gadis muda tersebut pada saya.
"Oh ya? Banyak yang beli ya?" tanya saya lagi.
Gadis penjaga toko tersenyum menganggukkan kepalanya. Sayangnya karena memang belum yakin ingin membeli pompa yang mana akhirnya saya hanya menganggukkan kepala seraya meninggalkan toko bayi tersebut.
Setelah melahirkan, karena masih tak bisa kemana-mana saya minta tolong suami membelikan pompa ASI. Pada suami saya minta untuk membeli merk Pigeon. Saat pulang, dia malah membawa pompa ASI Claire's manual. "Harganya lebih murah," katanya seraya memperlihatkan struk pembelian. Di sana tertera angka sekitar 135.000 rupiah.
Gambar : Tokopedia[/caption]
Review Pompa ASI Claire's manual dan elektrik
Segera setelah dibuka dan disterilkan, saya pun mencoba pompa ASI dengan tipe BP-A90 ini. Alhamdulillah dari pertama kali menggunakan, saya langsung suka dengan pompa ASI Claire's ini. Pegangannya nyaman, corongnya yang dilapisi silikon juga pas di payudara saya dan tidak membuat saya merasa sakit saat memompa. Untuk kapasitasnya sendiri, pompa ASI manual ini mampu menampung ASI sebanyak 130 ml. Pertama kali pakai pompa ini, saya berhasil mengumpulkan 30-40 ml ASI. Seiring dengan seringnya frekuensi memompa, saya berhasil mengumpulkan 90-130 ml ASI setiap sesi memompa. Oh ya, setelah dicek bentuk pompa ASI manual Claire's ini ternyata agak mirip dengan pompa manual Phillips AVENT yang harganya berkali lipat pompa Claire's manual yang saya beli.
Merasa cocok dan nyaman dengan pompa ASI manual Claire's, saya pun memutuskan membeli pompa elektrik dengan merk yang sama. Kali ini pilihan saya jatuh pada tipe yang kisaran harganya 300 ribuan. Nah, untuk pompa elektrik Claire's yang satu ini, selain mendapatkan pompa plus alat charge-nya, saya juga mendapat valve cadangan. Sayangnya untuk seri ini pompanya tidak dilengkapi dengan penutup corong yang bisa menghindarkan masuknya kotoran/binatang ke dalam botol.
Untuk mesinnya sendiri, pompa elektrik Claire ini dilengkapi dengan dua tombol pengatur kecepatan memompa. Tombol + untuk memperkuat hisapan dan tombol - untuk mengurangi hisapan. Sedangkan untuk daya tahannya, pompa ini bisa digunakan selama 2,5 jam. Jika satu sesi memompa menghabiskan waktu 30 menit, maka itu berarti pompanya bisa digunakan sebanyak 6 kali. Lalu, bagaimana dengan masalah suara? Kalau kata saya sih pompa Claire's ini suaranya nggak terlalu berisik. Dari pengalaman mencoba Phillips Avent milik adik saya, seingat saya suaranya sebelas dua belas aja.
Selama menggunakan pompa Claire's ini, baik yang manual maupun elektrik, alhamdulillah saya bisa mengumpulkan 1,5 - 2 botol ASIP setiap kali memompa kedua payudara. Jika dibandingkan dengan ketika saya menggunakan pompa Pigeon dan Avent sebelumnya (keduanya pinjaman) hasil dari pompa Claire's ini malah lebih banyak. Tapi itu mungkin karena waktu itu saya belum rutin memompa payudara seperti sekarang. Untuk tipe elektrik, pompa ASI Claire's ini klaimnya bisa menghasilkan 120 ml selama 15 menit. Saya secara pribadi biasanya selama 15 menit paling banyak menghasilkan 90 ml, kecuali jika payudara sudah sangat penuh. Oh, ya, dari pengalaman saya, jika ingin hasil pumping selalu maksimal, usahakan memompa payudara di jam yang sama setiap harinya.
Berhubung saya sudah merasa nyaman dengan pompa Claire's ini, hingga sekarang saya belum berniat mencoba pompa ASI yang lain. Yah, kalau bisa dibilang, saya langsung cocok dengan si pompa. Dan sebagai penutup, saya akan merangkum beberapa kelebihan dari pompa ASI Claire's baik yang manual maupun yang elektrik ini
Harganya terjangkau
Pompa ASI Claire's dijual dengan kisaran harga 100-600 ribu rupiah saja. Dari hasil lirik-lirik ke beberapa toko online, saya simpulkan kalau harga tertinggi dari pompa elektriknya masih di bawah satu jutaan. Bagi ibu-ibu yang punya budget rendah ini jelas bisa jadi pilihan.
Nyaman dipakai
Pompa ASI Claire's pada bagian corongnya diberi lapisan silikon yang bisa dilepas yang bisa memberi efek pijatan pada payudara. Leher corong yang tidak terlalu panjang membuat posisi kita lebih nyaman saat pumping. Saya juga jarang merasa sakit saat menggunakan kedua tipe pompa ini.
Meski begitu, ada perbedaan antara pola silikon pada corong pompa yang manual dengan yang elektrik. Untuk pompa ASI yang manual, bulatan-bulatan yang ada pada lapisan silikonnya lebih besar sementara pola bulatan di pompa yang elektrik lebih kecil dan kurang terlihat. Mungkin karena pola bulatannya lebih besar dan terlihat, pompa ASI Claire's yang manual kadang bisa lebih cepat mengeluarkan ASI ketimbang pompa ASI elektrik. Hal ini terasa sekali saat produksi ASI mulai berkurang setelah masa MPASI anak saya.
Tidak ribet
Untuk pompa tipe elektrik yang saya beli ini, mesinnya langsung terhubung ke badan corong. Jadi nggak ada istilah ASI masuk ke selang. Selain itu sistem bongkar-pasangnya juga tergolong ringkas dan tidak bergantung pada colokan. Kabel charger-nya sendiri kalau saya lihat termasuk tipe kabel yang cukup mudah dicari di toko elektronik.
Kalau untuk kelemahannya sendiri, untuk versi manualnya setelah beberapa kali pemakaian entah kenapa si tuas menghasilkan suara berdecit yang cukup berisik. Jadi setiap kali memompa, akan terdengar suara ngik-ngik yang cukup menganggu jika digunakan di kantor. Sedangkan untuk versi elektriknya, mungkin ada pada sambungan mesin ke badan corong yang menggunakan sistem putar. Kadang saya takut ke depannya pengait yang ada di badan corong akan aus atau atau membrannya sobek sehingga mesin jadi tidak benar-benar terkoneksi ke badan corong yang tentunya akan mengurangi kinerja si pompa.
Demikian review singkat saya tentang pompa ASI Claire's kali ini. Semoga bisa membantu bagi para ibu yang ingin mencoba pompa dengan harga murah namun tidak mengecewakan.
82 Comments
Wah boleh juga dicobain. Trims infohnya mba
ReplyDeleteNawra dulu gak kenal alat beginian. Kini mah enk mamahmudah banyak kemudahan ya
ReplyDeletesaya dulu beli juga , tapi suami yang beliin ! ribet banget pasang-pasang , karena belum ada pengalaman beli alat pompa asi,wkwkkw *spontan beli tanpa browsing dulu
ReplyDeletesemoga bermanfaat, mbak :)
ReplyDeleteiya, mbak. sekarang edukasi tentang menyusui benar-benar gencar. otomatis alat pendukungnya pun jadinya mudah didapat
ReplyDeletekalau yang ini nggak ribet sih pasangnya. hihi
ReplyDeleteKalo sy dulu pernah juga mau coba pumping mb antung.. Wkt it pakai yg manual n selama 1 jam memompa cuma dpt 50 ml paling byk.. Dan payudara sakit banget waktu dipompa.. Anehnya pas diisep debay sebentar jg kenyang. Nyoba pompa elektrik pny ttgg jg ga maksimal.. Knp it y? Akhirnya full ga bs ninggalin debay slm 2 tahun..
ReplyDeletemungkin nggak cocok itu pompa asinya, Winda
ReplyDeleteMantap reviewnya. Sekarang masih pakai pigeon manual. Ingin beli claire's elektrik juga. Katanya untuk hasil yg sama pompa elektrik bisa lebih cepat drpd manual ya?
ReplyDeletekalau berdasarkan pengalaman saya sih nggak jauh beda waktunya. tergantung penuh tidaknya payudara kalau di saya sih. kalau sudah penuh bakal cepat kalau rada kosong ya lambat jadinya pumpingnya
ReplyDeleteTerimakasih infonya
ReplyDeleteKalau utk PD besar apakah cocok dgn Claire's ya?
cocok aja, kalau kataku mbak. Soalnya PD-ku besar juga. hehe
ReplyDeleteSaya sbnr-a msh bngung mba mw bli yg ni atw yg tipe 1-a dg selang.kl dliat yg ni bag mesin-a ganggu pz pump dttupin apron g c mba? Cz kan agk bsar tu..Mba knpa wktu tu g beli yg tipe da selang-a?
ReplyDeleteBeli yang ini karena lebih murah. Hehe. Selama ini nggak pernah ganggu sih pas pumping. Paling sering kucek aja dapatnya berapa.he
ReplyDeletemau tanya mba, kl silikonnya antara yg manual n elektrik sama ga bentuknya? yg bagian dalammnya itu loh ada bulet2nya itu
ReplyDeleteBeda, mbak. Yang manual bulatannya lebih besar sedangkan yang elektrik bulatannya kecil-kecil dan lebih banyak
ReplyDeletemba aku juga punya yg electric itu, tapi aku masih bingung sama cara membersihkan nya yg benar bagaimana, selama ini setelah pakai selalu saya cuci dgn disikat, tapi kt teman saya itu merusak valve nya, dan bener aja daya hisapnya berkurang. mohon pencerahannya mbak.. hehe
ReplyDeletekalau saya membersihkannya biasa aja, mbak nggak pakai disikat. cuma pernah kejadian sekali pompanya tidak mau menghisap ternyata valve longgar. mungkin bisa dicek valve atau silikonnya terpasang dengan benar apa nggak
ReplyDeleteAda garansinya kah mb? Brp lama? Klo dpke slama 30 mnt mesinnya panas g? Kira2 awet g y/thn mpe berapa lm? Klo dpake sambil menyusui de bayi, suaranya mengganggu de bayinya g? Maaf bnyk tanya. Mksh sblmnya
ReplyDeleteada garansinya, mbak. tapi aku lupa berapa lama. selama ini ga pernah panas sih kalau dipakai 30 menit. alhamdulillah sampai anak saya 8 bulan masih baik-baik aja pompanya. kalau suara memang agak berisik sih. tapi saya belum pernah sih mompa sambil menyusui jadi kurang tahu
ReplyDeleteThis information is very helpful to me, thank you very much for the information
ReplyDeleteMaaf mba....kalo boleh tau claire yg elektrik ini harga nya brp ya? Trus tipe nya apa?
ReplyDeleteMakasih sblmnya :)
harganya sekitar 300 ribuan, mbak. kalau yang saya pakai ini tipenya BP-A20
ReplyDeleteKalo claire cocoknya utk PD besar atau kecil ya?
ReplyDeleteKebetulan PD saya besar, mbak :)
ReplyDeleteYahh terlambat baca reviewnya. Saya pake BP Claire's type BP A20 jg. Kemarin malam hisapannya kurang, dari lama udh curiga sih sm valve yg sobek. Tp sy bingung cari valve nya dmna lg. Pas baca review mba kalau ada valve cadangan, sy buka kotaknya lg dan iyaa ternyata adaaa... Pas sy coba alhamdulillah hisapannya kembali ky pertama beli hehe. Cumaaa sayangnya, sebelum baca review mba antung, sy udh keburu beli BP Elektrik merk lain, karna toko tempat beli claire's sebelumnya tutup dan di tempat lain ga ada. Tp sy perlu bgt, karna pd sy udh sakit n keras (sy full pumping dan ga pernah stok banyak). Bp merk lainnya ini menyiksa, sakit diawal hisapan, selanjutnya ga sakit tp asi ga ada yg keluar lg. Huhu sayang sih tp sdh terjadi.
ReplyDeletealhamdulillah ya valve-nya masih ada. thanks sharingnya yaa :)
ReplyDeleteHai mba. Untuk elektriknya bergantung sama listrik apa bisa dicharge ya?
ReplyDeleteDicharge, mbak sekitar 1,5 jam
ReplyDeleteZ kehilangan diaragma silikon pompa asi merek Claire's, apakh ada d jual mbak tolong infonya
ReplyDeleteMba aku juga pake ini. Kebetulan aku mamah baru. Baru lahiran 2minggu lalu..hehe..
ReplyDeleteAku pake yg manual kayak yg atas itu, tapi aku bingung mba.. Udah pas di PD. Pas awal lompa asi muncrat banyak tapi lama kelamaan sekitar 2 menitan gt kok gak begitu banyak lagi mompanya. Haru dilepas trus di tancapin ke PD lagi, lepas lagi ta capin di PD lagi. Gtu trua mba.. Aoa emang gtu ya?
Kiraon sekali nancapin langsung mompa gt bakal keluar terus asinu. Ternyata enggak
kalau asi-nya lagi penuh banget emang awal-awal itu bisa muncrat. tapi kalau kondisinya nggak penuh dia malah awal-awal sedikit trus lama-lama banyak asinya
ReplyDeletenany dong mbak, pernah mengalami kendala ga mesin elektrik clariesnya ga berfungsi pdhal idup, cuma ga bisa nyedot solusinya gimana yaa hikshiks
ReplyDeleteCoba cek valve-nya, mbak. Mungkin longgar
ReplyDeleteMbak, pompa asi elektrik claire's ini baterainya bisa di charging kayak hp kan? Tahan berapa lama setelah di charging? Cuz saya punya pompa elektrik merek p*mpee yg bisa pake baterai AA malah kurang mantap tarikan pompanya. Terkesan menghabiskan waktu. Saya berniat mau cari pompa eletrik yg bisa di charging atau bisa pake powerbank.
ReplyDeleteiya bisa dicharge, mbak
ReplyDeletetahannya 2,5 jam mbak
ReplyDeleteBun mau tanya :
ReplyDeleteMesin pompa saya kemasukan asi, tau cara bersihinnya ngga?
Saya juga pake BP ini mbak, alhamdullilah cepet penuhnya dan tabung besar bisa sampe 210 ml jd sekali pompa bisa dapet 2 botol.
ReplyDeleteIya, jadinya nggak nanggung kalau mau pindah ke botol kecil yaa
ReplyDeleteAh telat nih bacanya.. Hehe.. Pas banget mbaknya bandingin Claire's dgn Avent yang aku punya duluan (sampe ngidam2 sebelum si bocah lahir). Nah kmrn tuh aku dpt kadi Claire's dan emang enak yaaa.. Tau gt dr awal targetnya Claire's aja ga usah yg kemahalan. Wkwk
ReplyDeleteKlo soal produksi asi aku masih agak seret. Masih teus diperjuangkan. Semoga segera bs melimpahhh..
Aamiin. Semoga asi-nya tambah banyak yaa
DeleteCukup efektif ya, dengan bantuan alat itu persediaan asi bisa di simpan dan pada saat ibu tidak dirumah anak bisa di tangani dengan ayah tanpa memberikan susu formula.
ReplyDeletesusu asi jauh lebih wroth dibandingkan susu produksi pabrik, buktinya anak anak jaman dulu lebih sehat sehat dan kuat daripada generasi saat ini.
Iya, mas. Alhamdulillah sekarang semakin banyak peralatan yang bisa memfasilitasi ibu biar tetap bisa ngasih asi ke anaknya
DeleteMau nanya kalau botol yg dr alat manual masuk ke alat eletrik/sebaliknya
ReplyDeleteKemarin saya coba nggak bisa sih, mbak. Ulirnya beda. Tapi nggak tahu kalau model lainnya
DeleteMaaf mau nanya kalau botolnya yd manual bisa masuk ke yang otomatis/sebaliknya ga? Makasih
ReplyDeleteKalau yang punya saya nggak bisa, mbak soalnya ulirnya beda
DeleteNanya dong mbak..kalo lagi ngecahrgee lampunya warna apa?trus tanda nya baterai penuh apa??trus tombol nya dihidupin bergetar gitu ya??soalnya saya pinjam punya sodara, tp udh gk ada buku petunjuknya..jd bingung..mksh mbak
ReplyDeleteLampunya warnanya hijau, mbak. Kalau ngacas dia kedap kedip dan kalau penuh sudah nggak kedap kedip lagi. Iya, mbak bergetar mesinnya
DeleteAlhamdulillah nemu yg ngreview BP ini dan ada yg tanya masalah lampu indikator.nya.. bingung di buku petunjuk bilangnya kalo lagi di charge lampu.nya merah kalo dah penuh berubah ijo. padahal mah kedap kedip ijo.. kirain rusak padahal baru beli 😂😂 makasih info.ny mbak
DeleteWow harganya murah ya mba, sekarang tapi emang pompa buat asip itu lebih banyak merek & harga yg bisa dijadikan perbandingan. Cuman dia yg elektriknya single pump ya mba? Aku lbh suka yg double pump jadi sekali jalan ngisep kiri-kanan biar ngehemat waktu :D
ReplyDeleteIya, mbak ini masih single pump. Pengen yang double waktu itu budgetnya nggak ada. Hehe
DeleteHai mba, salam kenal, klo tipe gbp a20 Sama a30 bgusan mana ya? Smpt baca di a20 ada antibackflow system, klo di a30 gmna ya?oya, awetkah ini mesin claires mba?trima kasih
ReplyDeletewah saya kurang tahu mbak kalau tipe a30. saya cuma makai yang a20
Deletebaru beli nih mbak.
ReplyDeletecara melepas mesin nya dari leher nya gmn ya?
baru beli udh langsung nempel.
itu diputar atau ditarik y?
Diputar ke kiri, mbak
DeleteHai mba.. pas bnget aku lg cri2 bp yg d rekomendasikan.. mba, lbh nyaman yg elektrik atau manual nya? Dan yg lbh bnyk mnghsilkan asi nya ? Makasi mba sblmnyaa.. bermanfaat skalii
ReplyDeleteHai mba.. pas bnget aku lg cri2 bp yg d rekomendasikan.. mba,scara pngalaman lbh nyaman yg elektrik atau manual nya? Dan yg lbh bnyk mnghsilkan asi nya pakai yg mn ? Makasi mba sblmnyaa.. bermanfaat skalii
ReplyDeleteElektrik enaknya nggak capek tangan. Heu. Kalau aku kemarin sama aja sih dapatnya. Tapi belakangan lebih cepat pakai yang manual
DeleteKalo q say make tangan aja sis, alias diperah soalnya susah nyari. Dan sakit itu wow, luar biasa meskipun saya gak working mom :-D
ReplyDeleteAku malah nggak bisa mbak pakai tangan
DeleteHeu
saya pakai yg manual dan sangat cocok. pernah pinjem yg elektrik cocok juga.. tapi dari corongnya memang lebih nyaman yang manual. cuma capek aja kalo manual.. hehehe
ReplyDeleteIya pakai manual lumayan bikin pegel. Heu
DeleteMbak mau tanya.. Kalo belum penuh gabisa ya di pake? Pnyaku belum penuh kok tak lepas dari casnya gabisa dipake..tp.pas pake cas bisa dipake.
ReplyDeleteBiasanya bisa aja, mbak
DeleteMbak.yang elektrik.itu kalo belum penuh baterainya gaisa dipake ya? Bisanya dipake sm nge cas
ReplyDeleteBisa aja, mbak biasanya
Deletejangan dipake sama ngecas kakak, nanti batereinyamcepet aus
ReplyDeleteKak cara bersihinnya itu semua bagian bisa direbus semua ga si? Apa cuma di rendem air panas aja?
ReplyDeleteDirebus kalau mau aman, mbak
DeleteValve silikon dan diafragmanya cara sterilnya di rebus atau cukup di rendam air panas aja? Air panas mendidih atau ga mba?
ReplyDeleteKalau aku direndam di air mendidih aja sih. Hehe
DeleteKak barusan aku abis cobain pompanya, 30 menit cuma dpet 40ml huhu, apa aku salah ya caranya apa gimana kak? Mohon pencerahannya
ReplyDeleteSalam kenal mba, bermanfaat banget nih infonya terutama buat q yg newbie �� mba q pernah baca, katanya ada pompa yg dipakenya kudu agak membungkuk.. kl ini gimana mb? Membungkuk dikit?
ReplyDeleteSalam kenal mba, bermanfaat banget nih infonya terutama buat q yg newbie �� mba q pernah baca, katanya ada pompa yg dipakenya kudu agak membungkuk.. kl ini gimana mb? Membungkuk dikit?
ReplyDeleteNggak deh kayaknya, mbak. Duduknya santai aja
DeleteMbk apa benar katanya asi bisa masuk ke mesin, pernah gak sih mbk nya ngalamin spt itu?
ReplyDeleteSelama saya makai belum pernah sih, mbak
Deletetolong infonya dong mba, mesin sy type A22 sy baru beli sekitar 1 mingguan, ini kok sy charge tiba tiba tampilan layar chargenya gak muncul dan mesinnya gak nya... tolong solusinya dong bunda..,.
ReplyDeleteCoba tanya sama yang jual, mbak. Kebetulan punya saya tipenya beda
DeleteTerima kasih review-nya Bu. Sangat membantu sekali.
ReplyDeleteDari pengalaman saya baru beli BP ini, pertama kali tidak keluar asinya selama 15 menit, kemudian saya bongkar dan saya pasang kembali. Memang, sambungan membran dengan mesin di BP saya ada sedikit cacat produk di bagian membran sehingga tidak bekerja maksimal. Kemudian saya akali dengan menambahkan sealtape di bagian mesin alhasil sekarang jadi lancar..
awalnya bingung. Begitu baca review ibu, jadi paham permasalahannya menggunakan BP Claire ini.