"Waktu hamil kemarin nggak ditarik-tarik ya putingnya?" Tanya beberapa orang saat saya bercerita tentang kondisi payudara saya. Saat itu saya sedang berusaha mencari solusi untuk bisa segera memberi ASI kepada anak saya.
Saya hanya menggeleng. Selama hamil saya hanya berpegang teguh pada pedoman kalau bentuk puting tidak mempengaruhi pemberian ASI. Sekarang, kalau boleh jujur saya tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Karena, setelah tanya dan googling sana-sini, ternyata ibu-ibu yang memiliki puting datar atau tenggelam kebanyakan mengalami kesulitan dalam pemberian ASI. Ada yang berhasil dengan berbagai usaha, ada yang akhirnya memberikan ASIP pada anaknya, ada juga yang akhirnya memberikan susu formula pada anaknya. Jadi, mungkin seharusnya disebutkan saja kalau ada jenis puting yang perlu usaha ekstra dalam proses menyusuinya. Dengan begitu, ibu-ibu dengan puting datar bisa menyiapkan dirinya sebelum masa melahirkan nanti.
Saya sendiri tidak mau menyerah dengan keadaan dan berusaha mencari tahu cara agar bisa tetap memberikan ASI pada anak saya. Sumber informasi terdekat tentunya adik saya sendiri. Seperti saya, dia juga memiliki puting datar plus anaknya sempat minum ASI pakai dot di awal kelahirannya. Kondisi yang kemudian membuat dirinya sukses menjadi mama eping selama hampir setahun. Oke, ini bisa jadi pilihan, kata saya dalam hati saat itu. Namun kemudian setelah googling sana sini, saya mendapat sedikit pencerahan.
Cara paling utama agar ibu berputing datar bisa menyusui adalah dengan membuat si puting datar itu muncul. Caranya bisa dengan ditarik menggunakan nipple puller, rajin memompa dengan pompa ASI, atau juga menggunakan suntikan yang dipotong ujungnya. Selain itu, ada juga cara lain jika ibu ingin tetap menyusui anaknya meski memiliki puting datar, yakni dengan menggunakan media bernama nipple shield. Nipple shield ini pelindung puting yang digunakan bagi ibu yang putingnya lecet. Namun nipple shield ini juga bisa digunakan oleh ibu berputing datar.
Saya pun meminta suami membelikan nipple shield di toko bayi langganan kami. Sepulang kerja, suami menyerahkan nipple shield dari Pigeon yang dibelinya kurang lebih delapan puluh ribu rupiah. Saat membuka kotak, saya agak kaget dengan ukuran nipple shield tersebut. Berbahan membran isoprone, nipple shield Pigeon ini memiliki diameter bawah 7 cm, diameter puting 1,5 cm dan panjang puting 2 cm. Kalau kata saya sih ukuran puting ini agak terlalu panjang. Untuk menggunakannya, nipple shield tinggal dipasang di payudara ibu. Nah, karena ukuran si puting palsu ini lumayan panjang, saya sempat mengalami kesulitan untuk memasukkan nipple shield ini ke mulut anak saya. Yah, intinya tidak seperti video yang saya tonton di youtube.
Selama beberapa waktu, saya menyusui Yumna dengan menggunakan nipple shield ini. Agar lebih mudah, saya menyusui dengan gaya football hold. Tujuan saya menggunakan nipple shield ini sendiri semata agar anak saya tidak melulu menyusu dari botol yang mungkin akan membuat dia menolak payudara saya nantinya. Selain itu saya juga berharap penggunaan nipple shield ini bisa mempercepat munculnya puting saya selain dengan penggunaan pompa. Dari pemakaian selama kurang lebih satu bulan ada beberapa hal yang bisa saya simpulkan terkait penggunaan nipple shield ini:
- Agak repot. Hal ini karena selama digunakan, kita harus terus memegangi si nipple shield ini selama menyusui agar tidak lepas atau berubah posisi
- Posisinya bisa berubah setelah terkena ASI dan kalau posisinya sudah berubah agak sulit untuk membetulkannya lagi karena nipple shield menjadi licin dan susah nempel di payudara
- Bikin lecet. Ini kedengarannya ironis sekali, ya. Nipple shield kan seharusnya digunakan untuk melindungi puting ibu yang lecet. Eh, di saya malah bikin lecet. Ini mungkin karena anak saya pelekatannya belum benar dan adanya gesekan antara kulit dengan si nipple shield ini.
Trus gimana dong biar bisa tetap menyusui? Ya kalau menurut saya tetap berusaha memunculkan puting dulu dengan menggunakan pompa atau nipple puller. Selain itu jangan lupa paksa bayi biar mau menyusu ke badan kita. Insya Allah lama-lama bayi akan mau menyusu. Kalau ternyata masih gagal? Maka menjadi mama eping bisa menjadi pilihan.
37 Comments
Alhamdulillah ya mba sudah bisa menyusui langsung. Semoga bisa 2 th. Saya juga lagi perjuangan mengatasi rasa malas untuk pumping.
ReplyDeleteSi kecil karena giginya sudah numbuh dari 3 bulanan dan kadang gigit-gigit yang bikin meringis, suami saranin beli itu. Tapi sayanya ga mau. Ternyata memang kurang oke juga ya? Hehe...
Kalau di saya sih kurang puas makainya. Ada juga sih model lain yang putingnya lebih pendek dan bagian atasnya ada lengkungan gitu biar bibir bayi bisa nempel ke aerola. Bisa jadi model yang itu sedikit lebih baik
ReplyDeleteSaya juga beli ini kemarin pas puting saya lecet, tapi belum sempat dipakai karena barangnya terlambat datang, saya udah keburu sembuh... :D
ReplyDeleteHabis baca ini saya jadi tahu kalau bisa juga buat ibu yg berputing datar ya, noted nih, TFS mba Antung :)
Awal menyusui aku juga pakai ini mbak, tepatnya 2 hari setelah melahirkan Aira. Dia kayak kesusahan menyusu. Tak belikan itu lumayan meski aering lepas2.
ReplyDeleteMemakai ini gak sampai sebulan sih, soalnya pas sudah pulang lbh sering kususui langsung. Hanya saja pas umur 2 bulan baru ketahuan kalau Aira kena tongue tie.
Semangat ASI mbak, sehat2 buat Yumna ya
Anak sy jg tongue tie mb . Jadi frenotomi atau enggk mb ?
DeleteJdi gimana mbak ? tetap nyusuin debay nya ?
DeleteJdi mbak tetap nyusuin debay nya ?
DeleteJdi mbak tetap nyusuin debay nya ?
Deletepengalaman sama persis, pakai nipple shield justru bikin lecet. aku sampai bernanah :((
ReplyDeleteHehe.. Lagi tak nikmatin aja mba :D
ReplyDeleteputing lecet kayaknya cepat aja sembuhnya kalau diolesin pakai asi hindmilk. he
ReplyDeletesering lepasnya itu yang rada nyebelin ya, von. aamiin. doa yang sama buat mas aiman dan aira :)
ReplyDeletePernah beli nipple shield krn PD datar, ternyata anaknya gak suka krn dikira botol sus kyknya (dia botol susu jg gak suka). AKhirnya ya susuin langsung sama kalau ngrasa kurang kasi ASIP disendokin.
ReplyDeletewah ngeri juga euy sampai bernanah. aku kemarin sempat berdarah pas anakku lagi ngisap langsung kucabut dan sejak saat itu nggak mau lagi pakai nipple shield
ReplyDeletekemarin itu mungkin karena anaknya sudah kenal dot jadi dia mau pakai nipple shield, pril. tapi ya gitu deh masukin ke mulutnya susah banget
ReplyDeletealhamdulillah akhirnya bisa nyusuin langsung ya.. tapi memang ternyata puting flat ttp bisa menyusui ya mba walau harus agak ekstra dengan memakai nipple shield
ReplyDeleteIya, mbak. Pas awal-awal memang harus usaha biar putingnya bisa muncul
ReplyDeletesaya pakai nipple shield kok malah sakit ya mbak, dulu sempat beli akhirnya tapi gak dipakai
ReplyDeleteiya, saya juga sakit, mbak. apalagi pas putingnya lecet dan berdarah pas dipakai, langsung stop deh pakai itu
ReplyDeleteWah saya baru tahu nih Mba, yang kayak gitu toh.. tfs ya
ReplyDeletepengalaman memang guru yang paling berharga. aku juga anak pertama nyoba berbagai alat, akhirnya kembali pada kesimpulan bahwa yang terpenting adalah tetap berusaha dan bersabar, nanti juga ibu dan bayinya bisa makin pinter menjalani proses menyusui :)
ReplyDeletethx for sharing!
yup! :)
ReplyDeletesetuju, mbak. kuncinya ya nggak berhenti berusaha. soalnya anaknya juga sama-sama belajar buat bisa menyusu sama ibunya
ReplyDeleteSaya pernah pakai nipple shield ini pas menyusui dulu, dan rasanya pengen nangis terus tiap kali menyusui...huhu. ASInya enggak keluar, putingnya lecet dan berdarah...kasian anak saya. Hicks.
ReplyDeleteSaya masih keluar sih, mbak. Tapi ya itu bikin lecet juga. Akhirnya distop deh
DeleteWaaaooo bersyukur banget deh si bayi kedua saya ini pinter banget sejak bayi, puting saya juga datar sebelah hahaha, tapi saya maksain nyusu ke si bayi, dia ngamuk minta ampun, digigit sampai lecet.
ReplyDeleteTapi akhirnya bisa juga.
Meskipun gitu, tetep sampai sekarang si bayi lebih doyan nyusu yang kiri karena putingnya gak datar, alhasil PD gede sebelah hahahaha
Salut deh sama mamak2 lain yang dramanya lebih drama banget, tapi gak menyerah begitu saja :D
Iyaa anakku juga pas awal dikasih puting datar gitu nangis-nangis tapi kupaksa terus akhirnya bisa nenen dia
DeleteTernyata senasib jg.. Pake ini malah puting lecet.. . Hikzzz
ReplyDeleteIya. He
DeletePutingku datar dan kepikiran mau pake ini asalnya, tapi gak jadi karena kok kayaknya gak nyaman ya kalau pake ini..
ReplyDeleteIya agak ribet soalnya makainya.
DeleteMba cara berentikan pmakaian nipple shieldx gmn, mau berenti bayi susah lekat di areola
ReplyDeleteDipaksa mbak kemarin itu. Setelah rajin dipompa kan putingnya lumayan keluar tuh jadinya bayinya sudah lumayan bisa nempel ke payudara. Atau bisa juga dipancing dengan ditetesin asi di payudaranya
DeleteGitu y mba mau banget berenti pke nipple shield menyesal mba baby jd g mau payudara g bs lekat gt ntr dicoba tetesin asi tp asi sy lumayan lancar mba ngaruh g?
DeleteSma ksus nya dg sya mba, awlnya putting sya datar jd baby sudah nyusu nya. Sya coba nipple shield alhmdulillah baby mau nyusu mba, tp skrg putting udah pulai kluar. Tp baby kyak gk mau nempel gt k areola mba
ReplyDeleteDicoba aja terus, mbak nyusuin anaknya
DeleteAgak repot ya kalau kita harus terus memegangi si nipple shield ini selama menyusui. Tapi demi tujuan agar bayi bisa meng-ASI lebih baik tak apa. Terima kasih sudah berbagi pengalaman.
ReplyDelete