"Duh, De, kamu kok minumnya nggak kenyang-kenyang? Mama sudah capek banget nih," kata saya pada bayi berusia satu bulan yang sedang berada di pangkuan saya. Sudah hampir 2 jam dia menyusu namun tiap kali dia akan menangis tanda masih lapar. Tak terhitung pula sudah berapa kali saya berganti-ganti posisi menyusui bayi tersebut.
"ASI-nya kurang mungkin," kata ibu saya melihat saya yang terlihat kusut masai.
Saya hanya terdiam. Jujur saat itu separuh hati saya juga sudah mulai ragu dengan stok ASI yang dimiliki tubuh saya. Jangan-jangan memang ASI yang saya produksi sedikit dan membuat Yumna tak kunjung kenyang.
"Ah, nggak. Insyaa Allah cukup aja ASI-nya," kata saya meyakinkan diri.
***
Setelah berhasil menyusui Yumna langsung, saya dihadapkan pada masalah baru. Yumna menyusu sangat lama dan seperti tidak pernah kenyang. Setiap dia menyelesaikan satu sesi menyusu, Yumna akan merengek kembali minta disusui. Begitu terus sampai seharian. Asli pinggang ini mau patah rasanya. Belum lagi pekerjaan yang terbengkalai. Untungnya saat ini saya masih tinggal bersama ibu saya, jadi untuk urusan rumah tangga masih bisa dibantu. Bayangkan kalau tidak.
"Mungkin anakmu sedang growthspurt," begitu kata seorang teman ketika saya menceritakan masalah yang sedang saya hadapi.
Ah, ya. Growthspurt. Saya pernah mendengarnya. Growthspurt ini adalah kondisi di mana bayi mengalami percepatan pertumbuhan. Tanda-tandanya antara lain :
- Bayi menyusu lebih sering dari biasanya. Hal ini bisa terjadi setiap jamnya.
- Bayi lebih rewel dari biasanya di siang dan malam hari.
- Bayi mengubah pola tidurnya lebih sering terbangun tengah malam, bahkan di beberapa bayi mereka tidak tidur sama sekali.
- GS pada beberapa bayi justru ditandai dengan si kecil yang lebih banyak tidur.
Biasanya growthspurt ini terjadi pada saat usia bayi 7-10 hari, minggu ke-2, ke-3, ke-4, ke-6, dan berlanjut lagi di usia 3 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan 9 bulan. Adapun lamanya dari masa growthspurt ini sekitar 2-3 hari, namun ada juga yang sampai 1 minggu.
Saat sadar kalau bayi saya kemungkinan sedang growthspurt, saya mulai tenang. Ah, paling sehari dua hari, begitu pikir saya. Kenyataannya, Yumna mengalami growthspurt ini selama 2 bulan! Saya yang mulanya optimis bakal bisa mengumpulkan ASIP pelan-pelan mulai frustasi dan kerap merasa kalau ASI saya kurang. Untuk menghindarkan diri dari rasa menyerah, saya kembali bertanya kepada beberapa teman. Alhamdulillah ada teman yang pernah mengalami masalah yang sama. Katanya, memasuki bulan ke tiga bayinya sudah mulai normal pola menyusunya.
Seiring dengan pertambahan usianya, frekuensi menyusu Yumna mulai berkurang. Dari yang awalnya seolah tak pernah kenyang, berkurang menjadi setengah jam sekali, lalu satu hingga setengah jam sekali. Saya yang awalnya khawatir tidak bisa menyiapkan ASIP yang cukup saat kembali bekerja pun mulai optimis kembali.
Dalam menghadapi masa growthspurt pada bayi, ada beberapa hal yang bisa saya jadikan catatan:
Pertama, ibu harus tetap yakin kalau ASI yang diproduksinya cukup untuk bayi meski bayi terlihat selalu lapar. Jika masih merasa ragu, ibu bisa mengecek tanda kecukupan ASI pada bayi yang bisa dilihat dari berapa kali bayi pipis setiap harinya. Jika pipisnya lebih dari 7 kali sehari maka Insya Allah bayi sudah cukup mendapat ASI
Kedua, carilah teman seperjuangan atau memiliki pengalaman yang sama. Selama periode growthspurt Yumna, saya tak henti-hentinya bertanya pada beberapa teman yang sudah berpengalaman. Untungnya saya ketemu yang pengalamannya persis dengan saya yang membuat saya bisa tetap yakin kalau masa growthspurt pasti akan berlalu.
Ketiga, siapkan ASIP. Selain untuk stok saat akan bekerja, ternyata ASIP yang saya kumpulkan sejak satu minggu setelah melahirkan sangat berguna saat menghadapi Yumna yang growthspurt. Saat saya sudah kelelahan karena duduk seharian, stok ASIP bisa digunakan sementara saya beristirahat sejenak. Memang sih saya sempat bete karena stoknya seolah nggak nambah-nambah sementara selama siang hari saya nyaris tak punya kesempatan memompa payudara. Tapi akhirnya saya pun menyiasatinya dengan memompa payudara di tengah malam.
Keempat, perbanyak minum, makan makanan bergizi dan kalau diperlukan konsumsi booster ASI. Ada banyak sekali produk yang dipercaya bisa meningkatkan produksi ASI. Mulai dari daun katuk, susu kedelai, hingga suplemen khusus ibu menyusui. Nah, saat ini, ada satu produk yang katanya bisa meningkatkan produksi ASI hingga 900%. Nama produk ini adalah ASI Booster Tea. Meski namanya teh, komposisi dari ASI Booster Tea ini ternyata tidak mengandung teh sama sekali. Sebaliknya, ASI Booster Tea ini mengandung berbagai bahan seperti Fenugreek seed, fenugreek powder, FENNEL SEEDS, Fennel powder, ANISE, cinnam venum, alpinia powder, dan habbatussauda yang dipercaya bisa meningkatkan produksi ASI.
ASI Booster Tea dapat langsung diminum biasa, bisa ditambah gula, madu, krimer. Bisa juga dibuat campuran minuman kesayangan dengan dicampur jus, susu, dibuat milkshake. Cara membuatnya sendiri dapat dilihat pada video di bawah ini.
Bagi saya pribadi, masa menyusui ini harus diakui sebagai masa yang cukup melelahkan. Selesai satu masalah muncul lagi masalah lain. Alhamdulillah-nya hingga saat ini saya masih bisa melewatinya dengan cukup baik dan saya berharap bisa menyusui Yumna hingha usianya 2 tahun. Jadi, bagi ibu-ibu yang sedang stress menghadapi bayi yang sedang growthspurt, jangan patah semangat! Dengan modal keyakinan dan usaha, insya Allah masa tersebut akan bisa terlewati.
15 Comments
Sepakat kita kudu yakin bahwa ASI cukup dan lancar. Sembari kita tetap makan makanan yang sehat
ReplyDeletecatet ah, buat prsiapan anak kedua nanti, hehe...
ReplyDeletetengkiu sharenya ya mbk
Iya, mbak. ASI ini kan katanya tergantung keyakinan dan usaha kita
ReplyDeleteAlhamdulillah kalau bisa bermanfaat :)
ReplyDeleteNah, kalo gak baca-baca begini gak bakalan tau deh kelakuan bayi begini. Dikirain bayi doyan susu.
ReplyDeleteThanks sudah berbagi.
booster ASI ini memang bagus sekali ya Mbak, banyak teman-teman yang mengunakan juga mendapatkan manfaatnya.
ReplyDeletenice tips! terimakasih sudah berbagi :)
ReplyDeleteIya. Testimoninya bagus-bagus :)
ReplyDeleteyup. makasih sudah mampir :)
ReplyDeleteIlmu baru untuk saya mbak, mudah2an pas nanti punya baby, siap dengan kondisi yang akan dialami :) terima kasih ya sudah berbagi
ReplyDeleteiya. semoga bermanfaat ya :)
ReplyDeleteudah lama belum megang bayi jadi lupa growthsprut itu apa, tapi yang penting mereka sehat ya, dan kitanya telaten
ReplyDeleteiya, mbak. yang terpenting bayinya sehat :)
ReplyDeleteWah tfs ya Mba tipsnya untuk menikmati masa menyusui nanti, salam kenal
ReplyDeletesalam kenal juga :)
ReplyDelete